Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Berbagai Amanat Kepada Orang<sup>2</sup> Muda

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    FASAL 91—KITAB SUTJI, KITAB JANG AMAT MENJUKAKAN HATI

    Orang tua dan orang muda melalaikan Kitab Sutji. Mereka tidak djadikan Kitab Sutji mendjadi peladjarannja, dan hukum kehidupannja. Terutama orang muda ada bersalah dalam hal ini. Kebanjakan mereka ada tempoh buat membatja buku-buku lain, tetapi buku jang menundjuk djalan kepada hidup jang kekal itu tidak dipeladjarinja setiap hari. Tjerita-tjerita jang sia-sia dibatja dengan perhatian besar, tetapi Kitab Sutji sendiri disia-siakan. Kitab Sutji itulah pemimpin kita kepada kehidupan jang lebih tinggi dan lebih sutji. Orang-orang muda pasti akan mengatakan bahwa Kitab itulah satu Kitab jang amat menjukakan hati jang pernah dibatjanja, kalau kiranja angan-angan hatinja belum disesatkan oleh pembatjaan tjerita-tjerita dongeng.AOM 281.1

    Pikiran-pikiran muda tak dapat mentjapai pertumbuhannja jang termulia apabila mereka mengalpakan pantjaran akal budi jang tertinggi, — Sabda Allah. Bahwa kita ini ada dalam dunia Allah, dihadirat Chalik; bahwa kita didjadikan atas petaNja; bahwa Tuhan memeliharakan kita dan tjinta kepada kita serta mendjaga kita, — inilah soal-soal jang indah untuk dipikir-pikirkan jang dapat memimpin pikiran kepada kenangkenangan jang luas dan mulia. Barang siapa jang membuka pikiran dan hati supaja memikir-mikirkan hal-hal jang begitu, tidak nanti akan dapat dipuaskan oleh tjerita-tjerita jang sia-sia dan menimbulkan kegemparan.AOM 281.2

    Pentingnja mentjahari pengetahuan jang saksama dari Kitab Sutji tak dapat dinilaikan. “Diilhamkan Allah,” boleh membikin kita “bidjaksana bagi selamat,” mendjadikan “umat Allah lengkap betul kepada segala kebadjikan.” (2 Timotius 3: 15-17), Kitab Sutji itu ada berhak mendapat kehormatan kita jang paling tinggi. Kita seharusnja tidak boleh merasa puas dengan pengetahuan jang tohor, melainkan kita mesti mentjahari pengertian jang penuh tentang perkataan kebenaran itu, dan meminum sepenuh-penuhnja roh dari Kitab Sutji. — “Counsels to Teachers, Parents, Students,” hal. 138, 139.AOM 281.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents