Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Perdjuangan Segala Zaman

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Fasal 3—Akibatnja Pendurhakaan

    Di-tengah-di-tengah taman Eden, dekat kepada pohon kehidupan, berdirilah pohon pengetahuan jang baik dan djahat. Kaju ini terutama dimaksudkan oleh Allah hendak mendjadi perdjandjian penurutan, pertjaja dan kasih mereka kepadaNja. Tentang pohon ini Tuhan memerintahkan nenek-mojang kita jang pertama supaja djangan makan, baikpun mendjamah dia, supaja djangan mereka mati. Tuhan beritahukan kepada mereka itu bahwa mereka boleh makan dengan sesukanja segala pohon jang ada didalam taman itu, ketjuali satu, tetapi kalau mereka makan buah pohon jang satu itu, mereka pasti akan mati.PZ 23.1

    Ketika Adam dan Hawa ditempatkan dalam taman jang indah itu mereka tidak kurang suatu apapun untuk kesukaan jang diingini hatinja. Tetapi, dalam kebidjaksanaan pengaturan Tuhar, Dia bermaksud hendak mengudji kesetiaan mereka itu sebelum mereka didjadikan kekal untuk se-lama-se-lama-nja. Mereka akan mendapat keridlaanNja, dan Iapun akan berkat’ a-kata dengan mereka itu serta mereka dengan Dia. Meskipun demikian tidaklah ditempatkanNja kedjahatan itu diluar lingkungan mereka. Setan dibolehkan mentjobai mereka itu. Kalau mereka tahan pentjobaan itu mereka akan tetap berkenan kepada Allah dan malaikat-malaikat sorga.PZ 23.2

    Setan terlalu amat heran pada keadaannja jang baru itu. Kesukaan hatinja telah hilang lenjap. Ia memandang kepada malaikat-malaikat, jang dengan dia telah pernah ber-suka-ber-suka dalam sorga dahulu, tetapi telah dibuangkan dari sorga bersama-bersama dengan dia. Sebelum mereka berdosa, tiada bajang perasaan kurang puas pernah merusakkan bahagia mereka jang sempurna. Sekarang segala sesuatu se-olah-se-olah sudah berobah. Wadjah muka jang pernah membajangkan peta Chalik mereka sudah mendjadi muram dan putus harap. Perbantahan, perselisihan, dan tuduh menuduh timbul diantara mereka. Sebelum pendurhakaannja itu, segala perkara ini tidak pernah dialami dalam sorga. Setan sekarang memandang segala akibat jang dahsjat dari pendur-hakaannja itu. Ia gementar, dan takut hendak menghadapi hari kemudian serta me-mikir-me-mikirkan kesudahan segala perkara ini.PZ 23.3

    Waktu untuk njanjian gembira ber-suka-ber-suka me-mudji-me-mudji Allah dan AnakNja jang kekasih telah tiba. Setan telah memimpin biduan sorga itu. Ia telah membunjikan lagu permulaan; kemudian segenap tentera sorga telah turut bernjanji dengan dia, maka lagu njanjian jang merdu dan mulia telah mendengung diseluruh sorga untuk memuliakan Allah dan AnakNja jang kekasih. Tetapi sekarang, ganti lagu njanjian jang merdu, pertjektjokan dan perkataan marah-marah kedengaran kepada telinga pemimpin pemberontak jang besar itu. Dimanakah ia sekarang? Bukankah semuanja itu suatu mimpi jang dahsjat? Adakah ia didjauhkan dari sorga? Adakah pintu-gerbang sorga itu tidak lagi akan dibuka untuk membolehkan ia masuk? Waktu sembahjang sudah makin hampir, apabila malaikat-malaikat jang bernjala dan sutji sembah sudjud dihadapan Bapa. Tidaklah lagi ia akan pernah menjanji ber-sama-ber-sama dalam lagu sorga. Tidaklah lagi ia akan pernah sembah sudjud dengan hormat serta takut jang sutji dihadapan hadirat Allah jang kekal.PZ 24.1

    Kalau kiranja ia dapat kembali seperti dahulu apabila ia masih sutji, benar, dan setia, dengan gembira akan diserahkannja segala tuntutan kekuasaannja itu. Tetapi ia telah binasa! tak dapat ditebus lagi, karena pemberontakannja jang tekebur itu! Dan bukan hanja ini sadja; ia telah memimpin orang-orang lain memberontak dan kepada keadaan binasa ber-sama-ber-sama dengan dia — malaikat-malaikat, jang belum pernah berpikir hendak bersikap ragu-ragu tentang kehendak Allah atau mendurhaka kepada hukum Allah sampai Setan sendiri telah memasukkan jang demikian kedalam pikiran mereka, memberitahukan kepada mereka agar supaja dapat dirasainja kebadjikan jang lebih besar, kebebasan jang lebih tinggi dan lebih mulia. Demikianlah tadinja mulut-manis dengan mana dia telah menipu mereka itu. Suatu kewadjiban sekarang tertanggung atas dia, dari kewadjiban mana rindulah ia supaja dilepaskan.PZ 24.2

    Segala machluk-machluk tadi telah mendjadi terkatjau dengan pengharapannja jang tidak digenapi. Ganti kebadjikan jang ber-tambah-ber-tambah, mereka sedang mengalami segala akibat jang menjedihkan dari pendurhakaan dan pelanggaran hukum. Tidak akan pernah lagi machluk-machluk jang berduka-tjita ini digerakkan oleh perintah jang lembut dari Isa al-Maseh. Tidak akan pernah lagi semangat mereka digerakkan oleh tjinta jang dalam dan tekun, perdamaian dan kesukaan jang hadirat Tuhan selalu ilhamkan dalam hati mereka, untuk dikembalikan kepadaNja dalam penurutan jang gembira dan kehormatan jang kudus.PZ 25.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents