PASAL 37—Kuasa Kebiasaan
Bagaimana Kebiasaan Dibentuk. Satu tin-dakan saja, apakah yang baik atau yang jahat, tidaklah membentuk tabiat; tetapi pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan yang dimanjakan menyediakan jalan bagi tindakan-tindakan dan perbuatan-perbu-atan yang sejenis. MABJ 209.1
Adalah ... dengan mengulang-ulangi perbuatan maka tabiat itu dibentuk dan tabiat dikuatkan. MABJ 209.2
Waktu untuk Meneguhkan Kebiasaan yang Baik. Sedemikian jauh, tabiat dibentuk pada tahun-tahun pertama dalam hidup. Kebiasaan-kebiasaan yang dibentuk pada saat itu mempunyai pengaruh yang lebih besar dibanding bakat-bakat alamiah, dalam menjadikan manusia cer- das atau kerdil dalam pikirannya; oleh karena bakat-bakat yang terbaik melalui kebiasaan yang salah, dapat saja dibengkokkan dan dilemah kan. Lebih dini seseorang dalam hidupnya membentuk kebiasaan yang merusak, maka akan lebih kokoh kebiasaan itu membelenggu korban nya di dalam perbudakan, dan akan lebih pasti hal itu menurunkan ukuran kerohaniannya. Sebaliknya, jikalau kebiasaan-kebiasaan yang baik dan benar dibentuk pada masa muda, maka umumnya semuanya itu akan menandai jalan yang ditempuh oleh pemiliknya selama hidupnya. Di dalam kebanyakan masalah, akan didapati bahwa mereka yang pada masa tuanya menghormati Allah dan menghormati yang benar telah mempelajari pelajaran itu sebelum ada waktu bagi dunia untuk membubuhkan cap dosa pada jiwanya. Mereka yang telah berusia, dewasa, umumnya bersifat tidak peka terhadap kesan-kesan yang baru sebagaimana halnya batu karang yang keras, tetapi orang muda peka terhadap kesan-kesan itu. MABJ 209.3
Kebiasaan Bisa Diperbaiki Tetapi Jarang Dapat Diganti. Apa yang dilihat dan didengar seorang anak meninggalkan bekas yang dalam pada pi-kirannya yang lembut itu, yang tidak da-pat dihapuskan seluruhnya oleh keadaan-keadaan yang berlaku pada hari kemudiannya. Pikirannya sekarang ini sedang dibentuk, dan perasaannya sedang menerima pengarahan dan kekuatan. Tindakan-tindakan yang diulang-ulangi dalam satu waktu tertentu akan menjadi kebiasaan. Semuanya ini dapat diperbaiki oleh pendidikan yang sungguh-sungguh, pada hari kemudian, tetapi jarang dapat diganti. MABJ 210.1
Sekali dibentuk, kebiasaan menjadi lebih dalam dan lebih dalam lagi ditanamkan pada tabiat. Pikiran itu terus-menerus menerima ben-tuknya dari kesempatan-kesempatan dan keuntungan-keuntungan, menjadi lebih buruk atau lebih baik. Hari demi hari kita membentuk tabiat yang akan menempatkan para pelajar sebagai tentara-tentara yang berada di bawah bendera Putera Mahkota Imanuel, atau pemberontak-pemberontak yang berada di bawah penghulu kegelapan. Akan menjadi yang manakah itu? MABJ 210.2
Usaha yang Tekun Diperlukan. Apa yang berani kita lakukan sekali akan lebih mudah bagi kita untuk melakukannya kembali. Kebiasaan-kebiasaan yang tenang, yang dapat mengendalikan diri, yang hemat, yang saksama, yang baik serta masuk di akal dalam percakapan, yang sabar dan sopan, tidak dapat diperoleh tanpa menjaga diri dengan tekun dan teliti. Lebih mudah rusak dalam moral daripada untuk mengalahkan kekurangan-kekurangan, sambil memelihara diri dalam pengendalian dan memperkembangkan sifat-sifat baik. Usaha yang tekun diperlukan jikalau kita mau agar sifat-sifat yang baik itu disempumakan di dalam kehidupan kita. MABJ 210.3
Anak-anak yang Jahat akan Membahayakan Orang Lain. Orangtua yang takut akan Allah akan memikirkan dan merencanakan bagaimana cara untuk mendidik anak-anak mereka agar mempunyai kebiasaan yang baik. Mereka akan memilih sahabat-sahabat bagi anak-anak mereka, bukannya membiarkan mereka dalam keadaan yang tidak berpengalaman itu untuk memilih sahabat bagi diri mereka sendiri. MABJ 211.1
Jikalau, pada masa kanak-kanak mereka, anak-anak itu tidak dididik dengan tekun dan sabar dalam jalan yang benar, maka mereka akan membentuk kebiasaan-kebiasaan yang salah. Kebiasaan-kebiasaan ini akan berkembang di dalam kehidupan masa depan mereka dan akan merusak orang lain. Mereka yang pikirannya telah menerima satu ukuran yang rendah yang telah diremehkan oleh pengaruh-pengaruh yang salah dalam rumah tangga, oleh perbuatan-perbuatan tipu daya, akan membawa kebiasaan mereka yang salah itu seumur hidupnya. Jikalau mereka mengaku diri beragama, maka kebiasaan-kebiasaan ini akan nyata dalam hidup keagamaan mereka. MABJ 211.2
Raja Saul, Satu Contoh yang Menyedihkan. Sejarah raja Israel yang pertama menghadapkan sebuah contoh yang menyedihkan dari kuasa kebiasaan yang salah yang dibentuk pada masa muda. Pada masa mudanya Saul tidak mengasihi dan takut akan Allah; dan roh yang sembrono itu, yang tidak ditaklukkan pada waktu kecilnya, selalu siap untuk memberontak terhadap wewenang Ilahi. Mereka yang pada masa mudanya memupuk satu sikap yang hormat terhadap kehendak Allah, dan yang dengan setia melaksanakan tugas-tugas jabatan mereka, akan siap untukr pelayanan yang lebih tinggi di dalam hidup yang akan datang. Tetapi manusia yang bertahun-tahun lamanya telah merusakkan kuasa yang telah diberikan Allah kepada mereka, dan kemudian, pada waktu mereka memilih untuk berubah, tidak akan dapat memperoleh kuasa itu dalam keadaan yang segar dan sama sekali bebas dari tujuan yang berlawanan. MABJ 211.3
Seorang anak bisa saja menerima petunjuk-petunjuk keagamaan yang baik; tetapi jikalau orangtua, para guru atau wali membiarkan tabiatnya dipengaruhi oleh kebiasaan yang salah, maka kebiasaan itu, jikalau tidak dikalahkan, akan menjadi satu kuasa yang memerintah, dan anak itupun hilang. MABJ 212.1
Perbuatan-perbuatan yang Kecil Penting. Satu tindakan mem-punyai dua rangkap tabiat dan kepentingannya. Yakni yang baik atau jahat, benar atau salah, sesuai dengan motif yang mendorongnya. Satu tindakan yang salah, jikalau sering diulangi, akan meninggalkan satu kesan yang tetap pada pikiran pelakunya, dan juga pada pikiran mereka yang berhubungan dengan dia dalam hal apa pun, baik yang rohani ataupun yang fana. Para orangtua atau guru yang tidak memberikan perhatian terhadap tindakan-tindakan yang kecil yang tidak benar, menguatkan kebiasaan-kebiasaan itu di dalam diri orang muda itu. MABJ 212.2
Orangtua harus dengan setia menaruh perhatian terhadap jiwa-jiwa yang telah dipercayakan kepada mereka. Mereka tidak boleh membangkitkan di dalam diri anak-anak mereka kesombongan, bermewah-mewah atau suka mempertontonkan. Orangtua tidak boleh mengajar mereka atau membiarkan mereka untuk mempelajari tipu daya dalam hal-hal yang kecil yang nampaknya cerdik di dalam diri anak-anak, tetapi yang seharusnya tidak dipelajari, dan untuk hal mana mereka itu harus diperbaiki bilamana mereka sudah lebih dewasa. MABJ 212.3
Perbuatan tipu daya dan kesalahan-kesalahan dalam hal-hal yang kecil boleh jadi kelihatannya menertawakan pada waktu anak itu masih seorang bayi, dan semuanya itu dibiarkan dan diperkembangkan; tetapi apabila anak itu bertambah besar, maka mereka menjadi memuakkan dan bersifat mengganggu. MABJ 212.4
Kebiasaan-kebiasaan yang Buruk Lebih Mudah Dibentuk ketimbang yang Baik. Segala pelajaran yang mereka peroleh tidak akan pernah menghapuskan kejahatan yang diakibatkan oleh disiplin yang longgar pada masa kanak-kanaknya. Suatu kelalaian, yang sering diulang-ulangi akan membentuk tabiat. Satu tindakan yang salah membuka jalan bagi kesalahan berikutnya. Kebiasaan-kebiasaan buruk lebih mudah dibentuk daripada kebiasaan yang baik, dan lebih sulit dilepaskan. MABJ 212.5
Anak-anak muda, jikalau dibiarkan kepada mereka sendiri, akan lebih mudah untuk mempelajari yang buruk ketimbang yang baik. Kebiasaan-kebiasaan buruk amat bersesuaian dengan hati yang alamiah itu, dan hal-hal yang mereka lihat dan dengar pada waktu masih bayi dan anak-anak memperoleh kesan yang mendalam di dalam pikiran mereka. MABJ 212.6
Kebiasaan pada Masa Kanak-kanak Menentukan Kemenangan atau Kekalahan di Kemudian Hari. Secara pribadi, kita akan menjadi seperti apa yang diadakan oleh kebiasaan kita, untuk sekarang ini dan selama-lamanya. Hidup mereka yang membentuk kebiasaan yang benar, dan yang setia melakukan setiap tugas, akan menjadi terang yang bersinar-sinar, memancarkan cahaya pada jalan orang lain; tetapi jikalau kebiasaan tidak setia dimanjakan, jikalau kebiasaan malas dan lalai dibiarkan menjadi kuat, maka segumpal awan yang lebih gelap daripada gelapnya tengah malam akan menyelubungi harapan dalam hidup ini, dan selama-lamanya menghalangi orang itu dari kehidupan masa yang akan datang. MABJ 213.1
Di masa kanak-kanak dan masa muda tabiat mempunyai sifat yang paling peka. Kuasa pengendalian diri pada saat itu harus diperoleh. Di kamar tamu dan di ruang makan pengaruh-pengaruh sedang diberikan yang akibatnya akan bertahan selama-lamanya. Lebih daripada bakat-bakat alamiah, kebiasaan-kebiasaan yang dibentuk pada masa kanak-kanak akan menentukan apakah seseorang akan menang atau kalah dalam peperangan hidup.MABJ 213.2