Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Pustaka Roh Nubuat Djilid 1

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Fasal 41—Doa Buat Orang Sakit

    Dalam halnja Njonja F. perlulah diadakan suatu usaha jang besar. Orang-orang jang bersatu minta doa buat dia perlu mengadakan suatu pekerdjaan buat mereka sendiri. Kalau kiranja Allah mendjawab doa mereka itu, hal itu akan mendjadi kebinasaan mereka. Dalam hal penjakit jang demikian, dimana Setan memerintahkan pikiran, sebelum diadakan permintaan doa haruslah diadakan penjelidikan diri jang saksama untuk melihat apakah masih ada dosa-dosa jang perlu disesalkan, diaku, dan ditinggalkan. Kerendahan hati jang sungguh dihadapan Allah perlu adanja, serta persaudaraan jang teguh dan sungguh atas djasa-djasa al-Maseh sendiri.PN 199.1

    Berpuasa dan minta doa tidak akan menghasilkan sesuatu sementara hati tertjerai daripada Allah oleh suatu perbuatan kehidupan jang salah. Bukankah inilah puasa jang Kukehendaki, jaitu kamu membukakan segala simpulan kedjahatan dan menguraikan segala tali penggandaran dan menjuruhkan pergi dengan merdeka segala orang jang teraniaja dan kamu memetjahkan segala penggandaran? “Bukanlah ini kehendakKu: bahwa kamu membahagibahagi makananmu kepada orang jang berlapar dan memberi tumpangan dalam rumahmu kepada orang miskin dan jang terbuang; apabila kamu melihat seorang jang telandjang kamu menudungi dia dan tidak kamu menjembunjikan dirimu daripada orang iang sedaging darah dengan kamu?” “Pada masa itu kamu akan berseru dan Tuhan pun akan menjahut; apabila kamu menangis lalu sabda Tuhan kelak: Adalah Aku hadir. Djikalau kiranja kamu membuang dari antaramu segala aniaja dan pertundjuk djari dan perkataan jang mentjelakan, dan kamu memberikan kepada orang jang berlapar barang jang kamu suka pegang sendiri, dan kamu mengenjangkan djiwa jang kepitjikan; pada masa itu terangmu akan terbit dari dalam gelap dan bagaimu malam berobah mendjadi siang hari. Maka Tuhan pun akan memimpin kamu selalu dan Ia mengenjangkan djiwamu, djikalau ditanah jang kering sekalipun, dan Ia pun menguatkan segala tulangmu dan kamu akan djadi seperti taman iang didirus dan seperti pantjaran air jang tak tahu kekeringan.” Jesaja 58:6, 7, 9—11.PN 199.2

    Pekerdjaan dalam hatilah jang dituntut oleh Tuhan, perbuatan kebadjikan jang berpantjar dari hati jang dipenuhi dengan tjinta. Semua haruslah mempertimbangkan dengan teliti dan permintaan doa ajat Kitab Sutji jang diatas, serta menjelidik segala maksudmaksud hati dan tindakan mereka. Djandji Allah kepada kita teralas pada sjarat penurutan, pengikutan kepada segala perintahNja. “Berserulah dengan besar bunjinja,” kata nabi Jesaja, “djangan engkau menahaninja; njaringkanlah suaramu laksana napiri danPN 199.3

    1868, djilid 2, hal. 145—149. berilah tahu kepada umatKu segala salahnja dan kepada isi rumah Israil segala dosanja. Bukankah mereka itu mentjahari Aku pada sebilang hari dan mereka itu suka mengetahui segala djalanKu, seperti suatu bangsa jang melakukan barang jang benar dan jang tak tahu meninggalkan hukum Allahnja. Bukankah mereka itu bertanjakan Aku dari hal mana jang patut dan mana jang benar dan mereka itu suka menghampiri Allah? Katanja: Mengapa kami berpuasa maka tidak Engkau melihatnja; kami memenatkan djiwa, kami, maka tidak Engkau mengetahuinja?” Ajat 1—3.PN 199.4

    Satu umat diberikan teguran disini, jang mengaku beribadat, jang selalu membiasakan diri dalam permintaan doa, dan jang bersuka dalam segala upatjara peribadatan; tetapi ada suatu kekurangan. Mereka insjaf bahwa doanja tidak didjawab; segala usahanja jang radjin dan tekun tidak diperhatikan dalam sorga, dan mereka bertanja dengan sungguh kenapa Tuhan tidak mendjawab mereka itu. Bukannjalah oleh karena ada kelalaian pada pihak Allah. Kesukaran itu adalah pada pihaknja umat itu. Sementara mereka mengaku beribadat, mereka tidak menghasilkan buah-buah untuk kemuliaan Allah; segala perbuatan mereka bukanlah sebagaimana patutnja. Mereka hidup dalam suatu kelalaian akan kewadjibannja jang njata. Ketjuali segala kewadjiban ini dilakukan, Allah tidak dapat mendjawab doa mereka itu setudju dengan kemuliaanNja.PN 200.1

    Dalam hal mengadakan permintaan doa buat Njonja F., ada terdapat sesuatu kekatjauan pikiran. Sebahagian bersifat fanatlk dan tergerak oleh dorongan hati. Pada mereka ada suatu keradjinan tetapi tidak setudju dengan pengetahuan. Sebahagian memandang kepada perkara besar jang akan diselesaikan dalam hal ini dan mulai bermegah-megah sebelum kemenangan itu diperoleh. Ada banjak sekali roh Jehu dinjatakan: “Mari, berdjalanlah sertaku dan lihatlah radjinku karena Tuhan.” 2 Radja-radja. 10 :16. Ganti kepastian jang pertjaja pada diri sendiri tadi, hal itu seharusnjalah dihadapkan kepada Allah dengan satu roh kerendahan hati dan tidak pertjaja kepada diri, serta dengan satu hati jang hantjur dan menjesal.PN 200.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents