Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Hidup Yang Disucikan

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Semangat dan Kesungguhan

    Alangkah hebatnya semangat dan kesungguh-sungguhan yang mewarnai permohonannya! Tangan iman diulurkan ke atas untuk merangkul janji-janji Yang Mahakuasa yang tak pernah gagal. Jiwanya bergumul dalam penderitaan mendalam. Dan ia memiliki bukti bahwa doanya didengar. Ia menyadari bahwa kemenangan ada padanya. Jika sebagai suatu umat kita mau berdoa seperti Daniel, bergumul seperti dia, merendahkan diri kita di hadapan Allah, kita pasti mengetahui tanda jawaban terhadap doa dan permohonan kita seperti jaminan yang diberikan kepada Daniel. Dengarlah bagaimana ia mengajukan kasusnya ke takhta surga:HD 45.1

    “Ya Allahku, arahkanlah telinga-Mu dan dengarlah, bukalah mataku dan lihatlah kebinasaan kami dan kota yang disebut dengan nama-Mu, sebab kami menyampaikan doa permohonan kami ke hadapan-Mu bukan berdasarkan jasa-jasa kami, tetapi berdasarkan kasih sayang-Mu yang berlimpah-limpah. Ya Tuhan, dengarlah! Ya, Tuhan, ampunilah! Ya, Tuhan, perhatikanlah dan bertindaklah dengan tidak bertangguh, oleh karena Engkau sendiri, Allahku, sebab kota-Mu dan umat-Mu disebut dengan namaMu” (ayat 18, 19).HD 45.2

    Hamba Allah ini berdoa untuk memperoleh berkat-berkat surga bagi umatnya dan untuk pengertian yang lebih jelas akan kehendak Ilahi. Beban hatinya adalah untuk bangsa Israel yang tidak memelihara hukum Allah dengan setepat-tepatnya. Ia mengakui bahwa segala kesusahan yang telah menimpa mereka adalah akibat pelanggaran hukum yang suci itu. Ia berkata , “Kami telah berbuat dosa, kami telah berlaku fasik.... Oleh karena dosa kami dan karena kesalahan nenek moyang kami, maka Yerusalem dan umat-Mu telah menjadi cela bagi semua orang yang di sekeliling kami” (ayat 15, 16). Orang-orang Yahudi telah kehilangan keistimewaan mereka, tabiat yang suci sebagai umat pilihan Allah. “Oleh sebab itu, dengarkanlah, ya Allah kami, doa hamba-Mu ini dan permohonannya, dan sinarilah tempat kudus-Mu yang telah musnah ini dengan wajah-Mu, demi Tuhan sendiri” (ayat 17). Hati Daniel sangat merindukan Bait Allah yang telah menjadi sunyi senyap. Ia tahu bahwa kesejahteraannya dapat pulih bila bangsa Israel bertobat dari pelanggaran hukum Allah, lalu merendahkan hati, setia dan menurut.HD 45.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents