Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Berbagai Amanat Kepada Orang<sup>2</sup> Muda

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Menalukkan Hawa-nafsu dan Kenang-kenangan Hati

    Engkau sudah mendjadi durhaka, berani dan nekat. Rahmat Allah tidak ada tempat lagi dalam hatimu. Hanja dengan kuasa Allah sadja engkau bisa memimpin dirimu ketempat dimana engkau boleh mendjadi penerima akan anugerahNja, dan satu perkakas kebenaran. Tuhan Allah bukan sadja menuntut supaja engkau harus memerintahkan pikiranmu, tetapi segala hawa nafsu dan perasaan hatimu djuga. Keselamatanmu bergantung atas penahanan dirimu dalam perkara-perkara ini. Nafsu dan kenang-kenangan hati itulah perkakas-perkakas jang akan berkuasa. Djikalau didjalankan salah, jaitu djikalau didjalankan oleh gerakan hati jang salah, djikalau dipakai pada tempat jang salah, maka jaitu berkuasa menjelesaikan kebinasaanmu, serta meninggalkan engkau sebagai satu kapal jang telah karam dan rusak, dengan tiada Allah dan pengharapan lagi.AOM 74.2

    Pikiran itu mesti diperintahkan dengan tentu dan tetap, djikalau kiranja kita mau menaalukkan hawa nafsu dan kenang-kenangan hati kita pada keadilan, angan-angan hati, dan tabiat kita. Engkau ada dalam bahaja, karena engkau sedang bersedia akan mengorbankan kepentinganmu jang kekal itu diatas medzbah hawa nafsu. Hawa nafsu sedang memperoleh perintah jang njata atas segenap tubuh dan djiwamu, — hawa nafsu jang bagaimanakah? Jaitu hawa nafsu jang rendah, dan bertabiat merusakkan. Oleh menjerahkan dirimu kepa- danja engkau mendjadikan pahit kehidupan orang tuamu, menjusahkan dan mempermalukan saudara-saudara-mu, serta merusakkan tabiatmu, dan engkau kehilangan surga dan kehidupan mulia dan kekal. Apakah engkau sedia melakukan ini? ‘Dengan sangat saja mohon kepadamu djangan teruskan perbuatan ini. Djangan madju satu langkah lebih djauh dalam haluanmu jang keras kepala dan buta-tuli itu; karena dihadapanmu adalah sengsara dan kematian. Djikalau engkau tidak menahankan hawa nafsu dan kenang-ienangan hatimu, maka tentu engkau nanti mendapat nama djelek diantara orang sekelilingmu, dan tabiatmu akan dihinakan seumur hidupmu.AOM 74.3

    Engkau sudah mendurhaka kepada ibu-bapamu, angkara, tidak berterima kasih, dan tidak sutji. Segala keadaan jang tjelaka ini jaitulah buah-buah dari pohon jang rusak itu. Engkau tidak merasa malu lagi. Engkau tjinta akan orang-orang muda laki-laki dan engkau suka sekali berkata-kata tentang mereka. “Mulut berkata-kata daripada kepenuhan hati.” Adat kebiasaan telah mendjadi kuat dalam memerintahkan engkau; dan engkau sudah beladjar menipu supaja engkau bisa mentjapai tudjuanmu dan menjampaikan keinginanmu. — “Testimonies for the Church.” Vol. 11, h. 560-562.AOM 75.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents