Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Para Nabi Dan Raja

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    48 - Bukan Dengan Keperkasaan Dan Bukan Dengan Kekuatan”

    SEGERA setelah khayal Zakharia tentang Yosua dan Malaikat itu, nabi itu menerima pekabaran mengenai pekerjaan Zerubabel. “Datanglah kembali malaikat yang berbicara dengan aku itu,” kata Zakharia memaklumkan, “lalu dibangunkannyalah aku seperti orang yang dibangunkan dari tidurnya, maka berkatalah ia kepadaku, Apa yang engkau lihat? Jawabku, Aku melihat, dan tampak sebuah kandil seluruhnya dari emas, dan di bagian atas tempat minyak kandil itu, ada tujuh pelita dan ada tujuh corong pada setiap pelita yang ada di bagian atasnya itu: dan pohon zaitun ada terukir padanya, satu di sebelah kanan tempat minyak itu dan satu di sebelah kirinya. “Lalu berbicaralah aku, kataku kepada malaikat yang berbicara dengan aku itu: Apakah arti semuanya ini, tuanku? . . . . Maka berbicaralah ia, katanya: ‘Inilah Firman Tuhan kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan Roh-Ku, Firman Tuhan semesta alam.’”PR 344.2

    “Lalu berbicaralah aku kepadanya: ‘Apakah arti kedua pohon zaitun yang di sebelah kanan dan di sebelah kiri kandil ini? Untuk kedua kalinya berbicaralah aku kepadanya; Apakah arti kedua dahan pohon zaitun yang di samping kedua pipa emas yang menyalurkan cairan emas dari atasnya itu?’. . . Lalu ia berkata, Inilah kedua orang yang diurapi yang berdiri di dekat Tuhan seluruh bumi!” Zakharia 4:1-6,11-14.PR 344.3

    Dalam khayal ini kedua pohon zaitun yang berdiri di hadapan Allah dinyatakan sebagai sedang mengosongkan minyak emas dari atasnya melalui pipa emas ke dalam tempat minyak kandil itu. Dari sini pelita bait suci mendapat zat pembakar, supaya dapat bersinar terus-menerus. Jadi dari kedua orang yang diurapi yang berdiri di hadapan hadirat Allah kepenuhan terang Ilahi dan kasih serta kuasa diberikan kepada umat-Nya, supaya mereka dapat memberikan terang dan kesukaan serta kesegaran kepada orang lain. Mereka yang menjadi kaya sedemikian rupa harus memperkaya orang lain dengan harta kasih Allah.PR 345.1

    Dalam membangun kembali rumah Allah, Zerubabel telah bekerja dengan menghadapi kesulitan-kesulitan yang berlipat ganda. Dari permulaan musuh-musuh telah “melemahkan semangat orang-orang Yehuda, dan membuat mereka takut membangun,” “dan dengan kekerasan mereka memaksa orang-orang itu menghentikan pekerjaan itu.” Ezra 4:4, 23. Tetapi Tuhan telah campur tangan demi keselamatan para pembangun itu, dan kini Ia berbicara melalui nabi-Nya kepada Zerubabel, bunyinya, “Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!” Zakharia 4:7. Sepanjang sejarah umat Allah gunung besar kesukaran, yang tampaknya tidak dapat didaki, menjulang tinggi di hadapan mereka yang berusaha melaksanakan rencana-rencana surga. Rintangan-rintangan seperti itu dibiarkan Tuhan sebagai suatu ujian iman. Bilamana kita dikurung dari segala pihak, inilah waktunya di atas segala waktu yang lain untuk berharap pada Allah dan pada kuasa Roh-Nya. Latihan iman yang hidup berarti suatu peningkatan kekuatan rohani dan pembangunan suatu kepercayaan yang teguh. Dengan jalan demikianlah jiwa menjadi suatu kuasa yang mengalahkan. Di depan tuntutan iman, rintangan-rintangan yang ditempatkan Setan di sepanjang jalan orang Kristen akan lenyap; karena kuasa-kuasa surga akan datang menolongnya. “Takkan ada yang mustahil bagimu.” Matius 17:20.PR 345.2

    Jalan dunia biasanya mulai dengan kebesaran dan kesombongan. Jalan Allah adalah menjadikan hari perkara-perkara kecil sebagai permulaan kemenangan mulia dari kebenaran dan keadilan. Kadang-kadang Ia melatih para pekerja-Nya dengan mendatangkan kepada mereka kekecewaan dan kegagalan yang datang membayang. Adalah maksud-Nya supaya mereka belajar menguasai kesulitan-kesulitan.PR 345.3

    Seringkali manusia dicobai supaya tersandung di hadapan kesusahan-kesusahan dan rintangan-rintangan yang mereka hadapi. Tetapi jikalau mereka memegang keyakinan mereka pada permulaan dengan teguh sampai kesudahan, maka Allah akan menjadikan jalan itu beres. Keberhasilan akan menjadi bagian mereka apabila mereka berjuang melawan kesulitan-kesulitan. Di hadapan semangat yang berani dan iman yang teguh seorang Zerubabel, maka gunung-gunung besar kesulitan akan menjadi suatu lembah; dan ia yang telah meletakkan dasarnya, “tangannya juga akan menyelesaikannya.” “Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak, Bagus! Bagus sekali batu itu!” Zakharia 4:9, 7.PR 345.4

    Kuasa manusia dan kekuatan manusia tidak dapat mendirikan gereja Allah, dan juga kuasa dan kekuatan manusia itu tidak dapat membinasakannya. Bukan di atas batu karang kekuatan manusia, tetapi di atas Kristus, Batu Zaman, gereja itu didirikan, “dan alam maut tidak akan menguasainya.” Matius 16:18. Hadirat Allah memberikan keseimbangan kepada pekerjaan-Nya. “Janganlah percaya kepada para bangsawan, kepada anak manusia yang tidak dapat memberikan keselamatan,” adalah Firman yang datang kepada kita. Mazmur 146:3. “Dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” Yesaya 30:15. Kemuliaan pekerjaan Allah, didasarkan atas prinsip-prinsip kebenaran yang kekal, yang tidak pernah akan terbuang. Itu akan maju terus dari kekuatan kepada kekuatan, “bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan Roh-Ku, Firman Tuhan semesta alam.” Zakharia 4:6.PR 346.1

    Janji mengenai “tangan Zerubabel telah meletakkan dasar Rumah ini, dan tangannya juga akan menyelesaikannya,” telah digenapi secara harafiah. Ayat 9. “Para tua-tua orang Yahudi melanjutkan pembangunan itu dengan lancar, digerakkan oleh nubuat nabi Hagai dan Nabi Zakharia bin Ido. Mereka menyelesaikan pembangunan menurut perintah Allah Israel dan menurut perintah Koresy, Darius dan Artahsasta, raja-raja negeri Persia. Maka selesailah rumah itu pada hari yang ketiga bulan Adar, yakni pada tahun yang keenam zaman pemerintahan raja Darius.” Ezra 6:14, 15.PR 346.2

    Tidak lama sesudah itu bait suci yang dibangun kembali itu ditahbiskan. “Maka orang Israel, para imam, orang-orang Lewi dan orang-orang lain yang pulang dari pembuangan, merayakan penahbisan rumah Allah ini dengan sukaria,” dan “pada tanggal empat belas bulan pertama” mereka “merayakan Paskah.” Ayat 16, 17, 19.PR 346.3

    Bait suci yang kedua itu tidak sama dengan kehebatan yang pertama, juga tidak dimuliakan oleh tanda-tanda kehadiran Ilahi yang dapat dilihat bertalian dengan bait suci yang pertama. Tidak ada penyataan kuasa yang luar biasa yang menandai penahbisannya. Tidak ada awan kemuliaan yang kelihatan yang memenuhi bait suci yang baru didirikan itu. Tidak ada api dari langit yang turun untuk membakar korban di atas mezbah. Syekina tidak lagi berada di antara kerubium di dalam tempat yang Mahakudus kudus; tabut perjanjian, tutup pendamaian, dan meja roti pertunjukan tidak terdapat di sana. Tidak ada tanda dari surga yang memberitahukan kehendak Yehova kepada imam yang bertanya.PR 346.4

    Namun demikian inilah pembangunan yang olehnya Tuhan telah difirmankan melalui nabi Hagai: “Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula.” “Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, Firman Tuhan semesta alam.” Hagai 2:10, 8. Berabad-abad lamanya orang-orang pintar telah berusaha menunjukkan manakah janji Allah, yang diberikan melalui Hagai, telah digenapi, namun pada kedatangan Yesus dari Nazaret, kerinduan segala bangsa, yang dengan kehadiran-Nya secara pribadi memuliakan bait suci itu, banyak orang dengan teguh menolak untuk melihat suatu tanda yang istimewa. Kesombongan dan ketidakpercayaan telah membutakan pikiran mereka terhadap arti yang benar mengenai kata-kata nabi itu.PR 346.5

    Bait suci yang kedua dimuliakan, bukan dengan awan kemuliaan Yehova, melainkan dengan hadirat dari Dia yang pada-Nya berdiam “seluruh kepenuhan Keallahan”--yakni Allah Sendiri “menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia.” Kolose 2:9; 1 Timotius 3:16.PR 347.1

    Dihormati dengan kehadiran Kristus secara pribadi sepanjang pekerjaan-Nya itu melebihi kemuliaan bait suci yang pertama. “Kerinduan segala bangsa” benar-benar telah datang ke rumah-Nya, ketika Orang dari Nazaret itu mengajar dan menyembuhkan di halaman yang kudus.PR 347.2

    ketgamPR 347.3

    Raja Ahasyweros memerintahkan agar Haman dihukum gantung.PR 347.4

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents