Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Perdjuangan Segala Zaman

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Pertjaja Jang Menang

    Pertjaja Jakub jang tidak putus-putus itu achirnja menang. Dipegangnja malaikat itu kuat-kuat sampai didapatnja berkat jang dirindukannja, serta kepastian keampunan akan dosa-dosa-nja. Maka namanja lantas diobahkan dari Jakub, penipu, kepada Israil, jang berarti seorang penghulu Allah. “Maka bertanja Jakub, katanja: Katakanlah kiranja namamupun. Maka sahutnja: Mengapa engkau bertanjakan namaku? Maka diberkatinjalah akandia disana. Maka oleh Jakub dinamai akan tempat itu Peniel, karena katanja: Su- dah kulihat Allah muka dengan muka, maka selamat djuga njawaku.” Al-Masehlah jang ada beserta Jakub sepandjang malam itu, dengan siapa ia bergumul, dan siapa dipegangnja dengan tjekal sampai diberkatiNja akan dia.PZ 114.2

    Tuhan dengar seruan Jakub, lalu mengobahkan segala maksud hati Esap. Tidak dibolehkanNja sesuatu kesalahan jang telah dibuat oleh Jakub. Hidup Jakub itu adalah suatu kehidupan jang penuh kebimbangan, kekatjauan, dan penjesalan oleh karena dosanja, sampai pergumulannja jang tekun dengan malaikat itu, serta bukti jang diperolehnja disana bahwa Allah telah mengampuni segala dosanja.PZ 115.1

    “Behkan berlakulah ia dengan malaikat itu seperti seorang radja, sehingga menanglah ia dan menangislah dan dipintanja doa; maka di Baitel djuga didapatinja akan Dia dan bersabdalah Ia kepada kita. Maka oleh Tuhan, Allah serwa sekalian alam, oleh Tuhan dikaruniakan kepadanja suatu nama peringatan.” Hoseja 12:5, 6.PZ 115.2

    Esap datang hendak berperang melawan Jakub dengan satu tentara, dengan maksud hendak membunuh saudaranja itu. Tetapi sementara Jakub sedang bergumul dengan malaikat itu pada malam jang tersebut, seorang malaikat jang lain telah disuruh untuk menggerakkan hati Esap pada ketika ia sedang berbaring. Dalam mimpinja dilihatnjalah Jakub dalam pembuangan dari rumah ibu-bapanja duapuluh tahun lamanja, karena takutlah ia akan njawanja. Maka dilihatnjalah dukatjita hatinja mendapat bahwa ibunja sudah mati. Dilihatnja dalam mimpi itu bagaimana rendah hati Jakub itu serta malaikat-malaikat Allah berkawal nengelilingi dia. Ia bermimpi bahwa ketika mereka bertemu muka dengan muka tidak ada timbul dalam hatinja hendak membunuh dia. Ketika Esap berdjaga dari tidurnja ditjeritakannjalah mimpinja itu kepada pasukannja jang empat ratus orang itu serta beritahukan kepadanja bahwa mereka tidak boleh melukai Jakub, karena Allah bapanja adalah beserta dengan dia. Maka apabila mereka bertemu dengan Jakub kelak, tiada seorang jang boleh mendatangkan djahat kepadanja.PZ 115.3

    “Maka Jakub pun mengangkatlah matanja, lalu dilihatnja, bahwa sesungguhnja datanglah Esap dan empat ratus orang itupun sertanja. .... Maka ia sendiri pun berdjalan pada hulu mereka itu lalu sudjud kebumi tudjuh kali sehingga hampirlah sampai ia kepada saudaranja. Maka berlarilah Esap datang mendapatkan dia, lalu didekapnja akan dia dan dipeluknja lehernja dan ditjiumnja akan dia, maka ber-tangis-ber-tangis-lah “keduanja.” Jakub membudjuk Esap supaja menerima persembahan perdamaian, jang telah ditolak oleh Esap, tetapi Jakub mendesaknja, katanja: “Terima apalah berkat hamba, jang telah dihantarkan kepada tuan, karena telah dikaruniakan Allah akan hamba dan pada hamba pun adalah tjukup. Maka di-adjak-di-adjak-nja djuga akan dia, lalu diterimanjalah.PZ 116.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents