Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Pustaka Roh Nubuat Djilid 1

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Fasal 28—Ibu-Bapa Dan Anak-anak.

    Telah ditundjukkan kepada saja bahwa sementara orang-orang tua jang takut kepada Allah menahankan anak-anaknja, mereka haruslah mempeladjari kelakuan dan tabiat mereka, serta berusaha supaja mentjukupi segala keperluan mereka. Sebahagian orang tua mengurus dengan teliti segala keperluan djasmani dari anakanaknja; mereka merawat anak-anaknja dengan lembut dan setia pada waktu sakit, dan pikir bahwa kewadjibannja sudah selesai. Disinilah mereka salah. Pekerdjaan mereka baru sadja mulai. Keperluan pikiran anak-anak itu haruslah pula dipeliharakan. Hal ini menuntut ketjakapan untuk menggunakan obat penawar jang benar buat menjembuhkan pikiran jang telah luka itu.PN 125.1

    Anak-anak pun mempunjai pentjobaan jang sama berat untuk dipikul, dan sama susah dalam sifatnja seperti pentjobaan jang datang kepada orang-orang jang lebih landjut umurnja. Ibu-bapa sendiri tidak merasa sama sadja sepandjang waktu. Pikiran mereka seringkali bingung, Mereka bekerdja dibawah pemandangan dan perasaan jang salah. Setan menempuh mereka, dan mereka pun menjerah kepada pentjobaannja. Mereka berkata dengan marahmarah, dan dengan suatu tjara jang menimbulkan murka pada anak-anaknja, serta kadang-kadang bersifat paksa dan tjerewet. Anak-anak jang malang itupun memperoleh roh jang demikian, maka orang-orang tuanja tidak bersedia hendak membantu mereka, karena mereka itulah asal-mulanja kesusahan itu. Kadang-kadang segala sesuatu serba salah sadja. Masing-masing orang berlaku tjerewet, dan semua orang mengalami suatu masa jang tjelaka dan tidak enak. Ibu-bapa menumpahkan kesalahan atas anak-anaknja jang malang serta berpikir bahwa mereka itu tak suka menurut dan liar, anak-anak jang paling djahat dalam dunia, padahal mereka sendirilah jang mendatangkan kegaduhan itu.PN 125.2

    Sebahagian ibu-bapa menimbulkan keributan oleh karena mereka tak sanggup mengendalikan dirinja. Ganti menjuruh anakanak dengan lemah-lembut berbuat ini dan itu, mereka memerintahkan mereka itu dengan bunji suara jang menghardik, dan pada waktu itu djuga telah bersedia dalam mulutnja teguran atau tjelaan jang sama sekali tak pada tempatnja diberikan kepada anak-anak itu. Hai ibu-bapa, sikap jang begini diambil terhadap anak-anakmu, membinasakan kegembiraan mereka serta keinginannja jang tinggi. Mereka akan melakukan djuga perkara jang engkau suruh itu, tetapi bukannja dari tjinta, melainkan oleh karena mereka tidak berani berbuat jang sebaliknja. Hati mereka itu tidaklah dalam perkara jang dibuatnja itu. Hal itu mendjadi suatu perkara jang terpaksa ganti satu kesukaan, dan inilah sering memimpin mereka itu lupa untuk mengikuti petundjuk, hal mana selandjutnja mempertambah-PN 125.3

    1863, djilid 1, muka 384—389 kan kegusaranmu, serta membikin keadaan lebih tjelaka lagi bagi anak-anak itu. Kesalahan dalam pekerdjaan itu disebut-sebut berulang-ulang, dan tabiat mereka jang tidak baik itu dipaparkan dihadapannja dengan dilebih-lebihkan, dengan tiada memperdulikan apakah anak-anak itu merasa senang atau tidak. Satu roh “masa bodo” menggenggam mereka, maka merekapun mentjahari kesenangan dan kesukaan djauh dari rumah, djauh dari ibu-bapa, karena jang demikian tak bisa dapat dirumah. Mereka bertjampur-gaul dengan orang-orang jang berkeliaran pada djalan besar dan tidak lama mendjadi sama rusak tabiatnja dengan orang jang sedjahatdjahatnja.PN 125.4

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents