Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Kashi Allah Akan Umatnja

    Saja lihat bagaimana kasih sajang Allah kepada umatNja, maka kasih itu amat besarlah adanja. Saja lihat malaekat atas orang2 saleh itu, sajapnja terkembang menaungi mereka. Tiap2 orang saleh mempunjai seorang malaekat pengawal. Bila orang2 saleh itu menangis sebab merasa tawar hati, atau dalam bahaja, maka melaekat2 jang senantiasa mengawal mereka itupun terus dengan tjepat terbang keatas melapurkan hal itu, dan malaekat2 jang dikota itupun berhenti menjanji. Sesudah itu Isapun mengutus seorang malaekat jang lain turun menghiburkan, memelihara dan berusaha mendjaga supaja umatNja itu djangan tinggalkan djalan jang sempit itu; tetapi djikalau mereka tidak perhatikan pendjagaan jang amat hati2 dari malaekat itu dan tiada mau dihiburkannja, melainkan teruskan pergi kesasar, maka susahlah. hati malaekat2 itu lalu menangis. Mereka bawa chabar itu keatas, dan sekalian dikota itupun menangislah, serta dengan suara jang njaring mereka katakan, “Amin.” Tetapi bila orang2 saleh itu terus memandang kepada upah jang dihadapan mereka dan muliakan Allah oleh pudji2an, malaekat2 itupun sampaikan chabar kesukaan ini kekota itu dan malaekat2 dalam kota itupun memetik ketjapi emasnja serta menjanji dengan suara jang njaring “Halelujah.” Sorgapun dengan njanjian mereka jang merdu itu.TP 45.1

    Segala sesuatu adalah berlaku dengan teratur dan sempurna didalam Kota Sutji itu. Segala malaekat jang diutus melawat dunia ini memegang satu kartjis emas, jang mereka tundjukkan kepada malaekat jang djaga pada gerbang kota itu, bila mereka keluar atau masuk. Sorga adalah tempat jang indah. Saja rindu kesana dan melihat Jesus jang saja kasihi itu, jang telah memberikan njawaNja bagi saja supaja saja diobahkan mendjadi serupa dengan petaNja jang mulia itu. Aduh, kalau kiranja saja mempunjai perkataan jang tjukup untuk mentjeritakan indah dan mulianja dunia baru itu! Saja haus akan air sungai kehidupan itu jang menggembirakan kota Allah kita itu.TP 45.2

    Allah telah memberikan kepada saja pemandangan dunia2 jang lain. Diberikan kepada saja sajap dan seorang malaekat menjertai saja dari kota itu ke satu tempat jang terang dan mulia. Pada tempat ini rumputnja hidjau bagaikan hidup warnanja; burung2 ber-njanji2 amat merdu. Penduduk negeri itu berbagai matjam ukuran besar tubuhnja; nampaknja sekalian tampan, mulia dan tjantik serta molek. Sekalian mereka menjerupai Jesus; wadjahnja dan mukanja memantjarkan kesukaan sutji, nampaknja serentak dengan kemerdekaan dan kebahagiaan tempat itu. Saja tanja seorang dari mereka, kenapa mereka itu nampak lebih bagus dari orang didunia. Djawabnja: “Kami hidup dalam penurutan jang amat taat kepada hukum Tuhan Allah dan belum pernah djatuh dalam pelanggaran seperti orang didunia.” Kemudian saja lihat dua pohon kaju, satu nampaknja agak serupa dengan pohon kehidupan jang dikota itu. Buah keduanja nampak amat bagus, tetapi buah jang satu tak boleh mereka makan Mereka ada kuasa buat makan dari keduanja, tetapi mereka dilarang makan jang satu. Kemudian kata malaekat pengawal saja itu kepada saja: “Seorang pun dari tempat ini tak pernah makan dari pohon larangan itu; tetapi kalau mereka makan maka mereka akan djatuh”. Kemudian saja terangkat ke satu dunia jang berbulan tudjuh. Disana saja lihat Henoch, orang tua jang baik itu, jang telah diangkat kesorga. Pada tangan kanannja dipegangnja satu pelepah korma jang indah dan pada tiap2 daun tertulis “Kemenangan.” Keliling kepalanja ada gubahan bunga putih jang gemirlapan, dan daun2 pada gubahan itu; dan pada pertengahan daun2 itu tertulis “Kebersihan”; keliling gubahan itu ada batu2 permata jang beraneka warna, jang bertjahaja lebih terang dari bintang2, tjahajanja mengadakan bajang pada huruf2 itu dan memperbesarnja. Sebelah belakang kepa¬lanja ada lengkung pemegang gubahan itu pada kepalanja dan pada lengkung ini tertulis “Kesutjian.” Diatas gubahan itu ada satu mahkota jang tjantik, bertjahaja lebih terang dari matahari. Saja bertanja kepadanja apa itukah tempat kemana dia diangkat dari dunia dulu? Djawabnja: “Tidak; saja punja tempat tinggal adalah dikota itu; saja datang kemari melawat.” Dia melantjong ditempat itu seperti ditempatnja sendiri. Saja minta kepada malaekat pengawal saja itu supaja saja boleh tinggal ditempat itu. Susah hati saja memikirkan saja mesti pulang kedunia jang gelap itu lagi. Maka kata malaekat itu: “Engkau mesti kembali lagi, dan bila engkau setiawan, bolehlah engkau dengan jang 144,000 itu melawat dunia2 Allah dan me-lihat2 pekerdjaan tangan Tuhan”.TP 46.1

    ——————

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents