Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Berbagai Amanat Kepada Orang<sup>2</sup> Muda

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    FASAL 23—SATU KELEMAHAN SADJA.

    Kita boleh menjombongkan diri karena kita bebas dari banjak perkara jang masih dilanggar oleh orang-orang lain, tetapi djikalau kita ada kuat dalam banjak perkara dalam kelakuan kita, dan lemah hanja dalam satu perkara sadja, maka masih adalah perhubungan diantara dosa dan djiwa. Hati itu dibagi didalam pekerdjaannja, dan berkata: “Ini buat saja punja diri sendiri dan itu buat Engkau.” Anak Alah mesti selidik dosa jang telah dimandjakan dan digemari olehnja, dan biarkan Tuhan Allah mengeluarkan dosa itu dari dalam hatinja. Dia mesti kalahkan satu dosa itu, karena bukanlah jaitu satu perkara jang enteng dalam pemandangan Tuhan.AOM 88.1

    Ada orang berkata: “Saja sama sekali tidak tjemburu, tetapi ada kalanja saja djadi gusar dan sebutkan perkara-perkara jang kurang pantas, biarpun saja selalu menjesal sesudah saja menurutkan amarah hati.” Orang lain berkata pula: “Saja mempunjai kelemahan ini dan itu, akan tetapi saja sekali-kali tidak suka perbuatan hina begini dan begitu seperti diperbuat oleh salah seorang dari kenalan saja.” Tuhan tidak memberikan kepada kita satu daftar dosa-dosa, jang berbeda-beda beratnja, sehingga kita boleh menjangkakan beberapa rupa dosa sebagai enteng dan berkata bahwa dosa-dosa itu toch tidak menimbulkan kesusahan apa-apa, sedang dosa-dosa lain ada begitu berat serta akan mendatangkan kesusahan besar.AOM 88.2

    Satu rantai tidak lebih kuat daripada mata sambungannja jang paling lemah. Kita boleh katakan rantai serupa itu pada umumnja ada baik, tetapi djikalau satu sambungan lemah, maka rantai itu tidak bisa dipertjajai kekuatannja. Pekerdjaan mengalahkan dosa haruslah mendjadi peladjaran tiap-tiap djiwa, jang masuk dalam keradjaan Allah. Perkataan kurang sabar jang gementar dibibirmu mesti djangan dikeluarkan. Kepikiranmu bahwa peri keadaanmu tidak begitu dihargakan, mesti disingkirkan ; karena itu melemahkan pengaruhmu, dan mendatangkan akibat jang pasti serta membikin engkau kurang berharga dimata orang lain. Engkau harus mengalahkan pikiran bahwa engkau seorang sahid, dan bergantunglah dengan teguh pada perdjandjian Kristus, jang berkata: “Hendaklah karuniaKu pada bagaimu.” — Review and Herald, 1 Augustus 1893.AOM 88.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents