Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    “Orang ini menjambut orang berdosa”*Teralas pada Lukas 15:1-10.

    APABILA orang2 pemungut tjukai dan orang2 berdosa datang kepada Jesus, maka chatib2 itu mentjelakan Dia. Katanja: “Orang ini menjambut orang berdosa dan makan dengan mereka itu.”HJT 21.1

    Dengan perkataan ini mereka itu hendak menuduh bahwa Tuhan Jesus suka bergaul dengan orang2 berdosa dan orang2 djahat serta tiada menolak akan kesalahan mereka itu. Chatib2 itu ketjiwa akan hal Tuhan Jesus jang sudah terima orang berdosa. Pikirannja: “Apakah sebabnja orang jang berhak mendapat kehormatan karena tabiat2nja jang baik ini tidak bergaul dengan kami, dan menurut tjara pengadjaran kami?” Mengapakah Ia tidak mau menempatkan diriNja dihadapan atau mentjahari karunia dari orang2 jang besar, melainkan bekerdja diantara segala golongan masjarakat ? Djikalau benar Ia seorang Nabi, mengapakah Ia tidak mentjahari perhubungan dengan mereka itu ? Dan mengapakah Ia memperdulikan orang2 pemungut tjukai dan orang berdosa ? Itu orang2 jang menamakan dirinja pelindung masjarakat, merasa gusar, karena Isa dengan siapa mereka selalu bermusuhan, tetapi oleh hidupNja jang sutji mereka merasa takut dan dihukumkan, suka bergaul dengan setjara ramah-tamah dengan sampah masjarakat. Mereka tidak memperkenankan tjara Isa bekerdja itu. Mereka itu merasa dirinja orang2 jang terpeladjar, sopan dan istimewa pula orang2 jang beragama; tetapi kehidupan Tuhan Jesus itu menundjukkan dengan terang kepada orang banjak, bahwa peragamaan mereka itu hanjalah peragamaan tjinta diri adanja.HJT 21.2

    Jang terlebih memarahkan mereka itu jaitu bahwa orang2 jang membentji akan chatib2 itu dan jang tidak pernah mengundjungi mesdjid, datang beramai-ramai berkeliling Jesus serta mendengar akan pengadjaranNja dengan penuh perhatian. Chatib2 dan orang2 Farisi merasa dirinja terhukum dihadapan hadirat jang Sutji itu, apakah sebabnja pemungut tjukai dan orang-orang berdosa itu tertarik kepadaNja ?HJT 21.3

    Mereka tidak tahu bahwa djawabnja jaitulah perkataan jang diutjapkan oleh mereka itu sendiri, tatkala mereka itu mentjelakan Dia: “Orang ini menjambut orang berdosa.” Djiwa2 jang datang kepadaNja merasa bahwa bersama-sama Dia, masih ada harapan akan terlepas dari kuasa dosa. Orang Farisi selalu menghinakan dan mentjèla mereka itu; tetapi Tuhan Jesus berkata-kata dengan mereka itu sebagai anak2 Allah, jang walaupun telah asing dari rumah Bapanja, tetapi jang tidak dilupakan oleh hati pengasihan Bapa. Makin besar dosa mereka itu makin njata pula pengasihan Jesus kepadanja. Makin djauh tersesat mereka itu dari padaNja, makin radjin pula Ia mentjaharinja, dan makin besar pula korban jang dikorbankanNja akan kelepasan mereka itu.HJT 21.4

    Itu semuanja sebenarnia dapat dipeladjari oleh pengadjar2 Israel itu dari dalam surat2an jang dipegang dan disimpannja itu. Bukankah Daud (Daud jang telah djatuh dalam dosa jang amat berat) ada menulis: “Maka sesatlah aku seperti domba jang terhilang; tjaharilah kiranja akan hambamu ini.” Mazm. 119 : 176. Tiadakah pula Micha menjatakan ketjintaan Allah kepada orang2 berdosa, tatkala ditulisnja: “Siapa gerangan Allah seperti Engkau, jang mengampuni kedjahatan dan maafkan kesalahan orang sisa bahagiannja pusaka ? Tidak dikekalkanNja murkaNja sampai selamalamanja, melainkan berkenanlah Ia akan berbuat baik.” Micha 7:18.HJT 22.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents