Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Para Nabi Dan Raja

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    52 - Manusia Dengan Kesempatan

    NEHEMIA, salah satu dari orang Ibrani yang dibuang, menduduki suatu jabatan yang berpengaruh dan terhormat dalam istana Persia. Sebagai juru minuman raja ia diizinkan dengan bebas berada di hadapan raja. Dengan jasa dalam jabatannya, dan oleh sebab kesanggupannya dan kesetiaannya, ia telah menjadi sahabat dan penasihat raja. Namun dengan menerima kebaikan raja, walaupun dikelilingi oleh kebesaran dan kemuliaan, ia tidak melupakan Allahnya dan bangsanya. Dengan perhatian yang sangat mendalam hatinya beralih ke Yerusalem; pengharapan-pengharapan dan kesukaan-kesukaannya terikat dengan kemakmuran Yerusalem. melalui orang ini, yang dipersiapkan oleh kedudukannya dalam istana Persia untuk pekerjaan di mana ia akan dipanggil, Allah bermaksud memberkati umat-Nya di negeri leluhur mereka.PR 364.2

    Melalui utusan-utusan dari Yehuda pahlawan Ibrani itu mempelajari bahwa hari-hari kesukaran telah terjadi di Yerusalem, kota pilihan itu. Orang-orang dari pembuangan yang sudah kembali itu sedang menderita kesukaran dan penghinaan. Bait suci dan sebagian kota itu telah dibangun kembali; tetapi pekerjaan pemulihan terhalang, upacara-upacara rumah Allah terganggu, dan orang-orang selalu berada dalam bahaya oleh kenyataan bahwa tembok-tembok kota itu sebagian besar masih merupakan reruntuhan.PR 364.3

    Diliputi dengan kesusahan, Nehemia tidak dapat makan maupun minum; ia “menangis dan berkabung dalam beberapa hari.” Dalam kesedihannya ia berpaling kepada Penolong Ilahi. “Aku. . . berdoa,” katanya, “ke hadirat Allah semesta langit.” Dengan ikhlas ia mengadakan pengakuan terhadap segala dosanya dan dosa bangsanya. Ia memohon supaya kiranya Allah menunjang pekerjaan Israel, mengembalikan keberanian dan kekuatan mereka, dan membantu mereka untuk membangun tempat-tempat yang sudah rusak di Yehuda.PR 364.4

    Ketika Nehemia berdoa, iman dan keberaniannya bertambah kuat. Mulutnya penuh dengan alasan-alasan yang kudus. Ia menunjuk kepada penghinaan yang akan dilontarkan kepada Allah, jikalau umat-Nya, yang kini sudah kembali kepada-Nya akan dibiarkan dalam keadaan lemah dan tertindas; dan ia memohon kiranya Tuhan menyampaikan janjinya: “Bila kamu berbalik kepada-Ku dan tetap mengikutiPR 364.5

    perintah-perintah-Ku serta melakukannya, maka sekalipun orang-orang buanganmu ada di ujung langit, akan Kukumpulkan mereka kembali dan Kubawa ke tempat yang telah Kupilih untuk membuat nama-Ku diam di sana.” Lihat Ulangan 4:29-31. Perjanjian ini telah diberikan kepada Musa sebelum mereka memasuki Kanaan, dan selama berabad-abad perjanjian itu tetap tidak berubah. Umat Allah telah kembali kepada-Nya dalam penyesalan dan iman, dan janji-Nya tidak akan gagal.PR 365.1

    Nehemia seringkali mempertaruhkan jiwanya demi keselamatan bangsanya. Tetapi kini ketika ia berdoa suatu rencana kudus terjadi dalam pikirannya. Ia memutuskan bahwa jikalau sekiranya ia memenangkan hati raja, dan bantuan yang diperlukan berupa peralatan dan bahan, maka ia sendiri akan memikul tugas untuk membangun kembali tembok-tembok Yerusalem dan memulihkan kekuatan Israel secara nasional. Maka ia memohon kepada Tuhan untuk memberikan kepadanya kemurahan di depan raja, sehingga rencana ini dapat dilaksanakan. “Dan biarlah hamba-Mu berhasil hari ini,” katanya memohon, “dan mendapat belas kasihan dari orang ini.” Empat bulan lamanya Nehemia menunggu kesempatan yang baik untuk menyampaikan permohonannya kepada raja. Selama waktu ini, walaupun hatinya berat dengan kesusahan, ia berusaha memperlihatkan kegembiraannya di hadapan raja. Di dalam ruangan-ruangan yang mewah dan semarak semuanya harus kelihatan bergembira dan berbahagia. Kesedihan tidak boleh membayang di atas wajah setiap pengunjung istana kerajaan. Tetapi pada saat Nehemia mengasingkan dirinya, tersembunyi dari pandangan manusia, banyak doa, pengakuan dan air mata, didengar dan disaksikan oleh Allah dan malaikat-malaikat.PR 365.2

    Akhirnya kesusahan yang memberkati hati pahlawan itu tidak dapat lagi disembunyikan. Tidak tidur di malam hari dan keresahan pada siang hari meninggalkan kesan pada wajahnya. Raja yang khawatir akan keselamatannya sendiri, sudah biasa membaca raut muka dan menembusi penyamaran, dan ia melihat bahwa ada kesulitan tersembunyi yang menyusahkan juru minumannya. “Mengapa mukamu muram,” tanyanya, “walaupun engkau tidak sakit? Engkau tentu sedih hati.”PR 365.3

    ketgamPR 365.4

    Pulangnya para tawananPR 365.5

    Pertanyaan itu memenuhi Nehemia dengan kecemasan. Tidakkah raja akan marah mendengar bahwa sementara secara luar melaksanakan pekerjaannya, pikiran penjahat istana ini jauh berada di sana dengan bangsanya yang sedang menderita sengsara? Tidakkah orang yang melanggar itu akan kehilangan nyawanya? Rencana yang digandrunginya untuk memulihkan kekuatan Yerusalem--apakah rencana itu akan hancur? “Lalu,” selanjutnya ia menulis, “aku menjadi sangat takut.” Dengan bibir yang gemetar dan mata yang penuh air mata, ia mengungkapkan sebab kesusahannya. “Hiduplah raja untuk selamanya,” jawabnya. “Bagaimana mukaku tidak akan muram, kalau kota, tempat pekuburan nenek moyangku, telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya habis dimakan api?”PR 365.6

    Cerita tentang keadaan Yerusalem membangkitkan simpati raja itu tanpa timbulnya kecurigaannya. Pertanyaan lain memberikan kesempatan bagi Nehemia yang telah lama ditunggu-tunggunya: “Jadi, apa yang kau inginkan?” Tetapi orang yang bersandar pada Allah ini tidak gegabah menjawab sebelum ia mendapat petunjuk dari Dia yang lebih tinggi daripada Artahsasta. Ia mempunyai suatu tanggung jawab kudus yang harus dipenuhi, di mana ia memohon pertolongan dari raja; dan ia menyadari bahwa hal itu banyak bergantung atas cara ia mengutarakan masalahnya dengan sedemikian rupa yakni hendak memenangkan persetujuannya dan mengerahkan bantuannya. “Maka aku berdoa,” katanya, “kepada Allah semesta langit.” Di dalam doa yang singkat itu Nehemia mendesak ke hadirat Raja segala raja dan mendatangkan suatu kuasa baginya yang dapat membalikkan hati sebagaimana air sungai yang dibalikkan alirannya.PR 366.1

    Berdoa seperti Nehemia berdoa pada saat kebutuhannya adalah suatu sumber yang dimiliki oleh orang Kristen di bawah keadaan bilamana bentuk-bentuk doa yang lain mungkin mustahil. Para pekerja keras dalam perjalanan hidup yang sibuk, hampir dikacaukan oleh berbagai kebingungan, dapat menyampaikan permohonan kepada Allah supaya mendapat bimbingan Ilahi. Dengan demikian orang-orang yang mengadakan perjalanan baik di laut maupun di darat, bilamana terancam bahaya yang besar, dapat menyerahkan diri mereka sendiri kepada perlindungan Surga. Pada saat-saat kesukaran atau marabahaya yang datang tiba-tiba, hati dapat menyampaikan seruannya kepada Dia yang telah berjanji Sendiri untuk datang memberikan pertolongan kepada umat-Nya yang setia dan percaya bilamana mereka berseru memohon pertolongan kepada-Nya. Dalam setiap peristiwa, di bawah setiap keadaan, atau yang ditimpa pencobaan dengan sengit, dapat memperoleh jaminan, pertolongan, dan bantuan di dalam kasih dan kuasa Allah yang selalu memenuhi janji-Nya yang tidak akan gagal.PR 366.2

    ketgamPR 366.3

    Dengan suatu pengawalan tentara untuk memberi kewibawaan dan kuasa kepada tugas yang dilakukannya, maka Nehemia berangkat ke Yerusalem dengan surat-surat pengenalan di tangannya.PR 366.4

    Nehemia, pada saat berdoa yang singkat itu kepada Raja segala raja, mendapat keberanian untuk mengatakan kepada Artahsasta keinginannya supaya dibebaskan dari pekerjaannya untuk suatu jangka waktu di istana, dan ia memohon supaya diberikan kuasa untuk membangun tempat-tempat di Yerusalem yang masih merupakan puing-puing dan menjadikan kota itu sekali lagi sebagai kota yang kuat dan mempunyai pertahanan. Hasil-hasil yang menentukan bagi bangsa Yahudi bergantung atas permohonan ini. “Dan,” Nehemia memaklumkan, “raja mengabulkan permintaanku itu, karena tangan Allahku yang murah melindungi Aku.”PR 366.5

    Setelah memperoleh pertolongan yang dicarinya, Nehemia dengan bijaksana dan perhitungan yang matang segera mengatur hal-hal yang penting untuk menjamin berhasilnya usaha yang dijalankan. Tidak ada perhatian yang dilalaikannya yang menuju kepada penyelesaiannya. Bahkan bukan saja kepada orang-orang yang senegara dengan dia tidak diungkapkan rencananya. Sementara ia mengetahui bahwa banyak orang yang akan bersuka-suka dengan keberhasilannya, ia mengkhawatirkan bahwa akan ada orang dengan tindakan yang tidak berhati-hati, dapat membangkitkan kecemburuan musuh-musuh mereka dan mungkin akan menggagalkan pelaksanaannya. Permohonannya kepada raja telah dikabulkan dengan begitu murahnya sehingga Nehemia terdorong untuk meminta bantuan selanjutnya. Untuk memberikan kemuliaan dan kekuasaan terhadap tugasnya, yakni menyediakan perlindungan dalam perjalanan, ia meminta pengawalan tentara yang menjamin keamanan. Ia mendapat surat-surat dari raja yang ditujukan kepada para gubernur propinsi-propinsi di seberang sungai Efrat, daerah yang harus dilewatinya dalam perjalanannya menuju ke Yehuda; dan juga, ia mendapat sebuah surat yang ditujukan kepada penjaga hutan raja di pegunungan Libanon, yang menyuruhnya untuk menyediakan bahan-bahan kayu yang mungkin dibutuhkan. Supaya tidak akan ada kesempatan untuk bersungut pada saat ia melaksanakan tugasnya, maka Nehemia dengan cermat harus memiliki kekuasaan dan hak-hak yang dikehendakinya, yang dengan jelas telah dirumuskan. Contoh perencanaan matang yang bijaksana dan tindakan yang pasti ini haruslah menjadi suatu pelajaran bagi semua orang Kristen. Anak-anak Allah bukan saja harus berdoa dalam iman, tetapi harus bekerja dengan rajin dan berhati-hati menjaga diri. Mereka menghadapi banyak kesukaran dan seringkali menghalangi pekerjaan Penjaga demi keselamatan mereka, oleh sebab mereka memperhatikan kebijaksanaan dan usaha yang begitu rajin sehingga sedikit saja memperhatikan agama. Nehemia tidak menganggap kewajibannya sudah selesai bilamana ia harus menangis dan berdoa di hadapan Tuhan. Ia menyatukan permohonan-permohonannya dengan usaha yang suci, menempatkan usahanya dengan sungguh-sungguh dan penuh doa demi keberhasilan usaha di mana ia melibatkan diri. Pertimbangan yang cermat dan rencana-rencana yang matang merupakan hal yang penting dalam memajukan usaha-usaha yang suci sekarang ini sebagaimana pada zaman pembangunan kembali tembok-tembok Yerusalem.PR 367.1

    Nehemia tidak bergantung atas hal yang tidak pasti. Sarana-sarana yang kurang padanya dimintanya dari mereka yang sanggup memberikannya. Dan Tuhan masih tetap mau bergerak dalam hati orang-orang yang memiliki barang-barang-Nya, demi pekerjaan kebenaran. Mereka yang bekerja bagi-Nya akan mendapat pertolongan yang Ia gerakkan untuk memberinya. Pemberian-pemberian ini dapat membuka jalan yang olehnya terang kebenaran akan menerangi negeri-negeri yang masih gelap. Para penyumbang mungkin tidak mempunyai iman pada Kristus, tidak mengetahui perkataan-Nya, tetapi pemberian mereka dalam hal ini tidak perlu ditolak.PR 367.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents