Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Fasal 6—Kepertjajaan dan Penerimaan

    Apabila perasaan hatimu telah digerakkan oleh Roh Sutji, engkau telah melihat kedjahatan, kuasa, kesalahan, dan tjelaka dosa; maka engkau akan memandang dia dengan djemu. Engkau rasa bahwa dosa sudah mentjeraikan dirimu dari Tuhan Allah, dan dirimu sudah mendjadi hamba kuasa kedjahatan. Lebih engkau tjoba mau melepaskan dirimu, lebih pula engkau mengenal kelemahanmu. Segala maksudmu kotor, dan hatimu pun tidak sutji. Engkau lihat bahwa kehidupanmu sudah penuh dengan kekikiran dan dosa. Engkau rindu akan diampunkan, dibersihkan dan dibebaskan. Persetudjuan dengan Allah, mendjadi seperti Dia, — apakah dajamu mendapat dia?DJT 40.1

    Bahwa perdamaian itulah jang perlu bagimu, — keampunan Allah, damai dan tjinta dalam djiwa. Uang tidak bisa membeli dia, kepintaran tidak bisa mendapat dia, akal budipun ta’ dapat mentjapainja; sekali-kali djangan harap mendapat itu oleh usahamu sendiri. Akan tetapi Tuhan Allah karuniakan itu kepadamu sebagai suatu pemberian, “dengan tiada uang dan dengan tiada harga.” Jesaja 55 : 1. Engkau boleh mendapat dia djika engkau tjuma tadahkan tanganmu buat menerimanja. Tuhan Allah berfirman: “Djikalau segala dosamu bagaikan warna kirmizi sekalipun, nistjaja jaitu akan mendjadi putih seperti saldju; djikalau merah padma sekalipun nistjaja jaitu akan mendjadi putih seperti bulu kambing domba.” Jesaja 1:18. “Dan Aku akan mengaruniakan kepadamu hati jang baharu dan roh jang baharu pun akan Kukaruniakan didalam batinmu.” Jehezkiel 36 : 26.DJT 40.2

    Engkau sudah mengaku dosamu, dan buangkan dia dari dalam hatimu. Engkau sudah tentukan mau menjerahkan dirimu kepada Allah. Sekarangpun pergilah kepadaNja dan minta supaja dibuangkanNja dosamu dan dikaruniakanNja kepadamu hati jang baharu. Dan pertjaja bahwa hal ini dibuatNja sebab Dia sudah djandjikan. Inilah peladjaran jang alMaseh telah adjarkan sementara Dia diatas dunia ini, jaitu segala pemberian jang Tuhan sudah djandjikan kita mesti pertjaja bahwa kita akan terima, maka itupun djadi kita punja. Al-Maseh telah menjembuhkan orang-orang sakit dari penjakitnja apabila mereka itu pertjaja dalam kuasaNja; Dia tolong mereka itu dalam perkara-perkara jang mereka itu bisa lihat, dengan begitu menggerakkan hatinja dengan pertjaja akan Dia dalam perkara-perkara jang tak kelihatan, — memimpin mereka itu mempertjajai kuasaNja mengampuni dosa. Perkara ini Dia katakan dengan terang pada waktu menjembuhkan orang tepuk: “Supaja diketahui olehmu akan hal Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa diatas bumi ini, maka pada ketika itu djuga kata Isa kepada orang tepuk itu: Bangkitlah engkau; angkatlah tikarmu; pulanglah kerumahmu.” Matius 9 : 6. Demikian djuga rasul Jahja katakan dari hal segala mudjizat al-Maseh: “Segala perkara ini disuratkan, supaja kamu pertjaja bahwa Isa itu al-Maseh jaitu Anak Allah, dan lagi supaja oleh pertjaja kamu berhidup kekal dengan namaNja.” Jahja 20 : 31.DJT 40.3

    Dari keterangan Kitab Sutji tentang bagaimana al-Maseh menjembuhkan orang-orang sakit, kita boleh peladjari bagaimana mempertjajai Dia supaja mendapat keampunan dosa. Marilah kita periksa tjerita dari hal orang lumpuh jang diBaitesda. Orang sengsara ini tidak berdaja lagi; sudah tiga puluh delapan tahun lamanja dia tidak gunakan anggotanja. Meskipun begitu al-Maseh berkata padanja: “Bangkitlah engkau berdiri; angkatlah tikarmu; berdjalanlah!” Orang sakit itu boleh berkata: “Ja Tuhan, djikalau Tuhan mau menjembuhkan saja, saja mau menurut perkataan Tuhan.” Akan tetapi bukan begitu, dia pertjaja akan perkataan al-Maseh, dan dia pertjaja jang dia sudah disembuhkan, dan pada ketika itu djuga dia tjoba berdiri; dia mau berdjalan, maka iapun sungguh berdjalan. Dia sudah berbuat apa jang dikatakan Isa, maka Allah pun berikan kuasa kepadanja. Demikian ia disembuhkan.DJT 41.1

    Demikian djuga engkau seorang berdosa. Engkau tidak boleh selesaikan dosamu jang sudah lalu, engkau tidak bisa ubahkan hatimu dan mendjadikan dirimu sutji. Akan tetapi Tuhan sudah djandji mau buat segala perkara ini bagimu oleh alMaseh. Engkau pertjaja akan perdjandjian itu. Engkau mengaku dosamu dan serahkan dirimu kepada Allah. Engkau betulbetul mau berbakti kepadaNja. Djikalau engkau sungguh berbuat perkara ini, Tuhan Allah pun akan genapkan perdjandjianNja kepadamu. Djikalau engkau pertjaja akan perdjan-djian itu — pertjaja bahwa engkau sudah diampuni dan diber- sihkan, — Tuhan Allah akan mengadakan kenjataan itu; engkau disempurnakan, sama seperti al-Maseh sudah berikan kuasa berdjalan kepada orang lumpuh itu, kapan ia pertjaja bahwa ia telah disembuhkan. Demikian djuga padamu kalau engkau pertjaja.DJT 41.2

    Djangan tunggu merasa bahwa dirimu sudah disempurnakan, melainkan katakan, “Saja pertjaja sungguh begitu, bukan sebab saja rasa, melainkan sebab Tuhan Allah sudah djandjikan.”DJT 42.1

    Al-Maseh kata : “Adapun barang suatu kehendakmu, jang kamu pinta itu, pertjajalah bahwa kamu akan beroleh dia, nistjaja jaitu dikaruniakan kepadamu djuga.” Markus 11 : 24. Maka ada satu tuntutan supaja perdjandjian ini digenapkan, — kita mesti minta doa menurut kehendak Allah. Bahwa kehendak Allah jaitu akan members hkan kita dari dosa, dan mendjadikan kita anak-anakNja, dan menguatkan kita hidup dengan kesutjian. Begitulah kita boleh minta akan segala berkat ini, dan pertjaja jang kita menerima dia, dan utjapkan sjukur kepada Allah karena kita sudah terima dia. Kita dibiarkan pergi kepada al-Maseh akan disutjikan dan berdiri dihadapan hukumNja dengan tiada malu atau menjesal. “Sekarang tiada lagi pehukuman bagi orang, jang dalam al-Maseh Isa, jaitu orang jang tidak menurut daging, melainkan jang menurut kehendak Roh.” Rum 8 : 1.DJT 42.2

    Mulai dari saat itu engkau bukan lagi milikmu sendiri; engkau sudah ditebus dengan besar harganja. “Sebab kamu tahu bahwa bukan dengan perkara jang akan binasa, seperti emas atau perak kamu ditebus. . . melainkan dengan darah al-Maseh jang indah itu dan jang seperti darah anak domba, jang tiada tjelanja dan jang tidak bertjatjat adanja.” 1 Petrus 1 : 18, 19. Oleh mempertjajai Allah dengan djalan jang gampang ini, Roh Sutji mendjadikan satu kehidupan jang baru dalam hatimu. Engkau seperti seorang anak jang lahir didalam rumah Tuhan Allah, dan Dia tjinta engkau sama seperti Dia tjinta akan al-Maseh.DJT 42.3

    Sesudah engkau serahkan dirimu kepada Isa, djangan berbalik atau undur, djangan djauhkan dirimu dari Dia, melainkan katakan saban hari: “Saja al-Maseh punja; saja sudah serahkan diriku kepadaNja;” dan minta supaja Dia mentjurahkan Rohnja kepadamu, dan memeliharakan dirimu oleh kemurahanNja. Sebaga mana oleh memberikan dirimu kepada Allah dan pertjaja akan Dia, engkau mendjadi anakNja, begitu djuga engkau patut h dup dalam Dia. Rasul Paul berkata : “Tegal kamu terima akan Tuhan al-Maseh Isa, demikian djuga hendaklah kelakuanmu dalamNja.” Kolosi 2 : 6.DJT 42.4

    Banjak orang merasa bahwa mereka itu mesti ditjoba dan mesti buktikan dihadapan Allah bahwa mereka itu sudah dibaharui, sebelum mereka itu boleh meminta berkat Tuhan. Tetapi mereka itu boleh mendapat berkat Tuhan sekarang djuga. Mereka itu mesti menerima rahmatNja, Roh al-Maseh, untuk menolong kelemahan mereka itu; kalau bukan demikian, mereka itu sekali-kali tidak bisa melawan kedjahatan. Isa suka kita datang kepadaNja sebagaimana keadaan kita, penuh dengan dosa, tidak berdaja, mesti bergantung kepadaNja. Kita boleh datang dengan segala kelemahan kita, kebodohan kita dan dengan dosa-dosa kita, sambil menjembah pada kakiNja dengan hati jang bertobat. Maka kemuliaanlah bagiNja untuk mengelilingi kita dalam lengan ketjintaanNja, dan membebat segala luka kita serta membersihkan kita dari segala ketjemaran.DJT 43.1

    Dalam perkara inilah beribu-ribu orang ada kekurangan: mereka tidak pertjaja bahwa al-Maseh mengampuni mereka itu sendiri, satu per satu. Mereka itu tidak pegang Allah atas perkataanNja. Adalah satu kehormatan bagi semua orang jang menurut sjarat-sjarat itu untuk mengetahui bagi dirinja sendiri bahwa keampunan diberikan bagi tiap-tiap dosa. Buangkanlah segala sjak jang menerbitkan pikiran bahwa segala perdjandjian Allah bukan bagi dirimu. Segala perdjandjian itu adalah bagi orang durhaka jang bertobat. Kekuatan dan kemurahan telah disediakan oleh al-Maseh untuk dihantarkan oleh malaikat-malaikat jang berchidmat pada tiap-tiap djiwa jang pertjaja. Tiada orang jang begitu penuh dengan dosa, sehingga mereka tidak boleh mendapat kekuatan, kesutjian dan kebenaran dalam Isa, jang sudah mati baginja. Dia menunggu hendak menanggalkan dari mereka itu pakaiannja jang telah dikotorkan dan dinadjiskan oleh dosa, dan memakaikan atas mereka itu pakaian jang putih dari kebenaran; dititahkanNja mereka itu hidup, dan bukan mati.DJT 43.2

    Allah tidak berlaku kepada kita seperti manusia berlaku kepada sesamanja manusia. PikiranNja semua pikiran kemurahan, ketjintaan dan kasihan. KataNja: “Hendaklah orang durdjana meninggalkan djalannja dan orang djahat pun kepikirannja dan hendaklah ia bertobat kepada Tuhan, maka Tuhan pun mengasihani dia kelak, dan bertobat kepada Allah kita, karena Ia mengampuni dengan limpahnja.” Jesaja 55 : 7. “Bahwa Aku menghapuskan segala kesalahanmu seperti sebuah awan dan segala dosamu pun seperti suatu uap.” Jesaja 44 : 22.DJT 43.3

    “Bahwa sesungguhnja ta’ suka Aku akan kematian orang jang mati itu, demikianlah sabda Tuhan Hua, sebab itu bertobatlah kamu dan hiduplah.” Jehezkiel 18 : 32. Iblis selalu sedia menghilangkan berkat perdjandjian-perdjandjian Allah. Setan rindu akan mengambil segala kelip-kelip pengharapan dan segala sinar terang dari djiwa manusia; akan tetapi djangan kaubiarkan dia berbuat begitu. Djangan tjenderungkan telingamu kepada penggoda, melainkan katakan: “AlMaseh sudah mati supaja saja boleh hidup. Dia tjinta saja dan tidak suka saja binasa. Saja ada Bapa jang berkasihan dalam surga, dan meskipun saja sudah sia-siakan tjintaNja, dan meskipun segala berkat jang sudah dianugerahkanNja kepada saja, sudah saja boroskan, saja mau berdiri dan pergi mendapatkan Bapaku, serta berkata, “Ja Bapa, saja berdosa kepada Allah dan kepada Bapa pun; tidak lagi saja patut dipanggil anakMu; samakanlah saja dengan seorang orang upahan Bapa.” Perumpamaan ini memberitahukan kepadamu bagaimana orang jang sesat diterima oleh Allah: “Maka sedang ia lagi djauh terlihatlah bapanja akan dia, maka tergeraklah hatinja oleh kasihan, lalu berlarilah bapanja mendapatkan dia, dipeluknja dan ditjiumnja.” Lukas 15 : 18-20.DJT 43.4

    Tetapi perumpamaan ini sekalipun, jang begitu belas kasihan dan pilu, tidak tjukup untuk menjatakan sifat kemurahan Bapa kita jang disurga. Tuhan Allah mema’lumkan oleh nabiNja: “Tegal Aku mengasihi engkau dengan kasih jang kekal, sebab itu Aku membudjuk engkau dengan kemurahanKu.” Jermija 31 : 3. Sementara orang berdosa itu djauh dari rumah Bapanja, memboroskan hartanja dinegeri asing, hati Bapa selalu rindu akan dia; dan tiap-tiap keinginan jang timbul dalam hati supaja berbalik kepada Allah, jaitu hanja budjukan Roh Sutjinja jang selalu membudjuk, menggumbuk, dan menarik orang jang sesat itu kembali kepada pangkuan ketjintaan Bapanja.DJT 44.1

    Dengan segala perdjandjian Tuhan dihadapanmu, bolehkah engkau kuatir lagi? Bolehkah engkau pertjaja bahwa apabila orang berdosa itu rindu akan pulang, rindu akan meninggalkan segala dosanja, Allah menahankan dia dengan keras supaja djangan datang menjembah kakiNja dengan bertobat? Djauhkanlah pikiran jang begitu! Tidak ada satu perkara jang boleh merusakkan djiwamu lebih dari pada memikirkan pikiran jang begitu tentang Allah Bapa kita jang disurga. Dia bentji akan dosa tetapi Dia tjinta akan orang berdosa, dan Dia serahkan diriNja dalam tubuh al-Maseh, supaja segala orang jang mau, boleh mendapat selamat serta mempusakai bahagia jang kekal dalam keradjaan kemuliaan. Perkataan mana lagi jang lebih kuat dan lembut dapat digunakan dari perkataan pilihanNja dalam menjatakan ketjintaanNja kepada kita? SabdaNja:DJT 44.2

    “Bolehkah seorang perempuan melupakan anak penjusunja, sehingga tidak disajangkannja anak buah perutnja? Djikalau kiranja boleh dilupakannja sekalipun, nistjaja tidak Aku melupakan dikau.” Jesaja 49 : 15.DJT 44.3

    Lihatlah, hai engkau jang bimbang dan jang gementar; karena Isa hidup memperdamaikan kita. Sjukur kepada Allah karena pemberian Anak kekasihNja, dan pintalah supaja kematianNja bagimu djangan sia-sia. Roh Sutji memanggil engkau sekarang. Datanglah dengan segenap hatimu kepada Isa dan terima berkatNja.DJT 45.1

    Sementara engkau membatja segala perdjandjianNja, ingatlah bahwa segala perkataan itu kenjataan ketjintaan dan belaskasihan jang ta’ terduga adanja. Hati Allah jang penuh ketjintaan menghampiri orang berdosa dengan ketjintaan jang tidak terkira-kira. “Maka dalamnja djuga kita ditebus dengan darahNja, dan segala dosa pun diampuni oleh kekajaan karuniaNja.” Efesus 1 : 7. Sungguh, hanja pertjaja sadja bahwa Allah itu Penolongmu. Tuhan mau membangunkan kembali peta batinNja dalam manusia. Apabila engkau menghampiri padaNja dengan mengaku dosa serta bertobat, Dia akan menghampiri engkau dengan kemurahan dan keampunan.DJT 45.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents