Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Akibatnja Orang-orang Jang Menjia-njiakan Harta Itu

    Tetapi Setan djuga bekerdja didalam hati manusia, dan tjoba membawa mereka itu kepada kepertjajaan bahwa diluar Allah pun manusia bisa dapat berbagai-bagai ilmu dan pengetahuan jang adjaib dan tinggi2. Dengan bahasa-bahasa jang manis tetapi dusta bela'ka, diadjaknja Adam dan Hawa kepada kebimbangan atas perkataan Allah dan ganti itu diberikannja pada mereka itu satu pikiran jang memimpin mereka melawan Allah, Hasil dusta dan bohongnja masih berdjalan sampai sekarang ini. Guru2, jang mentjampur pengadjarannja dengan pikiran2 dari kitab-kitab jang dikarang oleh orang-orang jang tidak pertjaja akan Allah, ada menanam dalam hati dan pikiran murid-muridnja bibit kurang pertjaja akan Allah, dan tiada dengar-dengaran akan perintahNja. Guru.-guru jang sedemikian tidak tahu apa jang dibuatnja. Mereka itu tidak insjaf akan akibat pendidikannja itu.HJT 15.1

    Seorang student dapat mendjalani segala kelas mulai dari sekolah rendah sa'mpai kesekolah jang tertinggi; ia dapat mengusahakan dirinja akan mengumpulkan segala matjam ilmu pengetahuan. Akan tetapi djikalau ia tidak mempunjai pengetahuan akan Allah dan beladjar dengar-dengaran akan segala aturan2 jang telah ditetapkanNja, maka iaitu membinasakan dirinja sendiri. Oleh tabiat2nja jang salah, ia hilang kehormatan diri sendiri. Ia tidak dapat memerintahkan dirinja bahkan ia tidak mempunjai kekuatan lagi akan menimbang ba-ik buruknja hal-hal jang mengenai dirinja. Ia mendjadi seorang jang kurang berpikiran, jang menjia-njiakan kehidupan djasmani dan rohaninja, sehingga achirnja binasalah ia karena tidak dapat memerintahkan hawa nafsunja sendiri. Untung jang sebenar-benarnja tidak pernah dirasainja, karena ia tidak memperalaskan kehidupannja diatas azas2 jang sutji dan sehat, melainkan ditempatkannja dirinja diatas kebiasaan2 jang menghilangkan perdamaian hati. Waktu jang begitu lama telah dipakainja akan menghimpunkan ilmu, sia-sia adanja ; karena iaitu membinasakan dirinja. Ia telah salah memakai kekuatan badani dan rohaninja ; tubuhnja telah ditjemarkannja. Orang jang begitu, tjelaka dalam hidup ini dan kehilangan akan hidup jang akan datang. Ia menjangka bahwa dengan mengumpulikan ilmu dunia ini ia dapat mengumpulkan harta jang besar; tetapi dalam hal ia menjebelahkan Kitab Sutji itu, ia telah membuang suatu harta, jang dunia tidak sempat memberi padanja.HJT 15.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents