Penyangkalan Diri dan Salib
Jikalau saluran sifat cinta diri yang beribu-ribu kini dibasmi, dan uangnya ditaruh pada saluran yang benar, maka uang akan mengalir dengan limpahnya ke dalam perbendaharaan. Banyak orang membeli berhala-berhala mereka dengan uang yang seharusnya diberikan bagi rumah Allah. Tak seorang pun dapat menunjukkan sifat dermawan yang benar tanpa menjalankan penyangkalan diri. Penyangkalan diri dan salib terletak langsung di jalan setiap orang Kristen yang benar-benar mengikut Kristus. Yesus berkata, “Jikalau barang seorang hendak mengikut Aku, biarlah ia menyangkal akan dirinya, dan mengambil (memikul) salibnya setiap hari, lalu mengikut Aku.” Apakah setiap orang Kristen mau memikirkan bahwa menjadi murid berarti harus mengadakan penyangkalan diri, pengorbanan diri, sampai memberikan hidup pun, kalau perlu, bagi Dia yang telah memberikan hidupNya bagi dunia?NP 153.3
Orang Kristen yang memandang Kristus di atas salib terikat oleh tugas mereka kepada Allah karena pemberian AnakNya, tidak menahan sesuatu yang mereka miliki, betapa besar pun nilainya bagi mereka. Jikalau me-reka memiliki sesuatu yang dapat digunakan untuk menarik jiwa, betapapun kayanya, atau miskinnya jiwa itu, bagi Domba Allah yang telah menanggung dosa dunia, mereka harus menggunakannya dengan tidak ragu-ragu bagi maksud ini. Tuhan menggunakan manusia menjadi teman kerja bersama Dia demi keselamatan orang-orang berdosa. Kita perlu menanyakan diri kita berulangulang berapa banyak yang telah diberikan pekerjaan Allah, tetapi lebih baik biarlah kita memikirkan berapa banyak yang telah ditahan dari perbendaharaanNya untuk digunakan memanjakan diri guna mencari kesenangan dan kepuasan diri. . . . R & H, 14 Juli 1896NP 153.4
Tuhan telah membuat persediaan agar semua orang dapat dicapai oleh pekabaran kebenaran, tetapi uang yang diserahkan ke tangan para penatalayanNya untuk maksud tertentu ini, telah digunakan atas dasar cinta diri untuk kepuasan diri.NP 154.1
Semua orang yang bekerja dalam pekerjaan Tuhan harus menyadari pentingnya mengikuti dengan saksama teladan Juruselamat dalam penyang-kalan diri dan kehematan. Mereka harus melihat dalam uang yang mereka pegang itu satu kepercayaan (trust) yang telah diserahkan Allah kepada mereka, dan mereka harus merasa berkewajiban untuk menjalankan kebijaksanaan dan kesanggupan keuangan dalam penggunaan uang Tuhan. . . . Jikalau seluruh uang yang telah digunakan percuma oleh anggota kita sendiri untuk kepuasan diri, telah diberikan bagi pekerjaan Allah tidaklah akan teijadi kekosongan dalam perbendaharaan, dan misi dapat dibangun di seluruh bagian dunia ini.NP 154.2
Tetapi ada satu hal lagi yang harus dilakukan lebih daripada sekedar membatasi kemewahan. Penyangkalan diri patut dijalankan, sebagian dari harta-harta kita yang disenangi dan disukai, harus dikorbankan. Para pendeta harus lebih memberikan pekabaran yang lebih tegas, bukan hanya dalam menaklukkan pemanjaan diri, dan kesombongan dalam pakaian, tetapi menyatakan Yesus, penyangkalan diriNya dan pengorbananNya. Biarlah kasih, kesucian dan iman, dipelihara dalam hati, dan buah-buah yang indah akan terlihat di dalam hidup.” Historical Sketches o f the Foreign Missions of the Seventh-day Adventists,” hal. 253.NP 154.3