Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Para Nabi Dan Raja

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    53 - Para Pembangun di Tembok

    PERJALANAN Nehemia ke Yerusalem berakhir dengan selamat. Surat-surat raja kepada para gubernur propinsi-propinsi yang terletak di sepanjang jalan yang dilaluinya menyebabkan ia diterima dengan terhormat dan diberi pertolongan dengan segera. Tidak ada musuh yang berani mengganggu pejabat yang dikawal dengan kekuatan raja Persia dan diperlakukan dengan sangat baik oleh penguasa-penguasa daerah. Namun, kedatangannya di Yerusalem dengan pengawalan tentara, menunjukkan bahwa ia datang dengan suatu tugas yang penting, menggalakkan kecemburuan suku-suku kafir yang hidup tidak jauh dari kota itu, yang sudah seringkali memelihara permusuhan mereka terhadap orang-orang Yahudi dengan menyinggung dan menghina mereka. Yang paling menonjol dalam perbuatan jahat ini ialah beberapa ketua suku yang tertentu, Sanbalat orang Horon, dan Tobia orang Amon, dan Gesem orang Arab. Dari pertama para pemimpin ini mengawasi dengan mata yang kritis akan pergerakan Nehemia dan berusaha dengan setiap sarana yang berada dalam kekuasaan mereka untuk menghalang-halangi rencana-rencananya dan merintangi pekerjaannya.PR 368.1

    Nehemia terus menjalankan perhatian dan kebijaksanaan yang sama yang dari semula menandai perjalanannya. Mengetahui ada musuh yang sengit dan nekad, yang berdiri hendak menentangnya, ia menyembunyikan sifat tugasnya dari mereka sampai suatu penyelidikan terhadap situasi sudah dapat menyanggupkannya untuk melaksanakan rencana-rencananya. Dengan demikian ia berharap untuk memperoleh kerja sama dengan orang banyak dan mengatur mereka untuk bekerja sebelum perlawanan musuh-musuhnya timbul.PR 368.2

    Dengan memilih beberapa orang yang diketahuinya memang benar-benar menaruh keyakinan, Nehemia memberitahukan kepada mereka tentang keadaan yang telah menyebabkannya datang ke Yerusalem, tujuan yang ingin ia selesaikan, dan rencana yang dianjurkannya untuk diikuti. Perhatian mereka dalam pelaksanaan pekerjaannya dengan segera dikerahkan dan bantuan mereka diperoleh.PR 368.3

    Pada malam yang ketiga setelah ia tiba, Nehemia bangun pada tengah malam dan dengan beberapa teman kepercayaan ke luar untuk menyaksikan dengan mata kepala sendiri reruntuhan Yerusalem. Dengan mengendarai keledainya, ia melewati dari satu bagian kota kepada bagian yang lain, mengadakan peninjauan terhadap tembok-tembok dan pintu-pintu gerbang kota leluhurnya yang hancur itu. Pantulan-pantulan menyakitkan memenuhi pikiran pahlawan orang Yahudi itu ketika dengan hati yang disengat rasa duka ia memandang ke atas puing-puing tembok Yerusalem yang dicintainya itu. Kenangan tentang kejayaan Israel di masa yang silam sangat bertentangan dengan bukti-bukti penghinaan kepadanya.PR 368.4

    Dengan diam-diam dan tidak banyak bicara Nehemia menyelesaikan perjalanannya mengitari tembok-tembok itu. “Para penguasa tidak tahu ke mana aku telah pergi,” katanya memaklumkan, “dan apa yang telah kulakukan, karena sampai kini aku belum memberitahukan apa-apa kepada orang Yahudi, baik kepada para imam, maupun kepada para pemuka, kepada para penguasa dan para petugas lainnya.” Sisa malam itu digunakannya untuk berdoa; karena ia mengetahui bahwa besok pagi akan memerlukan usaha yang sungguh-sungguh untuk menggerakkan dan menyatukan orang-orang sebangsanya yang telah kehilangan semangat dan terbagi-bagi.PR 369.1

    Nehemia membawa suatu tugas raja yang menuntut para penduduk untuk bekerja sama dengan dia dalam membangun kembali tembok-tembok kota itu, tetapi ia tidak bergantung atas penerapan kekuasaan. Ia berusaha supaya memperoleh keyakinan dan simpati orang banyak, karena mengetahui bahwa dengan persatuan hati bagai bergandengan tangan penting sekali dalam pekerjaan besar yang berada di hadapannya. Ketika keesokan paginya ia memanggil orang-orang berkumpul, ia membentangkan alasan-alasan tersebut sebagaimana yang telah diperhitungkan untuk membangkitkan tenaga mereka yang menganggur dan menyatukan jumlah mereka yang tercerai-berai. Para pendengar Nehemia tidak mengetahui, bahkan ia tidak mengatakan kepada mereka perjalanannya mengadakan peninjauan berkeliling tengah malam pada malam sebelumnya. Tetapi ternyata bahwa peninjauannya berkeliling yang dilakukannya sangat membantu keberhasilannya; karena ia sanggup membicarakan tentang kondisi kota itu dengan sangat tepat dan jitu sehingga menakjubkan para pendengarnya. Kesan yang diperolehnya ketika ia telah melihat akan kelemahan dan kemerosotan Yerusalem, memberikan ketekunan dan kuasa pada kata-katanya.PR 369.2

    Nehemia membentangkan di hadapan orang banyak kecelaan mereka di antara orang kafir--agama mereka dihina, Allah mereka dihujat. Ia mengatakan kepada mereka bahwa di negeri yang jauh ia telah mendengar tentang kesengsaraan mereka, bahwa ia telah memohon kebaikan Surga demi keselamatan mereka, sehingga dengan demikian ketika ia sedang berdoa, ia telah bertekad untuk meminta keluasan dari raja untuk datang menolong mereka. Ia telah memohon kepada Allah supaya raja itu bukan saja memberikan izin ini, tetapi kiranya juga dapat melengkapi dirinya dengan kekuasaan dan memberinya pertolongan yang dibutuhkan untuk pekerjaan itu; dan doanya telah dijawab dengan cara yang sedemikian rupa yang menyatakan bahwa rencana itu berasal dari Allah.PR 369.3

    Segala perkara ini disampaikannya, dan kemudian setelah menunjukkan bahwa ia ditunjang oleh gabungan kekuasaan Allah Israel dan raja Persia, dengan langsung Nehemia bertanya kepada orang banyak itu apakah mereka mau mengambil keuntungan dari kesempatan ini dan bangkit serta membangun tembok itu.PR 369.4

    Ajakan itu segera kena langsung ke hati mereka. Kenangan tentang bagaimana kebaikan Surga telah dinyatakan kepada mereka membuat rasa takut mereka menjadi rasa malu, dan dengan keberanian baru mereka berkata dengan satu suara, “Kami siap untuk membangun.” “Dan dengan sekuat tenaga mereka mulai melakukan pekerjaan yang baik itu.”PR 370.1

    Segenap jiwa Nehemia tercurah ke dalam usaha yang sedang dilaksanakannya. Pengharapannya, tenaganya, semangatnya, tekadnya, telah menjalar, mengilhami orang-orang lain dengan keberanian yang tinggi dan hasrat yang sama tinggi. Setiap orang menjadi seorang Nehemia dalam gilirannya dan membantu menjadikan hati dan tangan tetangganya lebih kuat.PR 370.2

    Ketika musuh-musuh Israel mendengar apa yang diharapkan orang-orang Yahudi untuk diselesaikan, mereka menertawakan dengan menghina, sambil berkata, “Apa yang kamu lakukan itu? Apa kamu mau memberontak terhadap raja?” Tetapi Nehemia menjawab, “Allah semesta langit, Dialah yang membuat kami berhasil; kami hamba-hamba-Nya, telah siap untuk membangun. Tetapi kamu tak punya bagian atau hak dan tidak akan diingat di Yerusalem.”PR 370.3

    Di antara mereka yang harus meniru semangat keberanian dan ketekunan Nehemia ialah para imam. Oleh sebab kedudukan mereka yang berpengaruh, maka orang-orang ini dapat berbuat banyak untuk memajukan atau menghalangi pekerjaan itu; dan kesediaan mereka untuk bekerja sama, sejak pertama sekali, tidak sedikit memberikan andil untuk kemajuan pekerjaan itu. Sebagian besar pembesar dan penguasa Israel muncul dengan tulus ikhlas kepada kewajiban mereka, dan orang-orang yang setia ini disebutkan dengan hormat di dalam buku Allah. Ada beberapa orang, yakni pemuka-pemuka Tekoa, yang “tidak mau memberi bahunya untuk pekerjaan tuan mereka.” Kenangan terhadap hamba-hamba yang malas ini ditandai dengan malu dan telah diserahkan sebagai suatu amaran kepada segala keturunan di masa yang akan datang.PR 370.4

    Dalam setiap pergerakan agama ada beberapa yang sementara mereka tidak dapat menyangkal bahwa pekerjaan itu adalah pekerjaan Allah, maka mereka tetap menganggap diri mereka tersendiri, dengan tidak mau melakukan suatu usaha untuk menolong. Ada baiknya bagi orang-orang tersebut mengingat akan catatan di atas--yakni buku di mana tidak ada penghapusan, tidak ada kesalahan, dan dari situlah mereka akan dihakimkan. Di sana setiap kelalaian terhadap kesempatan untuk melakukan pekerjaan bagi Allah dicatat; dan di sana juga, setiap perbuatan iman dan kasih tercantum dalam peringatan yang akan dikenang sampai selama-lamanya.PR 370.5

    Terhadap pengaruh mengilhamkan dengan kehadiran Nehemia contoh pemuka-pemuka orang Tekoa hanya kecil artinya. Secara umum orang-orang itu telah dirangsang oleh rasa kepahlawanan dan keberanian. Orang-orang yang mempunyai kebolehan dan berpengaruh mengorganisasi pelbagai golongan warga setempat menjadi kelompok-kelompok, setiap pemimpinnya bertanggung jawab sendiri untuk pembangunan sebagian tembok tertentu itu. Dan mengenai beberapa hal itu tertulis bahwa mereka telah “masing-masing menurut kaum keluarganya.”PR 370.6

    Tenaga Nehemia pun tidak kendur, kini pekerjaan itu memang sudah mulai. Dengan kewaspadaan yang tidak mengenal lelah ia mengawasi pembangunan itu, memberikan petunjuk kepada orang-orang yang bekerja, mencatat halangan-halangannya, dan bersiap-siap menghadapi keadaan darurat. Sepanjang segenap tembok yang panjangnya tiga mil, pengaruhnya terasa secara tetap. Dengan kata-kata yang tepat pada waktunya ia mendorong orang-orang yang agak takut, memberi semangat kepada yang lamban, dan memuji yang rajin. Dan ia senantiasa waspada terhadap gerakan-gerakan musuh mereka, yang dari waktu ke waktu berkumpul di tempat yang jauh dan terlibat dalam percakapan, seakan-akan merencanakan kerusuhan, dan kemudian datang mendekati para pekerja, berusaha untuk mengalihkan perhatian mereka.PR 371.1

    Dalam banyak kegiatannya Nehemia tidak lupa akan sumber kekuatannya. Hatinya dengan tetap diangkat kepada Allah, Pelihat besar segala perkara. “Allah semesta langit,” serunya, “Dialah yang membuat kami berhasil;” dan kata-kata itu bergema dan bergema kembali, menggugah hati semua orang yang bekerja membangun tembok itu.PR 371.2

    Tetapi pemulihan benteng pertahanan Yerusalem tidak maju tanpa dihalangi. Setan dengan bekerja untuk menggerakkan perlawanan dan mendatangkan keputusasaan. Sanbalat, Tobia dan Gesem, agen-agen utamanya dalam gerakan ini, kini menampakkan dirinya untuk menghalangi pekerjaan membangun kembali itu. Mereka berusaha menyebabkan perpecahan di antara para pekerja. Mereka mengolok-olok usaha para pembangun itu, dengan menyatakan bahwa usaha itu mustahil dan meramalkan kegagalan.PR 371.3

    ketgamPR 371.4

    Pekerjaan membangun kembali tembok-tembok kota itu diawasi dengan teliti oleh para pemimpin, dan Nehemia memberi semangat kepada para pekerja.PR 371.5

    “Apa gerangan yang dilakukan orang-orang Yahudi yang lemah ini?” seru Sanbalat dengan mengejek, “Apakah mereka memperkukuh sesuatu? . . . . Apakah mereka akan menghidupkan kembali batu-batu dari timbunan puing yang sudah terbakar habis seperti ini?” Tobia, yang lebih merendahkan lagi, menambahkan, “Sekalipun mereka membangun kembali, kalau seekor anjing hutan meloncat dan menyentuhnya, rubuhlah tembok batu mereka.”PR 371.6

    ketgamPR 371.7

    Pembangunan kembali tembok-tembok kota itu telah dihalangi oleh musuh-musuh dengan berkata, “Apa gerangan yang dilakukan orang-orang Yahudi yang lemah ini?” Tetapi umat-umat itu mempunyai suatu tekad untuk bekerja terus.PR 371.8

    Para pembangun segera dilingkungi oleh lebih banyak perlawanan yang sengit. Mereka terpaksa mengadakan pengawalan terus menerus terhadap rencana-rencana musuh-musuh mereka, yang menyatakan persahabatan, padahal berusaha dengan bermacam-macam cara sehingga menyebabkan kekacauan dan kebingungan, dan menimbulkan ketidakpercayaan. Mereka berusaha untuk merusak keberanian orang-orang Yahudi; mereka membentuk persekongkolan untuk menyeret Nehemia supaya masuk ke dalam perangkap mereka; dan orang-orang Yahudi yang palsu hatinya kedapatan siap untuk membantu pengkhianatan yang sedang berlangsung. Laporan tersiar bahwa Nehemia sedang merencanakan pemberontakan terhadap raja Persia, dengan maksud hendak mengangkat dirinya sendiri menjadi raja di Israel, sehingga dengan demikian barangsiapa yang membantunya adalah pengkhianat.PR 372.1

    Tetapi Nehemia terus memandang kepada Allah untuk memperoleh bimbingan dan bantuan, dan “seluruh bangsa bekerja dengan segenap hati.” Usaha itu berjalan terus sampai lubang dan celah sudah ditutup dan seluruh tembok itu sudah setengah tinggi dari tinggi tembok yang direncanakan.PR 372.2

    Ketika musuh-musuh Israel melihat betapa tidak berhasilnya usaha mereka, mereka dipenuhi dengan amarah. Sejak dari mulanya mereka tidak berani melakukan kekerasan, karena mereka mengetahui bahwa Nehemia dan teman-temannya sedang bertindak melaksanakan tugas raja, dan mereka khawatir bahwa perlawanan mereka yang terang-terangan kepadanya akan menyebabkan ketidaksenangan raja terhadap mereka. Tetapi kini dalam amarah mereka maka mereka sendiri menjadi bersalah dengan kejahatan yang mereka tuduhkan kepada Nehemia. Berkumpul untuk mengadakan perundingan, mereka “mengadakan persepakatan bersama untuk memerangi Yerusalem dan mengadakan kekacauan di sana.”PR 372.3

    Pada saat yang sama tatkala orang-orang Samaria merencanakan kejahatan terhadap Nehemia dan pekerjaannya, beberapa dari pemimpin di antara orang-orang Yahudi, yang merasa tidak puas, berusaha untuk membuatnya tawar hati dengan jalan membesar-besarkan kesulitan-kesulitan yang menimpa usaha itu. “Kekuatan para pengangkat sudah merosot,” kata mereka, “dan puing masih sangat banyak; tak sanggup kami membangun kembali tembok ini.”PR 372.4

    Masih ada lagi kekecewaan yang datangnya dari sumber yang lain. “Orang-orang Yahudi yang tinggal dekat mereka,” yaitu mereka yang tidak mengambil bagian dalam pekerjaan itu, mengumpulkan pernyataan-pernyataan dan laporan-laporan dari musuh mereka dan menggunakan hal-hal ini untuk melemahkan semangat dan menciptakan ketidakpuasan.PR 372.5

    Tetapi olokan dan ejekan, perlawanan dan ancaman, tampaknya hanyalah mengilhami Nehemia dengan tekad yang lebih teguh dan menyadarkannya untuk meningkatkan kewaspadaan. Ia mengetahui bahaya yang akan dihadapi dalam peperangan ini dengan musuh mereka, tetapi keberaniannya memang perkasa. “Kami berdoa kepada Allah kami,” katanya memaklumkan, “dan mengadakan penjagaan terhadap mereka siang dan malam.” “Maka aku tempatkan rakyat menurut kaum keluarganya dengan pedang, tombak dan panah di bagian-bagian yang paling rendah dari tempat itu, di belakang tembok, di tempat-tempat yang terbuka. Kuamati semuanya, lalu bangun berdiri dan berkata kepada para pemuka dan para penguasa dan kepada orang-orang yang lain, Jangan kamu takut terhadap mereka: Ingatlah kepada Tuhan yang Mahabesar besar dan dahsyat dan berperanglah untuk saudara-saudaramu, untuk anak-anak lelaki dan anak-anak perempuanmu, untuk istrimu dan rumahmu.PR 372.6

    “Ketika didengar musuh kami, bahwa rencana mereka sudah kami ketahui dan bahwa Allah telah menggagalkannya, maka dapatlah kami semua kembali ke tembok, masing-masing ke pekerjaannya. Sejak hari itu sebagian daripada anak buahku melakukan pekerjaan, dan sebagian yang lain memegang tombak, perisai dan panah dan mengenakan baju zirah. . . . Orang-orang yang memikul danPR 373.1

    mengangkut melakukan pekerjaannya dengan satu tangan dan dengan tangan yang lain mereka memegang senjata. Setiap orang yang membangun bekerja dengan berikatkan pedang dan pinggangnya.”PR 373.2

    Di samping Nehemia berdiri peniup sangkakala, dan di atas bagian tembok yang lain-lainnya ditempatkan imam-imam yang memegang sangkakala suci. Orang-orang disebarkan pada pekerjaan mereka, tetapi bila bahaya datang mendekat di setiap tempat suatu tanda diberikan kepada mereka supaya segera berkumpul ke sana dengan tidak menunda-nunda. “Demikianlah kami melakukan pekerjaan itu,” kata Nehemia, “sedang sebagian daripada orang-orang memegang tombak, dari merekahnya fajar sampai terbitnya bintang-bintang.” Mereka yang tinggal di kota-kota dan kampung-kampung di luar Yerusalem kini diminta supaya bermalam di dalam tempat yang dikelilingi tembok-tembok, baik untuk menjaga maupun untuk mempersiapkan diri bertugas keesokan paginya. Ini akan mencegah keterlambatan yang tidak perlu, dan akan melenyapkan kesempatan yang satu dan lain hal dapat dimanfaatkan oleh musuh, dengan menyerang para pekerja ketika mereka pergi dan pulang ke rumah mereka. Nehemia dan teman-temannya tidak kendur oleh kesukaran dan pekerjaan yang sulit. Baik waktu siang maupun waktu malam, bahkan selama waktu singkat yang diberikan untuk tidur, mereka tidak menanggalkan pakaian mereka atau meletakkan senjata mereka. Perlawanan dan keputusasaan yang dihadapi para pembangun pada zaman Nehemia dari musuh secara terang-terangan dan berpura-pura berlaku sebagai sahabat sama bentuknya dengan pengalaman yang akan dihadapi oleh orang-orang yang melakukan pekerjaan Allah sekarang. Orang-orang Kristen dicobai, bukan saja oleh kemarahan, kesombongan musuh-musuh yang kejam, melainkan oleh kelengahan, sifat plin-plan, kesuaman, dan pengkhianatan orang-orang yang menyatakan diri mereka sahabat dan penolong. Olokan dan penghinaan ditujukan kepada mereka. Dan musuh yang sama yang membawa kepada kesombongan, pada kesempatan yang tepat akan menggunakan tindakan-tindakan yang lebih keras dan kejam.PR 373.3

    Setan mengambil kesempatan dari setiap unsur yang tidak berserah untuk mencapai rencana-rencananya. Di antara mereka yang mengaku sebagai para penunjang pekerjaan Allah ada orang-orang yang bersatu dengan musuh-musuh-Nya sehingga dengan demikian pekerjaan-Nya terbuka terhadap serangan-serangan dari musuh-Nya yang paling sengit. Bahkan beberapa orang yang ingin supaya pekerjaan Allah makmur pun akan melemahkan tangan para hamba-Nya, dengan jalan mendengarkan, melaporkan, dan setengah percaya akan fitnahan, kesombongan dan ancaman musuh-musuh-Nya. Setan bekerja dengan keberhasilan yang mengherankan melalui agen-agennya, dan semua yang menyerah kepada pengaruh mereka menjadi sasaran kuasa yang sangat memikat hati yang membinasakan hikmat orang pintar dan pengertian orang yang bijaksana. Tetapi sama seperti Nehemia, umat Allah tidak usah merasa takut maupun memandang rendah musuh-musuh mereka. Sambil menaruh kepercayaan mereka pada Allah, mereka harus maju terus secara tetap, melaksanakan pekerjaan-Nya dengan tidak mementingkan diri, dan menyerahkan ke dalam pemeliharaan-Nya pekerjaan di mana mereka berdiri.PR 373.4

    Di tengah-tengah keputusasaan besar, Nehemia menjadikan Allah kepercayaannya, pertahanannya yang pasti. Dan Ia yang telah menolong hamba-Nya juga telah menjadi pertahanan umat-Nya dalam setiap zaman. Dalam setiap krisis dengan yakin dapat menyatakan, “Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” Roma 8:31. Betapa pun liciknya rencana-rencana Setan dan agen-agennya itu diletakkan, Allah dapat mengetahuinya dan melenyapkan segala permufakatan mereka. Sambutan iman sekarang haruslah sambutan seperti yang diadakan Nehemia, “Allah kita akan berperang bagi kita;” karena Allah menyertai pekerjaan itu, dan tidak ada orang yang dapat menghalang-halangi kemajuannya yang mutlak.PR 374.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents