Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Pembahagian Negeri Kanaan

    Kemenangan di Bait-Horon dengan segera diikuti oleh penaklukan negeri Kanaan sebelah selatan. “Maka demikianlah dialahkan Yusak akan segala negeri itu daripada tempat gunung-gunung dan tanah sebelah selatan dan padang luas. . . . Maka segala raja dan segala negerinya itupun dialahkan Yusak pada sekaligus, karena Tuhan Allah Israel, adalah berperang karena Israel. Maka kembalilah Yusak dan segala orang Israelpun sertanya ke tempat tentara yang di Gilgal.”PB2 104.1

    Suku-suku bangsa Palestina Utara, merasa gentar oleh sukses yang diperoleh bala tentara Israel, sekarang mereka bersekutu melawan mereka. Sebagai pemimpin persekutuan ini adalah Yabin, raja Hazor, satu daerah di sebelah barat Danau Merom. “Maka keluarlah mereka itu dengan segala bala tentaranyapun sertanya.” Bala tentara ini jauh lebih besar daripada yang pernah dihadapi Israel di negeri Kanaan, “amat banyak rakyat, seperti pasir yang di tepi laut banyaknya, dan lagi amat banyak kuda dan rata. Maka berhimpunlah segala raja itu lalu datanglah mereka itu bersama-sama, didirikannyalah kemahnya pada tepi tasik Merom, hendak berperang dengan Israel.” Kembali satu pekabaran yang memberikan semangat telah datang kepada Yusak: “Janganlah engkau takut akan mereka itu, karena esok harilah waktu begini Aku menyerahkan mereka itu sekalian teralah kepada bani Israel.”PB2 104.2

    Di dekat Danau Merom ia mendatangi perkemahan sekutu itu, dan sama sekali menghancurkan bala tentara mereka. “Maka diserahkan Tuhan akan mereka itu ke tangan orang Israel, yang mengalahkan dan mengusir mereka . . . dengan tiada ditinggalkannya seorang juapun yang berlepas dirinya.” Rata dan kuda yang telah menjadi kesombongan dan kebanggaan bangsa Kanani tidak boleh diambil dan digunakan oleh Israel. Atas perintah Allah kereta perang itupun dibakarlah, dan dikeratnya urat kaki segala kuda, dan dengan demikian telah dinyatakan bahwa semuanya itu tidak pantas dipakai dalam peperangan. Bangsa Israel tidak boleh berharap kepada rata ataupun kuda, melainkan “dalam nama Tuhan Allah mereka.”PB2 104.3

    Satu demi satu kota-kota itu direbut, dan Hazor, benteng kekuatan sekutu itu, dibakar. Peperangan berlangsung terus beberapa tahun lamanya, tetapi akhirnya Yusak telah menjadi pemimpin dalam negeri Kanaan. “Maka berhentilah negeri itu daripada perang.”PB2 105.1

    Tetapi sekalipun kuasa bangsa Kanani telah dihancurkan, mereka belum direbut seluruhnya. Di sebelah barat, bangsa Filistin masih menguasai satu padang yang subur di sepanjang pantai, sementara di sebelah utara mereka terdapat daerah bangsa Sidon. Libanon juga masih dimiliki oleh bangsa ini, dan di sebelah selatan, ke arah Mesir, tanah itu masih dikuasai oleh musuhmusuh Israel.PB2 105.2

    Namun demikian, Yusak tidak akan meneruskan peperangan itu. Ada satu pekerjaan lain yang harus dilakukan oleh pemimpin besar ini sebelum ia meninggalkan jabatan sebagai pemimpin Israel. Seluruh negeri itu, baik bahagian-bahagian yang sudah ditaklukkan ataupun yang belum direbut, harus dibagi-bagi di antara suku-suku bangsa itu. Dan adalah tugas masingmasing suku merebut tanah waris bagi mereka sendiri. Jikalau bangsa itu terbukti setia kepada Allah, maka Ia akan mengusir musuh-musuh mereka dari hadapan mereka, dan Ia telah berjanji akan memberikan kepada mereka pusaka yang lebih besar lagi jikalau mereka setia kepada perjanjianNya.PB2 105.3

    Kepada Yusak dan Eliezar imam besar itu, dan kepala-kepala suku bangsa, tugas untuk membagi-bagi negeri itu telah dipercayakan, dan tempat kedudukan masing-masing suku ditentukan melalui undi. Musa sendiri telah menentukan batas-batas negeri itu apabila itu akan dibagi-bagikan di antara suku-suku bangsa itu, pada waktu mereka sudah menguasai Kanaan dan telah menunjuk seorang penghulu masing-masing suku untuk ikut serta dalam pembahagian itu. Suku Lewi, yang sudah diserahkan untuk melayani pekerjaan kaabah, tidak termasuk dalam pembahagian ini, tetapi empat puluh delapan kota di berbagai bagian negeri itu telah ditetapkan kepada suku Lewi sebagai pusaka mereka.PB2 105.4

    Sebelum pembahagian negeri itu diadakan, Kaleb, dengan disertai oleh kepala sukunya, maju ke depan dengan menghadapkan satu tuntutan istimewa. Kecuali Yusak, sekarang ini Kaleblah orang yang tertua di antara orang-orang Israel. Kaleb dan Yusak adalah dua dari antara mata-mata yang telah membawa laporan yang baik tentang negeri perjanjian ini sambil memberikan semangat kepada orang banyak supaya maju dan merebut negeri itu di dalam nama Tuhan. Sekarang Kaleb mengingatkan kepada Yusak tentang perjanjian yang pernah diadakan pada waktu itu, sebagai pahala atas kesetiaannya: “Bahwa tak akan jangan tanah, yang telah dijejak oleh kakimu, itu menjadi milikmu pusaka dan milik anakmupun sampai selamalamanya, sebab engkau telah tetap dalam menurut Tuhan Aliahku.” Oleh sebab itu ia telah menghadapkan satu permohonan agar Heberon diberikan kepadanya sebagai pusaka. Di tempat inilah untuk bertahun-tahun lamanya Ibrahim, Ishak dan Yakub telah bermukim; dan di tempat ini, di goa Makhpela mereka telah dikuburkan. Heberon adalah tempat tinggal bangsa Enak, yang amat menggemparkan para mata-mata, dan melalui mereka telah menghancurkan semangat segenap Israel. Hal ini, di atas segala sesuatu yang lainnya, adalah tempat yang Kaleb, dengan berharap kepada kekuatan Tuhan, telah dipilihnya sebagai pusakanya.PB2 105.5

    “Sesungguhnya Tuhan telah menghidupi aku,” katanya, “setuju dengan firmanNya, sekarang sudah empat puluh lima tahun lalu daripada masa Tuhan berfirman begitu kepada Musa. . . . Maka sekarang sungguhpun umurku telah delapan puluh lima tahun. Maka pada hari ini juga kuatku lagi sama seperti kuatku pada hari aku disuruhkan Musa; seperti kuatku pada masa itu demikianpun kuatku sekarang ini, baik dalam perang, baik dalam aku keluar masuk. Maka sebab itu, berikanlah kiranya kepadaku pegunungan akan halnya Tuhan telah berfirman pada hari itu, seperti engkaupun telah dengar pada hari itu. Maka kendatilah orang Enak di sana dan beberapa negeri yang berkota benteng, jikalau sahaja ada Tuhan sertaku, maka aku kelak menghalaukan mereka itu dari dalam tempatnya setuju dengan firman Tuhan.” Permohonan ini dikuatkan oleh pemimpinpemimpin suku Yehuda. Kaleb sendiri sebagai seorang yang telah ditetapkan dari suku ini untuk ikut serta dalam membahagikan negeri itu, ia telah memilih untuk mengikut-sertakan orang-orang ini bersama dengan dia dalam menghadapkan tuntutannya, agar jangan kelihatan seolah-olah ia telah menggunakan wewenangnya demi keuntungan diri sendiri.PB2 106.1

    Tuntutannya itu dengan segera dikabulkan. Tugas menaklukkan benteng raksasa ini tidak dapat dipercayakan kepada orang lain yang lebih tepat selain kepadanya. “Maka oleh Yusak diberi berkat akan dia dan diberikannya Heberon kepada Kaleb bin Yefuna akan milik pusaka.” “Sebab tetaplah ia dalam menurut Tuhan Allah Israel.” Imam Kaleb sekarang ini tetap sama seperti pada waktu kesaksiannya melawan laporan buruk dari mata-mata yang lainnya. Ia telah mempercayai janji Allah bahwa ia akan membawa bangsanya mewarisi Kanaan, dan di dalam hal ini ia telah menuruti Allah dengan sempurna. Bersama dengan bangsanya ia telah bertahan dalam pengembaraan yang lama di padang belantara, dengan demikian ia telah turut merasakan kekecewaan dan beban orang yang bersalah; namun demikian ia tidak bersungut-sungut untuk hal ini, tetapi meninggikan rahmat Allah yang telah memeliharakan hidupnya di padang belantara pada waktu saudara-saudaranya dibunuh. Di tengah-tengah segala kesukaran, mara bahaya dan kesulitan daripada perjalanan di padang belantara, selama masa peperangan semenjak memasuki Kanaan, Tuhan telah memeliharakan hidupnya; dan sekarang dalam usia lebih daripada delapan puluh tahun semangat keberaniannya tidak berkurang. Ia tidaklah meminta bagi dirinya satu negeri yang sudah ditaklukkan, tetapi tempat yang lebih daripada yang lainnya dianggap oleh para mata-mata itu mustahil untuk dikalahkan. Oleh pertolongan Tuhan ia mau merebut benteng ini dari raksasa-raksasa yang kekuatannya telah menggoyahkan iman bangsa Israel. Bukanlah keinginan untuk kehormatan atau kesombongan yang telah mendorong permohonan Kaleb. Serdadu tua yang berani ini ingin memberikan kepada orang banyak satu teladan yang akan menghormati Allah, dan memberikan semangat kepada suku-suku bangsa itu untuk menaklukkan seluruhnya negeri yang oleh leluhur mereka dinyatakan tidak dapat ditaklukkan.PB2 106.2

    Kaleb memperoleh pusaka untuk mana ia telah menetapkan hatinya selama empat puluh tahun, dan dengan berharap kepada Allah untuk beserta dengan dia, ia “telah menghalaukan dari sana ketiga anak laki-laki Enak.” Setelah mendapat satu pusaka untuk dirinya sendiri dan keluarganya, semangatnya tidaklah berkurang, ia tidak terus tinggal diam untuk menikmati warisannya itu, tetapi terus bergerak maju untuk merebut tempat-tempat yang lain untuk keuntungan bangsa itu dan kemuliaan Tuhan.PB2 107.1

    Orang-orang yang penakut dan pemberontak telah binasa di padang belantara; tetapi mata-mata yang benar itu memakan buah anggur dari Eskhol. Kepada masing-masing telah diberikan menurut kadar imannya. Orang yang tidak percaya telah menyaksikan kegentaran mereka menjadi kenyataan. Sekalipun adanya janji Allah, mereka telah menyatakan bahwa adalah mustahil untuk mewarisi Kanaan, dan merekapun tidak mewarisinya. Tetapi mereka yang berharap kepada Tuhan, yang tidak melihat kepada kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi lebih daripada kekuatan dari Penolong mereka Yang Mahakuasa, telah memasuki negeri yang baik itu. Melalui iman, dimana orang-orang yang pantas pada zaman dulu itu “sudah menewaskan beberapa kerajaan, . . . melepaskan diri dari mata pedang, dan daripada lemah sudah menjadi kuat, dan makin gagah di dalam peperangan, dan mengundurkan segala bala tentara musuh sehingga lari.” “Maka inilah kemenangan yang mengalahkan dunia, yaitu iman kita.” Ibrani 11:33, 34; 1 Yohanes 5:4.PB2 107.2

    Satu tuntutan yang lain yang berkaitan dengan pembagian negeri itu, menunjukkan satu roh yang jauh berbeda daripada roh Kaleb. Hal itu dikemukakan oleh bani Yusuf, suku bangsa Efrayim dengan sebagian dari suku Manasye. Dengan pertimbangan bahwa jumlah mereka yang jauh lebih besar, suku-suku bangsa ini menuntut dua bahagian dari tanah itu. Tanah yang telah ditetapkan bagi mereka adalah tanah yang paling subur di tempat itu, termasuk padang Sharon yang subur; tetapi banyak dari antara kota-kota besarnya yang ada di lembah itu masih dikuasai oleh bangsa Kanani, dan suku-suku bangsa itu merasa enggan berusaha serta menghadapi bahaya dalam merebut tanah warisan mereka, dan mereka menghendaki bahagian tambahan daripada daerah yang sudah ditaklukkan. Suku bangsa Efrayim adalah salah satu suku yang terbesar di antara bangsa Israel, dan pula suku bangsa ke dalam mana Yusak sendiri termasuk di dalamnya, dan anggota-anggotanya dengan sendirinya menganggap diri mereka berhak untuk mendapat pertimbangan yang khusus. “Mengapa maka tuan memberikan kami hanya satu bahagian,” kata mereka, “sedang kami ini suatu bangsa yang banyak bilangannya?” Tetapi pemimpin yang teguh itu tidak mau menyeleweng dari keadilan.PB2 107.3

    Jawabnya adalah, “Jikalau sungguh kamu suatu bangsa yang banyak bilangannya, baiklah kamu pergi ke hutan menerangkan dia akan tempat bagimu pada tanah orang Ferizi dan Refai, jikalau kiranya pegunungan Efrayim terlalu sempit bagimu.”PB2 108.1

    Jawab mereka menunjukkan alasan yang sebenarnya daripada persungutan mereka. Mereka kekurangan iman dan keberanian untuk mengusir bangsa Kanani. “Tiada terdapat lagi tanah pegunungan bagi kami,” kata mereka, “maka segala orang Kanani yang duduk di padang itu ada menaruh rata besi.”PB2 108.2

    Kuasa dari Allah Israel telah dijanjikan kepada suku bangsanya, dan kalau saja bani Efrayim mempunyai semangat dan iman Kaleb, maka tidak akan ada musuh yang bisa bertahan di hadapannya. Keinginan mereka yang nyata untuk menghindarkan diri dari kesukaran dan bahaya telah dihadapi oleh Yusak. “Sesungguhnya kamu suatu bangsa yang banyak bilangannya dan besarlah kuatmu,” katanya, “maka kamu akan menghalaukan orang Kanani itu dari tempatnya, jikalau mereka itu menaruh rata besi dan kuatnya besar sekalipun.” Dengan demikian bantahan mereka telah dibalikkan untuk melawan mereka. Sebagai satu bangsa yang besar, seperti yang mereka katakan, mereka sesungguhnya sanggup untuk berusaha sendiri, sebagaimana yang telah dilakukan oleh saudara-saudaranya. Dengan pertolongan Allah, mereka tidak perlu takut terhadap rata besi.PB2 108.3

    Hingga saat ini Gilgal telah menjadi markas besar bangsa itu, dan tempat kedudukan kaabah. Tetapi sekarang kaabah itu harus dipindahkan ke tempat yang telah dipilih sebagai tempatnya yang tetap. Tempat itu adalah Silo, sebuah kota kecil di tanah Efrayim. Itu terletak dekat dengan pusat negeri itu, dan mudah untuk didatangi oleh semua suku-suku bangsa itu. Di sini sebahagian daripada negeri itu telah seluruhnya ditaklukkan, sehingga orang-orang yang akan berbakti tidak akan terganggu lagi. “Maka segenap sidang bani Israelpun berhimpunlah di Silo, dan didirikannyalah di sana akan kemah perhimpunan.” Suku-suku bangsa yang masih berkemah pada waktu kaabah dipindahkan dari Gilgal, mengikutinya, dan mendirikan tendanya di dekat Silo. Di tempat ini suku-suku bangsa ini tinggal sampai mereka terpencar ke tempat warisan mereka.PB2 108.4

    Peti perjanjian tetap tinggal di Silo selama tiga ratus tahun, sampai, oleh sebab dosa-dosa keluarga Eli, tempat itu jatuh ke tangan orang Filistin, dan Silo dihancurkan. Peti perjanjian itu tidak pernah dikembalikan lagi ke dalam kaabah di tempat ini, pekerjaan kaabah akhirnya dipindahkan ke kaabah di Yerusalem dan Silopun menjadi tidak berarti lagi. Hanya tinggal puing-puingnya saja yang menandai tempat di mana kota itu pernah berdiri. Lama sesudah itu nasibnya telah digunakan sebagai satu amaran terhadap Yerusalem. “Karena cobalah kamu pergi ke tempat kedudukanku dahulu, yaitu ke Silo,” kata Tuhan melalui nabi Yermia, “tempat kutaruh namaKu dahulu, lihatlah olehmu barang yang sudah kuperbuat akan dia olehkarena sebab segala kejahatan umatku Israel. . . . Maka sebab itu Aku akan melakukan atas rumah ini, yang atasnya telah disebut Namaku, dan yang kamu harap padanya, dan atas tempat ini, yang sudah kukaruniakan kepada leluhurmu, barang yang sudah kuperbuat akan Silo dahulu.”PB2 109.1

    “Selesai mereka itu daripada membahagi-bahagi tanah itu,” dan semua suku-suku bangsa itu telah memperoleh pusakanya, Yusak menghadapkan tuntutannya. Kepadanya, sebagaimana kepada Kaleb, satu janji yang istimewa untuk memperoleh pusaka telah diberikan; tetapi ia tidak meminta satu daerah yang luas, melainkan hanya satu kota yang kecil saja. “Diberikannya akan dia negeri yang dikehendakinya, . . . maka dibangunkannya pula akan negeri itu lalu ia duduk di dalamnya.” Nama yang diberikan kepada kota itu adalah Timnat-Serah, “bahagian yang lagi tinggal,” satu kesaksian yang nyata akan tabiat yang agung dan roh yang tidak mementingkan diri dari sipemenangnya itu, yang gantinya mengambil hasil rampasan itu lebih dahulu, telah menunda tuntutannya sampai bangsanya yang paling rendah telah dilayani.PB2 109.2

    Enam dari antara kota-kota yang telah ditetapkan bagi suku Lewi, tiga pada masing-masing tepi sungai Yarden, ditentukan sebagai kota-kota perlindungan, ke tempat mana seorang pembunuh bisa lari untuk menyelamatkan dirinya. Penetapan kota-kota ini telah diperintahkan oleh Musa, “supaya boleh lari ke sana segala orang pembunuh, yang telah membunuh orang dengan tiada sengaja. Maka negeri-negeri itu bagi kamu akan tempat perlindungan,” katanya, “supaya orang pembunuh itu jangan mati dahulu daripada ia menghadap majelis hukum.” Cara yang penuh rahmat ini dianggap perlu oleh adat kebiasaan zaman dulu sehubungan dengan pembalasan secara pribadi, oleh mana hukuman itu diadakan oleh keluarga yang terdekat atau ahli waris daripada yang telah mati itu. Di dalam persoalan-persoalan dimana kesalahan itu jelas terbukti, tidaklah perlu untuk menunggu suatu pengadilan oleh penghulu-penghulu. Sipembalas boleh mengejar penjahat itu ke mana saja, dan membunuhnya di mana saja ia temukan. Tuhan melihat belumlah tepat untuk menghilangkan adat kebiasaan ini pada saat itu, tetapi Ia telah mengadakan satu jalan untuk memastikan keselamatan mereka yang telah melakukan pembunuhan dengan tidak sengaja.PB2 109.3

    Kota-kota perlindungan itu ditempatkan sedemikian rupa sehingga berada dalam jarak setengah hari perjalanan dari setiap bahagian negeri itu. Jalan-jalan yang menuju ke kota-kota itu senantiasa terpelihara dengan baik; di sepanjang jalan itu, tanda-tanda petunjuk didirikan dengan bertuliskan kata “Perlindungan” dalam huruf-huruf yang amat jelas, sehingga orang yang sedang melarikan diri tidak akan dilambatkan sedikitpun. Setiap orang—orang Ibrani, orang asing, atau pendatang—dapat memperoleh keuntungan dari kesempatan ini. Tetapi sementara orang yang tidak bersalah tidak boleh dibunuh dengan kejam, orang yang bersalah tidak akan terlepas dari hukuman. Perkara orang-orang yang mencari perlindungan haruslah diadili secara adil oleh pemimpin-pemimpin yang sepantasnya, dan hanya apabila orang itu didapati tidak bersalah karena telah membunuh dengan tidak sengaja, maka ia bisa dilindungi di dalam kota perlindungan itu. Orang yang bersalah harus diserahkan kepada sipembalas. Dan mereka yang berhak untuk mendapat perlindungan hanya dapat memperolehnya dengan syarat bahwa ia tetap tinggal di dalam kota perlindungan yang telah ditetapkan itu. Kalau seseorang berjalan keluar dari batas-batas yang telah ditentukan, dan ia didapati oleh sipembalas itu, maka hidupnya akan membayar hukuman daripada pelanggarannya terhadap jalan yang telah disediakan oleh Tuhan. Pada saat kematian imam besar, namun demikian, semua orang yang telah mencari perlindungan di dalam kota-kota perlindungan itu memperoleh kebebasan untuk kembali ke tanah pusaka mereka.PB2 110.1

    Di dalam penyidangan suatu perkara pembunuhan, orang yang tertuduh tidak dihukum atas kesaksian seorang saksi, sekalipun bukti yang berhubungan dengan itu cukup kuat terhadap dirinya. Perintah Allah adalah, “Barangsiapa yang telah membunuh orang, maka atas kata orang-orang saksi hendaklah dibunuh orang akan pembunuh itu, tetapi hanya saksi seorang jua itu tidak cukup bagi menghukumkan orang akan mati dibunuh.” Bilangan 35:30. Kristuslah yang telah memberikan kepada Musa perintahperintah ini bagi Israel, dan pada waktu secara pribadi Ia hidup bersamasama dengan murid-muridNya di atas dunia ini, apabila ia mengajarkan bagaimana caranya memperlakukan orang yang bersalah, Guru Besar itu mengulangi kembali pelajaran bahwa kesaksian satu orang tidak bisa membebaskan atau menghukum seseorang. Pandangan atau pendapat satu orang tidak akan dapat menyelesaikan satu persoalan persengketaan. Di dalam segala perkara ini, dua orang atau lebih harus diikut-sertakan, dan bersama-sama mereka harus memikul tanggung jawab, “supaya dengan mulut dua tiga orang saksi itu tiap-tiap perkataan dapat ditetapkan.” Matius 18:16.PB2 110.2

    Jikalau seorang yang diadili karena pembunuhan terbukti bersalah, maka tidak ada tebusan yang dapat menyelamatkan dia. “Barangsiapa yang menumpahkan darah manusia, maka darahnyapun akan ditumpahkan oleh manusia.” Kejadian 9:6. “Maka janganlah kamu menerima uang bangun karena jiwa seorang pembunuh yang patut mati, melainkan hendaklah ia mati dibunuh juga hukumNya,” Bil. 35:31, “maka patutlah kamu mengambil orang itu, jikalau dari hadapan mezbahmu sekalipun, supaya ia mati dibunuh,” Kel. 21:14, adalah perintah Allah; “dan tiada boleh diadakan grafirat atas negeri itu daripada darah yang telah ditumpahkan dalamnya, melainkan dengan darah orang juga yang telah menumpahkan dia.” Bilangan 35:33. Keselamatan dan kesucian bangsa itu menuntut agar dosa pembunuhan dihukum dengan kejam. Hidup manusia, yang hanya Allah dapat memberikannya, harus dijaga dengan penuh rasa kesucian.PB2 111.1

    Kota-kota perlindungan yang telah ditetapkan bagi umat Allah pada zaman dulu adalah satu lambang daripada perlindungan yang disediakan di dalam Kristus. Juruselamat yang penuh rahmat yang sama yang telah menetapkan kota-kota perlindungan yang sementara itu, oleh menumpahkan darahNya sendiri telah menyediakan bagi pelanggar-pelanggar hukum Allah satu tempat berlindung yang pasti, ke kota mana mereka bisa melarikan diri untuk menyelamatkan diri dari kematian yang kedua. Tidak ada kuasa yang dapat merebut dari tanganNya jiwa-jiwa yang telah pergi kepadaNya untuk memperoleh keampunan. “Maka sebab itu sekarang tiadalah lagi hukuman ke atas orang yang di dalam Kristus Yesus.” “Siapakah yang menjatuhkan hukum? Kristus Yesus itulah, yang sudah mati, bahkan, yang dihidupkan pula, dan yang ada di sebelah kanan Allah, dan yang memohonkan karena kita,” supaya “kita akan beroleh hati yang kuat yaitu kita ini yang mencari perlindungan, hendak mencapai pengharapan yang terletak di hadapan kita.”PB2 111.2

    Ia yang melarikan diri ke kota perlindungan itu tidak boleh berlambatan. Keluarga dan pekerjaan harus ditinggalkan di belakang. Tidak ada waktu untuk mengucapkan selamat tinggal kepada kekasih-kekasihnya. Hidupnya terancam, dan segala kepentingan yang lainnya harus dikorbankan untuk satu maksud,—tiba di tempat yang aman. Rasa letih dilupakan, kesulitankesulitan tidak diindahkan. Orang yang mencari perlindungan itu tidak akan melambatkan langkahnya sampai ia berada di dalam tembok kota itu.PB2 112.1

    Orang yang berdosa terbuka kepada kematian yang kekal, sampai ia memperoleh satu tempat persembunyian di dalam Kristus; dan sebagaimana sikap bermalas-malas dan tidak peduli bisa menghilangkan satu-satunya kesempatan untuk hidup, demikian pula sikap berlambatan serta acuh tak acuh akan membinasakan jiwa. Setan, musuh besar itu, ada di belakang, setiap pelanggar hukum Allah yang suci, dan ia yang tidak merasakan adanya bahaya, dan tidak mencari naungan dari perlindungan yang kekal itu dengan sungguh-sungguh, akan menjadi mangsa sipembinasa itu.PB2 112.2

    Orang tahanan yang pada setiap saat pergi keluar dari kota perlindungan itu akan dibiarkan kepada sipembalas darah itu. Dengan demikian orang banyak itu diajar untuk bertaut kepada jalan yang telah ditetapkan demi keselamatan mereka oleh hikmat yang tidak terbatas itu. Demikian pula, tidaklah cukup bahwa orang berdosa percaya di dalam Kristus untuk memperoleh keampunan dari dosa; ia harus, oleh iman dan penurutan, tinggal di dalam Dia. “Karena jikalau kita berbuat dosa dengan sengaja kemudian daripada kita telah beroleh pengenalan akan yang benar itu, maka tidak ada lagi korban karena dosa, melainkan ada dahsyat orang menantikan hukuman itu, dan ada suatu hangat api yang akan melulur segala yang melawan.” Ibrani 10:26, 27.PB2 112.3

    Dua dari suku-suku bangsa Israel, Gad dan Rubin, dengan setengah dari suku Manasye, telah menerima warisan mereka sebelum menyeberangi sungai Yarden. Kepada satu bangsa gembala, dataran tinggi yang luas dan hutanhutan Gilead dan Bazan yang subur, yang menyediakan padang rumput bagi kawanan kambing dan domba mereka, telah memberikan satu penarikan yang tidak didapati di Kanaan sendiri, dan kedua setengah suku itu, yang menghendaki untuk bermukim di sana, telah berjanji akan menyediakan bagian daripada tentara mereka untuk menemani saudara-saudara mereka menyeberangi sungai Yarden, dan ikut berperang sampai mereka juga dapat mewarisi pusaka mereka. Tanggung jawab mereka ini telah dilaksanakan dengan setia. Pada waktu kesepuluh suku bangsa itu memasuki Kanaan, empat puluh ribu daripada “bani Rubin dan bani Gad, dan setengah suku Manasye, . . . menyeberang di hadapan hadirat Tuhan ke padang-padang Yerikho pergi perang.” Selama bertahun-tahun mereka telah berperang dengan beraninya bersama dengan saudara-saudaranya. Sekarang waktunya telah tiba bagi mereka untuk kembali ke tanah pusaka mereka. Sebagaimana mereka telah bergabung bersama dengan saudara-saudaranya dalam peperangan, demikian pula merekapun ikut mengambil bahagian menerima hasil rampasan perang; dan mereka telah kembali “dengan banyak harta,. . . dengan amat banyak binatang, dengan emas perak, dan dengan tembaga, dan besi dan dengan amat banyak pakaian,” dan semuanya ini harus mereka bagibagikan dengan orang-orang yang tinggal bersama dengan keluarga dan kawanan domba mereka.PB2 112.4

    Mereka sekarang harus tinggal di satu tempat yang jauh dari kaabah, dan adalah dengan hati yang berat, di mana Yusak telah menyaksikan keberangkatan mereka, menyadari betapa besarnya pencobaan, di dalam kehidupan mereka yang terpencil dan mengembara itu, untuk jatuh ke dalam adat kebiasaan daripada bangsa-bangsa kapir yang tinggal di sekeliling mereka.PB2 113.1

    Sementara pikiran Yusak dan para pemimpin lainnya masih diliputi oleh firasat yang tidak baik, satu berita yang aneh telah tiba kepada mereka. Di tepi sungai Yarden, dekat tempat penyeberangan Israel yang ajaib itu, kedua setengah suku bangsa itu telah mendirikan satu mezbah yang besar, sama seperti mezbah korban bakaran yang ada di Silo. Hukum Allah telah melarang, dengan ancaman hukuman mati, didirikannya perbaktian yang lain di samping perbaktian yang ada di dalam kaabah. Jikalau itulah tujuan mezbah ini, itu akan, jikalau dibiarkan tinggal, menuntun orang banyak menyimpang dari iman yang benar.PB2 113.2

    Para wakil orang banyak itu berkumpul di Silo, dan di dalam luapan amarah dan kegusaran mereka, telah bermaksud untuk segera berperang dengan orang-orang yang telah melanggar itu. Namun demikian, melalui pengaruh mereka yang lebih berhati-hati, telah diambil keputusan untuk pertama-tama mengirimkan utusan untuk memperoleh keterangan dari kedua setengah suku bangsa itu atas tindakan mereka itu. Sepuluh penghulupenghulu, satu dari masing-masing suku, telah dipilih. Sebagai pimpinan mereka adalah Pinehas, yang terkenal oleh keberaniannya dalam peristiwa di Peor.PB2 113.3

    Kedua setengah suku bangsa itu telah bersalah dalam mengadakan, tanpa memberikan keterangan, satu tindakan yang terbuka kepada rasa curiga yang besar itu. Para utusan itu, dengan menyangka bahwa saudarasaudara mereka itu bersalah, telah menghadapi mereka dengan satu tempelakan yang keras. Mereka menuduh saudara-saudaranya itu telah memberontak kepada Tuhan, dan menyuruh mereka mengingat kembali akan hukuman yang telah dijatuhkan ke atas Israel karena telah menggabungkan diri dengan Baal-Peor. Atas nama segenap bangsa Israel, Pinehas mengatakan kepada bani Gad dan Rubin bahwa jikalau mereka enggan tinggal di tanah itu tanpa satu mezbah untuk korban, maka mereka dipersilahkan mengambil bahagian di dalam pusaka serta kesempatankesempatan bersama dengan saudara-saudara mereka di seberang sungai.PB2 113.4

    Sebagai jawabnya, para tertuduh itu menerangkan bahwa mezbah mereka itu bukanlah dimaksudkan untuk korban, melainkan hanya sekedar sebagai satu saksi bahwa, sekalipun mereka dipisahkan oleh sungai itu, mereka mempunyai iman yang sama seperti saudara-saudaranya di Kanaan. Mereka merasa takut bahwa pada masa mendatang anak-anak mereka akan dipisahkan dari kaabah, sebagai orang-orang yang tidak mempunyai bahagian bersama Israel. Kemudian mezbah ini, yang didirikan sesuai dengan pola daripada mezbah Tuhan di Silo, akan menjadi satu saksi bahwa pembangunan-pembangunannya adalah juga orang-orang yang berbakti kepada Allah yang hidup.PB2 114.1

    Dengan kesukaan yang besar para utusan itu menerima keterangan ini, dan dengan segera mereka membawa kembali berita kepada mereka yang telah mengutus mereka. Segala pemikiran untuk mengadakan peperangan telah dibuangkan, dan orang banyak itu bergabung bersama-sama dalam kegembiraan, dan menaikkan puji-pujian kepada Allah.PB2 114.2

    Bani Gad dan Rubin sekarang telah mengukirkan di atas mezbah mereka satu tulisan yang menjelaskan maksud daripada didirikannya mezbah itu; dan mereka berkata, “Ia inilah satu kesaksian di antara kita bahwa sesungguhnya Tuhan itu Allah.” Dengan demikian mereka berusaha untuk mencegah timbulnya salah pengertian di kemudian hari, dan membuangkan apa yang akan dapat menjadi penyebab daripada pencobaan.PB2 114.3

    Betapa seringnya satu kesulitan yang sungguh-sungguh timbul hanya olehkarena salah pengertian, sekalipun di antara mereka yang didorong oleh motif-motif yang baik; dan tanpa adanya kesopan-satunan serta kesabaran, betapa gawat dan mematikan akibat-akibat, yang mengikutinya. Kesepuluh suku bangsa itu mengingat bagaimana, di dalam masalah Akhan, Allah telah menempelak kekurang-waspadaan untuk mendapati dosa yang ada di antara mereka. Sekarang mereka bertekad untuk bertindak cepat dan sungguh-sungguh; tetapi di dalam berusaha menjauhkan diri dari dosa yang pertama, mereka telah pergi kepada satu keadaan yang keterlaluan lainnya. Gantinya dengan sopan bertanyakan fakta-fakta dari peristiwa itu, mereka telah datang kepada saudara-saudara mereka itu dengan kritik serta kecaman-kecaman yang pedas. Kalau saja orang-orang dari bani Gad dan Rubin telah bertindak dalam roh yang sama, maka peperangan akan menjadi akibatnya. Sementara di satu pihak adalah penting untuk menjauhkan diri dari kelalaian dalam menghadapi dosa, adalah sama pentingnya di pihak lain untuk menjauhkan diri dari sikap curiga yang tidak beralasan dan tindakan untuk mengecam dengan keras.PB2 114.4

    Sementara mempunyai kepekaan terhadap tuduhan yang paling kecil yang diadakan terhadap perbuatan mereka, banyak orang yang terlalu keras dalam memperlakukan mereka yang disangka bersalah. Tidak ada seorangpun yang pernah diinsyafkan dari keadaan mereka yang bersalah melalui kecaman dan kritikan, tetapi banyak orang yang telah didorong lebih jauh dari jalan yang benar oleh cara demikian itu, dan dituntun untuk mengeraskan hati mereka terhadap keyakinan. Satu roh kebajikan, satu pembawaan yang sopan dan sabar, dapat menyelamatkan yang bersalah, dan menutupi dosa yang banyak.PB2 115.1

    Kebijaksanaan yang telah dinyatakan oleh bani Rubin dan sahabatsahabat mereka patut dicontoh. Sementara dengan jujur berusaha memajukan agama yang benar, mereka telah disalah-tafsirkan dan telah dikecam dengan keras; namun demikian, mereka tidak menunjukkan kemarahan. Dengan sopan dan sabar mereka telah mendengarkan tuduhan-tuduhan yang dilemparkan oleh saudara-saudara mereka, sebelum berusaha untuk mengadakan pembelaan diri, dan kemudian dengan sempurna menerangkan motif mereka dan menunjukkan keadaan mereka yang tidak bersalah itu. Dengan demikian, kesulitan yang akan mendatangkan akibat-akibat yang gawat itu, telah diatasi dengan baik.PB2 115.2

    Sekalipun berada di bawah tuduhan yang palsu, mereka yang berada di pihak yang benar bisa berusaha untuk menjadi tenang dan berpikir. Allah mengerti akan segala sesuatu yang disalah-mengerti dan disalah-tafsirkan oleh manusia, dan kita dapat dengan aman menyerahkan perkara kita ke dalam tanganNya. Ia pasti akan membenarkan persoalan mereka yang berharap kepadaNya sebagaimana Ia telah menunjukkan kesalahan Akhan. Mereka yang didorong oleh roh Kristus akan memiliki belas kasihan yang sifatnya sabar dan manis budi.PB2 115.3

    Allah menghendaki bahwa persatuan dan kasih persaudaraan harus ada di antara umatNya. Doa Kristus sebelum penyalibanNya adalah agar muridmuridNya bisa menjadi satu sama seperti Dia satu adanya dengan Bapa, agar dunia percaya bahwa Allah telah mengutus Dia. Doa yang paling ajaib dan mengharukan ini menggema sepanjang zaman, bahkan sampai kepada zaman kita sekarang ini, karena kata-kataNya adalah, “Bukan karena mereka itu saja Aku berdoa ini, melainkan karena segala orang yang percaya akan Daku oleh sebab pengajaran mereka itupun.” Yohanes 17:20. Sementara kita tidak boleh mengorbankan satu prinsip kebenaran, haruslah menjadi tujuan kita selalu untuk mencapai keadaan persatuan seperti ini. Ini merupakan bukti bahwa kita adalah murid-muridNya. Yesus berkata, “Oleh hal ini semua orang akan mengetahui bahwa engkau adalah murid-muridKu, yaitu jikalau engkau berkasih-kasihan satu dengan yang lain.” Yohanes 13:35. Rasul Petrus menasihatkan sidang, “Hendaklah kamu sekalian sehati, dan berbelas kasihan, dan mengasihi segala saudara, dan penyayang, dan rendah hati; janganlah kamu membalas kejahatan dengan kejahatan atau membalas maki dengan maki, melainkan memintakan berkat, karena bagi yang demikian itu kamu sudah dipanggil, supaya kamu mendapat berkat akan menjadi warisanmu.” 1 Petrus 3:8, 9.PB2 115.4

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents