Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Perdjuangan Segala Zaman

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Kesombongan Hagar

    Hagar berlaku sombong flan pongah, serta melakukan dirinja dengan bongkak dihadapan Sarah. Ia membanggakan dirinja bahwa ialah kelak jang akan mendjadi ibu. qatu bangsa besar jang Tuhan telah berdjandji hendak mengadakan daripada Ibrahim. Maka Ibrahim terpaksalah mendengar segala pengaduan Sarah berhubung dengan Aelakuan Hagar itu, menuduh Ibrahim telah berbuat salah dalam perkara itu. Ibrahim merasa susah hati lalu berkata kepada Sarah bahwa Hagar itu hambanja, dan ialah jang berkuasa atasnja, tetapi Ibrahim sendiri tidak mau mengusir dia pergi, karena Hagar akan mendjadi ibu dari anaknja sendiri, oleh siapa pada sangkanja djandji itu akan digenapkan. Diberitahukannja kepada Sarah bahwa ia tidak akan mengambil Hagar djadi isterinja kalau kiranja bukan Sarah sendiri jang memintanja.PZ 90.1

    Ibrahimpun terpaksa djuga mendengarkan pengaduan Hagar tentang segala hinaan jang diterimanja daripada Sarah. Ibrahim djadi bingung. Kalau ia berusaha hendak membetulkan segala dukatjita Hagar, dipertambahkannjalah iri-hati serta kesusahan hati Sarah, isterinja jang pertama dan dikasihinja. Hagar lari dari hadapan muka Sarah. Seorang malaikat Allah bertemu dengan dia lalu menghiburkan hatinja serta memberikan teguran kepadanja akan kelakuannja jang sombong itu, dengan menjuruhkan dia pulang kepada tuannja dan ta’luk kepada perintahnja.PZ 90.2

    Setelah Ismail lahir, Tuhan kembali menjatakan Dirinja kepada Ibrahim dan bersabda kepadanja, “Aku akan meneguhkan perdjandjianKu antara Aku dengan dikau dan dengan anak-tjutjumu kemudian daripadamu dengan bangsanja, jaitu suatu perdjandjian jang kekal.” Kembali Tuhan mengulangkan djandjiNja oleh seorang malaikat hendak memberikan seorang anak kepada Sarah, dan iapun akan mendjadi ibu banjak bangsa. Ibrahim masih belum mengerti betul djandji Allah itu. Pikirannja dengan segera teringat kepada Ismail, se-olah-se-olah daripadanja akan datang beberapa banjak bangsa jang didjandjikan itu, lalu ia berseru dalam kasihnja akan anaknja itu, “Ja Tuhan, biar apalah Ismail sadja hidup dihadapan hadiratMu!”PZ 91.1

    Sekali lagi djandji itu diutjapkan dengan lebih njata kepada Ibrahim: “Bahwa sesungguhnja Sarah, isterimu, akan beranak bagaimu kelak laki-laki seorang; hendaklah engkau namai akandia Ishak; maka Aku akan meneguhkan perdjandjianKu jang kekal, serta dengan anak buahnja jang kemudian daripadanja.” Malaikat-malaikat pun disuruhkanlah kedua kalinja kepada Ibrahim ketika mereka hendak pergi membinasakan kota Sodom, lalu diulangkannja djandji itu lebih njata lagi bahwa Sarah akan melahirkan seorang anak.PZ 91.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents