Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Membina Kehidupan Abadi

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Uang

    Allah juga mempercayakan uang kepada manusia. Ia memberikan kuasa kepada mereka supaya dapat mencari kekayaan. Ia mengairi bumi dengan embun dari surga, dan dengan hujan yang menyegarkan. Ia mem-berikan sinar matahari, yang menghangatkan bumi, menghidupkan benda-benda alam dan menjadikannya berkembang dan mengeluarkan buah. Dan meminta pengembalian milik-Nya.MKA 269.5

    Uang kita bukannya diberikan kepada kita agar kita dapat menghor-mati dan memuliakan diri kita sendiri. Sebagai penatalayan-penatalayan yang setia kita harus menggunakannya demi kehormatan dan kemuliaan Allah. Ada orang yang mengira bahwa hanya sebagian saja dari uangnya milik Tuhan. Bila mereka mengasingkan sebagian untuk tujuan yang ber-sifat rohani, mereka menganggap sisanya adalah milik mereka, yang dapat mereka gunakan menurut kesukaannya. Tetapi mereka salah berbuat seperti ini. Segala sesuatu yang kita miliki adalah milik Tuhan dan ber-tanggung jawab kepada-Nya atas penggunaannya. Dalam menggunakan setiap sen akan tampak apakah kita sungguh-sungguh mengasihi Allah dan sesama manusia seperti kita mencintai diri kita sendiri.MKA 270.1

    Uang besar nilainya, itu dapat mendatangkan kebajikan yang besar. Dalam tangan anak-anak Allah uang berarti makanan bagi orang yang lapar, minuman bagi orang yang dahaga, dan pakaian bagi orang telanjang. Itu merupakan pertahanan bagi orang yang tertindas, dan untuk me-nolong orang sakit. Tetapi uang tidak lebih bernilai daripada pasir, kecuali kalau digunakan untuk memenuhi keperluan hidup yang mendatangkan berkat atas orang lain, dan memajukan pekerjaan Kristus.MKA 270.2

    Kekayaan yang ditimbun, bukan saja menjadi sia-sia, tetapi merupa-kan suatu kutuk. Dalam kehidupan ini itu merupakan suatu jerat kepada jiwa, menjauhkan perhatian dari harta surga. Pada hari besar Allah, ke-saksian atas talenta-talenta yang tidak digunakan dan kesempatan yang dilalaikan akan menghukumkan pemiliknya. Kitab Suci berkata, “Jadi se-karang hai kamu orang-orang kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kamu! Kekayaanmu sudah busuk dan pakaianmu telah dimakan ngengat! Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir. Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu dan telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu.” 19Yak.5:l-4;MKA 270.3

    Tetapi Kristus tidak mengizinkan penggunaan uang dengan boros atau teledor. Pelajaran yang disampaikan mengenai penghematan ialah, “Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang” 20Yoh. 6:12; berlaku bagi semua pengikut-Nya. Orang yang menyadari bahwa uangnya adalah sebuah talenta dari Allah akan menggunakan dengan hemat, dan akan merasakan suatu kewajiban untuk menyimpannya agar dia dapat memberi.MKA 270.4

    Semakin banyak kita gunakan uang yang bersifat berlagak dan me-manjakan diri, semakin sedikit kita dapat memberi makan orang yang kelaparan, dan memberi pakaian kepada orang yang telanjang. Setiap sen yang digunakan dengan tidak seperlunya menghalangi yang empunya uang dari suatu kesempatan yang berharga untuk berbuat baik. Itu berarti merampok Allah dari kehormatan dan kemuliaan yang harus mengalir kembali kepada Dia melalui pengembangan talenta-talenta yang dipercayakan-Nya itu.MKA 271.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents