Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Berbagai Amanat Kepada Orang<sup>2</sup> Muda

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    FASAL 102—TANGGUNGAN TIAP² ORANG

    Bapa kita jang disurga menuntut tidak lebih atau kurang dari pada kebiasaan jang Dia sudah berikan. Tuhan tidak menanggungkan pikulan diatas hamba-hamba.ja lebih dari pada jang mereka bisa pikul. “DiketahuiNja akan kita apa matjam perbuatan, dan ingatlah Ia akan keadaan kita habu djua.” Semua jang dituntutNja dari pada kita, boleh kita lakukan dengan pertolonganNja.AOM 307.1

    “Barang siapa jang banjak dikaruniakan kepadanja, padanja akan dituntut banjak djuga.” Masing-masing kita akan menanggung djawab akan perbuatan kita djikalau kita melakukan satu titik kurang dari apa jang kita bisa berbuat. Tuhan mengukur dengan saksama tiap-tiap kemungkinan untuk bekerdja. Kepandaian jang tidak digunakan akan diperhitungkan sama seperti segala kepandaian jang digunakan. Dari semua jang kita bisa djadi oleh menggunakan talenta kita dengan betul, Tuhan akan menuntut dari kita. Kita akan dihukumkan menurut apa jang sepatutnja kita harus berbuat, tetapi tidak diperbuat sebab kita tidak memakai kuasa kita untuk memuliakan Allah. Meskipun djikalau kita tidak kehilangan djiwa kita, didalam achirat kita akan mengerti buah-buah-nja dari talenta jang kita tidak pakai itu. Buat segala pengetahuan dan kepintaran jang kita sebetulnja bisa peroleh tetapi kita tidak peroleh, akan adalah satu kerugian jang kekal.AOM 307.2

    Tetapi djikalau kita menjerahkan diri kita sepenuhnja kepada Allah, dan dalam pekerdjaan kita menurut pertundjukNja, Tuhanlah jang menanggung djawab tentang selesainja pekerdjaan itu. Tuhan tidak akan biarkan kita sjakwasangka tentang kemadjuan pekerdjaan jang kita lakukan dengan ichtiar jang tulus. Bahkan satu kali pun sekali-kali tidak boleh kita memikir tentang kegagalan. Kita harus bekerdja bersama-sama dengan Dia jang tidak kenal kegagalan.AOM 307.3

    Djangan kita bitjarakan tentang kelemahan dan kebodohan kita. Pembitjaraan jang begitu adalah kenjataan tidak pertjaja kepada Allah, bahkan satu penjangkalan pada SabdaNja. Djikalau kita bersungut-bersungut oleh sebab beratnja tanggungan kita, atau menolak pikulan jang Tuhan panggil kita akan memikulnja, dengan sebenarnja kita sama seperti berkata bahwa Tuhan itu ada keras atau bengis, karena dituntutNja kita berbuat jang Dia tidak kasi kuasa pada kita untuk melakukannja. — “Christ's Object Lessons,” hal. 362, 363.AOM 307.4

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents