Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Perdjuangan Segala Zaman

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Pulang Ke-Tanah Kanaan

    Pada waktu Laban tidak ada, Jakub mengambil keluarganja dan segala hartanja, lalu pergi meninggalkan Laban. Setelah berdjalan tiga hari lamanja, Laban dapat dengar bahwa Jakub telah meninggalkan dia, lalu iapun sangat marah. Maka dikedjarnjalah Jakub dengan ketetapan hati hendak membawa dia pulang dengan paksa. Tetapi Tuhan merasa kasihan kepada Jakub, maka ketika Laban sudah hampir menjusul dia, diberikan Tuhan mimpi kepadanja supaja djangan berkata baik atau djahat kepada Jakub. Artinja, sekali-kali ia tidak boleh memaksa Jakub pulang kepadanja, atau membudjuk dia oleh utjapan-utjapan jang manis.PZ 108.1

    Ketika Laban bertemu dengan Jakub dengan segera ia bertanja kenapa Jakub telah lari dengan sembunji-sembunji serta membawa anak-anak-nja seperti orang jang ditawan dengan pedang. Sabda Laban kepadanja, “Adalah djuga kuat pada tanganku akan berbuat djahat kepadamu, tetapi malam tadi Allah bapamu telah bersabda kepadaku, sabdaNja: Ingat baik-baik, djangan engkau ber-kata-ber-kata dengan Jakub atau baik atau djahat.” Lantas Jakub mentjeritakan kepada Laban tindakan jang tidak baik jang telah dibuatnja terhadap Jakub, bahwa ia hanja memperhatikan keuntungan dirinja sendiri sadja. Diserukannja kepada Laban tentang kedjudjuran segala perbuatannja sementara beserta dengan Laban, lalu berkata, “Jang mana telah kojak tidak kubawa kepadamu, melainkan kuganti dan jang mana ditjuri pada malam jaitu telah kaupinta gantinja kepadaku. Adalah halku pada siang hari dimakan panas terik dan pada malam oleh sedjuk, sehingga tidur pun hilanglah daripada mataku.”PZ 109.1

    Kata Jakub, “Maka sekarang pun sudah duapuluh tahun lamanja aku dalam rumahmu; empatbelas tahun kuperhambakan diriku kepadamu karena kedua orang anakmu dan enam tahun karena kawan lembu-kambingmu, maka sampai sepuluh kali kauobahkan upahku. Djikalau kiranja Ballah bapaku, jaitu Allah Ibrahim dan jang kehormatan Ishak itu tidak menjertai aku, nistjaja sekarang engkau melepaskan daku pergi dengan hempa djuga. Bahwa telah ditilik Allah akan kesukaranku dan akan kelelahan kedua belah tanganku ini, maka Ialah jang menggusarkan dikau malam tadi.”PZ 109.2

    Laban kemudian memberikan kepastian kepada Jakub bahwa adalah ia berkepentingan djuga pada anak-anak-nja perempuan serta kepada anak-anak mereka itu, sehingga tidaklah ia dapat mendatangkan tjelaka kepadanja. Lalu diandjurkannja supaja diadakan satu perdjandjian diantara keduanja. Maka kata Laban, “Sekarang pun marilah kita membuat suatu perdjandjian antara aku dengan dikau, jaitu akan mendjadi suatu kesaksian antara aku dengan dikau. Maka oleh Jakub diambil sebuah batu, lalu didirikannja akan suatu tanda. Maka kata Jakub kepada segala saudaranja: Himpunkanlah batu. Maka diambil oleh mereka itu akan beberapa buah batu, didjadikannja suatu timbunan lalu makanlah mereka itu disana diatas timbunan batu itu.”PZ 109.3

    Maka kata Laban, “Hendaklah ditilik Tuhan antara aku dengan dikau setelah sudah kita bertjerai seorang dengan seorang. Djikalau kiranja engkau menganiajakan anak-anakku dan engkau berbinikan jang lain daripada anakku, meski seorang pun tiada serta, ingatlah olehmu bahwa Allah djuga akan mendjadi saksi antara aku dengan dikau.”PZ 110.1

    Jakub mengadakan perdjandjian dihadapan Allah bahwa ia tidak akan mengambil isteri jang lain. “Dan lagi kata Laban kepada Jakub: Lihatlah akan timbunan ini dan akan batu tanda ini, jang kudirikan antara aku dengan dikau. Bahwa timbunan ini mendjadi saksi dan batu tanda inipun mendjadi saksi, bahwa aku tidak akan melangkah timbunan ini mendapatkan dikau. dan engkau pun tidak akan melangkah timbunan dan batu tanda ini mendapatkan daku dengan niat djahat. Bahwa Allah Ibrahim dan Allah Nahor dan Allah bapa mereka itu menghukumkan antara kita. Lalu bersumpahlah Jakub demi jang kehormatan Ishak, bapanja.”PZ 110.2

    Sementara Jakub meneruskan perdjalanannja, malaikat-malaikat Tuhan bertemu dengan dia. Maka ketika ia melihat mereka, katanja, “Bahwa inilah bala-tentera Allah.” Ia melihat malaikat-malaikat Allah dalam mimpi, berkawal sekelilingnja. Dikirimkannja satu kabar perdamaian kepada saudaranja Esap. “Maka utusan itupun kembalilah kepada Jakub, katanja: Bahwa telah kami berdjumpa dengan Esap, saudara tuan, maka iapun datang mendapatkan tuan dan adalah empat ratus orang pun sertanja. Maka sangat takutlah Jakub serta dengan gentarnja, maka segala orang jang sertanja dan segala kambing dan lembu dan onta pun dibahaginja dua pasukan. Karena katanja: Kalau kiranja Esap datang menempuh akan pasukan satu dan dialahkannja. pasukan jang tinggal itu boleh lari terlepas.PZ 110.3

    “Maka sembah Jakub : Ja Allah nenekku Ibrahim, ja Allah bapaku Ishak, ja Tuhan jang telah bersabda kepadaku demikian: Pulanglah engkau kenegerimu dan kepada kaum keluargamu, maka Aku akan berbuat baik akan dikau. Bahwa hamba ini tidak patut beroleh sedikit pun daripada segala kebadjikan dan setia, jang Tuhan lakukan akan hambamu ini, karena dengan tungkat hamba ini djuga hamba menjeberang sungai Jarden, maka sekarang hamba telah mendjadi dua pasukan. Sentakkan apalah hamba dari dalam tangan saudara hamba, dari dalam tangan Esap, karena takutlah hamba akan dia, kalau-kalau ia datang memarang akan hamba dan akan ibu dengan anak-anak-nja. Bukankah Tuhan bersabda demikian: Sesungguhnja Aku hendak berbuat baik akan dikau dan mendjadikan benihmu seperti karsik dilaut, jang tidak tepermenai banjaknja?”PZ 111.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents