Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Domba Jang Terhilang

    Sekali ini Tuhan Jesus tidak mengambil perkataan dari dalam Alkitab akan mendjadi alasan pengadjaranNja, melainkan dipakaiNja kedjadian2 dalam kehidupan mereka itu dan pengalamannja dalam pekerdjaannia sehari-hari, untuk mendjadi pengadjaran kepada mereka itu. Tanah dan padang2 jang luas disebelah timrtr Jarden, adalah mendjadi tempat penggembalaan binatang dan ternak mereka itu; banjak kali terdjadi ada domba2 jang sesat dilembah jang dalam2 disitu, atau dibukit2 jang berhutan besar, domba2 mana gembala2 itu harus mentjahari dan bawa kembali kekandangnja. Kebanjakan diantara orang2 jang datang kepada Kristus hendak mendengar pengadjaranNja itu, ada banjak gembala dan orang2 jang mempunjai kawan2 binatang mau jang ketjil ataupun jang besar. Sebab itu barang jang diadjarkan oleh Tuhan Jesus dengan memakai perumpamaan ini, mereka itu mengerti betul. “Siapa daripada kamu, jang ada menaroh kambing seratus ekor, djikalau ia kehilangan seekor, tidak ditinggalkannja sembilan puluh sembilan ekor itu dipadang, lalu pergi mentjahari jang hilang itu sampai dapat ?”HJT 22.2

    Djiwa2 jang dibentji oleh orang Parisi dan Chatib2 itu, adalah milik Allah, kata Tuhan Jesus. Mereka itu adalah milikNja, karena lalah jang mendjadikan dan menebus dia, dan bagi Tuhan mereka itu ada harta jang besar harganja. Sebagaimana orang gembala tjinta akan domba2nja dan tiada ia akan bersenang ataupun ber- henti sebelum ia mendapat seekor dari dombanja jang hilang, maka terlebih pula tjinta Allah kepada manusia meskipun seorang sadja jang sesat. Manusia boleh menjangkal akan ketjintaan Tuhan, mereka boleh meninggalkan Dia dan bertuankan jang lain; tetapi meskipun demikian, Tuhan tahu bahwa mereka itu adalah milikNja dan Ia kepingin supaja mereka itu kembali kepadaNja. “Seperti seorang gembala memeriksa kawan kambingnja, pada hari ia ditengah kambingnja jang tertjerai-berai, demikianpun Aku akan memeriksa kawan kambingKu, dan melepaskan dia dari pada segala tempat, ia tertjerai-berai pada hari berkelam-kabut dan gelap gelita.” Jeheskiel 34 :12.HJT 22.3

    Dalam perumpamaan itu dikatakan bahwa gembala itu keluar akan mentjari hanja seekor domba sadja jang terhilang. Demikian pula Tuhan Jesus, meskipun hanja seorang djiwa sadja jang tersesat, suka djuga Ia mati, mati hanja karena seorang itu sadja.HJT 23.1

    Domba jang tersesat dari pada kawannja itu, adalah binatang jang tidak berdaja sama sekali. Domba itu jang harus ditjari oleh gembalanja, karena dengan sendirinja ia tidak akan mendapat djalan buat pulang kekandangnja. Begitu halnja dengan djiwa jang sesat dari pada Allah; ia ada perlu pertolongan, seperti domba jang sesat itu, dan djika tidak dengan pertolongan Allah, maka tidak akan ia dapat kembali kekandangnja.HJT 23.2

    Seorang gembala, apabila ia sudah mengetahui bahwa seekor diantara dombanja telah hilang, tidak akan bersenang sadja, karena padanja ada lagi sembilan puluh sembilan ekor, dan ia tidak akan berkata; “Oh ! karena tjuma seekor sadja, mengapa aku bersusah2. Baiklah aku buka sadja pintu, supaja apabila ia kembali, ia boleh masuk dengan sendirinja.” Bukan begitu; melainkan apabila diketahuinja bahwa ada seekor diantara dombanja jang hilang, lalu dihitungnja pula dombanja itu, dan bila didapatnja bahwa benar ada seekor jang hilang, maka ia tak akan tidur, melainkan ditinggalkannja jang sembilan puluh sembilan itu, lalu pergilah ia mentjahari seekor jang terhilang itu. Makin ribut dan gelap djalan itu, makin susah hati gembala itu dan makin ditjaharinja dengan radjin dan sungguh2 hati. Ia berbuat sedapat2nja supaja boleh didapatnja domba jang tersesat itu.HJT 23.3

    Betapa senang hatinja apabila dari djauh didengarnja bunji jang sajup2 sampai dari dombanja ! Menudju kepada bunji itu, maka ia mendaki lereng jang tjuram2 dan pergi sampai ketepi tubir jang dalam, bahkan djiwanja itu tidak diindahkannja. Ia mentjari, sedang dari bunji teriak dombanja jang makin lama makin lemah itu, njata kepadanja bahwa apabila tidak lekas ia mendapat, maka domba itu tentu tak akan tertolong lagi. Tetapi achir2nja segala djerih lelahnja itu terbalas djuga: domba itu didapatnja. Meskipun demikian tidak dimarahinja domba itu karena telah banjak menjusahkan dia. Tidak dipukulnja akan dombanja itu. Dan tidak pula dibiarkannja domba itu berdjalan. Dalam kesukaannja, lalu didukungnja dombanja itu, dan djikalau ia luka, maka dipeluknja akan dia; bila kedinginan, maka dirapatkannja domba itu pada dadanja, agar panas badannja itu dapat dibaginja supaja panaskan dombanja itu. Didukungnja dengan sukatjita, karena segala djerih lelahnja itu tidak sia-sia adanja.HJT 23.4

    Kita harus mengutjap sjukur kepada Tuhan, karena dihadapan kita ada tergantung bukan suatu gambaran jang melukiskan seorang gembala jang murung mukanja, karena ia kembali dengan tidak membawa dombanja, melainkan muka jang berseri-seri menjatakan kesukaanNja karena Ia membawa dombaNja kembali jang sudah sesat. Dengan ini kita mendapat kepastian dari Allah bahwa tiada satupun dari domba2Nja jang sesat itu akan dilupakan, bahkan tiada seorangpun jang akan ditinggalkan dengan tiada diberi pertolongan. Barang siapa jang menjerahkan dirinja kepada Kristus akan ditolong, ia itulah jang akan diangkat dari djurang kebinasaan dan dari dalam belukar duri dosa.HJT 24.1

    Sebab itu hai djiwa2 jang kurang pertjaja, beranikanlah dirimu dan djanganlah kamu putus asa, meskipun dosamu itu merah sepecti kain kermisi sekalipun. Djanganlah kamu berpikir “Masakan Allah akan mengampuni dosaku jang sebesar dan sebanjak itu serta memberi saja masuk kedalam keradjaanNja.” Maka Tuhan jang lebih dahulu berusaha mendekati engkau, sementara engkau lagi dalam hal melawan akan Dia. Dengan hati jang penuh tjinta ditinggalkanNja jang sembilan puluh sembilan itu, lalu pergilah Ia kepadang belantara akan mentjahari jang terhilang itu. Djiwa jang luka serta hampir akan mati itu, didukungNja dalam tangan ketjintaan dan dibawaNja kekandang jang sentosa.HJT 24.2

    Orang2 Jahudi mengadjar bahwa haruslah manusia bertobat dulu, barulah ia boleh merasa akan ketjintaan Allah. Menurut pengadjarannja maka pertobatan itu ada suatu pekerdjaan oleh mana orang akan mendapatkarunia dari Tuhan. Pikiran dan pengertian inilah jang menjeba'bkan orang2 Farisi berkata dengan heran dan marahnja: “Orang ini menjambut orang berdosa!” Menurut pikiran mereka Dia tidak patut biarkan orang datang kepadaNja melainkan orang2 jang telah bertobat sadja. Tetapi dalam perumpamaan domba jang terhilang itu Tuhan Jesus mengadjar bahwa bukan manusia mendapat selamat karena ditjaharinja akan Allah melainkan Tuhan Allah jang mentjahari terdahulu akan manusia. Rasul Paulus menulis: “Seorang djua pun tiada jang berbudi; seorang djua pun tiada jang mentjahari Allah. Telah sesatlah mereka itu sekalian.” Rum. 3:11, 12. Kita bukannja harus bertobat supaja Tuhan Allah tjinta kepada kita, melainkan kenjataan ketjintaanNja itu sadja jang memimpin kita kepada pertobatan.HJT 25.1

    Apabila domba jang sesat itu sudah dibawa kembali kerumahnja, maka gembala itu tak dapat tiada akan menjatakan kesukaannja dengan njanjian kesukaan. Ia memanggil kawan2 dan orang tetangganja serta berkata: “Hendaklah kamu bersuka-sukaan dengan aku, karena telah kudapat pula kambingku jang hilang itu.” Begitu djuga maka langit dan bumi akan bersurak dan menjanji bersama2 apabila seorang berdosa didapat pula oleh Gembala jang besar itu. “Demikian akan ada kesukaan dalam surga karena sebab seorang orang berdosa jang bertobat lebih dari karena sembilan puluh sembilan orang benar, jang tak berguna tobat kepadanja. Hai kamu orang-orang Farisi, kamu menjangka bahwa kamulah orang-orang jang mendapat berkat dan karunia dari surga, serta kamu merasa senang dalam kebenaranmu. Tetapi ketahuilah apabila kamu tidak berusaha akan bertobat, maka tidak djuga Aku datang kepadamu. Tetapi kepada orang2 ini jang mengetahui dan merasa akan kemiskinannja dan kekurangannja karena dosa, maka Aku datang akan melepaskan mereka itu. Malaikat2 surga memperhatikan betul nasib orang2 hilang jang kamu hinakan itu. Bahwa kamu bersungut karena seorang diantara mereka itu datang kepadaKu; tetapi ketahuilah malaikat2 bersorak2 dan seisi surga pun menjanjikan njanjian kemenangan karena sebab itu.HJT 25.2

    Diantara Chatib2 ada peri bahasa bahwa ada kesukaan besar disurga, bila seorang berdosa binasa. Tetapi Tuhan Jesus menga- djar bahwa kebinasaan dan membinasakan itu suatu barang jang asing pada Allah. Surga akan bersukatjita, bila peta Allah dalam manusia jang sudah rusak itu diperbaiki pula.HJT 25.3

    Seorang jang telah sesat djauh didalam dosa, tetapi jang kembali pula, biasanja dipandang dengan tjuriga, dan banjaklah kritiek dan sjak jang didjatuhkan kepadanja. Dan orang jang kurang pertjaja akan pertobatannja itu berbisik2: “Orang ini tiada tetap pendiriannja; saja tiada pertjaja bahwa ia akan tinggal tetap.” Orang jang berbuat begitu bukannja berbuat kehendak Allah, melainkan kehendak setan pendakwa saudaranja itu. Si djahat itu berharap supaja dengan kritieknja demikian itu, bolehlah d,iwa jang hendak berbalik itu undur lagi lebih djauh dari pengharapan dan dari Allah. Kepada orang2 jang begini baiklah kita beri nasihat supaja insjaf dan mengerti akan kesukaan disurga karena pertobatan seorang berdosa, dan bagaimana ketjintaan Allah kepadanja, dan sebab itu djanganlah ia dengar akan sindiran dan kritiek jang begitu,HJT 26.1

    Chatib2 itu mengerti bahwa perumpamaan itu mengenai pemungut tjukai dan orang2 berdosa. Tetapi dia ada mempunjai arti jang lebih djauh. Dengan domba terhilang itu, bukannja sadja Tuhan Jesus bermaksud kepada beberapa orang jang berdosa, melainkan djuga dunia jang satu ini jang telah djatuh kedalam kuasa dosa. Adapun dunia ini djika dibanding dengan segenap pemerintahan Allah ada seperti sebidji pasir adanja. Tetapi meskipun begitu ketjil seperti sebidji pasir maka domba jang terhilang itu ada berharga pada pemandangan Tuhan dari pada sembilan puluh sembilan jang tiada menjimpang dari padaNja. Tuhan Jesus, kepala didalam surga meninggalkan segala kemuliaanNja dan ketinggianNja, supaja dapat Ia melepaskan dunia jang telah djatuh ini. Ia meninggalkan dunia2 jang tiada bertjatjat, jaitu sembilan puluh sembilan jang tjinta kepadaNja, dan datang kepada dunia ini, supaja “Ia kena luka karena sebab segala kesalahan kita dar Ia pun dihantjurkan karena sebab segala kedjahatan kita.” Jes 53:5. Tuhan Allah memberi Dirinja dalam Anaknja, supaja Ia pun dapat merasai kesenangan karena mendapat domba jang terhilang itu.HJT 26.2

    “Lihatlah olehmu bagaimana besar kasih jang telah dikaruniakan Bapa kepada kita, jaitu kita dinamai Anak2 Allah”. “Adapun seperti telah Kau suruhkan Aku kedalam dunia, demikian djug Aku menjuruhkan mereka itu kedalam dunia,” “menggenapi pul dalam dagingku barang, jang lagi tinggal daripada sengsara A! maseh karena sebab tubuhNja, jaitulah sidang.” 1 Joh. 3:1; Joh. 17:18; Kol. 1:24. Masing2 djiwa, jang sudah tertebus oleh Kristus, ada dipanggil dalam namaNja, akan menjelamatkan djiwa lain jang masih terhilang. Pekerdjaan ini telah dialpakan oleh orang Israel. Tetapi bukankah hal itu djuga dilalaikan oleh orang2 jang mengaku dirinja pengikut Kristus ?HJT 26.3

    Berapa orang jang telah sesat telah dibawa oleh pembatja kembali kedalam kandang? Tiada insjafkah tuan, apabila tuan geli dan merasa djidjik akan orang jang tuan pandang hina dan ta’ berharga, tuan telah menolak dan membuang satu djiwa jang ditjahari oleh Kristus? Barangkali pada waktu merasa geli akan dia, pada waktu itulah ia ada berusaha benar2 akan dapat pertolongan dan pengasihan tuan. Didalam tiap2 perkumpulan kebaktian, ada banjak djiwa2 jang rindu akan perhentian dan perdamaian. Tjara lahir kelihatannja mereka itu ada hidup senang dan tiada bersusah barang apapun, tetapi sebenarnja perasaannja tidak mati kepada pengaruh Roh Sutji dalam hatinja. Banjak diantara mereka itu jang dapat ditangkap untuk Kristus.HJT 27.1

    Djikalau orang jang telah sesat tidak dibawa kembali, maka ia akan sesat lebih djauh dan achirnja akan mati. Begitulah halnja dengan djiwa2 jang terhilang, karena kekurangan tangan jang diandjurkan kepadanja, akan melepaskan dia. Orang2 jang sesat itu boleh djadi kelihatan djahat dan berbahaja; tetapi djikalau kiranja mereka itu mendapat manfa’at sebagaimana orang2 lain, boleh djadi mereka itu akan menjatakan djiwa jang lebih mulia, dan pemberian jang lebih besar pada kebaikan. Bahwa malaikatmalaikat adalah memandang djiwa-djiwa jang sesat itu dengan perasaan kasihan. Malaikat2 itu menangis karenanja, sementara mata manusia kering dan hatinja tertutup bagi pengasihan.HJT 27.2

    Aduh, alangkah kurangnja rasa kasihan jang dalam terhadap djiwa2 jang dapat pentjobaan dan jang bersalah! Aduh, djikalau kiranja makin banjak Roh seperti Kristus, dan roh ingat diri sendiri makin berkurang-kurang!HJT 27.3

    Orang Farisi mengerti bahwa perumpamaan Kristus itu ada satu teguran kepadanja. Gantinja menerima kritiek mereka terhadap pekerdjaan Tuhan, Dia telah menegur kelalaian mereka terhadap pemungut tjukai dan orang2 dosa. Ini tidak diperbuat olehNja dengan terang-terangan, supaja hati merekaitu djangan tertutup bagiNja; tetapi kiasan jang dihadapkanNja kepada mereka itu menjatakan pekerdjaan jang dituntut Allah dari merekaitu, pekerdjaan mana telah dialpakan oleh mereka. Djikalau kiranja mereka itu ada gembala jang benar, pemimpin2 bangsa Israel ini tentu telah melakukan kewadjibannja sebagai gembala. Mereka tentu sudah menjatakan kasihan dan tjinta Kristus, dan bersatu dengan Dia dalam melakukan suruhanNja. Penolakan merekaitu untuk bekerdja bersama-sama dengan Isa menundjukkan bahwa pengakuan mereka sebagai orang beribadat ada palsu. Banjak diantaranja jang menolak teguran Kristus itu; tetapi kepada sebahagian orang teguran itu mendatangkan kejakinan. Atas orang jang belakangan inilah turun Roh Sutji, setelah Kristus naik kesurga, dan mereka bersatu dengan rasul-rasul dalam pekerdjaan jang disebutkan dalam perumpamaan domba jang hilang itu.HJT 27.4

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents