Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Para Nabi Dan Raja

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    40 - Mimpi Nebukadnezar

    SEGERA setelah Daniel dan teman-temannya masuk bekerja melayani darja Babel, peristiwa-peristiwa terjadi yang menyatakan kepada bangsa penyembah berhala kuasa dan kesetiaan Allah Israel. Nebukadnezar mendapat sebuah mimpi, di mana “hatinya gelisah dan ia tidak dapat tidur.” Tetapi walaupun pikiran raja itu sangat terkesan dengan mimpi itu, ternyata ketika ia bangun tidak mungkin baginya untuk mengingat perincian segenap mimpi itu.PR 285.1

    Dalam keresahannya, Nebukadnezar mengumpulkan orang-orang pintarnya--“ahli jampi, ahli sihir dan para Kasdim”--dan meminta pertolongan dari mereka. “Aku bermimpi,” katanya “dan hatiku gelisah, karena ingin mengetahui mimpi itu.”PR 285.2

    font kecilPR 285.3

    Pasal ini berdasarkan Daniel 2PR 285.4

    Mengenai hal ini orang-orang pintar itu menjawab, “Ya raja, kekallah hidupmu! Ceritakanlah kepada hamba-hambamu mimpi itu, maka kami akan memberitahukan maknanya.”PR 285.5

    Tidak puas dengan jawaban mereka yang berdalih-dalih itu, dan mencurigakan oleh sebab di samping pernyataan mereka yang berpura-pura untuk mengungkapkan rahasia manusia, bagaimanapun mereka tampaknya tidak mau memberikan pertolongan kepadanya, sang raja memerintahkan orang-orang pintarnya, dengan janji kekayaan dan kehormatan pada satu pihak, dan ancaman kematian di pihak yang lain, untuk menceritakan kepadanya bukan saja arti mimpi, tetapi mimpi itu sendiri. “Kisahnya sudah lenyap daripadaku,” katanya; “jika kamu tidak memberitahukan kepadaku mimpi itu dengan maknanya, maka kamu akan dipenggal-penggal dan rumah-rumahmu akan dirobohkan menjadi timbunan puing. Tetapi jika kamu dapat memberitahukan mimpi itu dengan maknanya, maka kamu akan menerima hadiah, pemberian-pemberian dan kehormatan yang besar daripadaku.”PR 285.6

    Orang-orang pintar itu masih tetap memberikan jawab, “Silakan tuanku raja menceritakan mimpi itu kepada hamba-hambanya ini, maka kami akan memberitahukan maknanya.”PR 285.7

    Nebukadnezar, yang kini menjadi sangat geram dan murka karena gelagak licik dari mereka yang selama ini dipercayainya, memaklumkan, “Aku tahu benar-benar bahwa kamu mencoba mengulur-ulur waktu, karena kamu melihat, bahwa aku telah mengambil keputusan, yakni jika kamu tidak dapat memberitahukan kepadaku mimpi itu, maka kamu akan kena hukuman yang sama; dan aku tahu bahwa kamu telah bermufakat untuk mengatakan kepadaku hal-hal yang bohong dan busuk, sampai keadaan berubah. Oleh sebab itu ceritakanlah kepadaku mimpi itu, supaya aku tahu, bahwa kamu dapat memberitahukan maknanya juga kepadaku.”PR 285.8

    Dipenuhi dengan ketakutan terhadap akibat-akibat kegagalan mereka, para Kasdim itu berusaha menunjukkan kepada raja bahwa permohonannya itu tidak masuk akal dan ujiannya belum pernah dituntun oleh seorang manusia pun. “Tidak ada seorang pun di muka bumi,” kata mereka menyanggah, “yang dapat memberitahukan apa yang diminta tuanku raja. Dan tidak pernah seorang raja, bagaimanapun agungnya dan besar kuasanya, telah meminta hal sedemikian dari seorang berilmu atau seorang ahli jampi atau seorang Kasdim. Apa yang diminta tuanku raja adalah terlalu berat, dan tidak ada seorang pun yang dapat memberitahukannya kepada tuanku raja, selain dari dewa-dewa yang tidak berdiam di antara manusia.”PR 285.9

    Maka “raja menjadi sangat geram dan murka karena hal itu, lalu dititahkannyalah untuk melenyapkan semua orang bijaksana di Babel.”PR 286.1

    Di antara mereka yang dicari-cari oleh pemimpin pengawal raja yang telah bersiap-siap untuk memenuhi perintah raja, adalah Daniel dan teman-temannya. Ketika diberitahu bahwa sesuai dengan perintah itu bahwa mereka juga harus mati, “dengan cerdas dan cerdik” Daniel bertanya kepada Ariokh, pembesar raja itu, “Mengapa titah yang begitu keras ini dikeluarkan oleh raja?” Ariokh menceritakan kepadanya kegelisahan hati raja terhadap mimpinya yang luar biasa, dan kegagalannya untuk memperoleh pertolongan dari mereka yang selama ini ia menaruh keyakinan yang sepenuhnya. Ketika mendengar hal ini, Daniel mempertaruhkan nyawanya di tangannnya, pergi menghadap raja dan meminta diberi waktu, supaya ia dapat memohon kepada Allahnya untuk menyatakan kepadanya mimpi itu dan maknanya.PR 286.2

    Raja itu menyetujui permohonan itu. “Kemudian pulanglah Daniel dan memberitahukan hal itu kepada Hananya, Misael dan Azarya, teman-temannya.” Mereka bersama-sama mencari hikmat dari Sumber terang dan pengetahuan. Iman mereka kuat dalam kesadaran bahwa Allah telah menempatkan mereka di mana mereka berada, bahwa mereka sedang melakukan pekerjaan-Nya dan sedang menghadapi tuntutan kewajiban. Pada waktu-waktu kegelisahan dan bahaya mereka selalu beralih kepada-Nya mencari bimbingan dan perlindungan, dan Ia terbukti adalah suatu pertolongan pada waktunya. Kini dengan hati yang sangat direndahkan mereka membarui penyerahan mereka kepada Hakim bumi, sambil memohon kiranya Ia mau memberikan kelepasan kepada mereka pada saat yang mereka sangat butuhkan. Dan permohonan mereka tidak sia-sia. Allah yang mereka hormati itu, kini menghormati mereka. Roh Tuhan ada pada mereka, dan kepada Daniel, “dalam suatu penglihatan malam,” dinyatakanlah mimpi raja itu sekalian dengan maknanya.PR 286.3

    Tindakan Daniel yang pertama ialah mengucap syukur kepada Allah untuk penglihatan yang diberikan padanya. “Terpujilah nama Allah dari selama-lamanya sampai selama-lamanya,” katanya; “sebab daripada Dialah hikmat dan kekuatan: Dia mengubah saat dan waktu: Dia memecat dan mengangkat raja, Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana, dan pengetahuan kepada orang yang berpengertian: Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tak terduga dan yang tersembunyi; Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya. Ya Allah nenek moyangku, kupuji dan kumuliakan Engkau, sebab Engkau mengaruniakan kepadaku hikmat dan kekuatan, dan telah memberitahukan kepadaku sekarang apa yang kami mohon kepada-Mu; Engkau telah memberitahukan kepada kami hal yang dipersoalkan raja.”PR 286.4

    Dengan cepat-cepat pergi kepada Ariokh yang ditugaskan raja untuk membinasakan orang-orang pintar, Daniel berkata, “Orang-orang bijaksana di Babel itu jangan kau binasakan; bawalah aku menghadap raja, maka aku akan memberitahukan kepada raja makna itu.” Dengan segera pegawai istana itu membawa Daniel menghadap raja, sambil berkata, “Aku telah mendapat seorang dari antara orang-orang buangan dari Yehuda, yang dapat memberitahukan makna itu kepada raja.”PR 286.5

    Sesungguhnya orang Yehuda sebagai tawanan itu, tenang dan percaya diri, di hadapan raja kerajaan dunia yang paling berkuasa. Dalam kata-katanya yang pertama ia tidak menuntut kehormatan untuk dirinya sendiri, ia meninggikan Allah sebagai sumber segala hikmat. Terhadap pertanyaan raja yang ingin tahu, “Sanggupkah engkau memberitahukan kepadaku mimpi yang telah kau lihat itu dengan maknanya juga?” Ia menjawab: “Rahasia yang ditanyakan tuanku raja, tidaklah dapat diberitahukan kepada raja oleh orang bijaksana, ahli jampi, orang berilmu atau ahli nujum. Tetapi di surga ada Allah yang menyingkapkan rahasia-rahasia, Ia telah memberitahukan kepada tuanku raja Nebukadnezar apa yang akan terjadi pada hari-hari yang akan datang.”PR 287.1

    Daniel berkata, “Mimpi dan penglihatan-penglihatan yang tuanku lihat di tempat tidur ialah ini; Sedang tuanku ada di tempat tidur, Ya tuanku raja, timbul pada tuanku pikiran-pikiran tentang apa yang akan terjadi di kemudian hari; dan Dia yang menyingkapkan rahasia-rahasia telah memberitahukan kepada tuanku raja apa yang akan terjadi. Adapun aku, kepadaku telah disingkapkan rahasia itu, bukan karena hikmat yang mungkin ada padaku melebihi hikmat semua orang yang hidup, tetapi supaya maknanya diberitahukan kepada tuanku raja, dan supaya tuanku mengenal pikiran-pikiran tuanku.PR 287.2

    dalam box around font kecilPR 287.3

    Patung Dalam Mimpi NebukadnezarPR 287.4

    SUATU nubuatan dahysat tentang kerajaan-kerajaan manusia adalah patung dalam mimpi Nebukadnezar, raja Babel yang besar dan berambisi. Ia ingin mengetahui apa yang akan terjadi di kemudian hari; dan di dalam mimpi dari hal patung, yang tidak dapat ditafsirkan manusia maknanya, Allah memberitahukan apa yang akan berlaku kemudian. Allah memberikan mimpi itu kepada Nebukadnezar yang percaya bahwa Babel akan berdiri selama-lamanya. Melalui nabi-Nya Ia memberitahukan makna mimpi itu kepada Nebukadnezar, supaya Nebukadnezar dapat mengetahui bahwa Babel tidak akan berdiri sampai selama-lamanya, dan supaya raja itu dapat memepelajari bahwa kebenaran adalah lebih besar daripada cita-cita imperialisme (penjajahan). Allah memberikan mimpi itu dan maknanya kepada Nebukadnezar, bukan saja supaya raja Babel sendirian yang boleh mengetahui, melainkan supaya setiap raja yang berikut dari dia boleh mengetahui, bahwa kerajaan-kerajaan di bumi hanyalah bersifat sementara saja, dan akan berlalu, dan bahwa satu-satunya kerajaan yang kekal, yang tidak akan berlalu, ialah kerajaan Kristus, yang dilambangkan oleh batu yang menjadi suatu gunung besar dan memenuhi segenap bumi.PR 287.5

    Seluruh patung itu yang berbentuk manusia melambangkan kerajaan manusia; tetapi pembagian patung itu, lambang-lambang logam, menyatakan empat bentuk kerajaan dunia yang besar yang mulai sejak dari zaman Daniel dan seterusnya akan memerintah di atas bumi. Kerajaan-kerajaan ini mulai dengan Babel, maka pada puncak kejayaannya di bawah Nebukadnezar, kerajaan itu terutama yang telah mempengaruhi dunia. A.H. Sayce berkata: “Dalam jumlah penduduk dan kepurbakalaan Asyur jauh dilampaui oleh kerajaan Babel di selatan. Di sinilah pusat dan titik tolak peradaban yang kemudian tersebar ke seluruh Asia Barat.”--The Ancient Empires of the East, 1894 dan 1900 eds., hal 93.PR 287.6

    “Di negara itu telah diungkapkan penyusuran pasti tentang peradaban maju yang mula-mula sekali namun ditemukan sama baiknya seperti peradaban itu memang ada yang berlangsung paling lama terus menerus. . . Babel . . . mengungkapkan kebudayaan, peradaban, kesusasteraan, dan segala kuasa agama yang mengendalikan.”--Art. “Babylonia,” The New Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge (New York, 1908), Jil. I, hlm. 396, 397.PR 288.1

    “Tidak ada ibu kota di dunia yang pernah menjadi pusat kekuasaan, kekayaan dan kebudayaan yang begitu besar untuk suatu jangka waktu yang begitu panjang.”--Robert Wm. Rogers, A History of Baylonia and Assyria, 4th. ed., Jil. 1, hlm 386. Memang adalah cocok bahwa penyataan dan amaran dari Allah harus diberikan kepada kerajaan besar mempengaruhi dunia; tetapi Babel, yang besar dan jaya, berlalu di bawah raja-raja yang lebih lemah, yakni Nabonidus dan putranya Belshazar, pada tahun 539 sebelum Masehi, pada generasi yang sama penyataan itu diberikan.PR 288.2

    Babel diganti oleh Medo-Persia di bawah Kores Besar. Untuk kira-kira dua ratus tahun lamanya Persia, yang dilambangkan oleh perak pada patung itu, duduk di atas tampuk pemerintahan kerajaan dunia.PR 288.3

    Pada tahun 331 sebelum Masehi, Darius III (Codomannus) bertempur mempertahankan kekuasaan dengan Alexander Besar dalam pertempuran di Arbela, dan Alexander Besar menjadi raja dunia. Lambang Yunani adalah tembaga. Alexander meninggal dunia pada tahun 323 sebelum Masehi; dan dalam beberapa tahun kerajaannya dibagi di antara kelompok-kelopok (fraksi) yang berperang dan abad berikutnya menjadi lemah tanpa pengharapan dan menjadi mangsa kuasa kaisar yang bangkit di Sungai Tiber.PR 288.4

    Roma mengalahkan divisi Syria yang tadinya tergabung dalam kekuasaan kerajaan Yunani pada tahun 190 sebelum Masehi, divisi Makedonia kerajaan itu dikalahkan pada tahun 168 sebelum Masehi, sedangkan Mesir mengakui kekuasaan besi kerajaan Roma pada tahun yang sama. Roma bersatu pada permulaannya, walaupun suatu republik. Kemudian menjadi suatu kerajaan. Pada kerajaan Roma terjadilah pembagian, yang dilambangkan oleh percampuran besi dan tanah liat, melalui penyerbuan orang-orang Barbar dari utara dan timur Eropa pada abad keempat; dan Roma, kerajaan yang dari besi itu, hancur selama-lamanya. Telah diadakan usaha-usaha yang hebat untuk mempersatukan bangsa-bangsa di Eropa, yakni Roma yang terbagi-bagi, seluruhnya menjadi satu kesatuan melalui antar perkawinan, menunjuk kepada nubuatan yaitu mengadakan percampuran di kalangan mereka sendiri dengan benih manusia, tetapi mereka telah gagal. Charlemagne dan Napoleon berusaha dengan kekuatan senjata untuk mendirikan suatu kerajaan yang bersatu; tetapi mereka telah gagal. Nubuatan memaklumkan bahwa kerajaan-kerajaan yang terbagi-bagi ini tidak akan bersatu, sama seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat. Perkataan, “mereka . . . tidak akan merupakan satu kesatuan,” adalah lebih kuat daripada diplomasi atau kekuatan senjata. Pada akhir zaman Roma yang terbagi-bagi Allah yang di surga akan mendirikan kerajaan-Nya, tidak akan pernah dibinasakan, tidak akan mendudukinya sampai selama-lamanya. “Mimpi itu adalah benar dan maknanya dapat dipercaya.”PR 288.5

    PENERBITPR 289.1

    akhir dari font kecil dalam box aroundPR 289.2

    “Ya raja, tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang amat besar. Patung ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak di hadapan tuanku; dam tampak mendahsyatkan. Adapun patung itu, kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga, sedang pahanya dari besi dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat.PR 289.3

    “Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk. Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas; lalu angin menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan; tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi.PR 289.4

    “Itulah mimpi tuanku,” kata Daniel dengan yakin; dan sang raja, mendengarkan dengan perhatian yang penuh sampai kepada hal-hal yang terkecil, dan mengetahui bahwa itulah mimpi yang telah menyusahkannya. Dengan demikian pikirannya disediakan untuk menerima maknanya dengan hati yang terbuka. Raja atas segala raja hendak menyampaikan kebenaran besar kepada Raja Babel. Allah hendak menyatakan bahwa Ia mempunyai kuasa atas kerajaan-kerajaan dunia, kuasa mengangkat dan memecat raja. Pikiran Nebukadnezar harus dibangunkan, sekiranya mungkin kepada suatu perasaan akan tanggung jawabnya bagi Surga. Peristiwa-peristiwa yang akan datang, yang sampai kepada hari kiamat, harus disingkapkan di hadapannya.PR 289.5

    “Ya tuanku raja, raja segala raja,” kata Daniel melanjutkan, “yang kepadanya oleh Allah semesta langit telah diberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan. Dan yang ke dalam tangannya telah diserahkan-Nya anak-anak manusia, di manapun mereka berada, binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara, dan yang dibuat-Nya menjadi kuasa atas semuanya itu. Tuankulah kepala yang dari emas itu.PR 289.6

    “Tetapi sesudah tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan tuanku, kemudian suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh bumi.PR 289.7

    “Sesudah itu akan ada suatu kerajaan yang keempat, yang keras seperti besi; tepat seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu; dan seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan ini akan meremukkan dan menghancurluluhkan semuanya.PR 289.8

    “Dan seperti tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti, bahwa kerajaan itu terbagi; memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai dengan yang tuanku lihat besi itu bercampur dengan tanah liat. Tetapi sebagaimana jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu akan menjadi keras sebagian dan rapuh sebagian. Seperti tuanku lihat besi bercampur tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur oleh perkawinan, tetapi tidak akan merupakan suatu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat.”PR 289.9

    “Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya. Tepat seperti yang tuanku lihat, bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak dan emas itu; Allah yang Mahabesar telah memberitahukan kepada tuanku raja apa yang akan terjadi di kemudian hari; mimpi itu adalah benar dan maknanya dapat dipercayai.”PR 289.10

    Sang raja menjadi yakin akan kebenaran maknanya, dan dengan kerendahan hati serta takut ia “sujud serta menyembah,” sambil berkata, “Sesungguhnya, Allahmu itu Allah yang mengatasi segala allah, dan Yang Berkuasa atas segala raja, dan Yang menyingkapkan rahasia-rahasia, sebab engkau telah dapat menyingkapkan rahasia itu.” Nebukadnezar menarik kembali perintah untuk membinasakan orang-orang bijaksana. Nyawa mereka terlepas dari bahaya maut oleh sebab hubungan Daniel dengan Penyingkap rahasia-rahasia. Lalu “raja memuliakan Daniel, dianugerahinyalah dengan banyak pemberian yang besar, dan dibuatnya dia menjadi penguasa atas seluruh wilayah Babel dan menjadi kepala semua orang bijaksana di Babel. Atas permintaan Daniel, raja menyerahkan pemerintahan wilayah Babel itu kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego, sedang Daniel sendiri tinggal di istana raja.”PR 290.1

    Dalam buku catatan tahunan sejarah umat manusia, pertumbuhan bangsa-bangsa, bangunnya dan jatuhnya kerajaan-kerajaan, tampaknya seakan-akan bergantung atas kehendak dan kuasa-kuasa manusia; terjadinya peristiwa-peristiwa tampaknya sampai kepada suatu taraf yang tinggi, hanyalah ditentukan oleh kuasa, ambisi atau ulahnya. Tetapi dalam firman Allah tirai itu disingkapkan, dan kita memandang, ke atas, ke belakang, maka sepanjang segala permainan dan aturan permainan perhatian dan kuasa serta nafsu manusia, perwakilan-perwakilan Dia Yang berkemurahan, dengan diam-diam, dengan sabar menjalankan rencana-rencana kehendak-Nya sendiri.PR 290.2

    Dalam kata-kata yang indah, lembut dan tiada taranya, rasul Paulus membentangkan di hadapan orang-orang Atena yang arif rencana Ilahi dalam penciptaan dan tersebarnya suku-suku dan bangsa-bangsa.” Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya,” kata rasul itu memaklumkan, “Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang. Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka, supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia.” Kisah 17:24-27.PR 290.3

    Allah telah menjelaskan bahwa barangsiapa yang mau, boleh datang “lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.” Yehezkiel 20:37. Adalah menjadi rencana-Nya dalam penciptaan supaya bumi didiami makhluk-makhluk yang hidup di mana kehadiran mereka akan menjadi suatu berkat bagi mereka sendiri dan bagi satu dengan yang lain, dan suatu kehormatan bagi Khalik mereka. Semua orang yang mau, dapat mengenal diri mereka sendiri dengan rencana ini. Tentang mereka dikatakan, “Umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemasyhuran-Ku.” Yesaya 43:21.PR 290.4

    Di dalam hukum-Nya, Allah telah memberitahukan prinsip-prinsip di mana terletak segala kemakmuran sejati, baik secara bangsa-bangsa maupun secara perorangan. Kepada orang-orang Israel Musa memaklumkan tentang hukum ini: “Itulah yang menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu.” “Perkataan ini bukanlah perkataan hampa bagimu, tetapi itulah hidupmu.” Ulangan 4:6; 32:47. Berkat-berkat yang dinyatakan dengan pasti kepada orang Israel sedemikian rupa, dalam syarat-syarat yang sama dan dalam tingkat yang sama, dinyatakan dengan pasti kepada setiap bangsa dan kepada setiap orang secara perorangan di bawah langit yang luas ini.PR 290.5

    Beraturs-ratus tahun sebelum bangsa-bangsa tertentu tampil di atas pentas untuk berlakon, maka Dia Yang Mahatahu memandangi zaman-zaman yang berlangsung dan meramalkan bangkitnya dan jatuhnya kerajaan-kerajaan di seluruh dunia. Allah memaklumkan kepada Nebukadnezar bahwa kerajaan Babel akan jatuh, dan suatu kerajaan yang kedua akan bangkit, yang juga akan mengalami masa pengujian. Apabila gagal meninggikan Allah yang benar itu, maka kemuliaannya akan sirna, dan kerajaan yang ketiga akan mengganti kedudukannya. Ini juga akan berlalu; dan suatu kerajaan yang keempat, yang kuat seperti besi, akan memerintah bangsa-bangsa di dunia. Sekiranya raja-raja Babel--yang terkaya dari semua kerajaan dunia--selalu memelihara diri mereka dengan takut akan Yehova, maka mereka telah diberi kebijaksanaan dan kuasa yang dapat mengikat mereka kepada-Nya dan menjadikan mereka tetap kuat. Tetapi mereka menjadikan Allah sebagai tempat perlindungan mereka hanyalah apabila mereka dalam bahaya dan menderita. Pada saat-saat seperti itu, bila mereka gagal mendapat pertolongan dari orang-orang besar mereka, barulah mereka mencarinya dari orang-orang yang seperti Daniel--orang-orang yang mereka ketahui menghormati Allah yang hidup dan yang dihormati oleh-Nya. Kepada orang-orang ini mereka memohon untuk memecahkan rahasia-rahasia Pemeliharaan; karena walaupun raja-raja Babel yang sombong adalah orang-orang yang mempunyai kecerdasan yang tinggi, mereka telah memisahkan diri mereka begitu jauh dari Allah oleh pendurhakaan sehingga mereka tidak dapat mengerti akan penyataan-penyataan dan amaran-amaran yang diberikan kepada mereka tentang masa yang akan datang.PR 291.1

    Dalam sejarah bangsa-bangsa pelajar firman Allah dapat melihat kegenapan nubuatan Ilahi secara harafiah. Babel, pada akhirnya pecah dan hancur, tamat riwayatnya oleh sebab raja-rajanya menganggap bahwa mereka tidak perlu bergantung pada Allah, dan menganggap bahwa kemuliaan kerajaan mereka adalah keberhasilan manusia.PR 291.2

    Kerajaan Madai-Persia menerima murka Surga sebab dalam kerajaan itu hukum Allah telah diinjak-injak di bawah kaki. Takut akan Tuhan sama sekali tidak terdapat di dalam hati sebagian besar orang banyak. Kejahatan, hujat dan kecemaran merajalela. Kerajaan-kerajaan yang berikutnya malahan lebih-lebih lagi dalam kekejian dan kejahatan; dan kerajaan-kerajaan ini tenggelam semakin lama semakin rendah dalam skala nilai moral.PR 291.3

    Kuasa yang dijalankan oleh setiap raja di bumi itu diberikan Surga; dan keberhasilannya bergantung atas bagaimana caranya ia menggunakan kuasa yang diberikan tersebut. Kepada masing-masing perkataan Pengawal Ilahi ialah, “Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku.” Yesaya 45:5. Dan kepada masing-masing perkataan yang diucapkan kepada Nebukadnezar dahulu itu adalah pelajaran kehidupan: “Lepaskanlah diri tuanku daripada dosa dengan melakukan keadilan, dan daripada kesalahan dengan menunjukkan belas kasihan terhadap orang yang tertindas; dengan demikian kebahagiaan tuanku akan dilanjutkan!” Daniel 4:27. Untuk mengerti hal-hal ini--untuk mengerti bahwa “kebenaran meninggikan derajat bangsa;” bahwa “takhta menjadi kokoh oleh kebenaran; dan “kasih dan setia melindungi raja;” untuk mengenal pekerjaan diam-diam dari prinsip-prinsip ini dalam penyataan kuasa-Nya yang “memecat raja dan mengangkat raja,“—ini adalah supaya mengerti filsafat sejarah. Amsal 14:34; 16:12; 20:20; Daniel 2:21.PR 291.4

    Hanyalah di dalam firman Allah hal ini dibentangkan dengan jelas. Di sinilah ditunjukkan bahwa kekuatan bangsa-bangsa, sebagaimana kekuatan manusia secara perorangan, tidaklah terdapat pada kesempatan-kesempatan atau perlengkapan-perlengkapan yang tampak untuk menjadikan mereka luar biasa; tidaklah terdapat pada kebesaran mereka yang dibangga-banggakan. Itu diukur dengan kesetiaan yang olehnya mereka menggenapi rencana Allah.PR 292.1

    ketgamPR 292.2

    Ketiga pemuda Ibrani dicampakkan ke dalam dapur api.PR 292.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents