Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Perdjuangan Segala Zaman

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Kutuk

    Lantas Tuhan bersabda kepada ular itu: “Sebab telah kauperbuat jang demikian, maka terkutuklah engkau diantara segala binatang jang djinak dan diantara segala marga-satwa, bahwa engkau akan menjulur dengan perutmu dan engkau pun akan makan lebu tanah sepandjang umur hidupmu.” Sebagaimana ular itu telah ditinggikan diantara marga-satwa, haruslah ia direndahkan dibawah mereka semuanja, dan dibentji oleh manusia, sedang ialah jang mendjadi perantaraan oleh mana Setan bertindak. “Lalu sabda Allah kepada Adam: Bahwa sebab telah engkau mendengar akan kata binimu dan sudah makan buah pohon, akan halnja Kupesan kepadamu djangan engkau makan dia, maka terkutuklah bumi itu karena sebab engkau, maka dengan kesukaran engkau akan makan hasilnja seumur hidupmu. Bahwa bumi itu akan menumbuhkan bagaimu duri dan unak, maka sajursajuran dipadang akan mendjadi makananmu. Maka dengan berpeluh mukamu engkau akan makan rezekimu, sehingga engkau kembali pula kepada tanah.”PZ 43.1

    Allah mengutuk bumi karena dosa mereka jang telah memakan buah pohon pengetahuan itu, dan berkata: “Dengan kesukaran engkau akan makan hasilnja seumur hidupmu. Tuhan telah menentukan bagi mereka jang baik, tetapi telah menahankan jang djahat. Maka sekarang Dia bersabda bahwa mereka akan makan dia, artinja, mereka akan berkenalan dengan jang djahat sepandjang umur hidupnja.PZ 44.1

    Bangsa manusia sedjak waktu itu akan selalu disusahkan oleh segala pentjobaan Setan. Satu kehidupan jang terus menerus bekerdja dan ketjemasan ditentukan bagi Adam, ganti pekerdjaan jang senang dan gembira seperti dialaminja sampai pada waktu itu. Mereka akan terkena keketjewaan, dukatjita, dan penjakit, dan achirnja kembali mendjadi tanah. Mereka telah didjadikan dari habu tanah, maka kepada habulah mereka itu harus kembali.PZ 44.2

    Kepada mereka diberitahukan bahwa mereka terpaksa mesti kehilangan tempat tinggalnja di-Eden itu. Mereka telah ta’luk kepada penipuan Setan dan pertjaja kepada perkataan Setan, bahwa Allah mau berdusta. Oleh pelanggarannja mereka telah membuka djalan bagi Setan untuk masuk kepada mereka dengan lebih mudah, maka tidaklah lagi selamat bagi mereka tinggal ditaman Eden, kalau-kalau keadaannja jang berdosa itu mereka berhasil sampai kepada pohon alhajat dan mengekalkan satu kehidupan jang berdosa. Mereka mohon dengan sangat supaja dibolehkan tinggal disana, meskipun diakuinja bahwa mereka telah kehilangan hak atas taman Eden jang bahagia itu. Mereka berdjandji akan menurut se-mata-se-mata kepada Tuhan mulai pada waktu itu. Diberitahukanlah kepada mereka bahwa dalam kedjatuhannja daripada kehidupan jang sutji kedalam kehidupan jang berdosa mereka telah beroleh bukan kekuatan melainkan kelemahan jang besar. Mereka telah tidak memeliharakan ketulusannja sementara mereka masih dalam keadaan sutji, gembira dan tiada berdosa, maka mereka akan mempunjai kekurangan jang djauh lebih berkurang untuk tinggal benar dan setia dalam keadaan keinsjafan akan dosa. Mereka dipenuhi dengan putus asa dan penjesalan jang se-pahit-se-pahit-nja. Mereka sekarang insjaf bahwa upah dosa itulah maut.PZ 44.3

    Malaikat-malaikat lantas diperintahkan dengan segera mendjaga djalan kepada pohon alhajat. Memang adalah maksud Setan jang telah dipeladjari sedalam-dalamnja supaja Adam dan Hawa mendurhaka kepada Allah, merasai murkaNja, dan kemudian makan buah pohon alhajat, agar supaja mereka boleh hidup terus dalam dosa. Tetapi malaikat-malaikat jang sutji lantas dikirimkan untuk menutup djalan mereka kepada pohon alhajat itu. Sekeliling pohon itu malaikat-malaikat memantjarkan sinar terang pada segenap pihak, sinar mana kelihatan seperti pedang jang bernjala-bernjala.PZ 45.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents