Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Berbagai Amanat Kepada Orang<sup>2</sup> Muda

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Tabiat Jang Setimbang

    Boleh djadi kita suka memberikan harta-benda kita guna pekerdjaan Tuhan, tetapi hal jang demikian ini tidak berarti suatu apa ketjuali kita djuga menjerahkan hati sajang dan sukur kita kepadaNja. Semua orang jang ingin mendjadi pengabar-pengabar indjil jang benar kenegeri jang djauh mesti lebih dahulu mendjadi pengabar-pengabar indjil jang benar dalam rumah. Segala orang jang ingin hendak bekerdja dalam ladang Tuhan mesti menjediakan diri bagi pekerdjaan ini oleh pekerdjaan teliti dalam mempertumbuhkan bahagian ketjil dari ladang jang Dia sudah pertjajakan kepada pendjagaan mereka itu.AOM 140.3

    Sebagaimana manusia “berpikir dalam hatinja, adalah ia seperti itu djuga.” Banjak pikiran jang mendjadikan sedjarah jang tidak tertulis dalam satu hari; dan segala pikiran ini banjak pengaruhnja dalam pembangunan tabiat. Segala pikiran kita patut didjaga dengan keras; karena satu pikiran jang nadjis mengadakan satu kesan jang dalam atas djiwa. Satu pikiran jang djahat meninggalkan bekas jang djahat dalam pikiran. Kalau pikiran itu bersih dan sutji, maka orang itu mendjadi lebih baik oleh menjajangi pikiran tersebut. Olehnja arus kerohanian itu disegarkan, dan kuasa buat berbuat baik ditambahkan. Dan sebagaimana satu tetes air hudjan mendjediakan djalan bagi tetesan jang lain dalam menjirami bumi, demikianlah satu pikiran jang baik menjediakan djalan buat pikiran jang lain.AOM 140.4

    Perdjalanan jang paling djauh itu dilakukan oleh mengambil satu langkah satu kali. Langkah jang berturut-turut menjampaikan kita kepada hudjung djalan itu. Rantai jang paling pandjang adalah terdiri dari mata-rantai jang banjak. Kalau salah satu mata-rantai tersebut tidak baik, maka rantai itu pun tidak berguna. Demikianlah pula halnja dengan tabiat. Satu tabiat jang setimbang sudah dirupakan oleh satu-satu perbuatan jang dilakukan dengan baik. Satu tjatjat, jang dipertumbuhkan gantinja dialahkan, mendjadikan orang itu tidak sempurna, dan menutupkan baginja pintu gerbang Kota jang sutji itu. Barang siapa jang masuk surga mesti mempunjai tabiat jang sutji dan tidak berketjelaan atau sebagainja. Sesuatu jang menadjiskan tidak dapat masuk kesana. Diantara segala tentera tebusan itu tidak akan terdapat satu tjatjat pun.AOM 141.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents