Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Hidup Yang Disucikan

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Pembenaran Diri Dipersalahkan

    Juruselamat kita selamanya mempersalahkan pembenaran diri. Ia mengajarkan kepada murid-murid-Nya bahwa bentuk agama yang tertinggi ialah yang dinyatakan dalam cara yang tenang dan tidak menonjolkan diri. Ia mengamarkan mereka agar menyatakan perbuatan dan kebajikan mereka secara diam-diam; bukan untuk dipertontonkan, bukan untuk dipuji atau dihormati orang banyak, tetapi demi kemuliaan Allah, sambil mengharapkan pahala di kemudian hari. Jika mereka harus menunjukkan kebaikan dan kebajikan agar dipuji orang, tak ada pahala bagi mereka yang disediakan Bapa yang di surga.HD 9.2

    Pengikut-pengikut Kristus tidak diajarkan berdoa untuk maksud-maksud supaya didengar oleh manusia. “Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat yang tersembunyi yang akan membalas kepadamu” (Mat 6:6). Ucapan yang keluar dari bibir Kristus seperti ini menunjukkan bahwa Ia tidak menghormati kesalehan serupa itu, seperti yang sering berlaku di antara, orang-orang Farisi. Pengajaran-Nya di atas bukit menunjukkan bahwa kedermawanan merupakan tindakan yang mulia dan peribadatan akan menghasilkan bau harum yang paling berharga apabila dilakukan dengan cara yang tidak berpura-pura, tetapi dalam penyesalan dan rendah hati. Motif yang murni menyucikan perbuatan.HD 9.3

    Penyucian yang benar adalah penyesuaian sepenuhnya kepada kehendak Allah. Pemikiran-pemikiran dan perasaan-perasaan yang memberontak ditaklukkan dan suara Yesus membangkitkan hidup baru yang menguatkan jiwa. Mereka yang sungguh-sungguh disucikan tidak akan beranggapan bahwa pikiran mereka menjadi suatu standar kebenaran dan kesalahan. Mereka tidak akan fanatik atau membenarkan diri melainkan mawas diri dan selalu berhati-hati, agar jangan kehilangan janji dan melalaikan syarat-syarat yang ke atasnya janji-janji itu dialaskan.HD 10.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents