Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Berbagai Amanat Kepada Orang<sup>2</sup> Muda

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    FASAL 19—KEKUATAN TABIAT OLEH PERGUMULAN

    Sepandjang tiga puluh tahun jang pertama dari kehidupan Kristus, Dia tinggal disatu dusun ketjil jang bernama Nazareth. Kedjahatan penduduk dusun itu sudah mendjadi sebutan orang, sehingga Nathanael mengadakan pertanjaan: “Bolehkah dari Nazareth datang barang sesuatu jang baik?” Penulis-penulis Indjil tidak tjeritakan banjak tentang kehidupan Kristus waktu Dia masih ketjil. Ketjuali satu tjerita pendek, tentang kepergianNja bersama-sama dengan orang tuaNja mengundjungi Jerusalem, kita hanja dapat membatja satu kalimat jang mengatakan: “Maka kanak-kanak itu pun makin besar, dan bertambah-tambah kuat rochNja, dan penuhlah Ia dengan budi dan karunia Allah pun adalah atasNja.”AOM 76.1

    Didalam segala perkara Kristus mendjadi teladan kita. Oleh takdir Allah maka Dia lebih dahulu mesti tinggal di Nazareth, dimana penduduknja ada mempunjai peri keadaan begitu buruk, sehingga selalu Dia terdedah kepada pentjobaan, dan Dia perlu sekali didjaga supaja Dia bisa tinggal sutji dan tidak berketjemaran diantara begitu banjak dosa-dosa dan kedjahatan. Kristus tidak pilih sendiri tempat ini. BapaNja jang disurga sudah pilih itu buat Dia, dimana tabiatNja nanti akan ditjoba dan diudji dengan rupa-rupa djalan. Dalam bahagian jang pertama dari kehidupan Kristus, Ia telah mendapat banjak pentjobaan keras, kesusahan, dan pergumulan, supaja Dia bisa mengadakan satu tabiat jang sempurna, jang mendjadikan Dia satu teladan jang sempurna bagi anak-anak, orang-orang muda dan orang-orang tua.AOM 76.2

    Anak-anak dan orang-orang muda banjak kali tinggal dalam satu tempat jang keadaannja tidak baik buat kehidupan Kristen, dan mereka lekas sekali menjerahkan diri pada penggodaan, dan sebagai maaf dari dosanja, mereka mempersalahkan tempatnja jang tidak baik itu. Kristus selalu suka mentjahari tempat jang sunji, dan oleh sebab Dia radjin dan selalu bekerdja, Dia tidak membawa diriNja kedalam pentjobaan, melainkan selalu mendjauhkan diri dari orang-orang jang pengaruhnja merusakkan. Kristus mendjalani djalan jang paling lekak-lekok jang anak-anak dan orang-orang muda akan pernah mendjalani. Dia tidak pilih bagi Dirinja satu kehidupan kemewahan dan kemalasan. Orang tuaNja miskin, dan bergantung pada pekerdjaan berat jang mereka buat saban hari untuk mendapat nafkah kehidupan; dengan demikian kehidupan Kristus adalah kehidupan jang penuh kekurangan, penjangkalan diri, dan kemiskinan. Bersama-sama dengan orang tuaNja, Dia turut merasai satu kehidupan, dimana mereka harus bekerdja berat.AOM 76.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents