Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Mempelai laki2 datang; keluarlah mendjemput dia*Teralas pada Matius 25:1-15.

    TUHAN Jesus ada duduk dengan murid2Nja dibukit Zaitun. Matahari telah bersembunji dibalik gunung2 dan sinar petang hari itu memenuhi tjakarawala. Dihadapan mereka itu adalah terdiri sebuah rumah jang diterangi dengan tanglung dan pelita sebagai untuk suatu pesta.HJT 59.1

    Tjahaja itu memantjar keluar dari djendela2 dan diluar tampaklah banjak orang; semua itu menjatakan bahwa adalah perarakan orang kawin jang akan datang. Pada banjak tempat disebelah timur, pesta orang kawin itu dilangsungkan pada malam hari. Pada waktu itu mempelai laki2 keluar akan mendjemput penganten perempuan kerumahnja. Dengan perarakan jang diterangi dengan suluh, tanglung dan pelita, maka perarakan itu berdjalan dari rumah orang tua penganten perempuan kerumah mempelai laki2, dimana telah disediakan pesta untuk tamu2 jang diundang. Pada kedjadian jang terlihat oleh Tuhan Jesus itu, terdapat djuga orang2 jang menunggu kedatangan perarakan itu dengan maksud hendak bersama2 dengan mereka itu berdjalan.HJT 59.2

    Berdekatan dengan rumah penganten perempuan, adalah terdapat sepuluh orang anak dara jang berpakaian putih. Tiap2 mereka itu memegang sebuah lampu dan sebuah botol ketjil dengan minjak. Semuanja dengan radjin menantikan kedatangan mempelai laki2. Akan tetapi rupa2nja ada barang sesuatu kelambatan. Djam berganti diam sudah lalu, sehingga achirnja kesepuluh anak dara itu mendjadi penat dan tertidur. Tetapi tiba2 pada tengah malam, kedengaranlah seru: Mempelai ada datang; keluarlah kamu pergi mengelu-elukan dia”. Kesepuluh anak dara itu pun terdjaga dari tidurnja, lalu bangun. Mereka itu melihat, bahwa perarakan itu telah hampir disertai dengan suluh dan bunji2an. Mereka itu mendengar suara mempelai laki2 dan penganten perempuan. Anak2 dara itu mengambil lampu2nja dan menjediakannja, supaja dengan segera akan menemui perarakan itu. Lima diantaranja lalai mengisi botolnja dengan minjak. Mereka itu tidak menjangka, bahwa mereka harus menunggu sekian lama, sehingga tidak dibawanja persediaan minjak. Dalam kekurangannja itu berpalinglah kelima2nja kepada teman2nja seraja berkata: “Bahagi-bahagilah minjakmu dengan kami, karena suluh kami hendak padam” Tetapi kelima anak dara jang bidjaksana itu telah mengisi lampunja, sehingga kosonglah botol2nja itu. Mereka itu tidak berkelebihan minjak dan menjahut: “Djangan begitu; kalau2 tidak tjukup bagi kami dan kamu pun; bahwa terlebih baik kamu pergi kepada orang jang berdjual; belilah akan dirimu.”HJT 59.3

    Sementara mereka itu pergi membeli, perarakan itu pun lalu lah dan meninggalkan mereka itu. Lima jang menjala lampunja itu, berdjalanlah bersama2 dengan perarakan itu, masuk kedalam rumah, dan pintu pun dikuntjilah. Ketika lima anak jang bodoh itu sampai kerumah pesta, maka dengan tiada disangkanja, mereka itu tidak dibolehkan masuk. Tuan rumah itu berkata: “Kamu tidak kukenal.” Maka tertinggallah mereka itu diluar, didalam kegelapan malam.HJT 60.1

    Dalam melihat orang2 jang menunggu mempelai itu Tuhan Jesus mengadjar murid2Nja tentang perumpamaan sepuluh anak dara, dan oleh pengalaman mereka itu la menggambarkan pengalaman dan keadaan sidang jang akan berdiri, dahulu daripada kedatanganNja jang kedua kali.HJT 60.2

    Dua bahagian orang2 jang menanti itu, memundjukkan dua bahagian daripada mereka itu jang mengaku ada menunggu kedatangan Tuhan Jesus jang kedua kali. Mereka itu diumpamakan dengan anak dara, karena mereka itu beladjar dan mengaku akan peladjaran jang sutji. Lampu2 itu mengibaratkan Perkataan Allah, Pengarang Mazmur berkata: “Bahwa sabdaMu itu seolah2 pelita bagi kakiku dan seperti suluh pada djalanku.” Mazmur 119 : 105. Minjak itulah mengibaratkan Roh Sutji. Dengan tjara begini djuga Roh Sutji diumpamakan dalam nubuatan nabi Zacharia. JMaka kembalilah Malaikat jang berkata dengan aku itu, lalu didjagakannja aku seperti orang jang didjagakan daripada tidurnja. Maka katanja kepadaku: Apa kau lihat? Maka sahutku: Bahwasanja aku melihat sebuah kaki pelita daripada emas belaka, dan tempat minjaknja adalah pada kepalanja dan ketudjuh pelitanja pun adalah padanja, dan lagi pada ketudjuh pelita itu adalah tudjuh tjerat, jang diatas kepalanja. Dan adalah dua batang pokok zait diatasnja, sebatang pada sebelah kanan tempat minjak itu, dan sebatang pada sebelah kirinja. Maka sahutlah aku, kataku kepada Malaikat jang berkata dengan aku itu: Ja tuan apakah artinja ini?...... Lalu sahutlah Ia, katanja kepadaku: Inilah firman Tuhan kepada Zerub Babil, bunjinja: Bukannja oleh kuat dan bukannja oleh penggagahan melainkan oleh Rohku djuga jaitu akan djadi, demikianlar firman Tuhan semesta alam sekalian…… Dan pada kedua kalinja kataku kepadanja: Apakah ertinja kedua tjabang pokok zait, jang didalam kedua tjorong keemasan, daripadanja dituangnja kedalam pelita keemasan itu…… Lalu katanja: Bahwa inilah kedua putjuk minjak jang berdiri dihadapan Tuhan seluruh bumi!” Zach. 4:1-14.HJT 60.3

    Dari dua pohon zait itu ditjurahkan minjak keemasan dari tjerat keemasan melalui tempat minjak kepada lampu jang menerangi tempat kesutjian itu. Begitulah pula dengan perantaraan kedjadian2 jang sutji, jang selalu ada dihadirat Allah, Roh Sutji itu dibagi2 kepada manusia2 jang dipakai sebagai perkakas dalam pekerdjaan Tuhan. Pekerdjaan daripada dua jang telah diurapi ini, ialah menjampaikan kepada umat Allah rahmat jang dari surga, jaitu satu-satunja jang bisa mendjadikan Firman itu sebagai lampu bagi kaki dan terang pada djalannja. “Bukannja oleh kuat dan bukannja oleh penggagahan, melainkan oleh Rohku djuga, jaitu akan djadi, demikianlah sabda Tuhan semesta alam sekali an.” Zacharija 4:6.HJT 61.1

    Dalam perumpamaan ini kesepuluh anak dara itu pergi menemui mempelai laki2 itu. Semuanja membawa lampu2 dan botol2 akan akan tempat minjak. Dengan demikian maka pada mulanja, ta’ ada tampak barang perbedaan diantara mereka itu. Begitulah pula halnja dengan sidang Kritus jang ada dekat pada kedatanganNja jang kedua kali. Semua ada mempunjai pengetahuan tentang Kitab Sutji. Semua sudah mendengar chabar kedatangan Tuhan kedua kali jang telah hampir itu, dan semuanja adalah pula menunggu. Tetapi sebagaimana keadaan jang terdjadi dalam perumpamaan itu, begitupun sekarang ada terdjadi; diantaranja adalah pula waktu menanti; kepertjajaan akan diudji; dan kalau terdengar seruan jang berbunji: “Mempelai ada datang; keluarlah kamu pergi mengelu-elukan dia,” maka banjaklah diantara mereka tidak bersedia. Pada mereka itu tiadalah minjak dalam botol2 dan lampu2nja. Mereka itu berkekurangan Roh Sutji.HJT 61.2

    Dengan tiada menaruh Roh Sutji, maka pengetahuan akan perkataannja itupun sia-sialah adanja. Pengetahuan akan kebenaran jang tidak disertai dengan Roh Sutji, tidak dapat memberi kehidupan kepada djiwa ataupun menjutjikan hati. Orang boleh mengetahui perintah Allah, dan segala perdjandjian jang terdapat dalam Kitab Sutji, tetapi kalau Roh Allah tidak menanamkan kebenaran itu dalam hati, maka kelakuan dan tabiatnja akan tak berubah. Dengan tiada penerangan Roh, maka orang tak akan dapat membedakan jang dusta dan jang benar, dan tidak ia akan tahan berdiri melawan segala pertjobaan dari Setan, penipu jang tjerdik itu.HJT 61.3

    Orang2 jang diumpamakan dengan anak dara jang bodoh itu, bukanlah orang2 jang pura2. Mereka menghargakan kebenaran, dan telah membela kebenaran itu. Mereka itupun merasakan diri tertarik kepada orang2 jang pertjaja, tetapi mereka tidak atau belum menjerahkan dirinja kebawah kuasa pekerdjaan Roh Sutji. Mereka itu belom menghantjurkan diri atas Batu Karang, jaitu Jesus Kristus; tabiat mereka jang lama tidak dihilangkannja. Orang2 inipun ada diumpamakan dengan benih jang ditabur ditanah jang berbatu. Mereka itu menerima akan perkataan itu dengan segala suka hatinja, tetapi azas2 kebenaran itu tak dapat tumbuh terus. Pengaruh tiada tetap. Roh bekerdja dalam hati manusia sekadar keinginan dan keluasan jang diberikan hendak menempatkan didalamnja kelakuan dan tabiat jang baru; tetapi orang2 jang diumpamakan oleh anak2 dara jang bodoh itu, bersenang dengan barang jang lahir. Mereka itu tidak mengenal akan Allah. Mereka itu tidak pikirkan akan maksudNja; mereka tidak berhu’bung dengan Dia; sebab itu mereka itupun tidak tahu bagaimana harus mereka menaruh kepertjajaan padaNja, bagaimana mereka itu harus memandang akan Dia dan boleh hidup. Kebaktiannja berubah mendjadi begini: “Maka datanglah mereka itu kepadamu dengan banjak orangnja, lalu duduklah mereka itu jaitu umatku dihadapan mukamu dan didengarnja segala perkataanmu, tetapi tidak diturutnja akan dia; dalam antara mereka itu membawa mulut manis, adalah hatinja pun menjehadjakan laba jang kedji.” Jehezkiel 33:31. Rasul Paulus menundjuk dengan njata bahwa inilah akan mendjadi tanda bagi mereka itu jang hidup betul2 dimuka kedatangan Tuhan Jesus jang keduakali! Ia berkata: “Pada achir zaman akan datang masa kesukaran. Karena orang kelak kasih akan dirinja sadja…… jang suka akan hawa nafsunja terlebih dari pada sukanja akan Allah; bahwa mereka itu beribadat sekedar rupa sadja, tetapi disangkalkannja kuasanja.” 2 Tim. 31-5.HJT 61.4

    Inilah orang2 jang dalam waktu jang bertjelaka itu akan berseru: Damai dan tiadalah barang tjelaka. Mereka itu menjenangkan hatinja dengan ketentuan itu, dan tiada sekali mereka itu bermimpi akan barang tjelaka. Tetapi apabila mereka itu terdjaga dari pada tidurnja, dan dilihatnja akan kekurangannja, lalu dipintanja akan orang lain akan menolong mereka itu; tetapi mereka ini lupa bahwa dalam keperluan rohani tak seorang pun dapat memenuhi keperluan jang lain. Rahmat Allah telah diberikan dengan bebas kepada tiap2 djiwa. Pekabaran Indjil telah dibunjikan. “Dan biar orang jang berdahaga itupun datang hampir dan barang siapa jang hendak, biar diambilnja air Alhajat itu dengan tiada bajaran.” Wahju 22:17. Tetapi akal budi itu tidak dapat dipindahkan. Tiada seorang pun jang dapat beribadat untuk keselamatan orang lain. Tidak seorang djuga jang dapat menerima Roh Sutji itu untuk bahagian orang lain. Tidak seorang jang dapat membahagi akal budi dan tabiatnja, jang didapatnja dari pekerdjaan Roh Sutji, kepada orang lain. “Djikalau Nuh dan Daniel dan Ajub adalah ditengah2nja sekalipun, sesungguh2 Aku hidup, demikianlah firman Tuhan Hua, masakan dilepaskannja anaknja laki2 atau pe- rempuan! maka dengan kebenarannja boleh dilepaskannja hanja djiwanja sendiri djuga.” Jehezkiel 14:20.HJT 62.1

    Tabiat itu dinjatakan pada waktu kesukaran. Waktu tengah malam kedengaran suara mengatakan: “Mempelai ada datang; keluarlah kamu pergi mengelu-elukan dia,” dan anak2 dara jang tidur itu terdjaga dari tidurnja, maka ternjatalah siapa diantara mereka itu jang telah bersedia untuk kedjadian itu; semuanja terperandjat; tetapi jang sebahagian ada menaruh persediaan, sedang jang lain tiada. Begitu djuga kedjadian sekarang; apabila ‘barang seorang ditimpa oleh marabahaja dengan tiba2, jang olehnja dapat meniwaskan djiwanja, barulah ternjata, adakah ia ini pertjaja akan segala perdjandjian Allah atau tidak. Barulah akan terlihat adakah djiwa ini mengetahui akan pertolongan rahmat Allah ? Udjian penghabisan jang ‘besar, datang pada achir zaman pengasihan, tetapi pada waktu itu telah terlambatlah membuat persediaan untuk djiwa.HJT 63.1

    Kesepuluh anak dara itu pun ada menanti pada malam penghabisan hikajat dunia ini. Semua mengaku dirinja Kristen. Semuanja itu terpanggil, semuanja pun ada mempunjai nama, lampu dan berbakti kepada Allah. Semuanja rupa2nja ada menanti akan kedatangan Kristus. Tetapi lima tidak bersedia. Jang lima ini akan terperandjat serta bersusah hati dan menjesal, karena mereka itu akan tidak dapat masuk kedalam perdjamuan itu.HJT 63.2

    Pada hari jang achir, banjak orang akan meminta masuk kedalam keradjaan Kristus, katanja ; “Bahwa dihadapan mata Tuhan telah kami makan minum dan Tuhan pun mengadjar dalam lurung2 kami.” “Ja Tuhan; ja Tuhan! bukankah dengan kuasa nama Tuhan djuga telah kami mengadjar dan dengan kuasa nama Tuhan pun telah kami membuangkan sjaitan dan dengan kuasa nama Tuhan pun telah kami mengadakan beberapa mudjizat ? Tetapi pada masa itu kataKu kelak kepada mereka itu dengan njata2: Bahwa sekali2 tidak Aku kenal akan kamu; njahlah dari hadapanKu.” Luk. 13:26, 27. Matius 7:22. Dalam kehidupan ini, mereka itu tidak beladjar berhubungan dengan Kristus; sebab itu pula tidak mereka itu tahu akan bahasa, tabiat dan peraturan disurga, djadi asinglah mereka itu dari kesukaan dan keramaian jang ada disana. “Karena siapa boleh mengetahui perkara manusia, melainkan Roh manusia djuga jang didalamnja? Demikianlah seorang pun tiada jang mengetahui perkara Allah, melainkan Roh Allah djuga.” 1 Kor. 2:11.HJT 63.3

    Perkataan jang sepedih2nja jang pernah terdengar oleh orang jang akan merasai mati, ialah putusan ini; “Kamu tidak kukenal.” Hanjalah perhubungan Roh Sutji, jang sekarang ini kita ada sia-siakan, sadjalah jang dapat memberi djalan bagi kita akan masuk kedalam perdjamuan mempelai itu. Kita sendiri tak dapat turut dalam keramaian itu. Karena tjahajanja jang gilang gemiIang itu tak akan terlihat oleh mata jang buta, dan bunji2nja jang merdupun tak akan terdengar oleh telinga jang tuli. Ketjintaan dan kesukaan disana tidak akan dapat menggentarkan tali perasaan orang, jang hatinja telah dimatikan oleh perasaan keinginan dunia. Kita sendirilah jang mendjauhkan diri kita dari surga, karena kita tidak biasa akan tjara pergaulan disana.HJT 63.4

    Kita mustahil bersedia hendak bertemu dengan Tuhan oleh terdjaga apabila kedengaran seruan, “Lihatlah! Mempelai datang.” dan mengambil lampu kita jang tidak berminjak itu serta mengisi dia. Kita tidak bisa pisahkan Kristus dari hidup kita dalam dunia ini, dan meskipun begitu merasa disediakan buat tinggal bersamasama dengan Dia didalam surga.HJT 64.1

    Dalam perumpamaan itu maka anak2 dara jang bidjaksana itu ada menaruh minjak dalam lampu dan botolnja. Lampu mereka itu bernjala terus sepandjang malam, dimana mereka itu menanti. Hal itu menambahkan dan meninggikan terang untuk kehormatan mempelai laki2 itu. Sinar dalam kegelapan itu, menambah menerangkan djalan kerumah mempelai laki2 dan ketempat perdjamuan itu.HJT 64.2

    Begitulah halnja harus pengiring2 Kristus menjinarkan terang itu kepada dunia jang gelap ini. Maka Perkataan Allah itulah terang dan terang itu oleh Roh ‘Sutji akan membawa suatu perubahan kekuatan dalam hati orang jang menerima dia. Oleh menanam azas2 Perkataan Allah dalam hati, maka Roh Sutji akan meluaskan sifat2 Allah dalam manusia. Sinar kemuliaanNja, tabiatNja, haruslah terpantjar dari pengiring2Nja. Dengan tjara begini, mereka itu harus memuliakan Allah, menerangkan djalan kerumah mempelai laki2, kekota Allah, kepada perdjamuan nikah Anak Domba itu.HJT 64.3

    Mempelai laki2 itu datang tengah malam, pada waktu jang segelap2nja. Begitu pula waktu kedatangan Kristus itu, adalah pada masa jang segelap2nja dalam hikajat dunia ini. Hari2 pada waktu Nuh dan Lut itu, mendjadi suatu teladan tentang keadaan dunia, dimuka waktu kedatangan Anak manusia jang kedua kali. Pada beberapa tempat di Kitab Sutji, jang menundjukkan pada waktu jang achir ini (waktu sekarang) ada dikatakan, bahwa setan akan bekerdja dengan “segala kuat” dan “dengan segala tipu kedjahatan.” 2 Tes. 2:9, 10 Bagaimana hasil pekerdjaannja sekarang, ternjatalah dalam kegelapan jang bertambah2, kesesatan jang banjak, banjaknja orang2 jang tidak mau beragama dan penggodaan2 dimasa jang achir ini. Bukan sadja setan sedang memimpin dunia ini kepada perhambaan, tetapi tipunja adalah sebagai ragi dalam geredja2 jang menamakan dirinja geredja Jesus Kristus. Kedjatuhan jang besar akan bertambah2 kepada kegelapan sama seperti gelap gulita tengah malam, jang tidak bisa diterusi pemandangan. Waktu itu bagi umat Allah, akan djadi suatu malam tangisan, malam penganiajaan karena kebenaran. Tetapi beruntunglah, karena dari kegelapan malam itu, akan bersinarlah terang Allah.HJT 64.4

    “Karena Allah jang menjuruh terang itu bertjahja dari dalam gelap.” 2 Kor. 4:6. Tatkala “bumi itu lagi tjampur baur adanja, ia itu suatu laut jang ketutupan kelam kabut; maka Roh Allah berlajang2 diatas muka air itu. Maka firman Allah: “Hendaklah ada terang. Lalu terang pun djadilah. Kedj. 1:2, 3. Begitu djuga halnja dalam malam kegelapan rohani, suara Allah akan berbunji: “Djadilah terang.” Dan kepada umatNja Ia berkata: “Bangunlah engkau; njatakanlah tjahajamu, karena terangmu ada datang dan kemuliaan Tuhan terbit atas kamu.” Jesaja 60:1.HJT 65.1

    “Karena sesungguhnja kegelapan menudungi bumi dan kelam kabut menudungi segala bangsa, sementara terang Tuhan terbit atas kamu dan kemuliaanNja pun bersinar kepadamu.” Jes. 60:2.HJT 66.1

    Inilah kegelapan tentang salah pengertian akan Allah, jang membungkus dunia dengan kabut jang tebal. Manusia kehilangan pengetahuannja akan pengenalan tabiat Allah. Salah pengertian itu timbul, karena salah pula penerangan. Sebab itu sekarang harus dikabarkan satu pekabaran Allah, jang pengaruhnja dapat menerangkan serta jang kekuatannja boleh menjelamatkan. Tabiat, tudjuan dan maksudnja haruslah dinjatakan. Dalam kegelapan dunia ini, haruslah disinarkan terang kemuliaan Allah bahkan tjahaja kemurahan dan pengasihanNja.HJT 66.2

    Pekerdjaan ini dituliskan oleh Na'bi Jesaja dalam perkataan ini: “Hai Sion, engkau jang membawa kabar baik, hendaklah engkau naik keatas sebuah gunung jang tinggi ; hai Jerusalem, engkau jang membawa kabar baik ! njaringkanlah suaramu, njaringkanlah dia sebo!eh2nja, djanganlah engkau takut, katakanlah olehmu kepada segala negeri Jehuda : Bahwasanja disini adalah Aliahmu! Bahwasanja Tuhan Hua akan datang kelak hendak melawan barang siapa jang kuat, dan tanganNja pun akan memegang perintah. Bahwasanja pahalaNja adalah sertaNja dan pembalasan pun adalah berdjalan dahulu dari padaNja.” Jes. 40:9, 10.HJT 66.3

    Mereka itu jang ada menanti kedatangan Mempelai laki2, haruslah berkata kepada dunia ini: “Lihat, disini adalah Allahmu!” Sinar penghabisan dari terang rahmat, pekabaran penghabisan tentang kemurahan, jang harus diberitakan kepada dunia, jaitu kenjataan peri-ketjintaanNja jang tak terhingga. Anak2 Tuhan harus menjatakan kemuliaanNja. Didalam kehidupan dan kelakuan mereka itu, haruslah njata apa jang mereka itu telah mendapat karena kemurahan dan rahmat Allah.HJT 66.4

    Tjahaja dari Matahari Kebenaran haruslah bertjahaja dan njata dalam perbuatan jang baik, oleh perkataan2 jang benar dan perbuatan2 jang sutji.HJT 66.5

    Tuhan Jesus sinar kemuliaan Allah, datang kedalam dunia sebagai terangnja. Ia datang akan menjatakan Allah kepada manusia, dan akan halNja adalah tertulis, bahwa Ia diurapi “dengan Rohulkudus dan kuat, maka lapun berdjalan keliling sambil berbuat baik” Kissah 10:38. Didalam masdjid di Nazareth la berkata: “Bahwa Roh Tuhan adalah padaKu, sebab telah disiramNja Aku akan mengadjarkan Indjil kepada orang miskin, dan disuruhkanNja Aku akan menjembuhkan orang, jang petjah hatinja. Akan mengkabarkan kelepasan kepada orang jang terpendjara dan penglihat kepada orang buta dan akan melepaskan orang jang tertawan dan akan mengadjar akan hal tahun karidlaan Tuhan.” Luk. 4:18, 19. Inilah pekerdjaan jang diserahkan- Nja kepada murid2Nja. “Kamulah terang dunia,” kataNja, “sebab itu biarlah terangmu bertjahaja2 dihadapan segala orang, supaja mereka itu melihat kebadjikanmu dan memuliakan Bapamu jang disurga.” Mat. 5:14, 16.HJT 66.6

    Hal inipun ditulis oleh Nabi Jesaja dengan tjara begini : “Bukankah ini kehendakKu: bahwa kamu membahagi2 makananmu kepada orang jang berlapar dan memberi tumpangan dalam rumahmu kepada orang miskin dan jang terbuang; apabila kamu melihat seorang jang telandjang kamu menudungi dia dan tidak kamu menjembunjikan dirimu dari pada orang jang sedaging darah dengan kamu. Pada masa itu terangmu akan merekah seperti fadjar dan kesembuhanmu akan tumbuh dengan segeranja ; pada masa itu kebenaranmu akan berdjalan dihadapanmu dan kemuliaan Tuhan djadi pengiringmu.” Jes. 58:7, 8.HJT 67.1

    Begitulah pula halnja, dalam malam kegelapan rohani itu, maka sidang Tuhan haruslah memantjarkan sinar terang, oleh menolong orang jang bersusah dan dengan penghiburannja kepada orang jang berduka.HJT 67.2

    Sekeliling kita ada kedengaran keluhan dan djeritan kesengsaraan dunia ini. Pada segala pihak adalah orang2 jang perlu akan pertolongan bahkan jang menanggung sengsara. Adalah kewadjiban kita untuk membantu dan meringankan kesukaran dan kesengsaraan hidup.HJT 67.3

    Maka pekerdjaan dan perbuatan, akan lebih berguna dari pada perkataan. Kita haruslah memberi makan kepada orang jang berlapar. pakaian kepada orang jang bertelandjang dan tempat tinggal akan orang jang tidak berumah. Tetapi kita djuga terpanggil akan berbuat jana lebih dari pada itu. Keperluan djiwa itu hanja dapat dipenuhi oleh ketjintaan Kristus. Kalau Kristus berdiam dalam kita, maka hati kita pun akan dipenuhi dengan ketjintaan Allah. Maka mata air ketjintaan Kristus jang tertutup itu akan terbuka bagi kita.HJT 67.4

    Bukannja sadja Tuhan Allah minta supaja kita memberi pertolongan kepada orang jang berkekurangan, tetapi pula haruslah kita pergi mendapatkan mereka itu dengan muka jang gembira, perkataan jang menghiburkan serta djabatan tangan. Waktu Tuhan Jesus menjembuhkan orang2 sakit, ditaruhkanNja tanganNja kepada orang2 itu. Begitu pula seharusnja kita mentjahari perhubungan rapat dengan mereka itu kepada siapa kita bermaksud akan berbuat baik.HJT 67.5

    Adalah banjak orang jang tiada menaruh pengharapan lagi. Bagi orang2 ini berilah sinar pengharapan pula dalam hatinja. Banjak pula jang tiada mempunjai keberanian lagi; kepada mereka itu berikanlah perkataan jang memberi keberanian jang baru lagi. Berdoalah untuk mereka itu. Separuhnja lagi perlu akan roti kehidupan. Kepada mereka itu batjakanlah apa2 dari Perkataan Allah. Banjak pula jang ada menderita penjakit djiwa, jang tidak dapat diobati dengan obat dunia ini bahkan tidak ada tabib jang dapat menjembuhkannja. Berdoalah untuk djiwa2 ini: bawalah dan pimpinlah mereka itu kepada Jesus. Katakanlah kepada mereka itu, bahwa adalah obat di-Gilead dan adalah djuga satu Tabib jang dapat menjembuhkan disana.HJT 67.6

    Terang matahari itu adalah suatu berkat, jang tiap2 hari mentjurahkan tjahajanja dengan berkelimpahan kepada dunia jang berdosa, dunia jang terhilang bahkan dunia jang tidak tahu berterima kasih ini. Begitu pula halnja dengan terang dari Matahari Kebenaran. Dunia jang ada terbungkus dengan kegelapan dosa, kesusahan dan penjakit, haruslah diterangkan dengan pengetahuan akan ketjintaan Allah. Sinar terang jang memantjar dari singgasana disurga, tidak boleh ditahan dari suatu bangsa, pangkat atau golongan masjarakat jang mana djuga pun.HJT 68.1

    Pekabaran akan pengharapan dan rahmat itu haruslah dibawa sampai keudjung dunia. Barang siapa jang mau. sorongkanlah tanganmu. Peganglah akan kekuatan Allah, berdamailah dengan Dia, maka engkaupun akan merasa perdamaian. Maka orang2 kafir itu tidak akan tertutup lagi dengan kegelapan tengah malam itu. Kegelapan itu akan lalu dan diganti dengan tjahaja Matahari Kebenaran jang gilang gemilang. Maka kuasa naraka akan patah.HJT 68.2

    Tetapi tiada seorang pun jang dapat memberikan barang, jang terdahulu tiada diterimanj'a. Didalam pekerdjaan Allah. Maka manusia itu tak dapat berbuat barang sesuatu dengan sendirinja. Tidak seorang pun jang oleh usahanja sendiri, dapat mendjadi pembawa terang untuk dunia ini. Minjak keemasan jang dituangkan oleh pesuruh2 surga kedalam pipa keemasan, jang akan didjalankan dari tjerat keemasan kedalam lampu pada tempat jang sutji, itulah jang mengeluarkan tjahaja terang jang bernjala terus menerus. Adalah tjinta Allah jang selalu dipindahkan kepada manusia jang membolehkan ia memberi terang itu kepada orang jang lain. Minjak ketjintaan Allah mengalir terus dengan tidak berkeputusan kedalam hati semua orang jang berhubungan dengan Allah dalam pertjaja, dan itu membawa terang, jang njata dalam pekerdjaan, dan kebaktian jang lurus dari mereka itu terhadap kepada Allah.HJT 68.3

    Didalam karunia Roh Sutji jang besar dan tidak berhingga itu, adalah harta surga jang tiada ternialai itu. Dan kalau kekajaan dan kebesaran rahmatNja itu tidak turun dengan limpahnja atas kita, maka itu bukan berarti Tuhan membatasi karunia itu bagi kita. Kalau sekiranja semua orang mau menerima Roh itu dengan segenap hati, maka tidak dapat tiada mereka itu pun akan dipenuhi dengan dia.HJT 68.4

    Bahwa adalah hak tiap2 djiwa akan mendjadi sebagai suatu saluran, dari mana Tuhan akan mengalirkan harta kemurahanNja, dan segala kekajaan Kristus kepada dunia ini. Tidak ada barang sesuatu jang Tuhan Jesus lebih sukai, dari pada perkakas2 jang dapat dipakaiNja akan menundjukkan kepada dunia Roh. tabiat dan kehendakNja; tidak ada barang jang lebih diperlukan oleh dunia ini dari pada kenjatan ketjintaan Muchalits, oleh hamba2Nja. Tuhan Allah dan malaikat2 amat rindu akan perkakas2 jang olehnja dapat dialirkanNja minjak kesutjian itu kedalam hati manusia, jang dengannja mereka itu boleh mendapat berkat dan kesukaan.HJT 69.1

    Tuhan Jesus ada menjediakan segala sesuatu jang perlu, supaja sidangNja boleh mendapat suatu badan jang baharu, jang diterangkan dengan Terang dunia, dan mempunjai kemuliaan Imanuel. Karena adalah maksudNja, supaja tiap2 orang Kristen dikelilingi dengan suasana jang terang dan perdamaian. Ia mau, supaja dalam kehidupan kita njatalah kesukaan dan kegemaranNja.HJT 69.2

    Adanja Roh Sutji dalam hati akan njata oleh terbitnja ketiintaan2 sutji. Kesempurnaan Allah, akan mengalir dari orang-orang jang dipakaiNja sebagai perkakas, akan memberi itu pula kepada orang lain.HJT 69.3

    Matahari Kebenaran itu adalah mempunjai: “penjembuhan dibawah kepak2nja.” Mal. 4:2, Begitu pula dari tiap2 murid jang benar akan terbit pengaruh jang manghidupkan, memberanikan, peri suka menolong dan kesembuhan jarg besar.HJT 69.4

    Agama Kristus itu ada mengandung maksud jang lebih dalam dari keampunan dosa: ia itu berarti djuga membuang dan mengeluarkan segala dosa dan memenuhi pula tempat jang kosong itu dengan karunia rahmat Roh Sutji. Ia memberi penerangan Allah kepada kepikiran dan kesukaan Allah kepada djiwa; hati jang telah dikosongkan dari peri tjinta diri, dipenuhi dengan hadirat Kristus jang diam didalamnja. Apabila Ia telah berkuasa atas djiwa itu, maka adalah ia itu bersih dan bebas dari dosa. Maka kehidupannja itu dipenuhi dengan kemuliaan, kepenuhan dan kesempurnaan maksudnja Indjil. Penerimaan akan Kristus itu mengadakan damai, ketjintaan dan ketentuan jang sempurna. Kenjataan keindahan dan ketjintaan tabiat Kristus itu dalam kehidupan, menjaksikan bahwa benarlah Allah telah menjuruh AnakNja ke dunia ini, akan menjelamatkan dia.HJT 69.5

    Kristus tidak berpesan kepada pengiring2Nja, supaja berusaha akan memberi penerangan kepada dunia ini. Ia pernah berkata: Biarlah terangmu itu bertjahaja2. Kalau engkau telah menerima rahmat Allah itu, maka adalah terang itu dalam kamu. Buanglah segala halangan dan rintangan itu, maka kemuliaan Allah itu akan ternjata. Dengan demikian, terang itu akan bertjahaja dan melalukan kegelapan itu. Dan sinarnja itu pun akan terpantjar sedjauh2nja pengaruhmu dapat mentjapai.HJT 69.6

    Kenjataan kemuliaanNja dalam rupa manusia itu akan membawa manusia lebih rapat kepada surga, dan keindahan kaabah jang dalam hati itupun akan terlihat dalam tiap2 djiwa, dimana Jesus ada berkedudukan. Maka manusia akan merasa terikat oleh kemuliaan Kristus jang ada didalamnja, dan oleh segala pudji2an dan sjukur dari djiwa2 jang telah disebut bagi Allah, maka Tuhan Allah akan dimuliakan sebagai Pemberi jang maha besar.HJT 70.1

    “Bangunlah engkau, njatakanlah tjahajamu, karena terangmu ada datang dan kemuliaan Tuhan terbitlah atasmu.” Jes. 60:1. Pekabaran ini adalah ditudjukan kepada mereka itu jang keluar akan mendjemput Mempelai laki2. Tuhan Jesus sudah hampir datang dengan kuasa dan kemuliaan besar. Ia datang dengan kemuliaanNja dan kemuliaan Bapa. Ia datang dengan segala malaikat2Nja jang sutji. Sementara dunia ini diselubungi dengan kegelapan, maka adalah terang pada tiap2 rumah orang jang sutji. Mereka itulah jang akan melihat sinar jang pertama dari kedatanganNja. Tjahaja jang sutji itu akan bersinar dari kemuliaanNja, dan mereka janq berbakti kepadaNja itu akan melihat Dia dengan heran dan sukatjita. Sementara orang2 jang tidak pertjaja akan lari dari Dia maka pengiring2 Kristus akan bersukatjita. Ajub sudah melihat dengan mata imannja akan kedatangan Jesus Kristus jang kedua kalinja, dan berkata : “Jang kupandang kelak bagi diriku dan mataku pun akan melihat Dia, bukan jang lain.” Ajub 19:27. Tuhan Jesus adalah kawan seiring jang setia, dan sahabat jang lama bagi pengiring2Nja. Mereka itu telah terikat rapat, dan hidup selalu dalam persekutuan dengan Allah. Maka kemuliaan Tuhan terbitlah atas mereka itu. Dalam mereka itu tampaklah sinar pengetahuan akan kemuliaan Allah dalam wadjah Isa Almaseh. Dan sekaranq mereka itu bersuka2 dalam terang janq gilang gemilang dan dalam kemuliaan Radja jang penuh kemuliaan Mereka itu telah tersedia akan hidup bergaul dengan penduduk2 surga, karena surga adalah dalam hati mereka itu.HJT 70.2

    Denqan kepala jang terangkat dan dalam terang tjerlang gemerlang dari Matahari Kebenaran, bahkan penuh dengan kesukaan, karena diketahuinia bahwa kelepasannja telah hampir, mereka itu keluar menemui Mempelai laki2, dengan bersurak2: “Bahwasanja inilah djuga Allah kita, maka telah kita menantikan Dia dan iapun menjelamatkan kita!” Jesaja 25:9.HJT 70.3

    “Maka kudengar pula bunji seperti suara suatu tentera besar bagaikan bunji air banjak menderu dan seperti bunji petir jang besar, katanja: Halleluja! karena keradjaanlah Tuhan Allah maha kuasa itu. Hendaklah kita bersuka2an dan beramai²an sambil memuliakan Tuhan, karena hari nikah Anak Domba itu telah sampai an isterinja pun telah bersiap dirinja Maka kata malaikat itu kepadaku: Suratkanlah ini: Berbahagialah segala orang jang dipanggil kepada perdjamuan nikah Anak Domba itu”. “Karena Ialah Tuhan segala tuan dan Radja segala radja, maka adapun orang jang sertaNja ia itulah orang jang dipanggil dan dipilih dan jang setiawan adanja.” Wahju 19:6-19; 17:14HJT 71.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents