Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Membina Anak yang Bertanggung Jawab

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    PASAL 30—Rasa Terhormat dan Bersandar pada Diri Sendiri

    Didik Setiap Anak Supaya Bersandar pada Diri Sendiri. Sedapat-dapatnya, setiap anak harus dididik bersandar kepada diri sendiri. Dengan menggunakan segala kesanggupan mereka yang beraneka ragam itu, ia akan mempelajari dalam hal apa ia paling kuat dan di dalam hal apa ia mempunyai kekurangan. Seorang pendidik yang bijaksana akan memberikan perhatian yang khusus kepada perkembangan sifat-sifat yang lemah, agar supaya anak itu bisa membentuk suatu tabiat yang seimbang dan serasi. 1 Fundamentals of Christian Eduction, him. 57.MABJ 165.1

    Terlalu Banyak Hal-hal yang Menyenangkan akan Memunculkan OrangMABJ 165.2

    yang Memunculkan Orang yang Lemah. Jikalau orangtua, selama mereka masih hidup, mau menolong anak-anak mereka untuk menolong diri mereka sendiri itu akan lebih baik daripada mewariskan harta yang banyak pada waktu mereka mati. Anak-anak yang dibiarkan bersandar kepada kesanggupan mereka sendiri akan menjadi orang-orang yang lebih baik dan lebih sanggup untuk menghadapi hidup dibanding anak-anak yang selalu bergantung kepada harta milik orangtuanya. Anak-anak yang dibiarkan bergantung kepada tenaga mereka sendiri pada umumnya akan menghargai kesanggupan-kesanggupan mereka, akan menggunakan kesempatan-kesempatan mereka dengan lebih baik, dan memperkembangkan serta mengarahkan kesanggupan mereka untuk mencapai satu tujuan dalam hidup mereka. Mereka sering memperkembangkan sifat kerajinan, hemat, dan nilai moral, yang menjadi dasar kesuksesan dalam hidup sebagai umat Tuhan. Anak-anak yang untuknya orangtuanya berbuat banyak sekali, sering merasa bahwa mereka berada di bawah tanggung jawab yang kecil saja terhadap mereka. 2 Testimonies for the Church, Jilid 3, him. 122,123.MABJ 166.1

    Rintangan-rintangan Menimbulkan Kekuatan. Rintangan-rin-tanganlah yang menjadikan seseorang kuat. Bukanlah pertolongan, melainkan kesulitan-kesulitan, pertentangan, kekalahan, yang menjadikan seseorang memiliki akhlak yang kuat. Terlalu banyak hal-hal yang menyenangkan dan menghindari tanggung jawab telah menjadikan manusia-manusia yang lemah dan menjadikan kerdil mereka yang seharusnya menjadi orang-orang yang bertanggung jawab yang mempunyai kekuatan moral dan kerohanian yang kuat. 3Idem, him. 495.MABJ 166.2

    Dari sejak tahun-tahun pertama kehidupan seorang anak adalah perlu untuk menyalin ke dalam tabiatnya prinsip-prinsip kejujuran, agar anak muda itu dapat mencapai ukuran kedewasaan yang tertinggi. Mereka harus selalu mengingat bahwa mereka telah dibeli dengan satu harga dan harus mempermuliakan Allah di dalam tubuh dan jiwa mereka, yang menjadi milik-Nya. Anak muda harus dengan sungguh-sungguh mempertimbangkan apa yang akan menjadi tujuan dan pekerjaan hidup mereka, dan meletakkan dasar dengan satu cara yang demikian rupa sehingga kebiasaan-kebiasaan mereka akan bebas dari segala noda kejahatan. Jikalau mereka mau berdiri di dalam satu kedudukan di mana mereka dapat mempengaruhi orang lain, maka mereka harus bersandar kepada diri reka sendiri. 4Youth’s Instructor, 5 Januari 1893.MABJ 166.3

    Persiapkan Anak-anak Menghadapi Persoalan dengan Berani. Selain disiplin rumah tangga dan sekolah, semua orang harus menghadapi disiplin kehidupan. Bagaimana cara untuk menghadapinya dengan bijaksana adalah satu pelajaran yang harus dijelaskan kepada setiap anak kecil dan orang muda. Benarlah bahwa Tuhan mengasihi kita, bahwa Ia sedang buat sesuatu demi kebahagiaan kita, dan jikalau hukum-Nya senantiasa ditaati, kita tidak akan pernah mengalami penderitaan; dan adalah juga kenyataan bahwa di dalam dunia ini, penderitaan, kesusahan, beban, menimpa hidup setiap manusia sebagai akibat dosa. Kita dapat mengerjakan bagi anak-anak dan orang muda suatu kebajikan seumur hidup dengan mengajar mereka untuk menghadapi segala persoalan dan beban ini dengan berani. Memang kita harus menunjukkan rasa simpati kepada mereka, tetapi janganlah hal itu dinyatakan demikian rupa sehingga akan menimbulkan rasa kasihan terhadap dirinya sendiri. yang mereka butuhkan adalah sesuatu yang akan merangsang dan menguatkan, bukannya yang akan melemahkan.MABJ 166.4

    Mereka harus diajar bahwa dunia ini bukanlah satu arena pertunjukan, tetapi suatu medan perang. Semua orang dipanggil untuk menahan kesulitan, sebagai serdadu yang baik. Mereka harus kuat dan membawakan dirinya seperti seorang laki-laki. Biarlah mereka diajar bahwa ujian tabiat yang sebenarnya terdapat di dalam kerelaan untuk menanggung beban, untuk mengambil tempat yang sukar, untuk melaksanakan pekerjaan yang perlu diselesaikan, sekalipun hal itu tidak akan memberikan kemasyhuran atau pahala duniawi. 5 Education, him. 295.MABJ 167.1

    Perkuat Rasa Terhormat. Pendidik yang bijaksana, di dalam menghadapi murid-muridnya, akan berusaha untuk memperkuat kepercayaan dan rasa terhormat. Anak-anak dan orang muda akan mendapat keuntungan dengan jalan dipercayai. Banyak orang, sekalipun anak-anak kecil, mempunyai suatu rasa terhormat; semua orang ingin diperlakukan dengan kepercayaan dan hormat, dan hal ini merupakan hak mereka. Janganlah mereka dituntun untuk merasa bahwa mereka tidak bisa pergi keluar dan masuk tanpa diamat-amati. Kecurigaan merusak moral, dengan mengakibatkan timbulnya hal-hal yang jahat yang sedang dicoba untuk dicegah.... Tuntunlah anak-anak muda itu untuk merasa bahwa mereka dipercayai, dan sedikit saja orang yang tidak berusaha untuk membuktikan bahwa dirinya layak untuk dipercayai. 6 Idem, him. 289, 290.MABJ 167.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents