Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Pustaka Roh Nubuat Djilid 1

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Agama Dalam Masakan Jang Baik

    Kita boleh mendapat makanan jang baik dan sehat, jang dimasak dengan suatu tjara jang sehat, sehingga makanan itu dapat dibikin begitu rupa untuk kesenangan orang jang memakannja. Maka kalau kiranja engkau, hai saudara-saudaraku kaum wanita, tidak bisa bertanak, saja nasihatkan supaja kamu beladjar. Ada- lah amat penting sekali bagi kamu untuk mengetahui ilmu masakmasakan ini. Ada lebih banjak djiwa jang hilang oleh karena tjara memasak jang tidak baik daripada pernah kamu insjafi. Hal itu mendatangkan kurang sehat, penjakit, dan marah-marah; alatalat tubuh mendjadi tidak berdjalan baik, dan perkara-perkara sorga pun tak dapat dipandang. Adalah lebih banjak agama dalam suatu ketul roti jang baik daripada banjak orang pikir. Ada lebih banjak agama dalam tjara memasak jang baik daripada banjak saudara-saudaraku kauin wanita pernah sangka. Inginlah kami supaja saudara-saudara beladjar apakah agama jang baik itu, dan mendjalankan itu dalam ruman-tanggamu. Kalau saja meninggalkan rumah sakit sedikit waktu lamanja, saja telah insjaf bahwa roti jang diatas medja, serta makanan pada umumnja akan menjusahkan saja; tetapi saja tentu terpaksa djuga makan sedikit untuk memeliharakan hidup. Adalah suatu dosa dalam pemandangan Sorga untuk mendapat makanan serupa itu. Saja telah sakit oleh karena tidak mendapat makanan jang baik. Buat satu lambung jang kurang tjerna, baiklah ditempatkan dimedja makan buah-buahan jang berbagai matjamnja, tetapi djanganlah terlalu banjak pada waktu satu kali makan. Dengan djalan begini, engkau boleh makan berbagai-bagai buah dan rasanja pun akan enak, dan setelah makan tentu engkau akan merasa sehat. . . .PN 178.3

    Sebahagian diantara kamu merasa seolah-olah engkau suka ada orang jang memberitahukan kepadamu berapa banjak boleh kamu makan. Inilah tidak sebagaimana patutnja. Kita harus bertindak dari djurusan batin dan agama. Kita harus bertarak dalam segala perkara, karena suatu makota jang tiada berkebinasaan, suatu harta-benda sorga, ada dihadapan kita. Maka sekarang inginlah saja berkata kepada saudaraku laki-laki dan perempuan, tentu saja akan mempunjai keberanian batin untuk mengambil pendirian saja dan memerintahkan diri saja. Saja tidak akan suka menanggungkan pendirian itu atas orang lain. Engkau makan terlalu banjak, dan kemudian engkau merasa menjesal, maka engkau pun terus memikir-mikirkan apa jang telah engkau makan dan minum. Makanlah hanja jang paling berguna, dan teruslah berbuat begitu, dengan merasa tidak bersalah didalam pemandangan Sorga, dan tidak ada penjesalan dalam angan-angan hati. Kita tidak pertjaja dapat mendjauhkan segala penggoda daripada anak-anak maupun orang-orang dewasa. Masing-masing kita menghadapi suatu peperangan dan mesti selalu bersiap sedia untuk melawan pentjobaan Setan, dan kita pun ingin mengetahui bahwa dalam kita ada kuasa untuk bertindak demikian.PN 179.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents