Kedermawanan yang Hidup atau Janji yang Mati

Allah menghendaki agar kematian hambaNya dianggap sebagai suatu kerugian, karena pengaruh yang baik yang telah diperlihatkan mereka serta banyak persembahan yang diberikan dengan sukarela untuk menambah perbendaharaan Allah. Janji yang mati adalah merupakan suatu pengganti yang sangat mengerikan atas kedermawanan yang hidup itu. Hamba Allah harus membuat janji-janji mereka setiap hari, di dalam perbuatan-perbuatan yang baik dan persembahan yang limpah kepada Allah. Janganlah mereka membiarkan pemberian dalam jumlah kecil kepada Allah jika dibandingkan dengan jumlah yang mereka gunakan untuk kepentingan mereka sendiri. Dengan membuat janji-janji mereka setiap hari, mereka akan mengingat akan tujuan itu, dan sahabat-sahabat yang mereka kasihi.NP 174.1

Sahabat mereka yang terbaik ialah Yesus. Ia memasrahkan hidupNya karena mereka, bahkan karena mereka Ia menjadi miskin, agar oleh kemis-kinanNya mereka boleh menjadi kaya. Ia layak mendapat segenap hati, segenap harta, segala sesuatu yang mereka miliki, dan juga diri mereka. Tetapi banyak orang yang mengaku Kristen menunda tuntutan Yesus di dalam hidup dan menghina Dia dengan memberikan suatu jumlah yang sangat kecil pada saat kematian.NP 174.2

Biarlah segala orang yang termasuk dalam golongan ini mengingat bahwa perampokan terhadap Allah ini bukanlah suatu hal yang terjadi sendiri; tetapi suatu rencana yang dipertimbangkan dengan masak yang mereka dahulukan dengan mengatakan, “Berada dalam pikiran yang sehat.”NP 174.3

Kita harus kaya dalam amal baik di dalam kehidupan ini, jikalau kita mau memperoleh hidup kekal pada masa datang itu. Apabila pengadilan dibuka, dan buku akan dibuka, setiap orang akan diberi pahala sesuai dengan perbuatannya. Banyak nama dicatat di dalam buku gereja yang berisi catatan perampokan di dalam buku di sorga. Kecuali orang-orang ini bertobat, dan bekerja bagi Tuhan dengan kedermawanan hati yang mempunyai imbalan mereka, pastilah mereka akan mendapat bagian dalam malapetaka yang diberikan pada hamba yang tidak setia.NP 174.4