Musuh Kerohanian

Jikalau kiranya sebahagian besar dari buku-buku yang sudah diterbitkan itu dapat dibinasakan, maka bela yang mendatangkan kerusakan yang hebat pada pikiran dan hati itu juga dapat dihindarkan. Cerita-cerita percintaan, dongeng-dongeng yang tak berguna dan membangkitkan birahi, sedangkan buku-buku yang termasuk buku-roman agama,—buku-buku di mana pengarangnya menambahkan kepada ceritanya pelajaran moral, sebetulnya menjadi kutuk kepada pembacanya. Irama agama boleh dijalankan sepanjang buku cerita, tetapi dalam banyak hal itu setanlah yang dipakaikan dengan jubah malaikat, sehingga ia berhasil dalam tipu dan semu dayanya. Tidak ada seorang pun yang begitu teguh di dalam azas-azas yang benar, tidak ada seorang pun yang begitu terlindung dari pencobaan, sehingga mereka itu bisa selamat di dalam membaca segala buku-buku cerita tersebut.AML 253.4

Orang-orang yang suka membaca buku dongeng adalah sama dengan memanjakan atau membiarkan kejahatan merusakkan kerohanian, dan menggelapi keelokan halaman Kitab Suci. Cerita-cerita itu menimbulkan kegembiraan yang tidak sehat, mendemamkan angan-angan hati, membuat pikiran tidak layak untuk melakukan pekerjaan yang berfaedah, membuat hati malas mendoa, dan menjadikan dia tidak pantas terhadap latihan kerohanian apapun.AML 254.1

Tuhan sudah memberi kecakapan yang tinggi kepada banyak dari antara orang-orang muda kita; tetapi terlalu sering mereka itu mengurangi kemampuannya, mengacaukan dan melemahkan pikirannya, sehingga dalam bertahun-tahun lamanya mereka tidak mempunyai pertumbuhan di dalam karunia atau di dalam pengetahuan darihal iman kita, sebab mereka sudah memilih pembicaraan-pembicaraan yang keliru. Mereka yang menunggu Tuhan yang akan datang dengan segera itu, menunggu pada perubahan yang ajaib itu, apabila “kebinasaan ini akan berpakaikan yang tidak kebinasaan,” patutlah dalam saat kemurahan ini berdiri di tempat medan yang lebih tinggi.AML 254.2

Sahabat-sahabatku orang muda, tanyalah pengalamanmu sendiri tentang pengaruh apa yang engkau sudah dapat dengan membaca cerita-cerita yang menggemparkan. Bisakah engkau, sesudah membaca buku dongeng yang begitu, mengambil Kitab Suci dan membaca perkataan hidup itu dengan gembira? Tidakkah engkau lantas merasa bahwa Kitab Allah itu rasanya tidak menarik? Racun cerita percintaan itu sudah bekerja pada pikiran, merusakkan kewarasannya, dan menidak-mungkinkan engkau memusatkan perhatian pada kebenaran yang penting dan suci, yang mengenai keselamatanmu yang kekal.AML 254.3

Lemparkanlah dengan tegas segala buku bacaan yang sia-sia. Bacaan yang sia-sia itu tidak akan menguatkan kerohanianmu, tetapi ia akan memasukkan ke dalam pikiran perasaan-perasaan yang akan menyesatkan angan-angan hati, sehingga daya pikirmu kurang tentang Yesus dan kurang menaruhkan pikiranmu di atas pengajaranNya yang indah-indah. Bebaskanlah pikiranmu dari hal-hal yang akan membawanya ke jalan yang salah. Jangan memberatinya dengan cerita yang sia-sia, yang tidak memberi kekuatan pada kuasa otak. Segala pikiran itu adalah sama sifatnya dengan makanan yang disediakan untuk pikiran.AML 254.4