Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    84—DAMAI SEJAHTERA BAGI KAMU

    KETIKA tiba di Yerusalem kedua murid itu memasuki gerbang timur, yang terbuka pada waktu malam pada saat hari raya. Rumahrumah gelap dan tenang, tetapi orang yang sedang mengadakan perjalanan itu mengikuti jalan-jalan yang sempit di bawah cahaya bulan yang sedang terbit. Mereka pergi ke ruangan atas di tempat Yesus menggunakan saat-saat malam terakhir sebelum kematian-Nya. Mereka mengetahui bahwa di sinilah saudara-saudara mereka dapat dijumpai. Meskipun sudah larut malam, mereka mengetahui bahwa murid-murid itu tidak akan tidur sampai mereka mengetahui dengan pasti apa telah teriadi dengan tubuh Tuhan mereka. Mereka mendapati pintu ruangan itu diberi berpalang baik-baik. Mereka mengetuk minta masuk, tetapi tidak memperoleh jawab. Semuanya diam. Kemudian mereka menyebutkan nama mereka. Palang pintu dilepaskan dengan hati-hati, mereka masuk, dan Orang lain, yang tidak kelihatan, masuk dengan mereka. Kemudian pintu dikunci lagi, agar mata-mata jangan masuk.KSZ2 455.1

    Kedua orang itu mendapati semua orang itu dalam kegemparan yang penuh keheranan. Suara orang-orang di dalam ruangan itu menyaringkan ucapan pengucapan syukur dan puji-pujian mengatakan, “Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menunjukkan diri kepada Simon.” Kemudian kedua orang itu, yang terengah-engah karena berjalan cepat-cepat menuju ke tempat itu, mengisahkan cerita yang ajaib tentang bagaimana Yesus sudah kelihatan kepada mereka. Mereka baru saja mengakhiri cerita itu, dan beberapa orang sedang mengatakan bahwa mereka tidak dapat mempercayai, karena terlalu sukar diterima kebenarannya, ketika dengan tiba-tiba Orang lain berdiri di hadapan mereka. Setiap mata menatapi Orang asing itu. Tidak seorang pun telah mengetuk minta masuk. Tidak terdengar langkah kaki. Murid-murid dikejutkan, dan keheran-heranan memikirkan apa gerangan maknanya. Lalu mereka mendengar suatu suara yang tidak lain daripada suara Guru mereka. Terang dan jelas perkataan yang keluar dari bibir-Nya. “Damai sejahtera bagimu.”KSZ2 455.2

    “Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: ‘Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya umbul keragu-raguan di dalam hati kamu? Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku. Aku Sendirilah ini; rabalah Aku dan Lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku. Sambil berkata demikian la memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka.”KSZ2 456.1

    Mereka melihat tangan dan kaki yang dilukai oleh paku secara kejam. Mereka mengenal suara-Nya, sebagaimana yang belum pernah mereka dengar dari orang lain. “Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah la kepada mereka; ‘Adakah padamu makanan di sini? Lalu mereka memberikan sepotong ikan goreng. Ia mengambilnya dan memakannya di dupan mata mereka.” “Murid murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.” Iman dan kegembiraan menggantikan sifat kurang percaya, dan dengan perasaan yang tidak da pat diungkapkan dengan perasaan mereka mengakui Juruselamat mereka yang sudah bangkit itu.KSZ2 456.2

    Pada kelahiran Yesus malaikat mengumumkan, Sejahtera di atas bum i di antara orang yang diperkenankan-Nya. Dan sekarang ketika Ia menun-jukkan diri-Nya mula-mula kepada murid-murid sesudah kebangkitanNya, Juruselamat menyapa mereka dengan perkataan yang menggem birakan, “Damai sejahtera bagi kamu.” Yesus senantiasa bersedia mengucapkan damai atau sejahtera kepada jiwa-jiwa yang menanggung beban keragu-raguan dan ketakutan. Ia menunggu kita untuk membuka pintu hati kepada-Nya, dan mengatakan, Tinggallah dengan kami. Ia berkata, “Lihat, Aku berdiri di muka pintu sambil mengetok; jikalau ada orang mendengar suara-Ku, serta membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersamasama dengan Aku.” Why. 3:20.KSZ2 456.3

    Kebangkitan Yesus merupakan jenis kebangkitan terakhir bagi semua orang yang tidur dalam Dia. Wajah Juruselamat yang sudah bangkit, perilaku-Nya, pembicaraan-Nya, semuanya dikenal oleh murid-muridNya. Sebagaimana Yesus bangkit dari antara orang mati, demikian juga mereka yang tidur dalam Dia haru;, bangkit lagi. Kita akan mengenal sahabat-sahabat kita, sebagaimana murid-murid mengenal Yesus. Mungkin mereka bercacat, berpenyakit, atau buruk rupa tubuhnya dalam hidup yang fana ini dan mereka bangkit dalam kesehatan dan kesejajaran yang sempurna; meskipun demikian dalam tubuh yang dipermuliakan identitas mereka akan dipelihara dengan sempurnanya. Pada waktu itu kita akan mengetahui sebagaimana kita juga telah diketahui. Pada wajah yang bercahaya dengan terang yang bersinar dari wajah Yesus, kita akan mengenal air muka orang-orang yang kita kasihi.KSZ2 457.1

    Ketika Yesus berjumpa dengan murid-murid-Nya, Ia mengingatkan kepada mereka perkataan yang telah diucapkan-Nya kepada mereka se-belum kematian-Nya, bahwa segala perkara yang tertulis dalam hukum Musa, dan kitab nabi-nabi dan juga dalam buku Mazmur mengenai Dia, harus digenapi. “Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab suci. Kata-Nya kepada mereka: ‘Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada seluruh bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi akan semuanya ini.”KSZ2 457.2

    Murid-murid mulai menyadari sifat dan luasnya pekerjaan mereka. Mereka harus memasyhurkan kepada dunia kebenaran ajaib yang telah dipercayakan Kristus kepada mereka. Peristiwa-peristiwa kehidupan, kematian dan kebangkitan-Nya, nubuatan-nubuatan yang menunjukkan kepada peristiwa-peristiwa ini, kesucian hukum Allah, rahasia rencana keselamatan, kuasa Yesus untuk keampunan dosa—terhadap segala per- kara ini mereka menjadi saksi, dan mereka harus memberitakannya kepada dunia. Mereka harus memasyhurkan Injil perdamaian dan keselamatan melalui pertobatan dan kuasa Juruselamat.KSZ2 457.3

    “Dan sesudah berkata demikian. Ia mengembusi mereka dan berkata, Terimalah Roh Kudus, ‘jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.” Roh Kudus belum dinyatakan sepenuhnya, karena Kristus belum dipermuliakan. Karunia Roh yang lebih limpah tidak terjadi sampai sesudah kenaikan Kristus. Nanti sesudah hal ini diterima barulah muad-murid dapat memenuhi perintah untuk memasyhurkan Injil pada dunia. Tetapi Roh itu kini diberikan untuk maksud khusus. Sebelum muridmurid dapat memenuhi kewajiban mereka yang resmi berhubungan dengan jemaat; Kristus menghembuskan Roh-Nya kepada mereka Ia sedang mengamanatkan kepada mereka suatu tanggung jawab yang suci, dan Ia ingin memberi kesan kepada mereka dengan kenyataan bahwa tanpa Roh Kudus pekerjaan ini tidak dapat dilaksanakan.KSZ2 458.1

    Roh Kudus merupakan napas kehidupan rohani di dalam jiwa. Karunia Roh merupakan karunia hidup Kristus. Hal itu memenuhi si penerima dengan sifat-sifat Kristus. Hanyalah mereka yang diajar Allah dengan jalan demikian, mereka yang memiliki pekerjaan Roh di dalam batin, dan yang dalam hidupnya kehidupan Kristus ditunjukkan, akan berdiri sebagai orang-orang yang mewakili, untuk melayani guna kepentingan jemaat.KSZ2 458.2

    “Jikalau kamu mengampuni dosa orang,” kata Kristus “maka dosanya diampuni,... dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.” Di sini Kristus tidak memberikan kebebasan bagi seseorang untuk menghakimi orang lain. Dalam khotbah di gunung Ia melarang hal ini. Itulah hak Allah. Tetapi ke atas jemaat dalam kuasanya yang terorganisir Ia memberikan suatu tanggung jawab untuk anggotaanggotanya. Terhadap mereka yang jatuh ke dalam dosa, jemaat mempunyai suatu kewajiban untuk mengamarkan, untuk memberi petunjuk, dan kalau dapat untuk memulihkan. “Nyatakanlah apa yang salah, tegurlah dan nasihatilah,” kata Tuhan, “dengan segala kesabaran dan pengajaran.” 2 Tim. 4:2. Bereskanlah kesalahan dengan setia. Berikanlah amaran kepada setiap jiwa yang ada dalam bahaya. Jangan biarkan seorang pun menipu diri sendiri. Sebutkanlah dosa dengan terus terang. Nyatakanlah apa yang telah dikatakan Allah tentang berdusta, melanggar Sabat, mencuri, me-nyembah berhala, dan setiap kejahatan yang lain. “Barangsiapa melaku-kan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kera-jaan Allah.” Gal. 5:21. Jika mereka terus-menerus dalam dosa, maka hukuman yang sudah kau nyatakan dari sabda Allah diucapkan ke atas mereka dalam surga. Dalam memilih untuk berdosa, mereka menyangkal Kristus; jemaat harus menunjukkan bahwa ia tidak membenarkan perbuatan mereka, kalau tidak ia sendiri tidak menghormati Tuhannya. Ia harus mengatakan tentang dosa apa yang dikatakan Allah tentang itu. Ia harus memperlakukannya sebagaimana petunjuk Allah, dan tindakannya dikuatkan dalam surga. Ia yang menghinakan kekuasaan jemaat meng-hinakan kekuasaan Kristus Sendiri.KSZ2 458.3

    Tetapi gambaran itu mempunyai segi yang lebih cerah. “Jikalau kamu mengampuni dosa orang, maka dosanya diampuni.” Biarlah ingatan ini dipelihara dalam keadaan paling tinggi. Dalam pekerjaan bagi yang bersalah, biarlah setiap mata ditujukan kepada Kristus. Biarlah gembalagembala menjaga domba-domba di padang rumput Tuhan dengan lemah lembut. Biarlah mereka berbicara kepada yang bersalah tentang kemurahan Juruselamat yang suka mengampuni. Biarlah mereka mengajak orang berdosa untuk bertobat, dan percaya kepada-Nya yang dapat memaafkan. Biarlah mereka, atas kuasa sabda Allah, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” 1 Yoh. 1:9. Semua orang yang bertobat mendapat jaminan, “Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.” Mikha 7:19KSZ2 459.1

    Biarlah pertobatan orang berdosa diterima oleh jemaat dengan hati yang penuh perasaan terima kasih. Biarlah orang yang bertobat itu dituntun keluar dari kegelapan kurang percaya ke dalam terang iman dan kebenaran. Biarlah tangannya yang gemetar ditaruh pada tangan Yesus yang penuh kasih sayang. Pengampunan seperti itu disahkan dalam surga.KSZ2 459.2

    Hanya dalam pengertian ini jemaat mempunyai kuasa untuk membe-baskan orang berdosa. Keampunan dosa dapat diperoleh hanya oleh jasa-jasa Kristus. Kuasa untuk membebaskan jiwa dari kesalahan tidak diberikan kepada seorang pun, atau kepada serombongan orang. Kristus menyuruh murid-murid-Nya memberitakan keampunan dosa dalam nama-Nya di antara segala bangsa; tetapi mereka sendiri tidak diberi kuasa untuk menghilangkan satu noda dosa sekalipun. Nama Yesus merupakan satu-satunya “nama . . . yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” Kis. 4:12.KSZ2 459.3

    Ketika Yesus mula-mula berjumpa dengan murid-murid di ruangan atas, Tomas tidak bersama-sama dengan mereka. Ia mendengar laporan dari orang-orang lain, dan mendapat banyak sekali bukti bahwa Yesus sudah bangkit; tetapi kegelapan dan keadaan kurang percaya memenuhi hatinya. Ketika ia mendengar murid-murid menceritakan bukti yang ajaib tentang Juruselamat yang sudah bangkit, hal itu hanyalah menjerumuskan dia ke dalam keadaan putus asa yang lebih dalam lagi. Jika Yesus sesungguhnya sudah bangkit dari antara orang mati, tidak mungkin ada pengharapan selanjutnya tentang kerajaan duniawi dalam arti sebenarnya. Dan hal itu melukai kecongkakannya untuk memikirkan bahwa Gurunya menyatakan diri-Nya kepada semua murid kecuali dia. Ia menentukan untuk tidak mempercayainya, dan selama seminggu ia merenungkan kemalangannya, yang tampaknya kian bertambah gelap jika dibandingkan dengan pengharapan dan iman saudara-saudaranya.KSZ2 460.1

    Selama ini berulang-ulang ia menyatakan, “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya .” Ia tidak mau melihat dengan perantaraan mata saudara-saudaranya, atau menggunakan iman yang bergantung pada kesaksian mereka. Ia sangat mengasihi Tuhannya, tetapi ia telah membiarkan kecemburuan dan sifat kurang percaya menguasai pikiran dan hatinya.KSZ2 460.2

    Serombongan murid-murid kini menjadikan ruangan atas yang terkenal itu tempat kediaman mereka yang sementara, dan pada waktu malam semuanya, kecuali Tomas. berhimpun di situ. Pada suatu malam Tomas menentukan untuk bertemu dengan saudara-saudara yang lain. Meskipun ia bersifat kurang percaya, namun ia mempunyai suatu harapan yang tidak menentu bahwa kabar baik itu benar adanya. Sementara murid murid makan malam, mereka bercakap-cakap tentang bukti-bukti yang telah diberikan oleh Kristus kepada mereka dalam nubuatan. Sementara pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: Damai sejahtera bagi kamu!”KSZ2 460.3

    Kemudia Ia berkata kepada Tomas: Taruhlah jarimu di sini dan 1 atlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambungKu dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah, “Perkataan ini menunjukkan bahwa Ia mengetahui benar pikiran dan perkataan Tomas. Murid yang bimbang itu mengetahui bahwa tidak seorang pun dari sahabat-sahabatnya telah melihat Yesus selama seminggu, i a mungkin mereka telah menceritakan kepada Guru tentang sifat kurang percayanya. Ia mengenal Oknum di hadapannya sebagai Tuhannya, a tidak menghendaki bukti selanjutnya. Hatinya melonjak kegirangan, dan ia menyembah di kaki Yesus seraya berseru, “Ya Allah, Ya Tuhanku.KSZ2 461.1

    Yesus menerima pengakuannya, tetapi dengan lemah lembut ditegurNya sifat kurang percayanya. “Karena engkau telah melihat Aku. maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” Iman Tomas akan lebih menyenangkan Kristus jika ia mau mempercayai kesaksian saudara-saudaranya. Sekiranya dunia dewasa ini mengikuti teladan Tomas, tidak seorang pun mau percaya kepada keselamatan: karena semua orang yang menerima Kristus harus berbuat demikian melalui kesaksian orang lain.KSZ2 461.2

    Banyak orang yang menyerah pada kebimbangan mendalihkan diri dengan mengatakan bahwa jika mereka mempunya’ bukti seperti yang didapat oleh Tomas dari sahabat-sahabatnya, mereka mau percaya. Mereka tidak menyadari bahwa mereka mempunyai bukan saja bukti itu. melainkan jauh lebih banyak. Banyak orang yang, seperti halnya dengan Tomas, menantikan dihilangkannya segala keragu-raguan, tidak pernah akan menyadari kerinduan mereka. Mereka berangsur-angsur menjadi keras dalam sifat kurang percaya. Mereka yang mendidik diri sendiri untuk memandang pada segi yang gelap saja, dan bersungut dan mengeluh, tidak mengetahui apa yang mereka perbuat. Mereka sedang menaburkan benih keragu-raguan, dan mereka akan menuai keragu-raguan juga. Pada saat iman dan keyakinan paling perlu, banyak orang akan mendapati dirinya dalam keadaan tidak berdaya untuk berharap dan percaya.KSZ2 461.3

    Dalam perlakuan terhadap Tomas, Yesus memberikan suatu pelajaran bagi para pengikut-Nya. Teladan-Nya menunjukkan bagaimana kita harus memperlakukan orang-orang yang lemah imannya, dan yang menjadikan keragu-raguan mereka paling menonjol. Yesus tidak membingungkan Tomas dengan celaan, dan juga Ia tidak berdebat dengan dia. Ia menyatakan diri-Nya kepada yang bimbang. Tomas paling tidak beralasan dalam mengucapkan keadaan imannya, tetapi Yesus oleh kasih dan pertimbangan-Nya yang murah hati merubuhkan segala penghalang. Sifat kurang percaya jarang dikalahkan oleh perdebatan. Gantinya hal itu didasarkan atas sifat mempertahankan diri dan mendapat sokongan dan dalih yang baru. Tetapi biarlah Yesus, dalam kasih dan kemurahanNya, dinyatakan sebagai Juruselamat, yang sudah disalibkan, dan dari banyak orang yang tadinya tidak mau akan kedengaran pengakuan Tomas, “Ya Aliahku, Ya Tuhanku.”KSZ2 462.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents