Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Berbagai Amanat Kepada Orang<sup>2</sup> Muda

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    FASAL 79—SIKAP KITA DIDALAM PERMINTAAN DOA

    Baik meminta doa dihadapan orang banjak, baik meminta doa sendiri-sendiri, patut kita berlipat lutut dihadapan Tuhan Allah, bilamana kita menaikkan permohonan kita kepadaNja. Jesus, teladan kita, “berlutut dan meminta doa.” Tentang murid-murid-nja ada dikatakan, bahwa mereka djuga “bertelut dan meminta doa.” Rasul Paul sudah berkata; “Aku menjembah sudjud kepada Bapa Tuhan kita Isa alMaseh.” Waktu Ezra mengaku segala dosa Israel dihadapan Tuhan Allah, ia sudah menjembah sudjud. Daniel “pada sehari tiga kali bertelut danmeminta doa dan mengutjap sjukur kepada Allahnja.”AOM 249.1

    Kehormatan jang benar bagi Allah ada diilhamkan oleh perasaan akan kebesaranNja jang ta’ berkesudahan dan kejakinan akan hadiratNja. Oleh perasaan akan Dia Jang Ta’ Kelihatan itu, tiap-tiap hati harus sangat tergerak. Waktu dan tempat meminta doa itu sutji adanja, oleh sebab Tuhan Allah ada disitu; dan sementara kehormatan ditundjukkan dalam sikap dan kelakuan kita, maka perasaan jang telah mengadjak kehormatan itu akan diperdalam. Pengarang Mazmur telah berkata: “Namanja pun sutji dan hebat adanja.” Malaikat-malaikat menutup mukanja, bilamana mereka menjebut Nama itu, Maka betapa besar seharusnja hormat pada kita sebagai manusia jang sudah djatuh dan penuh dengan dosa, bilamana kita meletakkan Nama itu diatas bibir kita!AOM 249.2

    Ada baik sekali bagi segala orang, tua dan muda, akan memikir-mikirkan perkataan-perkataan dalam Kitab Sutji, jang menundjukkan, bagaimana kita harus menghormati tempat dimana Tuhan Allah biasanja hadir. Tuhan sudah perintahkan kepada Musa dari dalam belukar jang bernjala-njala: “Tanggalkanlah kasut daripada kakimu; karena tempat engkau ada berdiri itu tanah jang sutji adanja.” Jakub, sesudah melihat chajal dari malaikat-malaikat itu, telah berseru: “Sebenarnja Tuhan adalah pada tempat ini, maka tidak kuketahui.” — “GospeI Workers,” hal. 178, 179.AOM 249.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents