Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Berbagai Amanat Kepada Orang<sup>2</sup> Muda

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Pendorong Hati Jang Benar Dalam Pekerdjaan Tuhan

    Ada banjak orang jang mengaku dirinja orang-orang Kristen, jang tiada berhubung dengan al-Maseh. Kehidupannja tiap-tiap hari dan rohnja, menjaksikan bahwa Jesus, pengharapan kemuliaan itu, tiada dirupakan didalam mereka itu. Mereka tidak bisa diharap, dan tidak bisa dipertjaja. Mereka kepingin mengurangkan pekerdjaannja kepada usaha jang paling sedikit, tetapi bersama-bersama dengan itu dituntutnja gadji jang setinggitingginja. Nama “hamba” berlaku atas tiap-tiap orang, karena kita semua hamba-hamba adanja, maka baik sekali kalau kita memeriksa rupa apa jang kita ambil. Apakah itu rupa kurang kesetiaan atau rupa ketulus-ichlasan?AOM 226.1

    Apakah itu satu kebiasaan umum diantara hamba-hamba akan berbuat seberapa banjak mereka bisa? Atau bukankah sebaliknja sudah lazim, seberapa mungkin mengerdjakan pekerdjaannja dengan selekas-selekas-nja dan dengan segampang-segampang-nja serta berusaha menerima gadjinja dengan usaha jang sedikit mungkin? Tudjuannja bukan untuk bekerdja dengan segala saksama, melainkan untuk mendapat upah.AOM 226.2

    Orang-orang, jang mengaku dirinja hamba-hamba Kristus, harus djangan lupa akan nasihat rasul Paul jang berbunji: “Hai segala hamba, hendaklah dalam segala perkara kamu menurut perintah tuanmu jang didunia; djangan dengan mukamuka, hendak memperkenankan orang sadja, melainkan dengan tulus hati serta dengan taku akan Allah. Maka barang sesuatu jang kamu perbuat hendaklah kamu memperbuat dia dengan sungguh-sungguh hatimu seperti kepada Tuhan, bukan kepada manusia. Sebab tahulah kamu, bahwa daripada Tuhan djuga kamu kelak beroleh pusaka akan pembalasan, karena kamu berchidmat kepada Tuhan, iaitu al-Maseh.”AOM 226.3

    Barang siapa jang masuk dalam pekerdjaan itu sebagai “hamba pengambil muka,” akan melihat bahwa pekerdjaannja tidak bisa bertahan dalam udjian manusia atau malaikat. Perkara jang sangat perlu buat mendapat kemadjuan dalam pekerdjaan Tuhan, jaitulah pengetahuan tentang al-Maseh, karena pengetahuan ini akan memberi azas-azas kebenaran jang sehat, memberikan satu roh jang mulia dan tidak mementingkan diri sendiri sama seperti roh Djuru Selamat jang kita mengaku pertjajai. Kesetiaan, kehematan, berhati-berhati, dan ketelitian, harus mendjadi sifat-sifat dari segala pekerdjaan kita, dimana pun kita ada, baik didalam dapur, baik didalam tempat pekerdjaan, dalam kantor buku-buku, didalam rumah sakit, didalam sekolah, atau dimana pun kita dipekerdjakan dalam kebun anggur Tuhan. “Adapuh orang jang kepertjajaan dalam perkara jang terketjil, jaitu kepertjajaan dalam perkara besar djuga; maka orang jang tidak benar dalam perkara jang terketjil, jaitu tidak benar dalam perkara besar djuga.” — Review and Herald, 22 September, 1891.AOM 226.4

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents