Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Hidup Yang Disucikan

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Pasal 1 - Beda Teori Yang Benar Dan Yang Salah

    KITAB SUCI menyatakan bahwa penyucian harus mencakup seluruh kehidupan—roh, jiwa dan tubuh. Inilah maksud sebenarnya dari penyerahan sepenuhnya. Paulus mendoakan agar jemaat di Tesalonika boleh menikmati berkat besar ini. “Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita” (2 Tes 5:23).HD 8.1

    Dalam dunia agama ada suatu teori penyucian yang tidak benar dan pengaruhnya membahayakan. Dalam berbagai hal mereka yang mengakui penyucian tidak mempunyai kesucian sejati. Penyucian mereka termasuk ibadah secara rupa dan basa-basi saja. Mereka yang sungguh-sungguh mencari kesempurnaan tabiat Kristen tak akan pernah memanjakan pendapat bahwa mereka tidak berdosa. Mungkin hidup mereka tidak bercela, sesuai dengan kebenaran yang mereka peroleh; tetapi makin mereka mendisiplin pikiran untuk tinggal dalam tabiat Kristus, dan makin menyerupai peta Keilahian-Nya, semakin jelas mereka akan melihat kesempurnaan-Nya yang tak bercela maka semakin dalam mereka merasakan cacat mereka.HD 8.2

    Apabila orang-orang mengaku bahwa mereka disucikan, sebenarnya mereka menyatakan bahwa mereka jauh dari kesucian. Mereka gagal melihat kelemahan dan kemiskinan mereka. Mereka memandang diri sendiri sebagai orang yang memantulkan gambar Kristus, karena mereka tidak mempunyai pengetahuan yang benar tentang Dia. Makin jauh jarak mereka dengan Sang Juruselamat, semakin benar mereka dalam pandangan mereka sendiri.HD 8.3

    Sementara kita dengan penyesalan dan kepercayaan yang penuh dengan kerendahan hati merenungkan Yesus, yang telah disakiti oleh dosa-dosa kita dan dibebani oleh penderitaan kita, kita dapat belajar mengikuti langkah-langkah kaki-Nya. Oleh memandang-Nya kita berubah menjadi serupa dengan Keilahi-an-Nya. Dan apabila pekerjaan ini ditempa dalam diri kita, kita akan mengakui bahwa tidak ada kebenaran dalam diri kita sendiri, tetapi akan mengagungkan Yesus Kristus, sementara kita menggantungkan jiwa kita kepada jasa-jasa-Nya.HD 9.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents