Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Pustaka Roh Nubuat Djilid 1

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Makanan Jang Terlalu Sedikit

    Bagaimana tentang makanan jang terlalu sedikit? Saja telah bitjarakan tentang pentingnja banjak dan keadaan makanan jang sesuai betul setudju dengan undang-undang kesehatan. Tetapi sekali-kali kami tidak akan mengandjurkan makanan jang terlalu sedikit. Telah ditundjukkan kepada saja bahwa banjak orang jang mengambil pemandangan salah tentang pembaharuan kesehatan serta bertindak dengan makan terlalu sedikit. Mereka makan makanan jang murah dan berkeadaan kurang baik, disediakan dengan tiada tjukup perhatian atau pemeriksaan tentang faedah jang akan diperoleh oleh alat-alat tubuh daripadanja. Adalah penting supaja makanan itu disediakan dengan teliti, sehingga nafsu-makan, kalau tidak salah dipakai, dapat mengetjapnja. Oleh karena berdasarkan azas kesehatan kita telah mendjauhkan makanan daging, mentega, lada, lombok, dan bahan-bahan jang merangsang perut dan merusakkan kesehatan, djanganlah sekali-kali pernah diberikan kesan bahwa rupa makanan jang kita makan itu tiada berarti suatu apa.PN 176.2

    Ada djuga orang jang mengadakan perbuatan terlalu. Mereka mesti makan hanja sekian banjak dan hanja jang demikian keadaannja, serta membatasi makanannja kepada dua atau tiga bahan-bahan sadja. Dibolehkannja hanja beberapa rupa bahan sadja untuk dimakan olehnja atau keluarganja. Oleh memakan makanan jang sedikit, dan itupun bukan dari kwalitet jang paling baik, mereka tidak memberikan kepada lambung bahan-bahan jang akan memberikan makanan jang pantas kepada alat-alat tubuh. Makanan jang kurang baik tak dapat diobahkan mendjadi darah jang baik. Makanan jang teralu sedikit akan mengurangkan darah. . . .PN 176.3

    Sebahagian orang tidak dapat diberikan kesan bagaimana perlu makan dan minum untuk kemuliaan Allah. Penurutan nafsu-makan mempengaruhi mereka dalam segala pergaulan hidup. Hal itu njata betul dalam rumah-tangganja, dalam geredja, dalam perkumpulan minta doa, dan dalam perangai anak-anaknja. Itulah jang telah mendjadi kutuk hidup mereka. Mustahil adanja mendjadikan insjaf akan segala kebenaran buat achir zaman ini. Tuhan telah menjediadakan dengan limpahnja makanan dan kesenangan segala machlukNja; maka kalau undang-undangNja itu tidak pernah dilanggar, dan semua bertindak setudju dengan kehendak ilahi, maka kesehatan, perdamaian, dan kesenangan akan dirasai ganti kemelaratan dan kedjahatan jang terus menerus. . . .PN 177.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents