Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Pustaka Roh Nubuat Djilid 1

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Permintaan Supaja Didoakan

    Suami saja dan saja sendiri pernah mengundjungi suatu perkumpulan dimana kita telah diminta turut ambil bahagian dalam permintaan doa buat seorang saudara jang menanggung penjakit batuk kering. Saudara itu putjat betul lagi kurus. Dimintanja supaja didoakan oleh umat Tuhan. Diberitahukannja bahwa keluarganja pun sakit dan telah kehilangan seorang anak jang meninggal dunia Tentang kemalangannja itu ia bitjara dengan sangat terharu. Katanja ia telah menunggu beberapa waktu hendak bertemu dengan saudara dan njonja White. Padanja telah timbul kepertjajaan bahwa kalau kiranja mereka minta doa buat dia, tentu akan didapatnja kesembuhan. Setelah perkumpulan itu habis, saudarasaudara disana membitjarakan hal itu dengan kami. Mereka katakan bahwa geredja kita disana membantu mereka itu; isterinja sakit, dan anaknja pun baru meninggal dunia. Saudara-saudara kita telah berkumpul dirumahnja, serta mengadakan permintaan doa buat keluarga jang sakit itu. Kami merasa terlalu penat, dan telah mengambil bahagian jang berat selama perkumpulan itu, maka kami minta ma’af.PN 243.1

    Saja telah mengambil keputusan tidak akan minta doa buat siapa pun ketjuali Roh Tuhan jang menjuruh saja. Telah ditundjukkan kepada saja bahwa ada begitu banjak kedjahatan, meski diantara orang-orang pemelihara hari Sabat sendiri, sehingga saja tidak mempunjai keinginan hendak bersatu dalam permintaan doa buat orang-orang jang saja sendiri tidak mengetahui hikajat hidupnja. Sebab dari penolakan saja itupun saja beritahukan. Kepada saja diberikan kepastian oleh saudara-saudara itu bahwa sepandjang pengetahuan mereka adalah jaitu seorang saudara jang patut. Saja telah bertjakap-tjakap sebentar dengan orang jang telah minta supaja kita doakan agar supaja ia mendapat kesembuhan, tetapi saja tidak merasa bebas supaja turut dalam permintaan doa itu. Saudara itu menangis dan berkata bahwa ia telah menunggununggu kedatangan kami, dan merasa pasti kalau kita minta doa buat dia, ia pun akan disembuhkan Kami beritahukan kepadanja bahwa kami tidak tahu’menahu tentang kehidupannja, sehingga kami lebih suka kalau orang-orang jang kenal dia suka minta doa buat dia. Saudara itu telah memohon kepada kami dengan sangat sehingga kami mengambil keputusan hendak mempertimbangkan permintaan itu dan menghadapkan halnja kepada Tuhan pada malam itu; dan kalau kiranja tidak ada halangan, kami pun akan memenuhkan permohonannja itu.PN 243.2

    Pada malam itu kami berlutut minta doa dan hadapkan hal saudara itu kepada Tuhan. Kami mohon agar supaja kami boleh mengetahui kehendak Allah tentang saudara tadi. Keinginan hati kami jaitu supaja Tuhan dipermuliakan. Sukakah Tuhan supaja kami minta doa buat saudara jang sakit itu? Kami serahkan hal itu kepada Tuhan dan kemudian kami pergi tidur. Hal orang itu dinjatakan dengan terang pada suatu mimpi. Kehidupannja sedjak kanak-kanak ditundjukkan, dan kalau kiranja kami minta doa Tuhan tidak akan dengar doa kami itu; karena ia berpaut kepada kedjahatan dalam hatinja. Besok paginja orang itu datang supaja kami minta doa buat dia. Kami bitjara dengan dia sendirian aan memberitahukan bahwa kami merasa menjesal karena terpaksa tidak akan memenuhi permintaannja. Saja tjeritakan kepadanja mimpi jang saja telah dapat, dan ia pun mengaku hal itu benar adanja. Dia telah melakukan kebiasaan merantjap sedjak ia masih seorang orang muda, dan kebiasaan itu pun telah diteruskan setelah ia kawin, tetapi katanja ia mau berusaha supaja melepaskan diri dari kebiasaan itu.PN 243.3

    Orang tadi mempunjai satu kebiasaan jang telah lama jang harus dikalahkan olehnja, Sekarang ia sudah berusia setengah umur. Azas-azas batinnja ada begitu lemah sehingga apabila dihadapkan kepada adat kebiasaan jang telah lama dalam menuruti nafsu, azas-azas itu dikalahkan. Hawa-nafsu jang rendah telah menang atas sifat-sifat jang tinggi. Saja bertanja kepadanja tentang usaha pembaharuan tentang kesehatan. Katanja dia tidak dapat melakukan itu. Isterinja akan segera membuangkan tepung gandum jang belum diputihkan kalau dibawa kerumah. Keluarga ini telah dibantu oleh geredja. Doa telah dinaikkan untuk mereka itu. Anaknja telah meninggal dunia, si isteri sedang sakit, dan si suami dan bapa mau menjerahkan halnja kepada kita untuk dihadapkan kepada Allah jang sutji dan kudus, agar supaja Dia mengadakan satu mudjizat dan menjembuhkan dia. Segala perasaan batin orang ini telah lali.PN 244.1

    Apabila orang-orang muda membiasakan perbuatan-perbuatan kedji pada waktu roh masih lembut, tidaklah akan diperolehnja kekuatan untuk mempertumbuhkan tabiat dalam tubuh, pikiran, dan batin dengan sempurna dan benar. Disini kita melihat seorang orang jang menghinakan dirinja tiap-tiap hari, tetapi meskipun demikian masih berani ia datang kepada hadirat Allah dan minta suatu pertambahan kekuatan jang dia telah boroskan dengan kedji, dan kekuatan mana, kalau kiranja diberikan, akan dihanguskannja atas hawa-nafsunja. Alangkah pandjang sabarnja Allah! Kalau kiranja Allah berbuat kepada manusia setudju dengan djalan djalannja jang korrup itu, siapakah jang dapat hidup dihadapanNja? Bagaimanakah djadinja kalau kiranja kami kurang berhati-hati dan membawa hal orang tadi kehadapan hadirat Allah sedangkan dia sendiri melakukan kedjahatan, maukah Tuhan mendengarnja? “Karena bukan Engkau Allah, jang berkenan akan chianat dan orang durdjana tak tahan hampir dengan Dikau. Bahwa orang takabur tak boleh berdiri dihadapan hadiratMu;’ maka bentjilah Engkau akan segala orang jang berbuat djahat.” “Djikalau kiranja hatiku berpaling kepada kedjahatan, nistjaja tidak Tuhan mendengar akan daku.” Mazmur 5:5, 6; 66:18.PN 244.2

    Hal ini bukanlah suatu kedjadian jang sendirinja. Meski perhubungan kawin belum tjukup untuk memeliharakan orang tadi daripada kebiasaan korrup jang sedjak pada waktu mudanja. Inginlah saja kalau kiranja saja dapat beroleh kepastian bahwa hal seperti jang saja tjeritakan diatas ini djarang adanja, tetapi tahulah saja bahwa hal itu terdjadi kerapkali. Anak-anak jang lahir kepada ibu-bapa jang diperintahkan oleh hawa-nafsu jang korrup adalah tidak berguna. Apakah jang dapat diharap daripada anak-anak jang demikian melainkan mereka akan lebih rendah daradjatnja daripada ibu-bapanja? Apakah jang dapat diharap daripada tunman jang sedang timbul ini? Beribu-ribu tidak mempunjai azas suatu apa. Orang-oranginilah jang memindahkan kepada turunannja sendiri segala hawa-nafsunja jang kedji dan korrup itu. Aduh, bagaimana rupanja warisan ini! Beribu-ribu hidup dengan tiada mempunjai azas suatu apa pun, mentjemarkan teman-teman sepergaulannja, dan mengekalkan hawa nafsunja jang telah dirend.ahkan itu oleh memindahkannja kepada anakanaknja. Mereka bertanggung djawab dalam pemberian kepada mereka itu tjap tabiat mereka sendiri.PN 244.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents