Diselamatkan oleh Pengharapan
“Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan.” . Orang-orang yang jatuh ke dalam dosa harus dituntun untuk merasakan bahwa belum terlalu terlambat bagi mereka untuk menjadi laki-laki sejati. Tuhan menghormati manusia dengan kepercayaannya dan dengan demikian menempatkan dia dalam kehormatannya. Bahkan mereka yang telah jatuh paling dalam pun diperlakukan Tuhan dengan hormat. Adalah satu perasaan sakit yang terus-menerus bagi Tuhan kalau terpaksa dihadapkan dengan permusuhan, kebejatan dan kecemaran; tetapi Ia tidak pernah mengucapkan satu pernyataan untuk menunjukkan bahwa kepekaanNya tersentuh atau perasaan-Nya yang halus itu tersinggung. Apa pun kebiasaan yang jahat, prasangka yang kuat, atau hawa nafsu manusia yang berlebihan, Ia mengatasi semuanya dengan kelemahlembutan yang mengharukan. Kalau kita mengambil bagian dalam Roh-Nya, kita akan menganggap semua orang sebagai saudara kita, dengan godaan-godaan dan cobaan-cobaan yang sama, seringkali jatuh dan berusaha untuk bangkit kembali, bergumul dengan kekecewaan dan kesulitan, merin-dukan simpati dan pertolongan. Maka kita harus menghadapi mereka bukan dengan cara yang melemahkan atau menolak mereka, melainkan untuk membangkitkan harapan dalam hati mereka. Begitu mereka didorong dengan cara demikian, mereka akan dengan yakin mengatakan, “Jangan bersukacita atas aku, hai musuhku! Sekalipun aku jatuh, aku akan bangun pula, sekalipun aku duduk dalam gelap, TUHAN akan menjadi terangku. Aku akan memikul kemarahan TUHAN, sebab aku telah berdosa kepada-Nya, sampai Ia memperjuangkan perkaraku dan memberi keadilan kepadaku, membawa aku ke dalam terang, sehingga aku mengalami keadilan-Nya.” MKS 143.1
“Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungjawaban tentang dirinya sendiri kepada Allah. Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung!” MKS 143.2
Allah “menilik semua penduduk bumi. Dia yang membentuk hati mereka sekalian.” MKS 143.3
Dalam melayani orang yang tergoda dan bersalah, Ia menyuruh kita supaya “sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.” Dengan menyadari kelemahan-kelemahan kita sen-diri, kita akan merasa iba atas kelemahan-kelemahan orang lain.MKS 144.1
“Sebab siapakah yang menganggap engkau penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima?” “Tetapi kamu, janganlah kamu disebut rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara.” ‘Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu?” “Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi baik kamu menganut pandang ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung.” MKS 144.2
Menunjuk kesalahan seseorang selalu memalukan. Jangan ada yang membuat pengalaman itu lebih pahit dengan teguran yang tidak perlu. Tidak ada orang yang pernah ditarik kembali oleh tempelakan; tetapi dengan cara itu banyak orang telah menolak dan semakin mengeraskan hatinya terhadap keyakinan. Roh lemah lembut, perangai yang halus dan menawan, dapat menyelamatkan orang yang bersalah dan menutupi banyak dosa.MKS 144.3
Rasul Paulus merasa perlu menegur kesalahan, tetapi betapa berhati-hati dia berusaha menunjukkan bahwa dia adalah sahabat bagi orang yang bersalah! Betapa was-wasnya dia menjelaskan kepada mereka tentang alasan tindakannya! Dia membuat mereka mengerti bahwa sangat menyakitkan untuk menyakiti hati mereka itu. Dia menunjukkan kepercayaan dan rasa simpatinya kepada orang-orang yang bergumul untuk menang.MKS 144.4
“Aku menulis kepada kamu dengan hati yang cemas dan sesak,” katanya, “dan enggan mencucurkan banyak air mata, bukan supaya kamu bersedih hati, tetapi supaya kamu tahu betapa besamya kasihku kepada kamu semua.” “Jadi meskipun aku telah menyedihkan hatimu dengan suratku ini, namun aku tidak menyesalkan .. . namun sekarang aku bersukacita, bukan karena kamu berdukacita, melainkan karena dukacitamu membuat kamu bertobat. .. . sebab perhatikanlah betapa justru dukacita yang besar, bahkan pembelaan diri, kejengkelan, keta-kutan, kerinduan, kegiatan, penghukuman! Di dalam semuanya itu kamu telah membuktikan bahwa tidak bersalah di dalam perkara itu.... Sebab itulah kami menjadi terhibur.” MKS 144.5
“Aku bersukacita, sebab aku dapat menaruh kepercayaan kepada kamu” “Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu, semua selalu berdoa dengan sukacita. Aku mengucapkan syukur kepada Aliahku karena persekutuan dalam berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini. Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai akhirnya pada hari Tuhan. Memang sudah sepatutnya aku berpikir demikian akan kamu semua, sebab kamu ada di dalam hatiku. karena itu, saudara-saudara yang kukasihi dan yang kurindukan, sukacita dan mahkota, berdirilah juga dengan teguh dalam Tuhan, hai saudara-saudaraku yang kekasih.” “Sekarang kami hidup kembali, asal saja kamu berdiri teguh di dalam Tuhan.”MKS 144.6
Paulus menulis kepada saudara-saudara ini sebagai “orang-orang kudus di dalam Tuhan,” tetapi dia tidak menulis untuk mereka yang sudah sempurna tabiatnya. Dia menulis kepada mereka sebagai pria dan wanita yang bergumul melawan penggodaan dan yang berada dalam bahaya kejatuhan. Dia mengarahkan mereka kepada “Allah damai sejahtera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita, kiranya melengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya dan mengerjakan di dalam apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Tuhan. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!” MKS 145.1
Bilamana seorang yang bersalah menyadari kesalahannya, berhatihatilah jangan merusak harga dirinya. Jangan kecewakan dia dengan ketidakacuhan atau ketidakpercayaan. Janganlah berkata, “Sebelum saya mempercayainya, saya akan tunggu untuk melihat apakah dia akan bertahan.” Seringkah sikap tidak percaya seperti ini menyebabkan orang yang tergoda itu tersandung lagi.MKS 145.2
Kita harus berusaha memahami kelemahan orang lain. Kita hanya mengetahui sedikit tentang ujian-ujian hati dari mereka yang sudah terbelenggu dengan rantai kegelapan dan yang kekurangan tekad dan kekuatan moral. Yang paling menyedihkan ialah kondisi orang yang sedang menderita di bawah penyesalan yang dalam; dia seperti seorang yang kebingungan, terhuyung-huyung dan terbenam ke dalam debu. Dia tidak dapat melihat apa-apa dengan jelas. Pikirannya kabur, dia tidak tahu langkah apa yang harus diambil. Banyak jiwa yang malang disalahmengerti, tidak dihargai, penuh dengan kesukaran dan penderitaan -bagai seekor domba yang tersesat dan hilang. Dia tidak dapat menemukan Allah, namun dia mempunyai kerinduan yang dalam akan pengampunan dan kedamaian.MKS 145.3
Oh, janganlah ada sepatah kata pun yang menambah rasa sakit! Kepada jiwa yang letih karena kehidupan dosa, tetapi tidak mengetahui di mana bisa mendapat kelepasan, perkenalkanlah Juruselamat yang berkasihan itu. Peganglah tangannya, angkatlah dia, katakanlah kepadanya kata-kata dorongan dan pengharapan. Tolonglah dia meraih tangan Juruselamat.MKS 146.1
Terlalu mudah kita menjadi tawar hati terhadap jiwa-jiwa yang tidak segera menyambut usaha kita. Janganlah kita berhenti berusaha menyelamatkan satu jiwa selagi masih ada satu cahaya pengharapar Jiwa-jiwa yang indah itu, yang telah dibayar oleh tebusan Penebus ki yang rela mengorbankan diri itu terlalu berharga untuk diserahkan de ngan begitu saja kepada kuasa si penggoda.MKS 146.2
Kita perlu menempatkan diri pada posisi orang-orang yang tergod itu. Pikirkanlah tentang kekuatan sifat bawaan, pengaruh hubungan dan lingkungan yang jahat, dan kekuatan dari kebiasaan-kebiasaan yang salah. Herankah kita bahwa di bawah pengaruh-pengaruh yang demikian seseorang dapat merosot? Apakah kita merasa heran bahwa mereka pasti lamban menyambut usaha-usaha kita untuk mengangkat mereka?MKS 146.3
Ketika dimenangkan kepada keselamatan itu, seringkali orangorang yang kelihatannya keras dan tidak memberi harapan akan terdapat di antara para pengikut dan pembela yang paling setia. Mereka tidak seluruhnya rusak. Di bawah sifat-sifat lahiriah masih ada gerak hati yang baik yang bisa dijangkau. Tanpa tangan yang menolong banyak orang yang tidak akan pernah bangkit lagi, tetapi dengan usaha yang sabar dan tidak mengenal lelah mereka akan bisa diangkat. Orang-orang seperti itu memerlukan kata-kata yang lemah lembut, perhatian yang baik, dan pertolongan yang nyata. Mereka membutuhkan nasihat seperti itu yang tidak akan memadamkan api semangat yang kecil pun di dalam jiwa. Biarlah para pekerja yang berhubungan dengan mereka memperhatikan hal ini.MKS 146.4
Ada sebagian orang akan menemukan mereka yang derajat pikirannya sudah lama merosot, sehingga mereka dalam hidup ini tidak akan pernah menjadi lebih baik kalau pun berada dalam keadaan yang lebih nyaman. Tetapi sinar terang Matahari Kebenaran dapat menembus jiwa orang itu. Adalah kesempatan mereka untuk memiliki kehidupan yang sesuai dengan kehidupan Allah. Tanamkanlah dalam benak mereka pikiran-pikiran yang mengangkat dan mengagungkan. Biarlah hidupmu memperjelas kepada mereka perbedaan antara yang jahat dan yang mumi, antara gelap dengan terang. Dalam keteladananmu biarlah mereka membaca apa artinya menjadi seorang pengikut Tuhan. Tuhan sanggup mengangkat orang yang paling berdosa dan menempatkan mereka di tempat di mana mereka akan diakui sebagai anakanak Allah, pewaris-pewaris pusaka kekal bersama Tuhan.MKS 146.5
Dengan mukjizat rahmat Ilahi, banyak orang akan dilayakkan untuk kehidupan yang bermanfaat. Karena dilecehkan dan direndahkan, mereka telah menjadi sangat kecewa; mereka mungkin tampak tabah dan tenang. Tetapi di bawah pelayanan Roh Allah kebodohan yang membuat kelegaan mereka tampak begitu tidak berpengharapan akan berlalu. Pikiran yang tumpul dan gelap itu akan bangkit. Hamba dosa itu akan dibebaskan. Kejahatan akan lenyap dan kebodohan akan ditaklukkan. Melalui iman yang bekerja oleh kasih, hati akan disucikan dan pikiran diterangi.MKS 147.1