PASAL 94 - AKIBAT BUKU-BUKU ROMAN

Banyak orang muda berkata, “Saya tidak mempunyai waktu untuk mempelajari pelajaranku.” Tetapi apakah yang mereka lakukan? Sebahagian ada mengerahkan tiap-tiap detik untuk mencahari uang beberapa sen lagi, sedangkan waktu yang dikerahkan buat bekerja ini, apabila digunakan untuk mempelajari Kitab Suci, kalau pelajarannya itu dipakai dalam hidup, akan menghematkan bagi mereka satu jumlah yang lebih banyak dari pada yang didapatnya dengan jalan bekerja terlalu berat. Hal itu akan menghemat banyak uang yang dibelanjakan untuk perhiasan-perhiasan yang tidak perlu, dan menyimpan tenaga pikiran untuk mengerti rahasia peribadatan. “Takut akan Tuhan itulah permulaan segala hikmat.”AML 269.1

Tetapi orang muda ini, yang mengaku dirinya Kristen, memuaskan kehendak hawa-nafsu daging dengan menurutkan kemauan hatinya sendiri; dan waktu yang diberikan oleh Tuhan sebagai waktu pintu kasihan supaya mereka bisa mengetahui keindahan kebenaran Kitab Suci, sudah digunakan untuk membaca cerita-cerita dongeng. Kebiasaan ini, sekali sudah berakar, susah sekali dicabutnya; tetapi hal itu bisa diperbuat, dan mesti dilakukan oleh semua orang yang menjadi calon kerajaan surga.AML 269.2

Pikiran itu menjadi rusak dengan jalan membiarkannya diserap bacaan cerita dongeng. Angan-angan jadi kurang sehat, tabiat lekas kecewa mulai merajalela dalam pikiran, dan dalam hatinya timbul perasaan kacau, pikiran selalu menjadi kurang beres oleh sebab keinginan pada makanan otak yang tidak sehat. Sekarang beribu-ribu orang yang masuk rumah gila sebab pikirannya dimiringkan oleh buku bacaan dongeng yang memimpin mereka hidup dalam angan-angan saja serta dihinggapi penyakit gila-cinta.- The Signs of the Times, 10 Pebruari 1881.AML 269.3