Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Perdjuangan Segala Zaman

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Perang Didalam Sorga

    Maka mendurhaka kepada pemerintahan Allah itulah satu dosa jang se-djahat-se-djahat-nja. Seluruh sorga se-olah-se-olah dalam satu kesibukan jang besar. Malaikat-malaikat dikerahkan dalam berbagai pasukan, masing-masing bahagian diperintahkan oleh seorang malaikat jang lebih tinggi. Setan sedang berperang melawan taurat Allah, karena keinginan hati hendak meninggikan dirinja sendiri dan tidak mau ta’luk kepada kekuasaan Anak Allah, jang djadi kepala pemerintahan sorga.PZ 16.2

    Segenap tentera sorga dipanggil menghadap di- hadapan Bapa, supaja perkara masing-masing diperiksa. Setan dengan tiada merasa malu dengan terus terang menjatakan perasaannja jang tidak puas bahwa al-Maseh lebih ditinggikan dihadapan Bapa. Setan berdiri dengan sombong dan mengatakan bahwa ia harus sama dengan Allah dan patut diadjak bermusjawarat dengan Bapa dan mengetahui segala maksudNja. Allah memberitahukan kepada Setan, bahwa kepada AnakNja sadja akan dinjatakanNja segala maksudNja jang tersembunji, dan menuntut supaja segenap keluarga sorga, meski Setan pun, supaja tunduk kepadaNja dalam penurutan seksama dan sungguh; akan tetapi ia (Setan) telah membuktikan bahwa ia tidak patut tinggal didalam sorga. Lantas Setan dengan senjum simpul menundjuk kepada malaikat-malaikat jang bersimpati kepadaNja, jang terdiri dari hampir separuh diantara malaikat-malaikat, serta berseru, “Mereka ini adalah beserta saja! Akan diusirkah mereka ini djuga dan kosongkan sorga begitu rupa?” Lantas diumumkannja bahwa sedialah ia hendak melawan kuasa al-Maseh dan mempertahankan kedudukannja didalam sorga oleh kekuatan, tenaga melawan tenaga.PZ 16.3

    Malaikat-malaikat jang baik menangis mendengar perkataan Setan dan utjapannja jang bongkak itu. Allah mengumumkan bahwa segala pemberontak itu tidak boleh lagi tinggal didalam sorga. Keadaan mereka jang mulia dan senang itu telah dipeliharakan atas sjarat penurutan kepada hukum jang telah diberikan Allah untuk memerintahkan machluk-machluk jang tinggi deradjatnja. Tetapi tidaklah diadakan sesuatu peraturan untuk menjelamatkan semua jang berani melanggar hukum itu. Setan makin berani dalam pendurhakaannja, dan menghinakan hukum Chalik itu dengan njata-njata. Hukum ini tidak dapat diperkenankannja. Dinjatakan olehnja bahwa malaikat-malaikat tidak perlu hukum melainkan harus dibiarkan bebas menurut kehendaknja sendiri, hal mana akan selalu memimpin mereka benar; hukum itulah suatu pembatasan kebebasan mereka; maka penghapusan hukum itulah satu tudjuan jang besar daripada pemberontakan seperti jang diadakannja itu. Keadaan malaikat-malaikat, pada sangkanja, perlu mendapat perbaikan. Bukanlah demikian pikiran Allah, jang telah mendjadikan hukum dan meninggalkan mereka sama dengan Dirinja. Kesenangan tentera malaikat itu terdiri dalam penurutan mereka jang seksama kepada hukum itu. Masing-masing mempunjai tugasnja sendiri-sendiri jang ditentukan kepadanja, maka sampai kepada saat Setan memberontak itu, segala sesuatu telah berdjalan menurut aturannja dan tiada pertentangan didalam sorga. Kemudian timbullah peperangan didalam sorga. Anak Allah, Penghulu sorga, dengan malaikat-malaikat-Nja jang setia berperang melawan kepala pendurhaka itu serta dengan malaikat-malaikat jang berpihak kepadanja. Anak Allah dengan malaikat-malaikat jang tetap setia dan benar mendapat kemenangan; maka Setan dengan malaikat-malaikat jang berpihak kepadanja lalu diusir dari sorga. Segenap tentera sorga mengaku dan memuliakan Allah keadilan itu. Tiada satu titik pendurhakaan itu tinggal didalam sorga. Segala sesuatu kembali tenang dan rukun seperti dahulu. Malaikat-malaikat jang disorga berdukatjita oleh karena nasib-nasib segala malaikat jang pernah mendjadi temannja dahulu dalam kesukaan dan bahagia. Kehilangan mereka itu dirasa betul didalam sorga.PZ 17.1

    Bapa dengan segera berunding dengan AnakNja tentang maksud hendak melaksanakan rentjana mendjadikan manusia untuk mengediami bumi. Bapa akan menempatkan manusia dalam udjian untuk mentjobai kesetiaannja sebelum ia dapat dinjatakan selamat untuk se-lama-se-lama-nja. Kalau manusia itu dapat tahan dalam udjian jang dipandang Allah pantas untuk mentjobai dia, maka achirnja iapun akan sama dengan malaikat-malaikat. Manusia itu akan mendapat keridlaan Allah, dan iapun akan bergaul dengan malaikat2 dan malaikat-malaikat itu bergaul dengan dia. Allah tidak merasa patut membikin mereka itu diluar kuasa pendurhakaan.PZ 18.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents