Kedermawanan Hati yang Benar Dibinasakan
Orang-orang yang berada dalam kemiskinan biasanya paling banyak menolong pekerjaan Allah. Mereka sangat dermawan walaupun mereka hanya mempunyai sedikit harta. Mereka memupuk sifat dermawan dengan kebiasaan suka memberi. Apabila biaya hidup mereka ditekan hingga sesuai dengan penghasilan, hawa nafsu mereka bagi kekayaan dunia tidak mendapat tempat atau kesempatan untuk bertambah kuat.NP 125.2
Tetapi banyak orang, bila mereka mulai mengumpulkan kekayaan dunia, mulai menghitung berapa lama waktu yang diperlukan untuk dapat memiliki satu jumlah tertentu. Dalam keinginan mereka untuk memiliki kekayaan bagi diri mereka, mereka gagal menjadi orang kaya bagi Allah. Amal mereka tidak seimbang dengan uang simpanan mereka. Sementara nafsu mereka untuk kekayaan bertambah, hati mereka makin terikat oleh harta mereka. Bertambahnya kekayaan mereka menguatkan keinginan hati mereka untuk mendapat lebih banyak lagi hingga ada orang berpikir bahwa persembahan mereka kepada Tuhan yaitu sepersepuluh dari penghasilan, merupakan upeti yang besar dan tidak adil. . . . Allah telah menguji beberapa orang ini dengan memberikan kepada mereka kekayaan; tetapi dengan kekayaan itu datanglah pencobaan yang lebih hebat dan pemberian mereka menjadi jauh lebih sedikit dibandingkan ketika mereka berada dalam kemiskinan. Satu keinginan untuk memeluk kekayaan yang lebih besar menghisap pikiran dan hati mereka dan mereka melakukan penyembahan berhala.NP 125.3
Ada beberapa orang, apabila berada dalam kemiskinan, dermawan dengan milik mereka yang sedikit; tetapi ketika mereka mendapat kekayaan mereka menjadi kikir. Sebabnya mereka mempunyai iman yang begitu kecil ialah karena mereka tidak bergerak maju disaat mereka makmur, dan memberikan kepada pekerjaan Allah walaupun itu meminta pengorbanan. 4T 77NP 125.4