Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Membina Kehidupan Abadi

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Pasal 26—Mamon Yang Tidak Jujur

    Kedatangan Kristus adalah pada suatu masa di mana keduniawian merajalela. Manusia menggantungkan perkara-perkara yang kekal kepada perkara-perkara duniawi, tuntutan akan masa depan kepada masalah-masalah kini. Mereka salah mengerti dengan menganggap khayalan sebagai kenyataan dan kenyataan sebagai khayalan. Mereka tidak memandang dengan iman kepada dunia yang tidak tampak. Setan menyuguhkan ke hadapan mereka perkara-perkara kehi-dupan ini dengan cara yang amat menarik dan memikat, dan mereka takluk pada godaan-godaannya.MKA 283.1

    Kristus datang untuk mengubah per kara-perkara ini. Ia berusaha memutuskan ikatan yang olehnya manusia telah terpikat dan dijerat. Dalam ajaran-Nya, Ia berusaha menyesuaikan tuntutan surga dan bumi, untuk mengalihkan pikiran manusia dari masa kini ke masa depan. Dari usaha mereka mengajar perkara-perkara masa kini, Ia mengajak mereka untuk mengadakan persiapan bagi masa yang kekal.MKA 283.2

    “Ada seorang kaya” kata-Nya, “yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan, bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya.” Orang kaya itu telah membiarkan segala harta miliknya dalam tangan hamba ini; tetapi hamba itu tidak setia dan tuannya merasa yakin bahwa ia tengah dirampok secara beruntun. Ia memutuskan untuk tidak menahan dia lebih lama lagi dalam pekerjaannya, dan ia mengadakan pemeriksaan atas miliknya. “Apakah,” katanya, “yang kudengar tentang engkau? Berilah pertanggungan jawab atas urusanmu, sebab engkau tidak boleh lagi bekerja sebagai bendahara.”MKA 284.1

    Dengan adanya kemungkinan dia akan dipecat, bendahara itu melihat tiga jalan yang terbuka baginya untuk dipilih. Ia harus bekerja keras mengemis, atau mati kelaparan. Lalu ia berkata kepada dirinya sendiri, “Apakah yang harus aku perbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku sebagai bendahara. Mencangkul aku tak dapat, mengemis aku malu. Aku tahu apa yang akan aku perbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan menampung aku di rumah mereka. Lalu ia memanggil seorang demi seorang yang berutang kepada tuannya. Katanya kepada yang pertama: Berapakah utangmu kepada tuanku? Jawab orang itu: Seratus tempayan minyak. Lalu katanya kepada orang itu: Inilah surat utangmu, duduklah dan buat surat utang lain sekarang juga: Lima puluh tempayan. Kemudian ia berkata kepada yang kedua: Dan berapakah utangmu? Jawab orang itu: Seratus pikul gandum. Katanya kepada orang itu: Inilah surat utangmu, buatlah surat utang lain: Delapan puluh pikul.”MKA 284.2

    Bendahara yang tidak setia ini membuat orang lain ikut bersalah dalam penyelewengannya itu. Ia menipu tuannya untuk memberi keuntungan bagi mereka, dan dengan jalan menerima keuntungan ini mereka menempatkan dirinya di bawah kewajiban untuk menerima dia sebagai seorang sahabat di dalam rumah mereka.MKA 284.3

    “Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik.” Orang dunia memuji kelihaian orang yang telah menipu dia. Tetapi pujian orang kaya itu bukanlah pujian Allah.MKA 284.4

    Kristus tidak memuji bendahara yang tidak jujur itu, tetapi ia menggu- nakan suatu peristiwa yang lazim untuk menggambarkan pelajaran yang dikehendaki-Nya untuk mengajar. “Ikatlah persahabatan dengan menggunakan mamon yang tidak jujur,” kata-Nya, “supaya jika mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi.” 1Luk. 16;MKA 284.5

    Juruselamat telah dikritik oleh orang Farisi karena bergaul dengan pemungut cukai dan orang-orang berdosa; tetapi perhatian-Nya kepada mereka tidak berkurang, usaha-usaha-Nya bagi mereka pun tidak berhenti. Ia melihat bahwa pekerjaan mereka membawa mereka ke dalam pencobaan. Mereka dikelilingi oleh godaan-godaan yang jahat. Langkah pertama yang salah mudah ditempuh, dan menurunnya cepat pada ketidakjujuran yang lebih besar dan kejahatan yang semakin hebat. Kristus berusaha dengan setiap cara untuk menarik mereka pada tujuan yang terlebih tinggi serta asas-asas yang lebih mulia. Tujuan ini terkandung dalam pikirannya ketika ia menceritakan tentang bendahara yang tidak jujur. Di antara pemungut cukai memang ada perkara yang begini terjadi seperti yang telah diungkapkan dalam perumpamaan itu dan dalam keterangan Kristus itu mereka mengakui perbuatan-perbuatannya sendiri. Minat mereka terpikat, dan dari gambaran kebiasaannya yang tidak jujur banyak di antara mereka mempelajari pelajaran kebenaran rohani.MKA 285.1

    Namun demikian, perumpamaan itu dituturkan langsung kepada murid-murid. Bagi mereka mula-mula ragi kebenaran diberikan dan melalui mereka disampaikan kepada orang lain. Banyak pengajaran Kristus, mula-mula tidak dipahami oleh murid-murid dan kerapkali pengajaranpengajaran-Nya tampak hampir dilupakan. Tetapi di bawah pengaruh Roh Kudus kebenaran-kebenaran ini kemudian dihidupkan kembali dengan terang dan melalui murid-murid kebenaran itu dibawa dengan jelas di hadapan orang-orang yang baru bertobat yang ditambahkan kepada jemaat.MKA 285.2

    Juruselamat berbicara juga kepada orang Farisi. Ia tidak memadamkan harapan bahwa mereka akan mengerti dengan perkataan-Nya. Banyak yang telah menunjukkan penyesalan yang mendalam dan bila mereka mendengar kebenaran itu di bawah bimbingan Roh Kudus, tidak sedikit orang akan percaya kepada Kristus.MKA 285.3

    Orang Farisi telah mencoba membawa Kristus ke dalam nama yang buruk oleh menuduh Dia bergaul dengan pemungut cukai dan orang berdosa. Sekarang Ia mengalihkan teguran kepada para pendakwa itu peristiwa yang sudah terkenal yang terjadi di antara pemungut cukai, diangkat-Nya tinggi di hadapan orang Farisi, baik sebagai gambaran tentang tindak tanduk mereka, maupun sebagai hal yang menunjukkan satu-sa tunya cara di mana mereka dapat menebus kesalahan-kesalahan mereka.MKA 285.4

    Kepada hamba yang tidak jujur telah dipercayakan barang-barang majikannya untuk maksud-maksud kebajikan; tetapi ia telah menggunakannya bagi dirinya sendiri. Demikianlah dengan bangsa Israel. Allah telah memilih benih Abraham. Dengan tangan yang penuh kuasa Ia telah membebaskan mereka dari perhambaan di Mesir. Ia telah menjadikan mereka itu sebagai tempat simpanan dari kebenaran kudus untuk kebahagiaan dunia ini. Ia telah mempercayakan kepada mereka peraturan-peraturan hidup agar mereka dapat menyampaikan terang itu kepada orang lain. Tetapi hamba-hamba-Nya telah menggunakan pemberian ini untuk memperkaya dan meninggikan diri mereka sendiri.MKA 286.1

    Orang Farisi, yang dipenuhi perasaan diri penting dan perasaan diri benar, menyalahgunakan kebajikan yang dipinjamkan Allah untuk digunakan bagi kemuliaan-Nya.MKA 286.2

    Hamba dalam perumpamaan ini tidak mengadakan persiapan untuk masa depan. Barang-barang yang dipercayakan kepadanya untuk kepentingan orang lain telah digunakannya bagi dirinya sendiri; tetapi ia hanya memikirkan masa kini saja. Bila pekerjaannya dicabut dari padanya, ia tidak mempunyai apa-apa sebagai miliknya sendiri. Tetapi barang-barang tuannya masih berada dalam tangannya, dan ia memutuskan untuk menggunakannya untuk menjamin dirinya dari kekurangan di masa depan. Untuk melaksanakan hal ini ia harus bekerja dengan sebuah rencana yang baru. Kalau begitu ia harus mencari teman, yang apabila ia diberhentikan, mau menerima dia. Demikianlah keadaan orang Farisi. Jabatannya akan segera diambil dari padanya, dan mereka pun harus bersedia untuk masa depan. Hanya dengan mencari barang-barang orang lain mereka dapat memanfaatkan diri mereka sendiri. Hanya oleh membagikan pemberian Allah dalam kehidupan yang sekarang ini, mereka dapat bersedia untuk masa kekekalan.MKA 286.3

    Setelah menceritakan perumpamaan ini, Kristus berkata, “Anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang.” Yaitu, orang dunia yang cerdik menunjukkan lebih banyak kepandaian serta kesungguh-sungguhan dalam melayani diri mereka sendiri daripada orang yang mengaku anak-anak Allah dalam pelayanan mereka kepada-Nya. Demikianlah keadaan pada zaman Kristus. Demikian pulalah keadaan sekarang. Tengoklah kehidupan banyak orang yang mengaku umat Allah. Tuhan telah menganugerahkan kepada mereka kemampuan, kuasa dan pengaruh; Ia telah mempercayakan kepada mereka uang, agar mereka dapat menjadi pekerja-pekerja bersama Dia dalam penebus- an yang besar itu. Semua pemberian-Nya harus digunakan untuk mem-bahagiakan manusia untuk meringankan penderitaan orang yang susah. Kita harus memberi makan orang yang lapar, memberi pakaian kepada orang yang telanjang, merawat perempuan janda dan piatu, melayani orang yang berduka dan hancur hati. Allah tidak pernah bermaksud agar kesengsaraan tersebar luas di dunia. Ia tidak pernah bermaksud agar satu orang memperoleh kelimpahan yang luar biasa dalam kemewahan hidup, sedang anak-anak orang lain harus menangis untuk memperoleh roti. Pendapatan yang berkelimpahan melebihi keperluan hidup yang sebe-narnya dipercayakan kepada manusia untuk berbuat kebajikan, untuk memberkati umat manusia. Tuhan berkata, “Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah.” Hendaklah kamu “suka memberi dan membagi.” Apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat orang-orang lumpuh dan orang-orang buta.” 2Luk. 12:33; 1 Tim. 6:18; Luk. 14:13 “Membuka belenggu-belenggu kelaliman,” “dan melepaskan tali-tali kuk” “memerdekakan orang yang teraniaya,” “mema-tahkan setiap kuk.” “Memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar,” “dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah.” “Dan apabila engkau melihat orang yang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian.” “Memuaskan hati orang yang tertindas.” “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.” 3Yes. 58:6,7, 10; Mrk. 16:15: Ini adalah perintah Tuhan. Apakah sebagian besar dari orang yang mengaku umat Allah melakukan usaha ini?MKA 286.4

    Wahai, berapa banyak orang menggunakan pemberian Allah bagi dirinya! Berapa banyak orang yang menambah rumah dengan rumah yang lain dan tanah demi tanah! Berapa banyak orang menggunakan uangnya untuk kepelesiran, untuk memuaskan selera, untuk rumah-rumah yang mentereng, perabot dan pakaian! Sesama makhluknya dibiarkan dalam sengsara dan kejahatan, penyakit dan kematian. Banyak orang binasa tanpa seorang memandang dengan rasa kasihan, dengan satu perkataan atau perbuatan kasih sayang.MKA 287.1

    Manusia bersalah karena merampok Allah. Cara penggunaan harta yang mementingkan diri merampas Tuhan dari kemuliaan yang harus dipantulkan kembali kepada Dia dalam meringankan kesengsaraan manusia dan keselamatan jiwa-jiwa. Mereka menggelapkan barangbarang-Nya yang telah dipercayakannya. Tuhan bersabda, “Aku akan mendekati kamu untuk menghakimi dan akan segera menjadi saksi terhadap . . . orang-orang yang menindas orang upahan, janda dan anak piatu, dan yang mendesak ke samping orang asing.” “Bolehkah manusia menipu Allah. Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: Dengan cara bagaimanakah kami menipu engkau? Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa.” “Jadi sekarang hai kamu orang-orang kaya,... kekayaanmu sudah busuk dan pakaiarunu telah dimakan ngengat. Emas dan perakmu sudah berkarat dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu,... Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir.” “Kamu telah hidup dan berfoya-foya di bumi, kamu telah memuaskan hatimu.” “Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu dan telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu.” 4 Mal. 3:5,8,9; Yak. 5:1-3, 5,4; MKA 287.2

    Setiap orang akan dituntut supaya menyerahkan pemberian yang telah dipercayakan kepadanya. Pada hari pehukuman yang terakhir kekayaan manusia yang ditimbun akan sia-sia bagi mereka. Tidak ada apaapa yang dapat mereka sebutkan sebagai miliknya sendiri.MKA 288.1

    Orang yang menghabiskan hidupnya menghimpun harta duniawi, menunjukkan kurangnya akal budi, kurangnya hikmat dan perhatian kepada keadaan pemeliharaan untuk masa kekekalan mereka, lebih daripada yang dilakukan oleh hamba yang tidak jujur untuk menunjang hidupnya di dunia. Anak-anak terang kurang cerdik dari anak-anak dunia ini dalam generasinya. Inilah yang dikatakan tentang mereka oleh rasul, dalam khayalnya mengenai hari pehukuman yang besar, ‘Pada hari itu berhala-berhala perak dan berhala-berhala emas yang dibuat manusia untuk sujud menyembah kepadanya akan dilemparkannya kepada tikus dan kelelawar dan ia akan masuk ke dalam lekuk-lekuk di gunung batu dan ke dalam cela-cela di bukit batu terhadap kedahsyatan Tuhan dan terhadap semarak kemegahan-Nya, pada waktu Ia bangkit menggoncang bumi.” 6 Yes. 2:20 21; MKA 288.2

    “Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan mamon yang tidak jujur,” kata Kristus, “supaya jika mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi.” 7. Allah dan Kristus dan malaikat semuanya bekerja bagi orang yang malang, sengsara dan orang berdosa. Serahkan dirimu kepada Allah untuk usaha ini, pergunakanlah pembeberian-Nya untuk maksud itu dan engkau masuk ke dalam persekutuan dengan makhluk-makhluk surga. Hatimu akan berdebar-debar dengan kasih sayang kepada mereka. Engkau akan disamakan dengan mereka dalam tabiat. Bagimu penghuni-penghuni di kemah abadi itu tidak akan menjadi orang asing. Bila perkara-perkara dunia sudah lalu, penjaga gerbang surga akan menyambut engkau.MKA 288.3

    Dan barang-barang yang digunakan untuk memberkati orang lain membawa hasil. Kekayaan yang digunakan dengan sebenarnya akan menghasilkan banyak kebaikan. Jiwa-jiwa akan ditarik kepada Kristus. Orang yang mengikuti rencana kehidupan Kristus, akan melihat dalam istana Allah orang yang untuknya mereka bekerja dan berkorban di dunia ini. Orang yang ditebus dengan syukur akan mengingat orang yang telah menjadi alat dalam keselamatannya. Surga akan menghargai orang-orang yang setia bekerja untuk menyelamatkan jiwa-jiwa.MKA 289.1

    Pelajaran dari perumpamaan ini adalah bagi semua orang. Setiap orang akan diminta pertanggungan jawab atas karunia yang telah diberikan kepadanya melalui Kristus. Kehidupan ini terlalu khidmat untuk diserap dalam perkara-perkara yang bersifat sementara atau duniawi. Tuhan ingin agar kita menyampaikan kepada orang lain perkara-perkara yang telah disampaikan oleh Yang Kekal dan Yang Tidak Terlihat kepada kita.MKA 289.2

    Setiap tahun berjuta-juta manusia yang masuk ke dalam kematian yang kekal tanpa diberi amaran dan tanpa beroleh selamat. Dari jam demi jam kehidupan kita yang beragama, kesempatan untuk menjangkau dan menyelamatkan jiwa-jiwa terbuka kepada kita. Kesempatan-kesempatan ini terus-menerus datang dan pergi. Allah ingin agar kita menggunakannya sebaik-baiknya. Hari, pekan dan bulan lewat; kita memiliki satu hari, satu pekan, satu bulan untuk melakukan pekerjaan kita. Paling lama beberapa tahun lagi dan suara yang tidak dapat kita tolak akan terdengar, berkata, “Berikanlah pertanggungan jawab atas jabatanmu.”MKA 289.3

    Kristus memanggil setiap orang supaya mengadakan pertimbangan. Adakan perhitungan yang jujur. Letakkan ke dalam satu neraca, Yesus, yang berarti harta yang kekal, kehidupan, kebenaran, surga dan kesukaan Kristus dalam jiwa-jiwa yang ditebus; letakkan dalam neraca yang sebelah lagi setiap penarikan yang dapat diberikan dunia. Ke dalam satu neraca letakkan kehilangan jiwamu sendiri dan jiwa-jiwa yang sebenarnya kau bisa menjadi alat untuk menyelamatkan mereka; ke dalam neraca yang lain, letakkan bagi dirimu dan bagi mereka, suatu kehidupan yang sepadan dengan kehidupan Allah. Timbanglah untuk waktu dan kekekalan. Sedang engkau terlibat, Kristus berkata, “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya?” 8 Mrk. 8:36;MKA 289.4

    Allah ingin agar kita memilih yang semawi ganti yang duniawi. Ia membentangkan di hadapan kita kemungkinan dari simpanan dalam surga. Ia akan memberikan dorongan kepada cita-cita kita yang tertinggi, keamanan kepada harta yang amat terpilih. Kata-Nya, “Aku akan membuat orang lebih jarang daripada emas tua dan manusia lebih jarang daripada emas Ofir.” 9Yes. 12:12; Bila kekayaan yang dimakan ngengat dan dirusakkan oleh karat dilanda habis, pengikut-pengikut Kristus dapat bersukacita dalam harta semawinya, kekayaan yang tidak akan dapat binasa.MKA 290.1

    Yang lebih baik daripada persekutuan dunia adalah persekutuan umat tebusan Kristus. Yang lebih baik daripada gelar yang tertinggi di istana dunia adalah gelar yang diperoleh di surga di mana Tuhan sudah menyediakannya bagi kita. Dan yang lebih baik dari segala perkataan pujian di dunia adalah perkataan Juruselamat kepada hamba-hamba-Nya yang setiawan, “Mari hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Ke-rajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.” 10Mat. 25:34; MKA 290.2

    Bagi orang yang telah memboroskan barang-barang-Nya, Kristus tetap memberikan kesempatan untuk menyimpan harta yang tahan lama. Kata-Nya, “Berilah dan kamu akan diberi.” “Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di surga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat.” “Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini . . . agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.” 11Luk. 6:38; 12:33; I Tim. 6:17-19; MKA 290.3

    Kalau begitu izinkan hartamu pergi terlebih dulu ke surga. Simpanlah hartamu di sisi takhta Allah. Pastikanlah mengenai hakmu atas kekayaan Kristus yang tidak terpermanai. “Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan mamon yang tidak jujur, supaya jika mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi.” 12Luk. 16 MKA 290.4

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents