Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Para Nabi Dan Raja

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    49 - Zaman Ratu Ester

    DENGAN kebaikan Koresy kepada mereka, hampir limapuluh ribu anak-anak tawanan telah memanfaatkan perintah yang mengizinkan mereka pulang. Namun orang-orang ini, dibandingkan dengan beratus-ratus ribu yang tersebar di propinsi-propinsi Media-Persia, masih merupakan orang-orang yang tersisa semata-mata. Sebagian besar orang Israel telah memilih untuk tetap tinggal di negeri di mana mereka dibuang daripada pergi menanggung kesukaran dalam perjalanan pulang dan membangun kembali kota-kota dan rumah-rumah mereka yang tinggal puing-puing.PR 347.5

    Duapuluh tahun lebih berlalu, ketika perintah kedua, yang sama baik dengan yang pertama, dikeluarkan oleh Darius Hystaspes, raja yang kemudian memerintah. Begitulah Allah dalam rahmat-Nya membuka kesempatan lain bagi orang-orang Yahudi yang berada dalam kerajaan Media-Persia untuk kembali ke negeri leluhur mereka. Tuhan melihat lebih dahulu saat-saat kesukaran yang akan terjadi selama pemerintahan Xerxes,--Ahasyweros dalam buku Ester,--dan Ia bukan saja mengubah perasaan dalam hati manusia yang memegang kekuasaan, melainkan juga mengilhami Zakharia memohon kepada orang-orang yang dalam buangan itu pulang.PR 347.6

    “Ayo, ayo, larilah dari Tanah Utara,” adalah pekabaran yang diberikan kepada suku-suku Israel yang tercerai-berai yang telah menjadi penduduk di banyak negeri yang jauh dari bekas rumah mereka. “Sebab ke arah keempat mata angin Aku telah menyerakkan kamu, demikianlah Firman Tuhan. Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion, hai penduduk Babel. Sebab beginilah Firman Tuhan semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu--sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya. Sesungguhnya Aku akan menggerakkan tangan-Ku terhadap mereka, dan mereka akan menjadi jarahan bagi orang-orang yang tadinya takluk kepada mereka. Maka kamu akan mengetahui bahwa Tuhan semesta alam yang mengutus aku.” Zakharia 2:6-9.PR 347.7

    Masih saja merupakan rencana Tuhan, sebagaimana dari mulanya, supaya umat-Nya akan menjadi suatu kepujian di bumi, menjadi kemuliaan nama-Nya. Selama tahun-tahun pembuangan mereka yang lama itu Ia telah memberi mereka banyak kesempatan supaya kembali kepada kesetiaan mereka kepada-Nya. Ada yang telah memilih untuk mendengar dan belajar; ada yang mendapat keselamatan di tengah-tengah kesukaran. Banyak dari orang-orang ini akan terhitung di antara orang-orang yang tersisa yang harus kembali. Mereka dipertautkan oleh Ilham kepada “sebuah carang dari puncak pohon aras yang tinggi,” yang akan ditanam di atas sebuah gunung yang menjulang tinggi ke atas: “di atas gunung Israel yang tinggi”. Yehezkiel 17:22, 23.PR 348.1

    Adalah mereka “yang hatinya digerakkan Allah” (Ezra 1:5) yang telah pulang di bawah perintah Koresy. Tetapi Allah tidak berhenti mengajak mereka yang dengan sukarela mau tinggal di negeri pembuangan, dan melalui perwakilan-perwakilan yang berlipat ganda Ia memungkinkan juga mereka supaya pulang. Namun, jumlah yang besar, dari mereka yang tidak memberikan sambutan kepada perintah Koresy, tetap tinggal tidak tergerak oleh pengaruh-pengaruh kemudian; bahkan ketika Zakharia memberi amaran kepada mereka supaya melarikan diri dari Babel dengan tidak bertangguh-tangguh lagi, mereka tidak menghiraukan undangan itu.PR 348.2

    Sementara itu keadaan dalam kerajaan Media Persia dengan cepat berubah. Darius Hystaspes, yang di bawah pemerintahannya orang-orang Yahudi telah mendapatkan perlakuan yang baik, telah diganti oleh Artahsasta Besar. Selama pemerintahannyalah orang-orang Yahudi yang tidak menghiraukan pekabaran supaya melarikan diri telah terpaksa menghadapi krisis yang mengerikan. Oleh karena tidak mau memanfaatkan jalan kelepasan yang disediakan Allah, kini mereka harus berhadapan muka dengan muka dengan kematian.PR 348.3

    Melalui Haman orang Agag, seorang yang jahat memegang kekuasaan tinggi di Media Persia, Setan bekerja pada waktu ini untuk menandingi rencana-rencana Allah. Haman menaruh rasa permusuhan yang pahit terhadap Mordekhai, seorang Yahudi. Mordekhai tidak melakukan sesuatu yang membahayakan Haman, hanyalah oleh sebab ia menunjukkan tidak menghormatinya. Menganggap dirinya terlalu hina untuk “membunuh hanya Mordekhai saja,” haman mencari ikhtiar untuk “memusnahkan semua orang Yahudi, yakni bangsa Mordekhai itu, di seluruh kerajaan Ahasyweros.” Ester 3:6.PR 348.4

    Menjadi keliru oleh pernyataan-pernyataan palsu Haman, Ahasyweros terbujuk untuk mengeluarkan perintah yang menjamin pembantaian semua orang Yahudi “yang hidup tercerai-berai dan terasing di antara bangsa-bangsa” di seluruh kerajaan Media Persia. Ayat 8. Suatu hari telah ditentukan di mana orang-orang Yahudi akan dibinasakan dan harta benda mereka akan dirampas. Raja itu tidak menyadari akan akibat-akibat jangka panjang yang akan menyertai pelaksanaan perintah ini secara tuntas. Setan sendiri, pendorong rencana ini yang bersembunyi, sedang berusaha menghapus dari bumi mereka yang memelihara pengetahuan akan Allah yang benar.PR 348.5

    “Di tiap-tiap daerah, ke mana titah dan undang-undang raja telah sampai, ada perkabungan yang besar di antara orang Yahudi disertai puasa dan ratap tangis, oleh banyak orang dibentangkan kain kabung dengan abu sebagai lapik tidurnya.” Ezra 4:3. Perintah Media dan Persia tidak dapat ditarik kembali; dengan jelas tidak ada pengharapan; semua orang Israel sudah menuju kepada kebinasaan. Tetapi rencana-rencana musuh itu dikalahkan oleh suatu Kuasa yang memerintah di antara anak-anak manusia. Dalam pemeliharaan Allah, Ester, seorang wanita Yahudi yang takut akan Yang Mahatinggi, telah dijadikan permaisuri kerajaan Media Persia. Mordekhai adalah keluarga dekat dengan dia. Di dalam bahaya yang sangat mengancam mereka memutuskan untuk menghadap raja Ahasyweros demi keselamatan bangsa mereka. Ester harus memberanikan diri untuk menghadap kepadanya sebagai seorang pengantara. “Siapa tahu,” kata Mordekhai, “justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu.” Ayat 14.PR 349.1

    Krisis yang dihadapi Ester menuntut tindakan yang cepat dan sungguh-sungguh; baik ia dan Mordekhai menyadari bahwa kecuali Allah bekerja dengan dahsyat demi keselamatan mereka, maka usaha mereka sendiri tidak akan berhasil. Dengan demikian Ester mengambil waktu untuk berhubungan dengan Allah, sumber kekuatannya. “Pergilah,” katanya memberi petunjuk kepada Mordekhai, “kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangku pun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguh pun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati.” Ayat 16. Peristiwa-peristiwa berikut yang terjadi dengan cepat secara berturut-turut,--munculnya Ester di hadapan raja, kemurahan menonjol yang ditunjukkan kepadanya, pesta raja dan ratu dengan Haman sebagai satu-satunya tamu, kesulitan raja untuk tidur, penghormatan umum kepada Mordekhai, dan kehinaan dan kejatuhan Haman setelah kedapatan mengadakan rencana jahat,--segala perkara ini adalah bagian-bagian cerita yang sudah lumrah. Allah mengadakan mukjizat untuk umat-Nya yang tegar tengkuk; dan perintah tandingan yang dikeluarkan raja, mengizinkan mereka untuk bertarung mempertahankan nyawa mereka, dengan cepat disampaikan ke setiap bagian kerajaan itu oleh para pembawa berita yang mengendarai kuda, yang dengan “terburu-buru dan tergesa-gesa,” atas perintah raja. “Demikianlah juga di tiap-tiap daerah dan di tiap-tiap kota, di tempat manapun titah dan undang-undang raja telah sampai, ada sukacita dan kegirangan di antara orang Yahudi, dan perjamuan serta hari gembira; dan lagi banyak dari antara rakyat negeri itu masuk Yahudi, karena mereka ditimpa ketakutan kepada orang Yahudi.” Ester 8:14, 17.PR 349.2

    Pada hari yang ditentukan untuk kebinasaan mereka, “berkumpullah orang Yahudi di dalam kota-kotanya di seluruh daerah raja Ahasyweros, untuk membunuh orang-orang yang berikhtiar mencelakakan mereka, dan tiada seorang pun tahan menghadapi mereka, karena ketakutan kepada orang Yahudi telah menimpa segala bangsa itu.” Malaikat-malaikat yang lebih besar kekuatannya telah ditugaskan oleh Allah untuk melindungi umat-Nya sementara mereka “mempertahankan nyawanya.” Ester 9:2, 16.PR 350.1

    Mordekhai telah diberi jabatan kehormatan yang tadinya diduduki oleh Haman. Ia “menjadi orang kedua di bawah raja Ahasyweros, dan ia dihormati oleh orang Yahudi, serta disukai oleh banyak sanak saudaranya” (Ester 10:3); dan ia berusaha meningkatkan kesejahteraan Israel. Demikianlah Allah sekali lagi menjadikan umat pilihannya mendapat perlakuan yang baik di istana Media Persia, yang memungkinkan pelaksanaan rencana-Nya untuk mengembalikan mereka ke negeri mereka sendiri. Tetapi mereka tidak pulang sampai beberapa tahun kemudian, pada tahun Ketujuh raja Artahsasta I, pengganti Ahasyweros Besar, banyaklah jumlahnya yang kembali ke Yerusalem, di bawah pimpinan Ezra.PR 350.2

    ketgamPR 350.3

    Oleh karena kesetiaan Mordekhai dan karena campur tangan Ester, Raja Ahasyweros mengeluarkan perintah ke seluruh Medo-Persia; untuk menyelamatkan orang-orang Yahudi dari ancaman kematian.PR 350.4

    Pengalaman-pengalaman sukar yang menimpa umat Allah pada zaman Ester tidaklah khusus untuk zaman itu sendiri. Pewahyu, memandang kepada zaman-zaman yang berlangsung sampai kepada zaman kesudahan, telah memaklumkan, “Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.” Wahyu 12:17. Ada orang-orang yang hidup di bumi sekarang akan melihat perkataan ini digenapi. Roh yang sama dalam segala zaman memimpin manusia untuk menganiaya gereja yang benar, di masa depan akan menempuh jalan yang sama terhadap mereka yang mempertahankan kesetiaan mereka kepada Allah. Bahkan sekarang persiapan-persiapan sedang dilakukan untuk pertarungan besar terakhir ini.PR 350.5

    Perintah yang pada akhirnya akan disebarkan untuk melawan umat Allah yang sisa akan benar-benar sama dengan yang dikeluarkan oleh Ahasyweros terhadap orang-orang Yahudi. Pada masa kini musuh-musuh gereja yang benar melihat pada rombongan kecil yang memelihara hukum Allah, seorang Mordekhai di pintu gerbang. Penghormatan umat Allah akan hukum-Nya adalah teguran yang tetap kepada mereka yang tidak takut akan Tuhan yang sedang menginjak-injak hari Sabat-Nya. Setan akan membangkitkan kemarahan terhadap sekelompok kecil orang-orang yang tidak mau menerima adat kebiasaan dan tradisi-tradisi populer. Orang-orang yang mempunyai kedudukan tinggi dan mempunyai nama yang besar akan bersatu dengan orang-orang yang tidak menurut hukum dan keji untuk mengambil keputusan terhadap umat Allah. Orang-orang kaya, yang pintar, yang terpelajar, akan bersatu untuk membungkus mereka dengan memandang hina kepada mereka. Para raja, pendeta, dan anggota-anggota gereja akan bersekongkol melawan mereka. Dengan suara dan pena, oleh kesombongan, ancaman dan penghinaan, mereka akan berusaha menghancurkan iman mereka. Dengan kesaksian-kesaksian palsu dan amarah yang menjadi-jadi, manusia akan menggerakkan kemarahan banyak orang. Dengan tidak memiliki “Demikianlah Firman Kitab Suci” untuk melawan orang-orang yang mempertahankan hari Sabat Alkitab, mereka akan menjalankan peraturan-peraturan yang menindas untuk mengganti kekurangan. Untuk memperoleh kepopuleran dan perlindungan para pembuat undang-undang akan menyerah kepada tuntutan undang-undang hari Minggu. Tetapi mereka yang takut akan Allah, tidak dapat menerima suatu lembaga yang merusak peraturan yang tertuang dalam Sepuluh Hukum itu. Pada pertempuran ini akan dipertarungkan perjuangan besar dalam peperangan antara yang benar dan yang salah. Dan kita tidak akan dibiarkan dalam kebimbangan dalam hal ini. Sekarang, sebagaimana pada zaman Ester dan Mordekhai, Tuhan akan mempertahankan kebenaran-Nya dan umat-Nya.PR 350.6

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents