Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Para Nabi Dan Raja

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    26 - “Pandanglah Allahmu!”

    PADA ZAMAN YESAYA pengertian rohani umat manusia menjadi gelap melalui salah pengertian terhadap Allah. Sudah lama Setan berusaha untuk memimpin manusia supaya memandang Khalik mereka sebagai Pencipta dosa dan penderitaan serta kematian. Mereka yang telah ditipunya sedemikian rupa, membayangkan bahwa Allah keras dan serba sulit. Mereka menganggap-Nya sedang memata-matai untuk mencela dan mempersalahkan, tidak mau menerima orang berdosa lama-lama karena ada alasan resmi sebagai maaf untuk tidak menolongnya. Hukum kasih oleh mana surga memerintah telah disalahartikan oleh ahli menipu itu sebagai pembatasan terhadap kebahagiaan manusia, sesuatu tanggungan kuk dari mana mereka ingin melepaskan diri. Ia memaklumkan bahwa peraturan-peraturan-Nya tidak dapat dituruti dan bahwa hukuman pendurhakaan dikenakan dengan sewenang-wenang.PR 178.1

    Dengan kehilangan pandangan terhadap tabiat Yehova yang sejati, bangsa Israel tidak dapat dimaafkan. Sudah seringkali Allah menyatakan diri-Nya sendiri kepada mereka sebagai Oknum yang “penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih dan setia.” Mazmur 86:15. “Ketika Israel masih muda,” kata-Nya menyaksikan, “Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu.” Hosea 11:1.PR 178.2

    Dengan lembut Tuhan telah mengurus orang Israel melepaskan mereka dari perhambaan di Mesir dan dalam perjalanan mereka ke Tanah Perjanjian. “Dalam segala kesesakan mereka bukan seorang duta atau utusan, melainkan Ia sendirilah yang menyelamatkan mereka; Dialah yang menebus mereka dalam kasih-Nya dan belas kasihan-Nya; Ia mengangkat dan menggendong mereka selama zaman dahulu kala.” Yesaya 63:9.PR 178.3

    “Aku sendiri hendak membimbing engkau,” merupakan janji yang diberikan selama perjalanan menempuh padang gurun. Keluaran 33:14. Kepastian ini disertai dengan kenyataan ajaib tabiat Yehova, yang menyanggupkan Musa memaklumkan kepada semua orang Israel akan kebaikan Allah, dan memberikan petunjuk sepenuhnya kepada mereka mengenai sifat-sifat Raja mereka yang tidak kelihatan itu. “Berjalanlah Tuhan lewat dari depannya dan berseru, Tuhan, Tuhan, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya yang meneguhkan kasih kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa.” Keluaran 34:6, 7. Adalah berdasarkan pengetahuannya akan panjang sabar Yehova dan kasih setia-Nya yang tidak terbatas itu, sehingga Musa mendasarkan permohonannya yang ajaib demi nyawa orang Israel ketika berada di perbatasan Tanah Perjanjian, karena mereka tidak mau maju dengan taat kepada perintah Allah. Pada puncak pemberontakan mereka Tuhan memaklumkan, “Aku akan memukul mereka dengan penyakit sampar dan melenyapkan mereka;” dan ia telah menyatakan untuk menjadikan keturunan Musa “bangsa yang lebih besar dan lebih kuat daripada mereka.” Bilangan 14:12. Tetapi nabi itu menyampaikan permohonan akan pemeliharaan ajaib dan janji-janji Allah demi kebaikan bangsa pilihan itu. Lalu kemudian karena paling kuat dari segala permohonan, ia mendesak supaya kasih Allah ditunjukkan bagi manusia yang jatuh. Lihat ayat 17-19.PR 178.4

    Dengan ramah Tuhan menjawab, “Aku mengampuninya sesuai dengan permintaanmu.” Lalu kemudian Ia memberitahukan kepada Musa dalam bentuk nubuatan, suatu pengetahuan akan rencana-Nya mengenai kemenangan terakhir orang Israel. “Hanya, demi Aku yang hidup,” kata-Nya memaklumkan, “dan kemuliaan Tuhan memenuhi seluruh bumi.” Ayat 20, 21. Kemuliaan Allah, tabiat-Nya, kasih-Nya yang panjang sabar dan penyayang--yang menyebabkan Musa memohon demi keselamatan orang Israel--akan dinyatakan kepada segala bangsa manusia. Dan perjanjian Yehova ini dipastikan dua kali ganda; itu diresmikan dengan suatu sumpah. Sebagaimana kepastian Allah hidup dan memerintah, maka kemuliaan-Nya harus dimaklumkan, “di antara bangsa-bangsa, dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di antara segala suku bangsa.” Mazmur 96:3.PR 179.1

    Adalah mengenai kegenapan nubuatan ini pada masa yang akan datang sehingga Yesaya sudah mendengar serafim yang memancarkan cahaya menyanyi di depan takhta, “seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya.” Yesaya 6:3. Sang nabi menaruh keyakinan terhadap kepastian perkataan ini, maka ia sendiri pun dengan berani pada saat itu memaklumkan mengenai mereka yang menyembah sujud kepada patung kayu dan batu, “Mereka itu akan melihat kemuliaan Tuhan, semarak Allah kita.” Yesaya 35:2.PR 179.2

    Sekarang nubuatan ini sedang digenapi dengan cepat. Kegiatan penginjil gereja Allah di atas bumi menunjukkan buah-buah yang limpah, dan segera pekabaran Injil akan diberitakan kepada segala bangsa. “Supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia,” sehingga laki-laki dan perempuan dijadikan “yang dikasihi-Nya,” “supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.” Efesus 1:6; 2:7. “Terpujilah Tuhan, Allah Israel, yang melakukan perbuatan yang ajaib seorang diri. Dan terpujilah kiranya nama-Nya yang mulia selama-lamanya: dan kiranya kemuliaan-Nya memenuhi seluruh bumi.” Mazmur 72:18, 19.PR 179.3

    Dalam khayal yang datang kepada Yesaya di halaman bait suci, kepadanya diperlihatkan suatu pemandangan yang jelas mengenai tabiat Allah Israel. “Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya,” telah datang kepadanya dengan kemuliaan besar; supaya nabi itu diberi pengertian mengenai sifat panjang sabar Tuhan. Ia yang tinggal “di tempat tinggi dan di tempat kudus” tetapi “juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.” Yesaya 57:15. Malaikat yang ditugaskan untuk menjamah bibir Yesaya membawakan pekabaran kepadanya, “Kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni.” Yesaya 6:7. Ketika memandang Allahnya, sama seperti Saul dari Tarsus di pintu gerbang kota Damsyik, nabi itu bukan saja diberi penglihatan mengenai ketidaklayakannya; tetapi juga di dalam khayal itu kepastian pengampunan bagi hatinya yang rendah dinyatakan penuh dan bebas; dan ia telah bangkit sebagai orang yang diubahkan. Ia telah melihat Tuhannya. Ia telah melihat sekilas keindahan tabiat Ilahi. Ia dapat menyaksikan perubahan yang terjadi dengan perantaraan memandang Kasih Yang Kekal. Mulai sejak itu ia diilhamkan dengan kerinduan untuk melihat Israel yang bersalah dibebaskan dari tanggungan dan hukuman dosa. “Di mana kamu mau dipukul lagi?” tanya nabi itu. “Marilah, baiklah kita berperkara, Firman Tuhan: Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.” “Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatan yang jahat dari depan mata-Ku; Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik.” Yesaya 1:5, 18, 16, 17.PR 179.4

    Allah yang mereka sembah menurut pengakuan mereka, tetapi yang tabiat-Nya mereka salah mengerti, dinyatakan di muka mereka sebagai Tabib besar terhadap penyakit rohani. Apakah seluruh kepala sakit dan segenap hati lesu? Apakah mulai dari tapak kaki sampai ke atas kepala tidak ada lagi yang sehat, selain luka-luka, memar, dan luka-luka yang membusuk? Lihat Yesaya 1:6. Ia yang telah berjalan menurut keinginan hatinya sendiri dapat memperoleh kesembuhan dengan jalan berbalik kepada Tuhan. “Aku telah melihat segala jalannya itu,” kata Tuhan memaklumkan, “tetapi Aku akan menyembuhkan dan akan menuntun dia dan akan memulihkan dia dengan penghiburan. . . . Damai, damai sejahtera bagi mereka yang jauh dan bagi mereka yang dekat, Firman Tuhan, Aku akan menyembuhkan dia.” Yesaya 57:18, 19.PR 180.1

    Nabi itu meninggikan Allah sebagai Khalik segala-galanya. Pekabarannya bagi kota-kota di Yehuda ialah, “Lihat, itulah Allahmu!” Yesaya 40:9. “Beginilah Firman Allah, Tuhan, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya;” “Akulah Tuhan yang menjadikan segala sesuatu;” “Akulah Tuhan, . . . yang menjadikan segala terang dan menciptakan gelap,” “Akulah yang menjadikan bumi dan yang menciptakan manusia di atasnya: tangan-Kulah yang membentangkan langit, dan Akulah yang memberi perintah kepada seluruh tentaranya.” Yesaya 42:5; 44:24; 45:7, 12. “Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti dia? Firman Yang Mahakudus. Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka ke luar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satu pun tiada yang tidak hadir, oleh sebab Ia Mahakuasa dan Mahakuat.” Yesaya 40:25, 26.PR 180.2

    Kepada mereka yang takut mereka tidak akan diterima jikalau mereka harus kembali kepada Allah, nabi itu mengumumkan:PR 180.3

    “Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel, Hidupku tersembunyi dari Tuhan, dan hakku tidak diperhatikan Allahku? Tidakkah kau tahu, dan tidakkah kau dengar? Tuhan ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung, Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru; mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” Ayat 27-31.PR 181.1

    Hati-Nya yang tidak berkesudahan kasih-Nya rindu kepada mereka yang merasa tidak berdaya untuk membebaskan mereka sendiri dari jerat Setan; dan dengan kemurahan Ia menawarkan untuk menguatkan mereka supaya hidup bagi Dia. “Jangan takut,” kata-Nya menghimbau mereka, “sebab Aku menyertai engkau: janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.” “Sebab Aku ini, Tuhan, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu, Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau. Janganlah takut, hai si cacing Yakub, hai si ulat Israel; Akulah yang menolong engkau, demikianlah Firman Tuhan, dan yang menebus engkau ialah Yang Mahakudus Allah Israel.” Yesaya 41:10, 13, 14.PR 181.2

    ketgamPR 181.3

    Nabi Yesaya meninggikan Allah sebagai Khalik. Pesuruh yang rendah hati itu pergi ke seluruh kota di Yehuda dan berseru, “Lihat itu Allahmu!” Dia memberi semangat dan pengharapan kepada mereka.PR 181.4

    Semua penduduk Yehuda tidak layak, namun Allah tidak mau membiarkan mereka. Oleh merekalah nama-Nya harus ditinggikan di antara orang kafir. Banyak orang yang sama sekali tidak mengetahui akan sifat-sifat-Nya kelak akan memandang kemuliaan tabiat Ilahi. Adalah dengan maksud untuk menggenapi rencana-rencana-Nya yang penuh rahmat sehingga ia tetap mengutus hamba-hamba-Nya yaitu para nabi dengan pekabaran, “Bertobatlah masing-masing kamu dari tingkah langkahmu yang jahat dan dari perbuatan-perbuatanmu yang jahat.” Yeremia 25:5. “Oleh karena nama-Ku,” kata-Nya melalui Yesaya, “Aku menahan amarah-Ku, dan oleh karena kemasyhuran-Ku Aku mengasihani engkau, sehingga Aku tidak melenyapkan engkau.” “Aku akan melakukannya oleh karena Aku, ya oleh karena Aku sendiri, sebab masakan nama-Ku akan dinajiskan? Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain.” Yesaya 48:9, 11.PR 181.5

    Panggilan untuk bertobat dikumandangkan dengan jelas dan tidak dapat salah, dan semua diundang untuk kembali. “Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui,” kata nabi itu mengajak; “berserulah kepada-Nya selama Ia dekat: baiklah orang fasik meninggalkanPR 181.6

    jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya: baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka Dia akan mengasihaninya; dan kepada Allah kita sebab ia memberi pengampunan dengan limpahnya.” Yesaya 55:6, 7.PR 181.7

    Hai pembaca, sudahkah engkau menentukan jalanmu sendiri? Sudahkah engkau tersesat jauh dari Allah? Sudahkah engkau berusaha memakan buah-buah pendurhakaan, pada hal hanya mendapati buah-buah itu hancur berkeping-keping di bibirmu? Dan sekarang, rencana-rencana hidupmu meleset dan pengharapanmu padam, apakah engkau duduk sendirian dan kesepian? Suara tersebut yang sudah lama berbicara ke hatimu, tetapi yang olehnya engkau tidak mau mendengarkan, datang kepadamu dengan terang dan jelas, “Bangkitlah dan pergilah, sebab ini bukan tempat perhentian bagimu: oleh karena kenajisan maka kamu akan dibinasakan dengan kebinasaan yang tidak terpulihkan.” Mikha 2:10. Kembalilah ke rumah Bapamu. Ia mengundang engkau, sambil berkata, “Kembalilah kepada-Ku sebab Aku telah menebus engkau.” “Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup; Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud.” Yesaya 44:22; 55:3.PR 182.1

    Jangan mendengarkan bujukan musuh untuk menjauhkan diri dari Kristus sampai engkau telah berhasil menjadikan dirimu sendiri lebih baik, sampai engkau cukup layak datang kepada Allah. Jikalau engkau menunggu sampai nanti kelak maka engkau tidak pernah akan datang. Bilamana Setan menunjuk kepada pakaianmu yang kotor, ulangilah janji Juruselamat, “Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.” Yohanes 6:37. Katakan kepada musuh itu bahwa darah Yesus Kristus membersihkan segala dosa. Jadikanlah doa Daud menjadi doamu: “Bersihkanlah aku daripada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih daripada salju.” Mazmur 51:7.PR 182.2

    Peringatan-peringatan nabi itu kepada Yehuda supaya memandang Allah yang hidup, dan supaya menerima tawaran-Nya yang berkemurahan, tidak tersia-sia. Ada orang-orang yang memberikan perhatian yang sungguh-sungguh, dan yang meninggalkan berhala mereka balik menyembah Yehova. Mereka belajar melihat di dalam diri Khaliknya kasih dan rahmat serta kemurahan. Dan pada hari-hari yang gelap yang harus berlaku dalam sejarah Yehuda, ketika hanya yang tersisa yang boleh tinggal di negeri itu, maka kata-kata nabi itu terus memperlihatkan hasilnya dalam reformasi yang menentukan. “Pada waktu itu,” kata Yesaya memaklumkan, “manusia akan memandang kepada Dia yang menjadikannya, dan matanya akan melihat kepada yang Mahakudus, Allah Israel. Ia tidak akan memandang kepada mezbah-mezbah buatan tangannya sendiri, dan tidak akan melihat kepada yang dikerjakan oleh tangannya, yakni tiang-tiang berhala dan pedupaan-pedupaan.” Yesaya 17:7, 8.PR 182.3

    Banyak orang akan memandang Oknum yang kelengkapan diri-Nya indah, yang tertinggi di antara sepuluh ribu orang. “Engkau akan memandang raja dalam semaraknya,” itulah janji kemurahan yang diberikan pada mereka. Yesaya 33:17. Dosa mereka akan diampuni, dan mereka akan merasa bangga dengan Allah sendiri saja. Pada hari yang menyenangkan yaitu hari penebusan dari penyembahan berhala mereka akan berseru, “Di situ kita akan melihat betapa mulia Tuhan kita seperti tempat yang penuh sungai dan aliran yang lebar. . . . Sebab Tuhan ialah Hakim kita, Tuhan ialah yang memberi hukum bagi kita, Tuhan ialah raja kita, Dia akan menyelamatkan kita.” Ayat 21, 22. Pekabaran-pekabaran yang dibawakan Yesaya kepada mereka yang mengambil keputusan untuk meninggalkan jalan-jalannya yang jahat penuh dengan penghiburan dan dorongan keberanian. Dengarkan Firman Tuhan melalui nabi-Nya.PR 182.4

    font kecil.PR 183.1

    “Ingatlah semuanya ini, hai Yakub,
    Sebab engkaulah hamba-Ku hai Israel:
    Aku telah membentuk engkau,
    Engkau adalah hamba-Ku:
    Hai Israel, engkau tidak Kulupakan.
    Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu
    Seperti kabut diterbangkan angin,
    Dan segala dosamu seperti awan yang bertiup:
    Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau.”
    PR 183.2

    Yesaya 44:21, 22.

    “Pada waktu itu engkau akan berkata,
    Aku mau bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan:
    Karena sungguhpun Engkau telah murka terhadap aku,
    Tetapi murka-Mu telah surut dan Engkau menghibur aku.
    “Sungguh, Allah itu keselamatanku;
    Aku percaya dengan tidak gementar:
    Sebab Tuhan Allah itu kekuatanku dan mazmurku;

    Ia telah menjadi keselamatanku. . . .
    “Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab perbuatan-Nya mulia:
    Baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi.
    Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion:
    Sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu”.
    PR 183.3

    Yesaya 12.

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents