Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Para Nabi Dan Raja

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    45 - Kembali Dari Pembuangan

    KEDATANGAN tentara Koresy di muka tembok-tembok Babel bagi orang-orang Yahudi adalah suatu tanda bahwa kelepasan mereka dari tawanan sudah dekat. Lebih dari satu abad sebelumnya kelahiran Koresy, melalui Ilham telah disebutkan namanya, dan telah menyebabkan suatu catatan harus dibuat tentang pekerjaan yang sebenarnya akan dilakukannya untuk menaklukkan kota Babel yang tidak menyadarinya, dan untuk menyediakan jalan demi kelepasan anak-anak yang berada dalam tawanan itu. Melalui nabi Yesaya perkataan telah diucapkan:PR 320.2

    “Beginilah Firman Tuhan: Inilah Firman-Ku kepada orang yang Kuurapi, kepada Koresy yang tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya; . . . supaya aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup; Aku sendiri hendak berjalan di depanmu dan hendak meratakan gunung-gunung, hendak memecahkan pintu-pintu tembaga dan hendak mematahkan palang-palang besi. Aku akan memberikan kepadamu harta benda yang terpendam dan harta kekayaan yang tersembunyi, supaya engkau tahu, bahwa Akulah Tuhan, Allah Israel, yang memanggil engkau dengan namamu.” Yesaya 45:1-3.PR 320.3

    Masuknya tentara Persia penakluk yang tidak disangka-sangka itu ke dalam jantung ibu kota Babel dengan melalui saluran sungai yang airnya telah dialihkan ke arah lain, dan melalui pintu-pintu gerbang yang ada di dalam kota yang keamanannya dilalaikan, dibiarkan terbuka dan tidak dijaga, maka orang-orang Yahudi mempunyai banyak bukti tentang kegenapan nubuatan Yesaya secara harafiah mengenai kehancuran yang datang tiba-tiba terhadap penjajah mereka. Maka hal ini bagi mereka adalah suatu tanda yang tidak dapat salah bahwa Allah itulah yang sedang menentukan urusan bangsa-bangsa demi keselamatan mereka; karena dengan tidak dapat dipisahkan dihubungkan dengan nubuatan yang menggarisbesari cara penawanan dan kejatuhan Babel dengan kata-kata sebagai berikut: “Koresy: dia gembalaku; segala kehendak-Ku akan digenapinya dengan mengatakan tentang Yerusalem: Baiklah ia bangun! dan tentang Bait Suci: baiklah diletakkan dasarnya!” “Akulah yang menggerakkan Koresy untuk maksud penyelamatan, dan Aku akan meratakan segala jalannya; dialah yang akan membangun kota-Ku dan yang akan melepaskan orang-orang-Ku yang ada dalam pembuangan, tanpa bayaran dan tanpa suap, Firman Tuhan semesta alam.” Yesaya 44:28; 45:13. Lagi pula bukan ini saja nubuatan-nubuatan di mana orang-orang buangan itu mempunyai kesempatan untuk mendasarkan pengharapan mereka terhadap kelepasan yang sudah dekat. Tulisan-tulisan Yeremia dapat mereka jangkau, dan di dalam tulisan-tulisan ini telah ditetapkan lamanya waktu yang harus berlangsung sebelum pemulihan Israel dari Babel berlaku. “Kemudian sesudah genap ketujuhpuluh tahun itu,” demikianlah Tuhan menyatakan lebih dahulu kepada pesuruh-Nya, “Aku akan melakukan pembalasan kepada raja Babel dan kepada negeri orang-orang Kasdim, dengan membuatnya menjadi tempat-tempat yang tandus untuk selama-lamanya.” Yeremia 25:12. Belas kasihan akan diberikan kepada sisa Yehuda, sebagai jawab kepada doa yang sungguh-sungguh. “Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah Firman Tuhan, dan Aku akan memulihkan keadaanmu dan akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana kamu telah Kuceraiberaikan, demikianlah Firman Tuhan, dan Aku akan mengembalikan kamu ke tempat yang dari mana Aku telah membuang kamu.” Yeremia 29:14.PR 320.4

    Sudah seringkali Daniel dan teman-temannya memeriksa nubuatan-nubuatan yang sama ini yang menggarisbawahi rencana Allah bagi umat-Nya. Dan kini sementara jalannya peristiwa-peristiwa yang cepat menandai tangan Allah yang kuat yang sedang bekerja di antara bangsa-bangsa, maka Daniel memikirkan secara khusus janji-janji yang dibuat kepada Israel. Imannya dalam perkataan nubuat menyebabkannya masuk ke dalam pengalaman-pengalaman yang diramalkan oleh para penulis yang kudus. “Apabila telah genap tujuh puluh tahun bagi Babel,” kata Tuhan memaklumkan, “barulah Aku memperhatikan kamu. Aku akan menepati janji-Ku itu kepadamu dengan mengembalikan kamu ke tempat ini. . . . Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah Firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu: apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati, Aku akan memberi kamu menemukan Aku.” Ayat 10-14.PR 321.1

    Dekat sebelum kejatuhan Babel, ketika Daniel sedang merenungkan nubuatan-nubuatan ini dan mencari Allah untuk memberikan pengertian tentang peredaran masa, serangkaian khayal diberikan kepadanya mengenai bangkitnya dan jatuhnya kerajaan-kerajaan. Dengan khayal pertama, sebagaimana yang tertulis dalam Daniel pasal tujuh, suatu penafsiran telah diberikan, namun tidak semuanya dijelaskan kepada nabi itu. “Pikiran-pikiranku sangat menggelisahkan aku,” ia menuliskan pengalamannya pada waktu itu, “sehingga aku menjadi pucat; dan aku menyimpan hal itu dalam ingatanku.” Daniel 7:28.PR 321.2

    Melalui khayal yang lain terang selanjutnya dipancarkan kepada peristiwa-peristiwa yang akan datang; dan adalah pada akhir khayal itu Daniel mendengar “seorang kudus berbicara, dan seorang kudus lain berkata kepada yang berbicara itu: Sampai berapa lama berlaku penglihatan ini?” Daniel 8:13. Jawab yang diberikan ialah, “Sampai lewat duaribu tigaratus petang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar” (ayat 14), menjadikan ia gelisah. Dengan sungguh-sungguh ia berusaha mencari tahu akan arti khayal itu. Ia tidak dapat mengerti hubungan yang dikaitkan oleh tujuh puluh tahun penawanan, sebagaimana yang diramalkan melalui Yeremia, kepada duaribu tigaratus tahun bahwa di dalam khayal ia mendengar tamu dari surga memaklumkan itu harus berlalu sebelum tempat kudus Allah dipulihkan. Malaikat Jibrail memberitahukan kepadanya sebagian maknanya; namun ketika nabi itu mendengar perkataan, “Adapun penglihatan tentang petang dan pagi itu. . .PR 321.3

    mengenai masa depan yang masih jauh,” ia menjadi lelah. “Maka aku, Daniel, lelah,” ia menuliskan pengalamannya, “dan jatuh sakit beberapa hari lamanya; kemudian bangunlah aku dan melakukan pula urusan raja, Dan aku tercengang-cengang tentang penglihatan itu, tetapi tidak memahaminya.” Ayat 2 6, 27.PR 322.1

    Masih dibebani dengan keselamatan Israel, Daniel menyelidiki nubuatan-nubuatan Yeremia dari permulaan. Nubuatan-nubuatan tersebut sangat jelas--begitu jelas sehingga ia mengerti oleh kesaksian-kesaksian ini yang tertulis dalam buku-buku “jumlah tahun yang menurut Firman Tuhan kepada nabi Yeremia akan berlaku atas timbunan puing Yerusalem, yakni tujuh puluh tahun.” Daniel 9:2.PR 322.2

    Dengan iman yang berlandaskan perkataan nubuat yang pasti, Daniel memohon kepada Tuhan akan penggenapan janji-janji ini dengan cepat. Ia memohon supaya kebesaran Allah tetap ditegakkan. Di dalam permohonannya ia menyamakan diri sepenuhnya dengan mereka yang sudah jatuh jauh dari rencana Ilahi, mengakui dosa mereka sama seperti dosanya sendiri.PR 322.3

    “Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah,” kata nabi itu memaklumkan, “aku berdoa dan bermohon sambil berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu. Maka aku memohon kepada Tuhan, Allahku, dan mengaku dosaku.” Ayat 3, 4. Walaupun Daniel sudah lama berkecimpung dalam pekerjaan Allah, dan telah diberi julukan oleh surga sebagai “yang amat kekasih,” namun kini ia muncul di hadapan Allah selaku orang berdosa, memohon dengan sangat akan kebutuhan besar umat yang dikasihi-Nya itu. Doanya penuh perasaan dengan kesederhanaannya, dan benar-benar bersungguh-sungguh. Dengarkan bagaimana ia memohon:PR 322.4

    “Ah Tuhan, Allah yang Mahabesar dan dahsyat, yang memegang Perjanjian dan kasih setia terhadap mereka yang mengasihi Engkau serta berpegang pada perintah-Mu! Kami telah berbuat dosa dan salah, kami telah berlaku fasik dan telah memberontak, kamu telah menyimpang dari perintah dan peraturan-Mu, dan kami tidak taat kepada hamba-hamba-Mu, para nabi, yang telah berbicara atas nama-Mu kepada raja-raja kami, kepada pemimpin-pemimpin kami, kepada bapa-bapa kami dan kepada segenap rakyat negeri.PR 322.5

    “Ya Tuhan, Engkaulah yang benar, tetapi patutlah kami malu seperti pada hari ini, kami orang-orang Yehuda, penduduk kota Yerusalem dan segenap orang Israel, mereka yang dekat dan mereka yang jauh, di segala negeri ke mana Engkau telah membuang mereka oleh karena mereka berlaku murtad terhadap Engkau. . . .PR 322.6

    “Pada Tuhan, Allah kami, ada kesayangan dan keampunan, walaupun kami telah memberontak terhadap Dia.” “Ya Tuhan, sesuai dengan belas kasihan-Mu, biarlah kiranya murka dan amarah-Mu berlalu dari Yerusalem, kota-Mu, gunung-Mu yang kudus; sebab oleh karena dosa kami dan oleh karena kesalahan nenek moyang kami maka Yerusalem dan umat-Mu telah menjadi cela bagi semua orang yang di sekeliling kami.”PR 322.7

    “Oleh sebab itu, dengarkanlah, ya Allah kami, doa hamba-Mu ini dan permohonannya, dan sinarilah tempat kudus-Mu yang telah musnah ini dengan wajah-Mu, demi Tuhan sendiri. Ya Allahku, arahkanlah telinga-Mu dan dengarlah, bukalah mata-Mu dan lihatlah kebinasaan kami dan kota yang disebut dengan nama-Mu, sebab kami menyampaikan doa permohonan kami ke hadapan-Mu bukan berdasarkan jasa-jasa kami, tetapi berdasarkan kasih sayang-Mu yang berlimpah-limpah.” “Ya Tuhan, dengarlah! Ya Tuhan, ampunilah! Ya Tuhan perhatikanlah dan bertindaklah dengan tidak bertangguh, oleh karena Engkau sendiri, Allahku, sebab kota-Mu dan umat-Mu disebut dengan nama-Mu.” Ayat 4-9, 16-19.PR 323.1

    Surga memiringkan telinga untuk mendengar permohonan yang sungguh-sungguh dari nabi itu. Bahkan sebelum ia selesai dengan permohonannya yang meminta pengampunan dan pemulihan, Jibrail yang dahsyat itu kembali muncul padanya, dan memohon perhatian nabi itu kepada khayal yang telah dilihatnya sebelum kejatuhan Babel dan kematian Beltsazar. Kemudian malaikat itu menerangkan kepadanya secara terperinci tentang masa tujuh puluh minggu, yang akan mulai pada saat “Firman itu ke luar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali.” Ayat 25.PR 323.2

    Doa Daniel dipersembahkan “pada tahun pertama pemerintahan Darius” (ayat 1), raja Media dengan jenderalnya Koresy, yang telah mengambil alih dari Babel kekuasaan pemerintahan dunia. Pemerintahan Darius dihormati Allah. Kepadanya diutus malaikat Jibrail, “untuk menguatkan dan menyokongnya.” Daniel 11:1. Setelah kematiannya, kira-kira dua tahun setelah kejatuhan Babel, Koresy menggantinya naik takhta kerajaan, dan permulaan pemerintahannya menandai lengkapnya tujuh puluh tahun sejak rombongan pertama orang-orang Ibrani dibawa oleh Nebukadnezar dari rumah mereka di Yehuda ke Babel.PR 323.3

    Kelepasan Daniel dari gua singa telah digunakan Allah untuk menciptakan kesan yang menyenangkan pikiran Koresy yang besar itu. Kemampuan yang luhur dari hamba Allah itu sebagai seorang negarawan yang mempunyai kemampuan melihat jauh ke depan menyebabkan raja Persia itu menunjukkan penghormatan dan perhatian kepada pertimbangannya. Dan kini, tepat pada saat yang telah difirmankan Allah, Ia akan menyuruh Bait Suci-Nya yang di Yerusalem dibangun kembali, Ia bergerak atas Koresy sebagai agen-Nya supaya mengerti nubuatan-nubuatan tentang dirinya sendiri, yang olehnya Daniel telah sangat mengetahuinya, dan supaya memberikan kepada orang-orang Yahudi kemerdekaan mereka.PR 323.4

    Ketika raja itu melihat kata-kata yang diramalkan, lebih daripada seratus tahun sebelum kelahirannya, caranya bagaimana Babel akan dikalahkan, ketika ia membaca pekabaran yang dialamatkan kepadanya oleh Raja semesta alam, “Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku, supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku;” ketika ia melihat di depan matanya sendiri pernyataan Allah yang kekal, “Oleh karena hamba-Ku Yakub dan Israel, pilihan-Ku, maka Aku memanggil engkau dengan namamu, menggelari engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku;” ketika ia menyusuri tulisan yang diilhamkan, “akulah yang menggerakkan Koresy untuk maksud penyelamatan, dan Aku akan meratakan segala jalannya; dialah yang akan membangun kota-Ku, dan yang akan melepaskan orang-orang-Ku yang ada dalam pembuangan, tanpa bayaran dan tanpa suap,” hatinya sangat tergerak, dan ia memutuskan untuk menggenapi tugas yang ditentukan Ilahi baginya. Yesaya 45:5, 6, 4, 13. Ia akan melepaskan orang-orang Yehuda yang ditawan pergi dengan bebas; ia akan membantu mereka untuk memulihkan Bait Suci Yehova.PR 323.5

    Dalam suatu pernyataan tertulis yang disiarkan “di seluruh kerajaannya,” Koresy memberitahukan keinginannya untuk menjamin kembalinya orang-orang Ibrani dan untuk membangun kembali bait suci mereka. “Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Allah semesta langit,” kata raja itu memberikan pengakuan dalam pernyataan secara umum ini; “Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda. Siapa di antara kamu termasuk umat-Nya, Allah menyertainya! Biarlah ia berangkat pulang ke Yerusalem, . . . dan mendirikan rumah Tuhan, Allah Israel, yakni Allah yang diam di Yerusalem. Dan setiap orang yang tertinggal, di manapun ia ada sebagai pendatang, harus disokong oleh penduduk setempat dengan perak dan emas, harta benda dan ternak, di samping persembahan sukarela.” Ezra 1:1-4.PR 324.1

    “Rumah itu haruslah dibangun kembali,” lebih jauh ia memberikan petunjuk mengenai bentuk dan ukuran bait suci itu, “sebagai tempat orang mempersembahkan korban sembelihan dan korban api-apian; haruslah tingginya enampuluh hasta dan lebarnya enampuluh hasta. Dan haruslah dipasang tiga lapis batu besar-besar dan satu lapis kayu. Biayanya harus dibayar dari perbendaharaan kerajaan. Dan juga perlengkapan emas dan perak rumah Allah yang diambil oleh Nebukadnezar dari bait suci yang di Yerusalem, dan dibawa ke Babel itu haruslah dikembalikan, supaya kembali pula ke dalam bait suci yang di Yerusalem.” Ezra 6:3-5.PR 324.2

    Berita tentang perintah ini mencapai propinsi-propinsi yang paling jauh letaknya dalam kerajaan itu, dan di mana-mana di antara anak-anak yang tercerai-berai itu terjadilah kesukaan besar. Banyak orang, sama seperti Daniel, telah mempelajari nubuatan-nubuatan, telah berusaha memohon supaya mengadakan campur tangan sesuai dengan janji-Nya demi kota Sion. Dan kini doa mereka sedang memperoleh jawaban; serta dengan hati yang penuh kesukaan mereka dapat bersatu menyanyi:PR 324.3

    font kecilPR 324.4

    “Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion,
    Keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi,
    Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa,
    Dan lidah kita dengan sorak-sorai.
    Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa; Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini.
    Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita,
    Maka kita bersukacita.”
    PR 324.5

    Mazmur 12 6:1-3.

    “Maka berkemaslah kepala-kepala kaum keluarga orang Yehuda dan orang Benyamin, serta para imam dan orang-orang Lewi, yakni setiap orang yang hatinya digerakkan Allah”--inilah orang-orang baik yang tersisa, kira-kira limapuluh ribu orang kuat, dari antara orang-orang Yahudi di negeri pembuangan, yang memutuskan untuk memanfaatkan kesempatan yang ajaib yang ditawarkan kepada mereka--“untuk berangkat pulang dan mendirikan rumah Tuhan yang ada di Yerusalem.” Sahabat-sahabat mereka tidak membiarkan mereka pergi dengan tangan hampa. “Dan segala orang di sekeliling mereka membantu mereka dengan barang-barang perak, dengan emas, harta benda dan ternak dan dengan pemberian yang indah-indah.” Dan kepada persembahan-persembahan ini banyak lagi persembahan lain secara sukarela ditambahkan “perlengkapan rumah Tuhan yang telah diangkut Nebukadnezar dari Yerusalem; . . . Koresy raja Persia itu, menyuruh mengeluarkan semuanya itu di bawah pengawasan Mitredat, bendahara raja, . . . seluruhnya berjumlah limaribu empatratus” untuk digunakan dalam Bait Suci yang akan dibangun kembali. Ezra 1:5-11. Kepada Zerubabel (yang juga dikenal sebagai Sesbazar), yang masih keturunan raja Daud, Koresy memikulkan tanggung jawab menjabat sebagai gubernur rombongan orang-orang yang kembali ke Yehuda; dan disertai oleh Yosua imam besar itu. Perjalanan jauh melintasi padang pasir yang gersang ditempuh dengan aman, dan rombongan yang berbahagia itu, mengucapkan syukur kepada Allah atas kemurahan-kemurahan-Nya, segera melaksanakan pekerjaan membangun kembali apa yang telah hancur dan dibinasakan. “Beberapa kepala kaum keluarga” memimpin orang-orang untuk mempersembahkan dari harta mereka untuk membantu pembiayaan pembangunan kembali bait suci itu; dan orang-orang itu sambil mengikuti contoh mereka, dengan bebas memberikan perbendaharaan mereka yang seadanya. Lihat Ezra 2:64-70.PR 325.1

    Dengan secepat mungkin sebuah mezbah telah didirikan di atas tempat mezbah yang dahulu di dalam halaman bait Suci itu. Untuk acara-acara yang berkaitan dengan penahbisan mezbah ini, “maka berhimpunlah segenap orang banyak itu seperti orang satu jua adanya;” dan di sana mereka bersatu dalam mendirikan kembali upacara-upacara yang telah terganggu pada waktu kebinasaan Yerusalem oleh Nebukadnezar. Sebelum berpisah untuk tinggal di rumah mereka berusaha untuk bersatu, “mereka juga mengadakan hari raya Pondok Daun.” Ezra 3:1-6.PR 325.2

    ketgamPR 325.3

    Ke atas pundak Zerubabel telah diletakkan oleh gubernur suatu tanggung jawab, dan dia bersama leluhurnya ditugaskan untuk memimpin pembangunan mezbah Allah serta meletakkan fundamen mezbah itu. Pembuatan mezbah untuk persembahan-persembahan bakaran setiap hari sangat menggembirakan orang-orang tersisa yang setia itu. Dengan hati yang bersungguh-sungguh mereka memasuki persiapan-persiapan yang penting untuk membangun kembali bait suci itu, sambil menunjukkan keberanian ketika persiapan-persiapan ini bertambah maju dari bulan ke bulan. Bertahun-tahun lamanya mereka telah kehilangan tanda-tanda yang dapat kelihatan mengenai hadirat Allah. Dan kini, berkerumun sebagai orang-orang yang teringat dengan sedih akan kemurtadan leluhur mereka, mereka merindukan tanda yang masih ada untuk pengampunan dan kebaikan Ilahi. Di atas kehendak mencari kembali harta milik pribadi dan hak-hak mereka dahulu, mereka berusaha mendapat persetujuan Allah. Ajaiblah apa yang dikerjakan-Nya demi keselamatan mereka, dan mereka merasakan kepastian hadirat-Nya dengan mereka; namun mereka masih merindukan berkat-berkat yang lebih besar. Dengan pengharapan yang menggembirakan mereka memandang ke depan kepada saat bilamana bait suci itu sudah dibangun kembali, mereka akan dapat memandang kemuliaan-Nya yang bercahaya dari dalam.PR 325.4

    Orang-orang yang bekerja dalam mempersiapkan bahan pembangunan itu, mendapati di antara reruntuhan beberapa batu-batu yang besar yang dibawa ke tempat bait suci ini pada zaman Salomo. Batu-batu ini dibuat sampai siap untuk dipakai, dan banyak bahan baru disediakan, dan segera pekerjaan dilanjutkan sampai kepada titik di mana landasan batu harus diletakkan. Hal ini dilakukan di depan beribu-ribu orang yang berhimpun untuk menyaksikan kemajuan pekerjaan itu dan untuk menunjukkan kesukaan mereka dalam mengambil bagian dalam pekerjaan itu. Sementara batu penjuru diletakkan di tempatnya, orang banyak itu, disertai dengan nafiri para imam dan ceracap bani Asaf, “secara berbalas-balasan mereka menyanyikan bagi Tuhan nyanyian pujian dan syukur; Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya kepada Israel!” Ayat 11.PR 326.1

    Rumah yang hendak dibangun kembali itu telah menjadi banyak pokok nubuatan tentang kebaikan yang Allah ingin tunjukkan kepada Sion, dan semua orang yang menghadiri peletakan batu penjuru harus menghayati dengan sungguh-sungguh semangat peristiwa tersebut. Namun bercampur dengan musik dan sorak pujian yang terdengar pada hari yang berbahagia itu, ada nada yang sumbang. “Tetapi banyak di antara para imam, orang-orang Lewi dan kepala-kepala kaum keluarga, orang tua-tua yang pernah melihat rumah yang dahulu, menangis dengan suara nyaring, ketika peletakan dasar rumah ini dilakukan di depan mata mereka.” Ayat 12.PR 326.2

    Memang adalah biasa bahwa kesedihan harus mengisi hati orang-orang yang sudah lanjut usianya, ketika mereka memikirkan akibat-akibat pendurhakaan yang berkepanjangan. Sekiranya mereka dan keturunan mereka menurut Allah, dan melaksanakan rencana-Nya bagi Israel, maka bait suci yang didirikan Salomo tidak akan dibinasakan dan penawanan tidak akan terjadi. Tetapi oleh sebab ketidakhormatan dan ketidaksetiaan maka mereka telah terpencar di antara orang-orang kafir.PR 326.3

    Kini keadaan sudah berubah. Dengan kemurahan yang lembut Tuhan telah kembali menyertai umat-Nya dan mengizinkan mereka kembali ke tanah air mereka. Kesedihan oleh sebab kesalahan-kesalahan masa yang lampau harus membuka jalan kepada perasaan kesukaan yang besar. Allah telah bergerak melalui hati Koresy untuk membantu mereka dalam membangun kembali bait suci itu, dan hal ini harus mengundang pernyataan rasa syukur yang sedalam-dalamnya. Tetapi ada orang yang tidak dapat mengerti jaminan-jaminan Allah yang terbuka. Gantinya bersukacita, mereka memelihara pikiran tidak puas dan keputusasaan. Mereka telah melihat kemuliaan bait suci Salomo dan mereka menangis oleh sebab kurangnya kemuliaan bangunan yang kini sedang didirikan.PR 327.1

    Persungutan dan pengeluhan, serta perbandingan tidak menyenangkan yang dibuat, mempunyai pengaruh yang mengecewakan dalam pikiran banyak orang dan melemahkan tangan para pembangun. Orang-orang yang bekerja sampai bertanya-tanya apakah mereka harus meneruskan pembangunan rumah itu yang pada mulanya begitu bebas dikritik dan yang menjadi penyebab begitu banyak tangisan.PR 327.2

    Namun, banyak dari antara jemaat itu, yang imannya lebih besar dan pandangannya lebih luas tidak menyebabkan mereka memandang kekurangan kemuliaan ini dengan perasaan tidak puas. “Sedang banyak orang bersorak-sorai dengan suara nyaring karena kegirangan. Orang tidak dapat lagi membedakan mana bunyi sorak-sorai kegirangan dan mana bunyi tangis rakyat, karena rakyat bersorak-sorai dengan suara yang nyaring, sehingga bunyinya kedengaran sampai jauh.” Ayat 12, 13.PR 327.3

    Sekiranya mereka yang tidak bersukacita pada waktu peletakan batu dasar bait suci itu dapat melihat lebih dahulu akibat-akibat kurangnya iman mereka pada hari tersebut, maka mereka akan merasa ngeri. Mereka sedikit saja menyadari beratnya perkataan mereka yang menyatakan tidak setuju dan kecewa; sedikit saja mereka mengetahui berapa banyak mereka mengungkapkan ketidakpuasan akan memperlambat merampungkan rumah Tuhan itu.PR 327.4

    Kejayaan bait suci yang pertama, dan kesemarakan upacara-upacara agamanya, telah menjadi sumber kesombongan bagi Israel sebelum mereka ditawan; tetapi perbaktian mereka seringkali ternyata kurang diukur dari mutu yang dianggap Allah sebagai hal yang sangat penting. Kemuliaan bait suci yang pertama, kesemarakan upacaranya, tidak dapat mereka berikan pujian bagi Allah; karena apa yang satu-satunya berharga dalam pemandangan-Nya, mereka tidak persembahkan. Mereka tidak mempersembahkan kepada-Nya korban kerendahan hati dan Roh penyesalan atas dosa.PR 327.5

    Apabila prinsip-prinsip kerajaan Allah yang teguh tidak lagi nyata, maka upacara-upacara tersebut menjadi terlalu banyak dan boros. Apabila pembangunan tabiat dilalaikan, apabila perhiasan jiwa menjadi kurang, apabila kesederhanaan keilahian disingkirkan, maka kesombongan dan kesukaan mengadakan pameran menuntut bangunan-bangunan gereja yang hebat, dengan menghiasi keindahan, dan upacara-upacara yang mengagumkan. Tetapi di dalam segala hal ini Allah tidak dihormati. Ia menilai gereja-Nya bukan dari keuntungan-keuntungan gereja itu secara luar, tetapi dari kesalehan yang sungguh-sungguh yang membedakannya dari dunia. Ia menilai gereja itu sesuai dengan pertumbuhan anggota-anggotanya dalam pengetahuan akan Kristus, sesuai dengan gerak maju mereka dalam pengalaman rohani. Ia mengharapkan prinsip-prinsip kasih dan kebaikan. Tidak semua keindahan seni dapat dibandingkan dengan keindahan kelakuan dan tabiat yang harus dinyatakan di dalam diri orang-orang yang menjadi wakil-wakil Kristus.PR 327.6

    Suatu jemaat mungkin adalah orang-orang yang termiskin di dalam negeri. Mungkin tidak ada penarikan secara luar sedikit pun; tetapi bilamana anggota-anggotanya memiliki prinsip-prinsip tabiat Kristus, maka malaikat-malaikat akan bersatu dengan mereka di dalam perbaktian mereka. Puji-pujian dan ucapan syukur dari hati orang-orang yang berterima kasih akan naik kepada Allah sebagai suatu persembahan yang manis.PR 328.1

    font kecilPR 328.2

    “Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik!
    Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
    Biarlah itu dikatakan orang-orang yang ditebus Tuhan,
    Yang ditebus-Nya dari kuasa yang menyesakkan.”

    “Bernyanyilah bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya,
    Percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
    Bermegahlah di dalam nama-Nya yang kudus,
    Biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan!”

    “Sebab dipuaskan-Nya jiwa yang dahaga,
    Dan jiwa yang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.”
    PR 328.3

    Mazmur 107:1, 2; 105:2, 3; 107:9.

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents