Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Para Nabi Dan Raja

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    54 - Suatu Teguran Terhadap tebusan

    TEMBOK Yerusalem belum selesai dibangun ketika perhatian Nehemia beralih kepada keadaan yang tidak menyenangkan dari golongan orang-orang yang miskin. Dalam keadaan negeri yang belum teratur dengan baik, maka membajak tanah sebegitu jauh telah dilalaikan. Lagi pula, oleh sebab jalan mementingkan diri sendiri yang ditempuh oleh beberapa orang yang sudah pulang ke Yehuda, maka berkat Allah tidak menyertai tanah mereka, sehingga dengan demikian bahan makanan kurang.PR 375.1

    Supaya dapat memperoleh makanan untuk keluarga mereka, maka orang-orang yang kekurangan terpaksa membeli dengan kredit dan dengan harga yang melampaui batas. Mereka juga terpaksa mencari uang dengan meminjam dengan syarat dikembalikan dengan bunganya untuk membayar pajak yang berat yang dikenakan kepada mereka oleh raja-raja Persia. Yang menambah kesukaran bagi orang miskin, yang lebih kaya di antara orang Yahudi itu telah menarik keuntungan dari kebutuhan mereka, dengan demikian memperkaya diri mereka sendiri.PR 375.2

    Tuhan telah memerintahkan Israel, melalui Musa, bahwa setiap tahun ketiga suatu persepuluhan harus dikumpulkan untuk kepentingan orang miskin, dan suatu jaminan lebih jauh telah diadakan dengan tidak mengerjakan tanah setiap tahun yang ketujuh, tanah dibiarkan tidak usah digarap, dan penghasilan tanah itu dengan sendirinya dibiarkan untuk orang-orang yang berkekurangan. Kesetiaan dalam memberikan persembahan-persembahan ini demi kesejahteraan orang yang kekurangan dan untuk penggunaan-penggunaan bermanfaat lainnya akan cenderung memberi kesan yang segar kepada orang banyak tentang kebenaran bahwa Allah adalah pemilik segala-galanya, dan kesempatan mereka untuk menjadi saluran berkat. Adalah rencana Yehova supaya orang-orang Israel mendapat pendidikan yang akan dapat membasmi sifat mementingkan diri, dan mengembangkan tabiat yang luhur dan mulia.PR 375.3

    Allah juga telah memberikan petunjuk melalui Musa: “Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umat-Ku, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai seorang penagih utang terhadap dia.” “‘Janganlah engkau membungakan kepada saudaramu, baik uang maupun bahan makanan atau apa pun yang dapat dibungakan.’” Keluaran 22:25; Ulangan 23:19. Sekali lagi Ia telah berfirman, “Jika sekiranya ada di antaramu seorang miskin, salah seorang saudaramu di dalam salah satu tempatmu, di negeri yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu, maka janganlah engkau menegarkan hati atau pun menggenggam tangan terhadap saudaramu yang miskin itu, tetapi engkau harus membuka tangan lebar-lebar baginya dan memberi pinjaman kepadanya dengan limpahnya, cukup untuk keperluannya, seberapa ia perlukan.” “Sebab orang-orang miskin tidak hentinya akan ada di dalam negeri itu; itulah sebabnya Aku memberi perintah kepadamu, demikian, Haruslah engkau membuka tangan lebar-lebar bagi saudaramu, yang tertindas dan miskin di negerimu.” Ulangan 15:7, 8, 11.PR 375.4

    Pada saat-saat yang mengikuti kepulangan dari pembuangan dari Babel, orang-orang Yahudi yang kaya, perilaku mereka langsung bertentangan dengan perintah-perintah ini. Ketika orang-orang miskin berkewajiban harus membayar upeti kepada raja, orang-orang kaya meminjamkan uang kepada mereka, tetapi telah mengenakan tarif bunga yang tinggi. Dengan mengambil gadaian tanah orang-orang miskin, maka pelahan-lahan mereka menjerumuskan orang-orang berutang yang malang kepada kemiskinan yang terdalam. Banyak yang terpaksa menjual anak-anak laki-laki dan perempuan mereka untuk menjadi hamba; dan tampaknya tidak ada pengharapan untuk memperbaiki keadaan mereka, tidak ada jalan untuk menebus baik anak-anak mereka maupun tanah mereka, tidak ada harapan baik bagi mereka kecuali kesusahan yang bertambah-tambah, dengan kekurangan dan perhambaan yang semakin menjadi-jadi. Namun kebangsaan mereka sama, anak-anak perjanjian yang sama, sebagai saudara-saudara mereka yang harus lebih dikasihi.PR 376.1

    Pada akhirnya orang-orang itu mengemukakan keadaan mereka kepada Nehemia. “Namun,” kata mereka, “kami terpaksa membiarkan anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan kami menjadi budak dan sudah beberapa anak perempuan kami harus membiarkan diri dimiliki orang; kami tidak dapat berbuat apa-apa, karena ladang dan kebun anggur kami sudah di tangan orang lain.”PR 376.2

    Ketika Nehemia mendengar akan penindasan yang kejam ini, jiwanya dipenuhi dengan perasaan marah. “Maka sangat marahlah aku,” katanya, “ketika kudengar keluhan mereka dan berita-berita itu.” Ia melihat bahwa jika ia berhasil menghentikan kebiasaan menindas itu maka ia harus mengambil suatu pendirian yang menentukan demi keadilan. Dengan kekuatan yang berciri khas dan tekad, ia maju bekerja untuk memberikan kelegaan kepada saudara-saudaranya.PR 376.3

    Kenyataan bahwa para penindas adalah orang-orang yang kaya, yang bantuan mereka sangat dibutuhkan dalam pekerjaan memulihkan kota itu, sedetik pun tidak mempengaruhi Nehemia. Dengan tajam ia menegur orang-orang kaya dan yang berkuasa, dan ketika ia telah mengumpulkan suatu kumpulan besar orang banyak ia membentangkan di hadapan mereka tuntutan Allah sehubungan dengan masalah mereka.PR 376.4

    Ia mengarahkan perhatian mereka kepada peristiwa-peristiwa yang telah terjadi pada zaman raja Ahaz. Ia mengulangi pekabaran yang diberikan Allah pada waktu itu kepada Israel untuk menegur penindasan dan kekejaman mereka. Anak-anak Yehuda, oleh sebab penyembahan mereka kepada berhala, telah diserahkan ke dalam tangan saudara-saudara mereka yang lebih penyembah berhala lagi, yakni orang-orang Israel. Yang disebut belakangan ini telah memanjakan rasa permusuhan mereka dengan membunuh dalam peperangan beribu-ribu orang Yehuda dan telah menawan semua perempuan dan anak-anak, dengan maksud hendak menjadikan mereka sebagai budak atau menjual mereka menjadi hamba kepada orang kafir.PR 376.5

    Oleh sebab dosa orang-orang Yehuda maka Tuhan tidak mengadakan campur tangan untuk mencegah peperangan itu; tetapi melalui nabi Oded Ia menegur rencana kejam tentara yang menang: “Dan sekarang kamu bermaksud menaklukkan orang Yehuda dan Yerusalem menjadi hambamu laki-laki dan perempuan, Tidak adakah pada kamu sendiri kesalahan yang besar terhadap Tuhan, Allahmu?” 2 Tawarikh 28:10. Oded memberi amaran kepada orang-orang Israel bahwa murka Tuhan menyala-nyala terhadap mereka, dan bahwa jalan mereka yang tidak adil dan menindas itu akan mengundang penghukuman-Nya. Ketika mendengar kata-kata ini, orang-orang yang bersenjata meninggalkan orang-orang tawanan dan barang rampasan di hadapan para pemuka dan orang banyak. Para pemimpin tertentu dari suku Efraim “menjemput para tawanan itu. Semua orang yang telanjang mereka berikan pakaian dari rampasan itu. Orang-orang itu diberi pakaian, kasut, makanan dan minuman. Mereka diurapi dengan minyak dan semua yang terlalu payah untuk berjalan diangkut dengan keledai, dan dibawa ke Yerikho, ke kota Pohon Korma, dekat saudara-saudara mereka.” Ayat 15.PR 376.6

    Nehemia dan orang-orang lain telah menebus beberapa orang Yahudi tertentu yang telah dijual kepada orang-orang kafir, dan kini ia memberikan pelajaran ini yang bertentangan dengan tingkah laku mereka demi hendak mencapai kesenangan dunia yang sedang menindas saudara-saudara mereka. “Tidaklah patut apa yang kamu lakukan itu,” katanya: “bukankah kamu harus berlaku dengan takut akan Allah kita untuk menghindarkan diri dari cercaan bangsa-bangsa lain, musuh-musuh kita?”PR 377.1

    Nehemia menunjukkan kepada mereka bahwa ia sendiri, yang dilengkapi dengan kekuasaan dari raja Persia, seharusnya menuntut perlengkapan besar untuk keuntungannya pribadi. Tetapi gantinya melakukan hal ini, sama sekali ia tidak menuntut apa-apa sedikit pun, bahkan apa yang secara adil adalah miliknya, tidak dituntutnya, tetapi dengan dermawannya ia berikan kepada orang-orang miskin untuk memenuhi kebutuhan mereka. Ia mendesak orang-orang di antara para penguasa Yahudi itu yang telah bersalah mengadakan pemerasan, untuk menghentikan perbuatan yang jahat ini; untuk mengembalikan tanah orang miskin, dan juga menambah uang yang mereka telah ambil dari mereka; dan memberi pinjaman kepada mereka tanpa jaminan atau bunga. Perkataan ini telah diucapkan di hadapan seluruh orang itu. Sekiranya para penguasa memutuskan untuk membenarkan diri mereka sendiri, mereka mempunyai kesempatan untuk berbuat demikian. Tetapi mereka tidak mencari-cari alasan. “Itu akan kami kembalikan!” kata mereka memaklumkan, “dan kami tidak akan menuntut apa-apa dari mereka; kami akan lakukan tepat seperti yang engkau perintahkan!” Dan dengan ini Nehemia di hadapan para imam “dan menyuruh mereka bersumpah, bahwa mereka akan menepati janji mereka.” “Dan seluruh jemaah berkata, Amin, lalu memuji-muji Tuhan. Maka rakyat berbuat sesuai dengan janji itu.”PR 377.2

    Catatan ini mengajarkan suatu pelajaran penting. “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang.” 1 Timotius 6:10. Pada zaman sekarang keinginan untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya adalah nafsu yang menyerap. Kekayaan seringkali dicapai dengan kelicikan. Banyak orang sedang bergelut dengan kemiskinan, terpaksa bekerja keras untuk upah yang kecil, tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup yang terkecil sekali pun. Bekerja keras dan pemberhentian dari pekerjaan, dengan tidak ada pengharapan terhadap perkara-perkara yang lebih baik, menjadikan beban mereka berat. Menanggung sengsara dan tertindas, mereka tidak tahu beralih ke mana untuk mendapat kelegaan. Dan kepada semua orang ini agar orang-orang kaya dapat melakukan pemborosan mereka atau memanjakan keinginan mereka untuk menimbun harta!PR 377.3

    Cinta uang dan suka memamerkan telah menjadikan dunia ini sarang penyamun dan perampok. Kitab Suci menggambarkan keserakahan dan penindasan yang akan berlaku tepat sebelum kedatangan Kristus yang kedua kali. “Jadi sekarang hai kamu orang-orang kaya,” kata Yakobus menuliskan; “Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir. Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu. Dalam kemewahan kamu telah hidup dan berfoya-foya di bumi, kamu telah memuaskan hatimu sama seperti pada hari penyembelihan. Kamu telah menghukum, bahkan membunuh orang yang benar dan ia tidak dapat melawan kamu.” Yakobus 5:1, 3-6.PR 377.4

    Bahkan di antara mereka yang mengaku berjalan dalam takut akan Tuhan, ada beberapa orang yang bertindak mengulangi kembali jalan yang ditempuh oleh para pemuka Israel. Oleh sebab mereka mempunyai kuasa berbuat demikian, mereka bertindak di luar keadilan, sehingga dengan demikian mereka menjadi penindas. Dan oleh sebab kekikiran dan pengkhianatan terlihat dalam kehidupan mereka yang menamai diri dengan nama Kristus, oleh sebab gereja mempertahankan dalam buku-bukunya nama-nama mereka yang telah memperoleh harta kekayaan mereka dengan tidak adil, maka agama Kristus bertahan dalam kesombongan. Pemborosan, menimbun harta, pemerasan, sedang mencemari iman banyak orang dan membinasakan kerohanian mereka. Gereja berada dalam suatu taraf tanggung jawab besar karena dosa anggota-anggotanya. Ia memberi warna kejahatan pada wajahnya jika ia tidak dapat mengangkat suaranya untuk menentang kejahatan itu.PR 378.1

    Adat kebiasaan dunia tidak ada yang menjadi ukuran bagi orang Kristen. Ia tidak boleh akrab dengan pengalamannya yang tajam, yang melampaui batasnya, pemerasannya. Setiap tindakan yang tidak adil terhadap seseorang merupakan pelanggaran terhadap hukum emas. Setiap perbuatan salah kepada anak-anak Allah dilakukan kepada Kristus Sendiri dalam diri pribadi umat-Nya yang suci. Setiap usaha mengambil keuntungan dari kebodohan, kelemahan, atau kemalangan orang lain tersurat sebagai suatu penipuan dalam buku catatan di surga. Orang yang benar-benar takut akan Allah, akan lebih baik bekerja keras siang dan malam, dan makan roti kemiskinan, daripada memanjakan nafsu mencapai kekayaan dengan menindas perempuan janda dan anak piatu atau mengalihkan orang asing dari jalannya yang benar.PR 378.2

    Memisahkan diri sedikit saja dari kejujuran menghancurkan penghalang dan menyediakan hati untuk melakukan ketidakadilan yang lebih besar. Tepat sampai pada titik tersebut seorang akan memperoleh keuntungan bagi dirinya sendiri dari kemalangan orang lain akan membuat jiwanya tidak dapat lagi merasakan pengaruh Roh Allah. Kekayaan diperoleh dengan biaya sedemikian rupa merupakan suatu kerugian yang mengerikan.PR 378.3

    Kita semuanya merupakan orang-orang yang berutang pada keadilan Ilahi, tetapi kita tidak memiliki apa-apa yang olehnya kita membayar utang itu. Anak Allah yang mengasihi kita, telah membayar harga penebusan kita. Ia menjadi miskin supaya melalui kemiskinan-Nya kita dapat menjadi kaya. Dengan menunjukkan kedermawanan terhadap umat-Nya yang miskin kita dapat membuktikan kesungguh-sungguhan rasa syukur kita atas rahmat yang dikaruniakan pada kita. “Marilah kita berbuat baik kepada semua orang,” kata rasul Paulus mengajak kita, “tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.” Galatia 6:10. Dan kata-katanya sejalan dengan kata-kata Juruselamat: “Karena orang-orang miskin selalu ada padamu dan kamu dapat menolong mereka, bila kamu menghendakinya.” “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” Markus 14:7; Matius 7:12.PR 378.4

    ketgamPR 379.1

    Bersekongkol untuk membunuh NehemiaPR 379.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents