60. — Dosa Ananias
Hati Ananias dan isterinya digerakkan oleh Roh Suci untuk menyerah-kan harta mereka kepada Allah sebagaimana yang telah dilakukan oleh saudara-saudara mereka. Tetapi setelah mereka mengadakan janji mereka, mereka tarik kembali, dan berniat tak mau menggenapinya. Sementara mengaku memberikan seluruhnya mereka menahan setengah dari harga penjualan. Mereka telah mengadakan penipuan terhadap Allah, mereka telah berdusta kepada Roh Suci dan dosa mereka telah diberi hukuman yang cepat dan mengerikan. Mereka bukan saja kehilangan hidup di dunia ini, tetapi, juga kehilangan hidup kekal.NP 164.3
Tuhan melihat bahwa tanda pernyataan keadilanNya ini perlu untuk menjaga orang lain dari melakukan kesalahan yang sama. Hal itu membuktikan bahwa manusia tak dapat menipu Allah, bahwa Ia mengetahui dosadosa yang tersembunyi di dalam hati dan Ia tak mau diolok-olok. Hukuman itu telah diberikan sebagai satu amaran kepada sidang yang masih muda guna memimpin mereka untuk memeriksa itikad hati mereka, untuk berhati-hati terhadap pemanjaan diri dan kemuliaan yang sia-sia, berhati-hati jangan merampok Allah.NP 165.1
Di dalam peristiwa Ananias, dosa menipu Allah dengan cepat diketahui dan dihukum. Teladan hukuman Allah ini diberikan, menjadi suatu tanda bahaya bagi generasi di masa depan. Dosa yang sama sering diulangi dalam sejarah gereja belakangan ini dan dilakukan oleh banyak orang di zaman kita, tetapi walaupun tidak diikuti oleh wujud kemarahan Allah secara nyata, pelanggaran itu tidak lebih kecil dalam pemandangannya daripada pelanggaran dimasa rasul-rasul. Amaran telah diberikan, Allah dengan jelas telah menyatakan kebencianNya terhadap dosa ini, dan semua orang melakukan perbuatan yang sama mengetahui bahwa mereka sedang membinasakan jiwa mereka sendiri. . . .NP 165.2
Setan menyerang mereka dengan pencobaannya, “Engkau bodoh telah menjanjikan uang itu, engkau memerlukannya untuk ditabung dalam usahamu dan engkau akan rugi jika engkau memenuhi janji itu.”NP 165.3
Kini mereka menarik mundur, mereka bersungut, mereka mengeluh terhadap pekabaran Tuhan dan atas pesuruhNya. . . .NP 165.4
Mereka mengatakan seakan-akan berkat indah yang mereka terima adalah akibat suatu penipuan pendeta atas mereka, dengan maksud memperoleh uang. Mereka mengubah pikiran mereka dan merasa tidak berkewajiban membayar janji-janji mereka kepada Allah: Telah terjadi perampokan yang sangat menakutkan terhadap Allah, dan alasan-alasan pun dibuat untuk menolak dan menyangkal Roh Suci. Ada yang mengatakan bahwa mereka memerlukan uang mereka—untuk apa? Ditabung dalam bentuk rumah dan tanah dan dalam beberapa perkara untuk memperoleh uang. Oleh karena janji yang dibuat itu untuk tujuan rohani, mereka merasa bahwa hal itu tak dapat dipaksakan oleh undang-undang, dan cinta akan uang begitu kuat terhadap diri mereka sehingga menipu jiwa mereka sendiri, dan berani merampok Allah. Kepada banyak orang mungkin dapat dikatakan, “Engkau tidak memperlakukan sahabatmu dengan cara yang menyakitkan seperti itu.”NP 165.5
Jumlah mereka yang melakukan dosa Ananias dan Sapira makin ber-tambah. Manusia tidak menipu manusia, tetapi kepada Allah dalam sikap tidak mempedulikan janji-janji yang telah mereka buat berkat gerakan Roh Suci.. Olehkarena hukuman terhadap kejahatan itu tidak dilaksanakan secepatnya seperti pada peristiwa Ananias dan Sapira, anak-anak manusia telah berani berbuat jahat, melawan Roh Allah. Bagaimanakah orang-orang ini akan berdiri di hadapan pengadilan nanti? . . . R & H, 23 Mei 1893NP 165.6