Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Membina Anak yang Bertanggung Jawab

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Bagian 3—PARA GURU YANG TERLATIH

    PASAL 8— Persiapan Diperlukan

    Persiapan Sebagai Seorang Ibu Sangat Dilalaikan. Guru yang pertama dari seorang anak adalah ibunya. Selama masa seorang anak paling peka dan paling ce-pat bertumbuh, pendidikannya sedemikian jauh ada di tangan ibunya. Kepadanya mula-mula diberikan kesempatan untuk membentuk tabiat mengarah pada ke-baikan atau kejahatan. Ia harus mengerti nilai kesempatannya, dan lebih daripada setiap guru yang lain, ia harus sanggup menggunakannya sebaik-baiknya. Namun demikian amat sedikit perhatian diberikan untuk melatih para ibu dibandingkan dengan yang lainnya. Seseorang yang pengaruhnya paling kuat dalam pendidikan dan amat luas jangkauan- nya justru adalah orang yang untuknya bantuan hanya diberikan dengan satu usaha yang paling tidak sistematis. 1Education, him. 275.MABJ 59.1

    Persiapan yang Sempurna dan Saksama Sangat Mendesak. Mereka yang memperoleh tugas memelihara anak kecil terlalu sering tidak mengerti tentang kebutuhan jasmaninya; mereka hanya mengetahui sedikit saja tentang undang-undang kesehatan atau prinsip-prinsip pertumbuhan. Juga mereka tidak sanggup untuk mengawasi pertumbuhan pikiran dan kerohaniannya. Mereka boleh jadi sanggup menjalankan usaha atau menjadi terkenal di lingkungan masyarakat; mereka mungkin telah berbuat sesuatu yang perlu mendapatkan kehormatan dalam bidang literatur dan ilmu pengetahuan; tetapi tentang pendidikan anak, mereka hanya mempunyai sedikit saja pengetahuan....MABJ 60.1

    Di atas bahu para bapa sebagaimana juga para ibu tertanggung suatu tanggung jawab untuk mendidik seorang anak pada masa ke-cilnya sebagaimana juga pada hari-hari selanjutnya, dan bagi kedua orang tua ini kebutuhan untuk persiapan yang sempurna dan saksama sangat mendesak. Sebelum memangku tugas mereka sebagai bapa dan ibu, pria dan wanita harus memahami hukum yang mengatur perkembangan jasmani—memahami ilmu tubuh manusia dan ilmu kesehatan, tentang pengaruh yang diberikan sebelum seseorang dilahirkan, tentang hukurr keturunan, kebersihan, pakaian, gerak badan, dan perawatan penyakit; mereka juga harus mengerti hukum tentang perkembangan pikiran dan latihan akhlak....MABJ 60.2

    Pendidikan tidak akan pernah mencapai apa yang bisa dan seharusnya dicapai sebelum pentingnya pekerjaan orangtua disadari dengan sepenuhnya, dan mereka menerima satu latihan untuk melaksanakan tanggung jawabnya yang suci itu. 2Idem, him. 275, 276.MABJ 60.3

    Para orangtua harus mempelajari hukum-hukum alam. Mereka harus memahami organisme tubuh manusia. Mereka perlu memahami kegunaan berbagai organ tubuh, dan hubungan serta kebergantungan mereka. Mereka harus mempelajari hubungan kuasa pikiran dan jasmani, dan keadaan yang diperlukan agar masing-masing dapat berfungsi dengan sehat. Mengambil tanggung jawab sebagai orangtua tanpa persiapan-persiapan seperti itu adalah dosa. 3Ministry of Healing, him. 380.MABJ 60.4

    “Siapakal yang Sanggup?” Para orangtua mungkin bertanya, “Siapakah yang sanggup melaksanakan segala perkara ini?” Allah sendiri yang merupakan kekuatan mereka, dan jikalau mereka menyisihkan Dia, dan tidak berusaha mencari pertolongan dan nasihat-Nya, maka tugas mereka itu sungguh tidak berpengharapan. Tetapi dengan berdoa, dengan mempelajari Kitab Suci dan dengan semangat yang sung-guh-sungguh pada pihak mereka, mereka akan berhasil dengan ge-milang dalam tugas yang penting ini, dan akan mendapat pahala seratus kali lipat atas segala waktu dan usaha mereka... Sumber kebijaksa-naan terbuka, dari mana mereka bisa memperoleh segala pengetahuan yang diperlukan dalam arah ini. 4Testimonies for the Church, jilid 4, him. 198.MABJ 60.5

    Terkadang hati kita hampir-hampir kecewa, tetapi suatu kepekaan terhadap bahaya-bahaya yang mengancam kebahagiaan kekasih-kekasih mereka sekarang dan pada masa mendatang harus menuntun para orangtua untuk lebih bersungguh-sungguh dalam mencari pertolongan dan sumber kekuatan dan hikmat. Hal itu harus menjadikan mereka lebih waspada, lebih bertekad, lebih tenang tetapi tegas, sementara mereka menjaga jiwa-jiwa ini, oleh karena mereka harus mempertanggungjawabkannya. 5Review and Herald, 30 Agustus 1881.MABJ 61.1

    Mendidik Anak Memerlukan Pengertian Tentang Kehendak Allah. Para orangtua tidak ada maaf jika mereka gagal memperoleh pengertian tentang kehendak Allah, agar mereka dapat menurut hukum-hukum kerajaan-Nya. Hanya Anak-anak hukan untuk dengan demikian mereka dapat menuntun dimanjakan dan dibiarkan anak-anak mereka ke surga. Saudara dan berpikir bahwa mereka saudariku, adalah tugasmu untuk me.nger- dapat mengikuti kehendak ti tuntutan-tuntutan Allah. Bagaimanakah mereka sendiri tanpa engkau dapat mendidik anak-anakmu di meminta nasihat orangtua. dalam perkara-perkara yang berhubungan dengan Allah kecuali engkau mengetahui lebih dulu apa yang benar dan apa yang salah, kecuali engkau menyadari bahwa penurutan berarti hidup kekal dan pelanggaran adalah kematian kekal?MABJ 61.2

    Kita harus menjadikan hal itu sebagai pekerjaan hidup kita untuk memahami kehendak Allah. Hanya bilamana kita melakukan hal ini kita akan dapat mendidik anak-anak kita. 6Naskah 103,1902.MABJ 61.3

    Buku Pedoman Allah dengan Petunjuk-petunjuk yang Lengkap. Para orangtua tidak dapat melaksanakan tanggung jawab dengan sepatutnya kecuali mereka menjadikan firman Allah sebagai peraturan hidup mereka, kecuali mereka menyadari bahwa mereka harus mendidik dan membentuk tabiat masing-masing anak itu sedemikian rupa sehingga pada akhirnya berpegang kepada hidup kekal. 7Naskah 84,1897.MABJ 61.4

    Kitab Suci, sebuah buku yang penuh dengan petunjuk, harus menjadi buku pelajaran mereka. Jikalau mereka mendidik anak-anak mereka sesuai dengan peraturan-peraturannya, maka mereka bukan saja menempatkan anak-anak muda ini pada jalan yang benar, tetapi juga mereka mendidik diri sendiri di dalam tugas yang paling suci. 8Testimonies for the Church, jilid 4, him. 198.MABJ 62.1

    Pekerjaan orang tua adalah suatu pekerjaan yang penting dan khid-mat; tugas-tugas yang tertanggung ke atas diri mereka amat besar. Tetapi jikalau mereka mau mempelajari firman Allah dengan saksama, maka mereka akan mendapati di dalamnya petunjuk-petunjuk yang lengkap dan banyak janji yang indah diadakan bagi mereka dengan syarat bahwa mereka melaksanakan pekerjaan mereka dengan baik dan dengan setia. 9Signs of the Times, 8 April 1886.MABJ 62.2

    Peraturan-peraturan bagi Para Orangtua dan Anak-anak. Allah telah memberikan peraturan-peraturan untuk membimbing orangtua dan anak-anak. Peraturan-peraturan ini harus ditaati dengan saksama. Anak-anak tidak dimanja dan dibiarkan untuk berpikir bahwa mereka bisa mengikuti kemauan mereka sendiri tanpa menanyakan nasihat orangtua mereka.... Tidak ada penyelewengan yang tidak mendatangkan dosa terhadap peraturan-peraturan yang telah diberikan Allah untuk menjadi penuntun bagi orangtua dan anak-anak. Allah mengharapkan agar orangtua memberikan pendidikan yang sesuai dengan prinsip-prinsip firman-Nya. Iman dan usaha harus digabungkan. Segala sesuatu yang dilakukan di dalam kehidupan rumah tangga dan di dalam kehidupan sekolah harus dilakukan dengan teratur dan baik. 10Letter 9,1904.MABJ 62.3

    Terhadap Hukum dan Kesaksian. Pekerjaan pendidikan di dalam rumah tangga, jikalau itu diharapkan akan melaksanakan apa yang direncanakan Allah, menuntut agar orangtua menjadi pelajar-pelajar Kitab Suci yang tekun. Mereka harus menjadi orang-orang yang belajar dari Guru besar itu. Hari demi hari hukum kasih dan manis budi harus ada pada bibir mereka. Kehidupan mereka harus menunjukkan anugerah dan kebenaran yang terlihat di dalam hidup Teladan mereka. Barulah suatu kasih yang disucikan akan mengikat hati orangtua dan anak-anak bersama-sama, dan anak-anak muda akan bertumbuh dan teguh di dalam iman dan berakar serta kokoh di dalam kasih Allah.MABJ 62.4

    Bilamana kehendak dan jalan-jalan Allah menjadi kehendak dan jalan-jalan para orangtua maka anak-anak mereka akan bertumbuh untuk mengasihi dan menghormati dan menurut Allah. Setan tidak akan sanggup menguasai pikiran mereka, oleh karena mereka telah dididik untuk memandang Firman Tuhan sebagai sesuatu yang terutama, dan mereka akan menguji setiap pengalaman yang datang kepada mereka melalui pengajaran dan kesaksian. 11Letter 356,1907.MABJ 62.5

    Kelalaian Harus Ditebus. Para orangtua harus mempelajari firman Tuhan bagi diri mereka sendiri dan bagi keluarga mereka. Tetapi gantinya hal seperti ini, banyak anak-anak dibiarkan bertumbuh tanpa diajar, tidak terurus, dan tidak terkendalikan. Para orangtua sekarang harus berbuat segala sesuatu menurut kesanggupan mereka untuk menebus kelalaian mereka dan menempatkan anak-anak mereka di mana mereka akan berada di bawah pengaruh yang terbaik. 12Naskah 76,1905.MABJ 63.1

    Kemudian selidikilah Kitab Suci, hai para orangtua. Jangan hanya menjadi pendengar saja; tetapi jadilah penurut Firman itu. Capailah ukuran Allah di dalam pendidikan anak-anakmu. 13Naskah 57.1897.MABJ 63.2

    Peraturan penuntun: Bagaimana menurut firman Tuhan? Pekerjaan semua orangtua adalah untuk mendidik anak-anak mereka di dalam jalan Tuhan. Hal ini bukanlah suatu perkara yang bisa diremehkan atau disisihkan, tanpa mendatangkan murka Allah. Kita tidak disuruh untuk menentukan jalan apa yang orang lain akan tempuh, atau bagaimana kita dapat melakukannya dengan cara yang termudah, tetapi, Bagaimana menurut firman Tuhan? Baik orangtua atau anak-anak tidak akan dapat menikmati damai atau kebahagiaan atau ketenangan roh di dalam setiap jalan yang salah. Tetapi bilamana takut akan Allah memerintah di dalam hati, digabungkan dengan kasih bagi Tuhan, maka damai dan kesukaan akan terasa.MABJ 63.3

    Para orangtua, bukalah firman Allah di hadapan-Nya yang membaca hatimu dan setiap rahasia, dan tanyakanlah, “Bagaimana Menurut Kitab Suci?” Ini haruslah menjadi peraturan hidupmu. Mereka yang mempunyai kasih bagi jiwa-jiwa tidak akan tinggal diam bilamana mereka melihat bahaya mengancam jiwa-jiwa itu. Kepada kita diberikan jaminan bahwa tidak ada sesuatu kecuali kebenaran Allah dapat menjadikan orangtua bijaksana untuk menyelamatkan di dalam berhubungan dengan pikiran manusia, dan memeliharakan mereka tetap dalam keadaan demikian. 14Review and Herald, 30 Maret 1897.MABJ 63.4

    Persiapan Pribadi. Jikalau ada suatu tugas di atas yang lainnya yang membutuhkan suatu pengusahaan pikiran, di mana kuasa jasmani dan pikiran harus berada dalam keadaan sehat dan kuat, itu adalah tugas untuk mendidik anak-anak. 15Pacific Health Journal, Juni 1890.MABJ 63.5

    Sehubungan dengan adanya tanggung jawab pribadi para ibu, setiap wanita harus memperkembangkan suatu pikiran yang seimbang dan tabiat yang suci, yang hanya memantulkan perkara yang benar, yang baik, dan yang indah. Istri dan ibu itu dapat mengikat hati suami dan anak-anaknya pada hatinya melalui suatu kasih yang tidak pernah kunjung padam, yang ditunjukkan dengan kata-kata yang lembut dan pembawaan yang sopan, yang, sebagai satu peraturan, akan dicontoh oleh anak-anaknya. 16Pacific Health Journal, Sept. 1890.MABJ 64.1

    Hai Ibu, Ini adalah Pekerjaanmu yang Suci. Saudariku, Tuhan telah menyerahkan kepadamu tugas yang suci untuk mengajarkan hu-kum-hukum-Nya kepada anak-anakmu. Agar supaya disanggupkan melakukan pekerjaan ini, engkau sendiri harus hidup sesuai dengan peraturan-peraturan-Nya. Biasakan memperhatikan dengan saksama setiap kata dan tindakan. Jaga dengan penuh kewaspadaan kata-katamu. Kalahkan sifat cepat marah; karena ketidaksabaran jikalau dinyatakan, akan menolong musuh untuk menjadikan kehidupan rumah tangga tidak menyenangkan dan tidak cocok bagi anak-anakmu. 17Letter 47a, 1902.MABJ 64.2

    Bekerja Samalah dengan Ilahi. Para ibu, biarlah hatimu terbuka untuk menerima petunjuk-petunjuk Allah, selalu mengingat di dalam pikiran kenyataan bahwa engkau harus melakukan bagianmu dalam menyesuaikan diri dengan kehendak Allah. Engkau harus menempatkan dirimu di dalam terang dan mencari hikmat dari Allah, agar engkau bisa mengetahui bagaimana caranya bertindak, agar engkau bisa mengakui Allah sebagai kepala pekerja, dan menyadari bahwa engkau adalah seorang yang bekerja sama dengan Dia. Biarlah hatimu me-renung-renungkan perkara-perkara surga. Gunakanlah bakat-bakat yang diberikan Allah untuk melakukan tugas-tugas yang telah dipe-rintahkan Allah kepadamu sebagai ibu, dan bekerjasamalah dengan alat-alat Ilahi. Bekerjalah dengan penuh pemikiran dan “jika engkau makan, atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.” 18Signs of the Times, 9 April 1896.MABJ 64.3

    Ibu harus menyerahkan dirinya dan anak-anaknya kepada penjagaan Penebus yang berbelas kasihan. Dengan sungguh-sungguh, dengan sabar, dengan berani, ia harus berusaha untuk memperbaiki ke-sanggupan-kesanggupannya, agar ia dapat menggunakan dengan benar kuasa pikiran yang tertinggi di dalam mendidik anak-anaknya. Ia harus menjadikan itu sebagai tujuan yang tertinggi untuk memberikan kepada anaknya satu pendidikan yang akan berkenan di hadapan Al- lah. Apabila ia melakukan tugasnya dengan penuh pengertian, maka ia akan menerima kuasa untuk melaksanakan bagiannya. 19Signs of the Times, 3 April 1901.MABJ 64.4

    Ibu harus merasakan kebutuhannya akan bimbingan Roh Allah, agar supaya ia sendiri mempunyai suatu pengalaman yang sejati dalam menyerahkan diri kepada jalan dan kehendak Tuhan. Barulah, melalui anugerah Tuhan, ia bisa menjadi seorang guru yang bijaksana, lemah lembut dan mengasihi anak-anaknya. 20Review and Herald, 10 Mei 1898.MABJ 65.1

    Jika Engkau Sudah Memulai dengan Salah. Kepada para orangtua yang telah memulai pendidikan mereka dengan salah, saya katakan, jangan kecewa. Engkau perlu bertobat dengan sungguh-sungguh kepada Allah. Engkau memerlukan roh penurutan yang sejati atas firman Allah. Engkau harus mengadakan pembaruan yang sebenarnya dalam kebiasaan dan praktik-praktik hidup, sambil menyelaraskan hi-dupmu kepada prinsip-prinsip hukum Allah yang menyelamatkan. Apabila engkau melakukan hal ini, engkau akan memiliki kebenaran Tuhan yang memenuhi setiap bagian hukum itu, oleh sebab engkau mengasihi Allah dan mengakui hukum-Nya sebagai suatu pernyataan tabiat-Nya. Iman yang benar di dalam jasa Tuhan bukanlah satu khayalan. Penting sekali engkau membawa sifat-sifat Tuhan ke dalam hidup dan tabiatmu sendiri, dan mendidik serta melatih anak-anakmu dengan usaha yang tekun untuk menjadi orang-orang yang taat kepada hukum-hukum Allah. “Demikianlah firman Tuhan” harus membimbing engkau di dalam segala rencana pendidikanmu....MABJ 65.2

    Biarlah kiranya ada satu pertobatan yang dalam dan sungguh-sungguh di hadapan Allah. Mulailah setiap tahun . . . dengan mencari Allah dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh anugerah, untuk memperoleh pandangan rohani untuk melihat kekurangan-kekurang-an dalam pekerjaan pada masa yang silam. Bertobatlah di hadapan Allah atas segala kelalaianmu dalam tugas sebagai pembawa kabar selamat di dalam rumah tanggamu. 21Naskah 12,1898.MABJ 65.3

    Sekaranglah hari bagimu untuk berharap, hari kesempatan dan tanggung jawab bagimu. Segera akan tiba hari di mana engkau harus mempertanggungjawabkan semuanya. Kerjakanlah tugasmu dengan doa yang sungguh-sungguh dan usaha yang giat. Ajarkan anak-anakmu bahwa ada kesempatan bagi mereka untuk setiap hari menerima baptisan Roh Kudus. Biarlah kiranya Tuhan mendapati engkau sebagai tangan penolong-Nya untuk melaksanakan maksud-Nya. Oleh doa engkau akan memperoleh suatu pengalaman yang akan menjadikan pelayananmu bagi anak-anakmu berhasil sempurna. 22Counsels to Parents, Teachers and Students, him. 131.MABJ 65.4

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents